• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Mutu Sekolah

3. Faktor faktor yang Mempengaruhi Mutu Sekolah

a. Sumberdaya manusia sebagai pengelola sekolah yang terdiri dari:

1) Kepala sekolah, merupakan guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah. (Sisdiknas tahun 2003 Bab II Pasal 2)

2) Guru, menurut UU Nomor 14 tahun 2005 Bab I pasal 1 menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

3) Tenaga administrasi.

b. Sarana dan prasarana. Proses pembelajaran tidak hanya komponen guru, peserta dan kurikulum saja, kehadiran sarana dan prasarana pendidikan sudah menjadi suatu keharusan dalam mencapai keberhasilan pembelajaran (Hadiyanto, 2004, p.100). Sarana dan prasarana pendidikan, merupakan media belajar atau alat bantu yang

pada hakekatnya akan lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan (Hamalik, 2004, p.22).

c. Kesiswaan. Siswa sebagai peserta didik merupakan salah satu input yang turut menentukan keberhasilan proses pendidikan. Penerimaan peserta didik didasarkan atas kriteria yang jelas, transparan dan akuntabel.

d. Keuangan (Anggaran Pembiayaan). Salah satu faktor yang memberikan pengaruh tehadap peningkatan mutu dan kesesuaian pendidikan adalah anggaran pendidikan yang memadai. Sekolah harus mimiliki dana yang cukup untuk menyelenggarakan pendidikan. Oleh karenna itu dana pendidikan sekolah harus dikelola dengan transparan dan efesien.

e. Kurikulum. Salah satu aplikasi atau penerapan metode pendidikan yaitu kurikulum pendidikan. Pengertian kurikulum adalah suatu program atau rencana pembelajaran. Kurikulum merupakan komponen substansi yang utama di sekolah. Prinsip dasar dari adanya kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolak ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya

f. Keorganisasian. Pengorganisasian sebuah lembaga pendidikan, merupakan faktor yang dapat membantu untuk meningkatkan kualitas mutu dan pelayanan dalam lembnaga pendidikan.

Pengorganisasian merupakan kegiatan yang mengatur dan mengelompokkan pekerjaan ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah untuk ditangani.

g. Lingkungan fisik. Belajar dan bekerja harus didukung oleh lingkungan. Gordon dalam lingkungan berpengaruh terhadap aktivitas baik terhadap guru, siswa termasuk didalamnya aktivitas pembelajaran (Hadiyanto, 2004, p. 100).

h. Perkembangan ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan/ teknologi.

Disamping faktor guru dan sarana lainnya yang berkaitan dengan dunia pendidikan yaitu faktor eksternal yang berupa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah sebagai tempat memperoleh ilmu pengetahuan dan berfungsi sebagai transper ilmu pengetahuan kepada siswa, dituntut untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sesuai dengan bidang pengajarannya.

i. Peraturan. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional dan untuk menghasilkan mutu sumberdaya manusia yang unggul serta mengejar ketertinggalan disegala aspek kehidupan yang disesuaikan dengan perubahan global dan perkembangan ilmu pngetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia melalui DPR RI pada tanggal 11 Juni 2003 telah mensahkan Undangundang Sisdiknas yang baru, sebagai pengganti Undang-undang Sisdiknas nomor 2 tahun 2009.

j. Partisipasi atau Peran serta masyarakat. Partisifasi masyarakat dalam dunia pendidikan diharapkan menjadi tulang punggung, sedangkan fihak pemerintah sebatas memberikan acuan dan binaan dalam pelaksanaan program kegiatan sekolah. peran serta masyarakat didalam penyelenggaraan pendidikan berarti pula pemberdayaan masyarakat itu sendiri didalam ikut serta menentukan arah dan isi pendidikan (Tillar, 1992, p. 58).

k. Kebijakan Pendidikan. Kebijakan Pendidikan ialah satu peran pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah melakukan desentralisasi pendidikan. Dengan adanya desentralisasi tersebut, maka berbagai tantangan untuk pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan mengharuskan adanya reorientasi dan perbaikan sistem manajemen penyelenggaraan pendidikan.

