• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : LANDASAN TEORI

B. Kematangan Karier

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Karier …

Kematangan karier bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal atau faktor-faktor sosial. Faktor internal meliputi :

a) Kemampuan inteligensi,

Kemampuan inteligensi yang dimiliki seseorang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam memasuki suatu jabatan, pekerjaan, atau karier, dan juga sebagai pelengkap dalam memasuki suatu jenjang pendidikan tertentu.

b) Bakat dan minat

Suatu kondisi dan kualitas yang memungkinkan individu untuk berkembang pada masa mendatang. Bakat perlu diketahui sedini mungkin untuk memberikan bimbingan belajar yang paling sesuai dengan bakat dan membantu menentukan pemilihan karier ataupun pendidikan lanjutan. Minat juga sangat berpengaruh dalam perkembangan karier. Tidak akan mungkin orang yang tidak berminat akan suatu pekerjaan akan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

c) Sikap dan Kepribadian

Reaksi positif dari individu terhadap suatu pekerjaan, jabatan, atau karier merupakan suatu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan untuk mencapai prestasi. Faktor kepribadian ini

mempunyai peran yang berpengaruh bagi seseorang dalam menentukan arah pilih jabatan.

d) Nilai

Nilai digunakan oleh manusia sebagai suatu patokan dalam melakukan tindakan. Nilai-nilai yang dianut oleh individu berpengaruh terhadap pekerjaan yang dipilihnya, serta berpengaruh terhadap prestasi kerjanya. Individu yang memiliki nilai moral tinggi akan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi pula dalam pekerjaanya.

e) Hobi atau kegemaran dan Penggunan waktu luang

Seseorang memiliki kecenderungan untuk menentukan arah pilihan jabatan yang sesuai dengan hobinya, karena hobi yang dimiliki seseorang akan berpengaruh terhadap prestasi kerjanya.

f) Prestasi dan Keterampilan

Penguasaan terhadap materi pelajaran dalam pendidikan yang sedang ditekuni oleh individu berpengaruh terhadap arah pilih jabatan di kemudian hari. Selain itu juga penguasaan individu terhadap suatu perbuatan.

g) Aspirasi dan pengetahuan sekolah atau pendidikan sambungan, serta Pengetahuan tentang dunia kerja

Pengetahuan yang sementara dimiliki siswa, termasuk dunia kerja, persyaratan, kualifikasi, jabatan struktural, promosi jabatan, gaji

yang diterima, hak dan kewajiban, serta tempat pekerjaan itu berada.

h) Pengalaman kerja

Pengalaman kerja yang pernah dialami siswa pada waktu duduk di bangku sekolah atau di luar sekolah.

i) Kemampuan dan keterbatasan fisik, penampilan lahiriah, serta Masalah dan keterbatasan pribadi

Masalah dari aspek diri sendiri ialah selalu ada kecenderungan yang bertentangan ketika menghadapi masalah tertentu sehingga seseorang merasa tidak senang, benci, khawatir, takut, pasrah dan bingung apa yang harus dikerjakan. Sedangkan keterbatasan pribadi ialah misalnya mudah meledak emosinya atau cepat marah, mudah dihasut, dapat mengendalikan diri, mau menang sendiri, dan lain-lainnya.

Di samping faktor internal, ada faktor eksternal yang mempengaruhi kematangan karier siswa, yaitu keluarga, latar belakang sosial ekonomi, gender, teman sebaya, lingkungan sekolah, faktor realitas, dan proses pendidikan (Sukardi, 1987).

