• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Komoditas Unggulan Sereal

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 2 Komposisi Bufer

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Komoditas Unggulan Makanan Olahan Indonesia

4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Komoditas Unggulan Makanan Olahan Indonesia

4.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Komoditas Unggulan Sereal

Hasil dari perkembangan komoditas unggulan sereal terdapat tiga jenis sereal yang merupakan komoditas unggulan yang potensial untuk dikembangkan yaitu: other pasta (190230), sweet biscuits; waffles and wafers (190530), dan

other bread (190590).

4.3.2.1 Komoditas Other Pasta(190230)

Hasil pengujian pada ketiga model data panel statis yaitu pooled least square (PLS), fixed effect model (FEM), dan random effect model (REM) diperoleh hasil bahwa metode yang dipilih adalah FEM. Hasil pengujian model FEM dapat dilihat pada Tabel 27. Pengujian berbagai asumsi dasar terdiri atas: multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh hasil estimasi yang BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).

Pada Tabel 27, variabel volume ekspor, GDP Per Kapita Indonesia signifikan pada taraf nyata 1%, variabel nilai tukar signifikan pada taraf nyata 5%, sedangkan untuk variabel GDP Per Kapita negara importir, jumlah penduduk negara importir dan ecodistance tidak signifikan. Nilai Adjusted R square pada model sebesar 0,989 yang artinya variasi variable nilai ekspor other pasta

(190230)dijelaskan 98,9% oleh faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekspor sereal di negara importir utama Indonesia, sedangkan 1,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model.

Tabel 28. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Other Pasta(190230)

Variabel Koefisien Probabilitas

EXPORTVOLUME GDPCAPINDO GDPCAPIMP POPULATION XRATE ECODISTANCE C 0,878928 0,670523 -1,184327 0,930300 0,574718 -1,840318 3,376461 0,0000 0,0000 0,4615 0,5018 0,0149 0,2994 0,9053 Adjusted R-Squared : 0,989415

Sumber: Data Diolah Peneliti

Berdasarkan Tabel 27 diatas dapat terlihat bahwa variabel volume ekspor, GDP Per Kapita Indonesia dan nilai tukar berpengaruh positif, untuk variabel GDP Per Kapita negara importir, jumlah penduduk negara importir dan ecodistance tidak berpengaruh signifikan. Persamaan untuk komoditas other pasta

(190230) adalah: EXPORTVALUE SEREAL 190230 = 3,376461 + 0,878928(lnEXPORTVOLUME) + 0,670523 (lnGDPCAPINDO) – 1,184327 (lnGDPCAPIMP) - 0,930300 (lnPOPULATION) – 0,574718(lnXRATE) – 1,840318(lnECODISTANCE).

Berdasarkan hasil estimasi metode FEM diperoleh koefisien variabel volume ekspor sebesar 0,878 yang menunjukkan bahwa peningkatan volume ekspor sereal sebesar 1% akan meningkatkan nilai ekspor sereal kode 190230 sebesar 0,878%. Untuk Koefisien GDP Per Kapita Indonesia sebesar 0,670 yang menunjukkan bahwa peningkatan GDP Per Kapita Indonesia sebesar 1% akan meningkatkan nilai ekspor other pasta (190230) sebesar 0,670%. Untuk koefisien GDP Per Kapita negara importir sebesar -1,184 yang menunjukkan bahwa kenaikan GDP Per Kapita negara importir sebesar 1% akan menurunkan nilai ekspor other pasta (190230) sebesar 1,184%. Koefisien populasi sebesar 0,930 menunjukkan bahwa kenaikan jumlah penduduk negara importir sebesar 1% akan meningkatkan nilai ekspor other pasta (190230) sebesar 0,930%. Koefisien nilai tukar sebesar 0,574 yang menunjukkan bahwa kenaikan nilai tukar Rp terhadap

mata uang negara importir sebesar 1% akan meningkatkan nilai ekspor other pasta (190230) sebesar 0,574%. Koefisien variabel ecodistance sebesar –1,840 yang menunjukkan bahwa penurunan jarak Indonesia dengan negara importir sebesar 1% akan meningkatkan nilai other pasta (190230) sebesar 1,840%.

4.3.2.2 Komoditas Sweet Biscuits; Waffles and Wafers (190530)

Hasil pengujian pada ketiga model data panel statis yaitu pooled least square (PLS), fixed effect model (FEM), dan random effect model (REM) diperoleh hasil bahwa metode yang dipilih adalah FEM. Hasil pengujian model FEM dapat dilihat pada Tabel 28. Pengujian berbagai asumsi dasar terdiri atas: multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh hasil estimasi yang BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).

Pada Tabel 28, variabel volume ekspor signifikan pada taraf nyata 1%, variabel volume ekspor, variabel lainnya tidak signifikan. Nilai Adjusted R square

pada model sebesar 0,976 yang artinya variasi variable nilai ekspor sweet biscuits; waffles and wafers (190530) dijelaskan 97,6% oleh faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekspor sweet biscuits; waffles and wafers (190530) di negara importir utama Indonesia, sedangkan 2,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model.

Tabel 29. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Sweet Biscuits; Waffles and Wafers (190530)

Variabel Koefisien Probabilitas

EXPORTVOLUME GDPCAPINDO GDPCAPIMP POPULATION XRATE ECODISTANCE C 0,575599 0,345697 1,126036 5,280570 0,845144 2,099918 -134,6467 0,0000 0,4670 0,6709 0,1269 0,1517 0,5125 0,2557 Adjusted R-Squared : 0,976735

Sumber: Data Diolah Peneliti

Berdasarkan Tabel 28 diatas dapat terlihat bahwa variabel volume ekspor, berpengaruh positif, untuk variabel lainnya tidak berpengaruh signifikan. Persamaan untuk komoditas sweet biscuits; waffles and wafers (190530) adalah:

(lnEXPORTVOLUME) + 0,345697 (lnGDPCAPINDO) + 1,126036 (lnGDPCAPIMP) + 5,280570 (lnPOPULATION) + 0,845144 (lnXRATE) + 2,099918 (lnECODISTANCE).