Secara garis besar, ada dua faktor utama yang mempengaruhi mutu proses dan hasil belajar mengajar di kelas, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Adapun yang termasuk dalam faktor internal berupa:

faktor psikologis, sosiologis, dan fisiologis yang ada pada diri siswa dan guru sebagai pelajar dan pembelajar. Sedangkan yang termasuk ke dalam faktor eksternal ialah semua faktor-faktor yang memperngaruhi proses hasil belajar mengajar di kelas selain faktor yang bersumber dari guru dan siswa. Faktor eksternal tersebut berupa faktor: masukan lingkungan, masukan peralatan, dan masukan eksternal lainnya.

Kesemua faktor-faktor tersebut harus menjadi perhatian bagi pihak sekolah maupun masyarakat jika proses pendidikan disekolah ingin berhasil dengan baik. Karena sekolah yang bermutu adalah sekolah yang memiliki proses pendidikan yang baik.

Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor psikologis guru dan siswa, misalnya faktor bakat, intelegensi, sikap, perhatian, pikiran, persepsi, pengamatan, minat, motivasi, dan faktor psikologis lainnya.

Selanjutnya, yang termasuk ke dalam faktor sosiologis ialah segala faktor sosial yang berpengaruh terhadap proses dan hasil pembelajaran di sekolah. Sedangkan yang termasuk faktor-faktor fisiologis yang mempengaruhi mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas ialah semua faktor-faktor yang bersifat fisik yang dimiliki oleh guru sebagai pendidik dan pengajar dan yang dimiliki oleh peserta didik sebagai pelajar atau orang yang dididik, dilatih, diajar, dan dibimbing.

Faktor psikologis, sosiologis dan fisiologis termasuk dalam faktor internal yang mempengaruhi mutu pendidikan di sekolah. Sedangkan yang termasuk faktor eksternalnya adalah masukan lingkungan, masukan peralatan, dan masukan eksternal lainnya.

Masukan lingkungan ialah segala jenis masukan yang bersumber dari lingkungan keluarga dan masyarakat yang mempengaruhi mutu pendidikan di sekolah. Partisipasi keluarga dan masyarakat tersebut dapat berupa kedisiplinan mereka dalam membayar biaya pendidikan anak ke sekolah, partisipasi mereka untuk selalu hasir dalam rapat sekolah untuk memberi berbagai saran dan pendapat yang konstruktif untuk kemajuan

proses belajar mengajar di sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah bisa berbentuk suatu organisasi yang biasanya disebut dengan komite sekolah.

Selain faktor internal dan eksternal yang disebutkan di atas, masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi mutu pendidikan di sekolah.

Salah satu diantaranya yaitu faktor peralatan pembelajaran.

Faktor peralatan pembelajaran juga memegang peranan penting dalam membantu guru dan peserta didik dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas, apalagi di laboratorium atau di bengkel kerja.

Pelaratan pembelajaran yang dibutuhkan di dalam kelas adalah media pembelajaran, misalnya papan tulis, infokus, serta media-media lainnya yang mendukung proses pembelajaran di kelas.

Fasilitas belajar yang tersedia dalam jumlah yang memadai di suatu institusi pendidikan, juga berkontribusi besar dalam memfasilitasi guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas. Tanpa fasilitas belajar yang terseda dalam jumlah memadai di sekolah, proses interaksi antara guru dengan peserta didik kurang dapat terlaksana dengan baik.

Infrastruktur suatu institusi pendidikan yang kurang memadai dan memenuhi syarat, juga mempengaruhi proses pendidikan di sekolah. Jika suatu sekolah telah memiliki gedung sebagai tempat pembelajaran, tetapi tidak tersedia dalam jumlah memadai sesuai kebutuhan peserta didik, akibatnya proses pendidikan disekolah tidak dapat berjalan secara maksimal dan optimal.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa banyak faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan di sekolah. Diantaranya, adalah faktor internal dan eksternal, faktor peralatan pembelajaran, fasilitas belajar, dan infrastruktur sekolah.

Dokumen terkait