Super (dalam Winkel, 2004) mengungkapkan secara lebih jelas mengenai faktor-faktor eksternal lain yang mempengaruhi kematangan karier seseorang. Faktor-faktor eksternal ini dapat dibedakan satu dengan lainnya, akan tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain

karena bersama-sama menciptakan ruang gerak hidup. Faktor-faktor tersebut, yaitu :

a) Masyarakat

Lingkungan social budaya di mana orang muda dibesarkan. Lingkungan tersebut luas sekali dan berpengaruh sangat besar terhadap cara pandang keluarga yang akan diajarkan dan ditanamkan kepada anak-anak. Pandangan ini mencakup nilai-nilai tinggi-rendahnya sebuah pekerjaan, peran gender dalam sebuah pekerjaan, serta peran gender dalam kehidupan masyarakat.

b) Keadaan sosial ekonomi negara atau daerah

Laju pertumbuhan ekonomi yang lambat atau cepat; stratifikasi golongan sosial ekonomi masyarakat tinggi, sedang, rendah; serta pembedaan masyarakat atas kelompok-kelompok yang terbuka atau tertutup bagi anggota kelompok lain. Misalnya, orang dewasa muda yang hidup di daerah terbelakang dan berasal dari kalangan sosial ekonomi rendah, maka kesempatan kerja sangat terbatas dan kurang bervariasi.

c) Status sosial ekonomi keluarga

Tingkat pendidikan orangtua, tingkat penghasilan orangtua, jabatan ayah atau ayah dan ibu, daerah tempat tinggal, dan suku bangsa. Status ini akan berpengaruh terhadap tingkat pendidikan sekolah seseorang.

d) Pengaruh dari anggota-anggota keluarga besar dan keluarga inti Orangtua, saudara-saudara dari orangtua, dan kakak-kakak menyatakan harapannya mengenai pandangan-pandangan tertentu terhadap pendidikan. Orang muda harus menentukan sikapnya sendiri terhadap harapan dan pandangan itu, dengan dua kemungkinan, yaitu bila ia menerimanya maka ia akan mendapat dukungan dalam rencana masa depannya (vocational planning). Sebaliknya, jika ia tidak menerimanya, maka ia akan dihadapkan pada sikap oposisi keluarga yang tidak mendukung keputusannya. e) Pendidikan sekolah

Pandangan-pandangan yang dikomunikasikan kepada anak didik oleh staf tenaga-tenaga bimbingan dan pengajar mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam bekerja, tinggi rendahnya status sosial jabatan, serta kecocokan jabatan tertentu untuk anak laki-laki atau perempuan.

f) Pergaulan dengan teman-teman sebaya

Pandangan-pandangan dan harapan-harapan tentang masa depan yang terungkap dalam pergaulan sehari-hari. Pandangan dan harapan yang bernada optimis akan meninggalkan kesan dalam hati yang jauh berbeda dengan kesan yang timbul bila terdengar keluhan-keluhan.

g) Tuntutan-tuntutan yang melekat pada jabatan dan pada program-program studi atau latihan, yang mempersiapkan seseorang untuk diterima pada jabatan tertentu dan berhasil di dalamnya.

Di sisi lain, Super dan Thompson, 1979 (dalam Komandyahrini, dkk., 2008), mengidentifikasikan enam faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan karier seseorang, yaitu :

a) Kesadaran untuk membuat rencana ke depan. Termasuk di dalamnya adalah kesadaran seseorang dalam membuat perencanaan kariernya;

b) Kemampuan mengambil keputusan; c) Informasi umum mengenai karier;

d) Pengetahuan dan kemampuan menggunakan sumber informasi; e) Pengetahuan mengenai dunia kerja dan kemampuan (skiils); f) Informasi yang lebih rinci mengenai pekerjaan yang dipilih.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Manrihu (2009) pada siswa SMA di Sulawesi Selatan, kematangan karier juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsep diri, aspirasi okupasional, serta minat-minat vokasional (Manrihu, 2009).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kematangan karier dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain konsep diri, kemampuan mengambil keputusan, bakat dan minat, sikap dan kepribadian. Sedangkan faktor eksternal antara lain keluarga, lingkungan sosial, kondisi ekonomi, pergaulan teman sebaya,

dan proses pendidikan. Faktor eksternal tersebut banyak mempengaruhi kematangan karier siswa, mengingat siswa hidup berdampingan dengan orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya.

Dokumen terkait