• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.5.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli

Menurut Rambat Lupiyoadi yang menjadi faktor- faktor keputusan

konsumen(2001 : 158) meliputi :

a. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama dengan

harga yang relatif murah akan memberikan nilai lebih tinggi kepada

konsumen.

b. Kualitas produk, yaitu konsumen akan merasa puas bila hasil

evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan

berkualitas. Maksud untuk membeli

Sikap orang lain

Faktor-faktor situasi yang tak terduga Keputusan membeli Penilaian terhadap berbagai alternatif

c. Kualitas pelayanan, yaitu konsumen akan merasa puas bila mereka

mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang

diharapkan konsumen, terutama untuk industri jasa.

d. Emosional, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan

keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila

menggunakan produk dengan merk tertentu yang cenderung

mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

e. Biaya, yaitu pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan

atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk

atau jasa dan cenderung puas terhadap produk dan jasa tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa tingkat keputusan merupakan fungsi dari

perbandingan antara kinerja produk atau jasa yang dirasakan oleh pembeli

dengan harapan pembeli dari produk atau jasa tersebut. Jadi ada dua hal

untuk mengukur konsumen dalam memutuskan pilihan, antara lain :

1. Pengamatan hasil produksi adalah bentuk pengamatan terhadap produk

senyatanya yang dilakukan oleh konsumen dalam hal ini adalah

masyarakat.

2. Harapan masyarakat adalah harapan konsumen dalam hal ini adalah

masyarakat sebagai pelanggan dalam melakukan atau merasakan hasil

pelayanan suatu instansi.

Pelanggan bisa mengalami salah satu dari dua tingkat keputusan

yang umum. Jika kinerja produk atau jasa dibawah harapan, pelanggan

Apabila kinerja produk melampaui harapan, pelanggan akan sangat puas,

senang atau bahagia.

Adapun variabel yang dapat mencerminkan kepribadian seseorang

adalah aktivitas, minat dan opini. Dengan variabel – variabel tersebut kita

dapat mengetahui kepribadian seseorang dan untuk mengetahuinya dapat

diadakan riset motivasi. Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi

karateristik pribadi seperti umur, dan tahap daur hidup pembeli, jabatan,

gaya hidup, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep dari pembeli

bersangkutan.

1. Usia dan tahap daur hidup

Menurut Kotler (2004:232) orang yang membeli suatu barang da

jasa yang berubah – ubah selama hidup sesuai dengan kebutuhan

dan keinginannya baik dalam hal pakaian, rekreasi, kendaraan

semua berubah sesuai faktor usia, konsumsi yang dipengaruhi oleh

tahap – tahap dalam siklus hidup keluarga disertai dengan situasi

keinginan dan minat produk yang umum untuk setiap kelompok.

Para pemasar sering memilih kelompok siklus hidup sebagai pasar

sasarannya.

2. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Para

pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan kelompok pekerjaan

mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produk

mereka hanya untuk kelompok pekerjaan tertentu.

3. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat dibelanjakan

(tingkat pendapatan, stabilitas dan pola waktunya), tabungan dan

kekayaan (termasuk presentasi yang liquid), hutang, kekuatan

untuk meminjam dan pendirian untuk belanja dan menabung.

4. Gaya hidup

Orang yang berasal dari sub kultur, kelas sosial dan pekerjaan yang

sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda. Menurut

Kotler (2004:234) gaya hidup seseorang adalah pola hidup

seseorang di dunia yang di ungkapkan dalam kegiatan, minat dan

pendapatan seseorang. Gaya hidup melukiskan ”keseluruhan

orang” tersebut berinteraksi dengan lingkungannya.

5. Kepribadian dan konsep diri

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian di

identifikasikan sebagai karateristik psikologis yang berbeda dari

setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan

yang relatif konsisten. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan ciri

– ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi,

menghargai orang lain, kondisi sosial, kemampuan

mempertahankan diri dan kemampuan beradaptasi. Kepribadian

konsumen, bila jenis – jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan

memiliki korelasi yang kuat antara jenis keperibadian tersebut

dengan berbagai pilihan produk dan merek.

6. Sikap dan Kepercayaan

Sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang ikut mempengaruhi

pandangan dan perilaku pembelian konsumen. Sikap itu sendiri

mempengaruhi kepercayaan dan kepercayaan itu mempengaruhi

sikap.