Berdasarkan hasil estimasi metode FEM diperoleh koefisien variabel volume ekspor sebesar 0,575 yang menunjukkan bahwa peningkatan volume ekspor sereal sebesar 1% akan meningkatkan nilai ekspor sweet biscuits; waffles and wafers (190530) sebesar 0,575%. Untuk Koefisien GDP Per Kapita Indonesia sebesar 0,345 yang menunjukkan bahwa peningkatan GDP Per Kapita Indonesia sebesar 1% akan meningkatkan nilai ekspor sweet biscuits; waffles and wafers

(190530) sebesar 0,345%. Untuk koefisien GDP Per Kapita negara importir sebesar 1,126 yang menunjukkan bahwa kenaikan GDP Per Kapita negara importir sebesar 1% akan meningkatkan nilai ekspor sweet biscuits; waffles and wafers (190530) sebesar 1,126%. Koefisien populasi sebesar 5,280 menunjukkan bahwa kenaikan jumlah penduduk negara importir sebesar 1% akan meningkatkan nilai ekspor sweet biscuits; waffles and wafers (190530) sebesar 5,280%. Koefisien nilai tukar sebesar 0,845 yang menunjukkan bahwa kenaikan nilai tukar Rp terhadap mata uang negara importir sebesar 1% akan meningkatkan nilai ekspor sweet biscuits; waffles and wafers (190530) sebesar 0,845%. Koefisien variabel ecodistance sebesar 2,099 yang menunjukkan bahwa kenaikan jarak Indonesia dengan negara importir sebesar 1% akan meningkatkan nilai sweet biscuits; waffles and wafers (190530) sebesar 2,099%.

4.3.2.3 Komoditas Other Bread (190590)

Hasil pengujian pada ketiga model data panel statis yaitu pooled least square (PLS), fixed effect model (FEM), dan random effect model (REM) diperoleh hasil bahwa metode yang dipilih adalah FEM. Hasil pengujian model FEM dapat dilihat pada Tabel 29. Pengujian berbagai asumsi dasar terdiri atas: multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh hasil estimasi yang BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).

Pada Tabel 29, variabel volume ekspor, GDP Per Kapita Indonesia, jumlah penduduk negara importir dan nilai tukar signifikan pada taraf nyata 1%, sedangkan variable GDP Per Kapita negara importir dan ecodistance tidak

signifikan. Nilai Adjusted R square pada model sebesar 0,992 yang artinya variasi variable nilai ekspor other bread (190590) dijelaskan 99,2% oleh faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekspor sereal di negara importir utama Indonesia, sedangkan 0,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model.

Tabel 30. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Other Bread (190590)

Variabel Koefisien Probabilitas

EXPORTVOLUME GDPCAPINDO GDPCAPIMP POPULATION XRATE ECODISTANCE C 0,962752 0,656034 -0,174689 -1,945005 1,547131 -0,150414 17,64622 0,0000 0,0004 0,7559 0,0026 0,0000 0,7954 0,3960 Adjusted R-Squared : 0,992922

Sumber: Data Diolah Peneliti

Berdasarkan Tabel 29 diatas dapat terlihat bahwa variabel volume ekspor, GDP Per Kapita Indonesia dan niali tukar berpengaruh positif, untuk variabe jumlah penduduk negara importir berpengaruh negatif, sedangkan untuk variabel GDP Per Kapita negara importir dan ecodistance tidak berpengaruh signifikan. Persamaan untuk komoditas other bread (190590) adalah: EXPORTVALUE SEREAL 190590 = 17,64622 + 0,962752 (lnEXPORTVOLUME) + 0,656034(lnGDPCAPINDO) – 0,174689 (lnGDPCAPIMP) – 1,945005 (lnPOPULATION) – 1,547131 (lnXRATE) – 0,150414 (lnECODISTANCE).

Berdasarkan hasil estimasi metode FEM diperoleh koefisien variabel volume ekspor sebesar 0,962 yang menunjukkan bahwa peningkatan volume ekspor sereal sebesar 1% akan meningkatkan nilai ekspor other bread (190590) sebesar 0962%. Untuk Koefisien GDP Per Kapita Indonesia sebesar 0,656 yang menunjukkan bahwa peningkatan GDP Per Kapita Indonesia sebesar 1% akan meningkatkan nilai ekspor other bread (190590) sebesar 0,656%. Untuk koefisien GDP Per Kapita negara importir sebesar -1,746 yang menunjukkan bahwa kenaikan GDP Per Kapita negara importir sebesar 1% akan menurunkan nilai ekspor other bread (190590) sebesar 1,746%. Koefisien populasi sebesar - 1,945 menunjukkan bahwa kenaikan jumlah penduduk negara importir sebesar 1% akan menurunkan nilai ekspor other bread (190590) sebesar 1,945%. Koefisien nilai tukar sebesar 1,547 yang menunjukkan bahwa kenaikan nilai tukar

Rp terhadap mata uang negara importir sebesar 1% akan meningkatkan nilai ekspor other bread (190590) sebesar 1,547%. Koefisien variabel ecodistance sebesar -0,150 yang menunjukkan bahwa kenaikan jarak Indonesia dengan negara importir sebesar 1% akan menurunkan nilai other bread (190590) sebesar 0,150%.

4.3.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Komoditas Unggulan