7. Konsep diri

Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya

sendiri, pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri

orang lain, beberapa psikolog membedakan konsep diri ini ke

dalam : (1) konsep diri yang sesungguhnya, (2) konsep diri yang

ideal.

Selain memahami mengapa konsumen membeli, para pemasar juga

mengetahui kapan, di mana dan bagaimana mereka membeli.

a. Kapan konsumen membeli

Para pemasar harus dapat menjawab paling sedikit tiga

pertanyaan yang menyangkut kapan konsumen membeli

produk atau jasa mereka, dalam iklan apa mereka membeli ?

Dalam hari apa mereka membeli ? Dalam jam, jam berapa

mereka membeli ? Kapan konsumen belanja akan

tahap – tahap promosi dari program pemasaran sebuah

perusahaan.

b. Dimana konsumen membeli

Dalam hal ini ada dua faktor yang perlu diperhatikan oleh

sebuah perusahaan, di mana keputusan membeli dibuat dan di

mana pembelian dilaksanakan. Untuk kebanyakan produk dan

jasa keputusan membeli kebanyakan dibuat di rumah. Untuk

produk lain, keputusan seluruhnya atau hanya sebagian

dilakukan pada waktu pembelian dilaksanakan.

c. Bagaimana konsumen membeli

Di sini mencakup aspek perilaku dan banyak mencakup keputusan

pemasaran, misalnya dahulu banyak perusahaan mengetahui bahwa

konsumen lebih senang membeli produk – produk seperti kue – kue kecil

dan mentega dengan kemasan yang rapi. Kebersihan dan kepraktisan

kemasan seperti ini dapat mengimbangi harga per unit yang lebih tinggi.

Sedangkan menurut Tjiptono (2004:30) keputusan konsumen di

dalam mengkonsumsi jasa merupakan seperangkat alat yang dapat

digunakan pemasar untuk membentuk karateristik jasa yang ditawarkan

kepada pelanggan sehingga menjadikan suatu faktor yang mempengaruhi

keputusan membeli jasa. Faktor – faktor yang dapat berpengaruh terhadap

keputusan mengkonsumsi jasa antara lain yaitu :

1. Product merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan

keinginan pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa berupa apa jasa

baik yang berwujud fisik atau tidak yang dapat ditawarkan kepada

pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

tertentu.

2. Pricing merupakan keputusan berkenaan dengan penetapan harga. Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategi seperti

tingkatan harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat

diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan. Pada

umumnya, aspek – aspek harga ini mirip dengan yang biasa dijumpai

pemasar barang.

3. Promotion. Bauran promosi meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan

aktual. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang sama

dengan jasa seringkali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya

meningkatkan stabilitas jasa.

4. Place. Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi lokasi fisik

(misalnya keputusan mengenai di mana sebuah hotel atau restoran

harus didirikan), selain itu keputusan mengenai penggunaan perantara

untuk meningkatkan aksebilitas jasa bagi para pelanggan, misalnya

apakah akan menggunakan jasa agen berjalan ataukah harus

memasarkan sendiri secara langsung kepada konsumen (contohnya

5. People. Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran pemasaran jasa. Oleh sebab itu setiap organisasi jasa

harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap

karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan. Untuk mencapai

standar yang ditetapkan maka perusahaan jasa memiliki karyawan

yang memiliki skill dalam melayani pelanggan karena semua itu merupakan keputusan bauran pemasaran jasa yang penting.

6. Physical Evidence, karateristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum

mengkonsumsinya. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk

misalnya variasi produk yang ditawarkan, penampilan staf yang rapi

dan sopan, ruangan yang nyaman serta fasilitas – fasilitas lainnya yang

dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumennya.

7. Process. Proses atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen yang seringkali berperan sebagai pelanggan. Misalnya pelanggan

restoran sangat terpengaruh oleh cara staf melayani mereka dan

lamanya menunggu selama proses produksi atau penyajian makanan.

8. Customer service makna layanan pelanggan yang berbeda atau organisasi jasa. Dalam sektor jasa layanan pelanggan dapat diartikan

sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh

sebab itu tanggung jawab atas unsur bauran pemasaran jasa ini tidak

bisa di isolasi hanya pada bagian layanan pelanggan tetapi menjadi

kualitas jasa yang ditawarkan kepada pelanggan berkaitan erat dengan

kebijakan desain produk dan personalia.

Dokumen terkait