• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Mutu Sekolah

1. Pengertian Mutu Sekolah

Menurut J.M Juran mutu adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya. Sedangkan menurut Deming, mutu harus bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan masa depan. Hadis dan Nurhayati, 2014 p,85). Sesuatu dianggap bermutu apabila sesuai dengan tujuan atau manfaat yang telah ditentukan serta dapat memberikan

kepuasan dan kebutuhan pelanggan baik untuk sekarang maupun masa yang akan datang.

Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan. Pengertian Mutu secara umum adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari bidang atau jasa yang menunjukkan dalam kemampuan memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau tersirat. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan (Zahroh, 2014, p. 28).

Mutu juga dapat diartikan sebagai suatu yang memuaskan dan melampai keinginan dan kebutuhan pelanggan (sallis, 2006, p.55)

Menurut Arcaro mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses dan out put pendidikan. Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar menjelaskan bahwa mutu pendidikan adalah merupakan kemampuan sistem pendidikan yang diarahkan secara efektif untuk meningkatkan nilai tambah faktor input agar menghasilkan out put yang setinggi-tingginya (Suryadi dan Tilaar, 1994 p.108). sebagaiamana dijelaskan dalam QS: Ar’ Rad ayat 11



Artinya: bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Dari ayat diatas maka dapat dijelaskan bahwa Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum apabila kaum tersebut tidak berusaha dalam merubah nasibnya sendiri. Dalam menginginkan pendidikan yang bermutu tentunya diperlukan usaha untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu tentunya diperlukan orang orang yang berkompeten untuk mencapai pendidikan yang bermutu.

Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang input, dan prosesnya berjalan dengan baik, yang nantinya akan menunjukkan terhadap output atau sesuatu yang dihasilkan.

Mutu atau kualitas memiliki definisi yang bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk seperti: performansi (performance), keandalan (reliability), mudah dalam menggunakan (easy of use), estetika (esthetic). Definisi strategik dari mutu adalah suatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers). Kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuanya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikkan atau ditetapkan (Vincent, 2001, p.5).

Kualitas seringkali diartikan sebagai kepuasan pelanggan (customer satisfaction), konformansi terhadap kebutuhan atau persyaratan (conformance to the requirements), dan upaya perubahan ke arah perbaikan terus menerus (continuous improvement). Menurut Sallis definisi relatif tentang kualitas memiliki dua aspek yaitu pertama adalah menyesuaikan diri dengan spesifikasi dan kedua adalah memenuhi kebutuhan pelanggan. Aspek yang pertama merupakan definisi produsen tentang mutu, sedangkan aspek yang kedua adalah definisi mutu dari pelanggan.

Menurut Sallis peningkatan mutu menjadi semakin penting bagi institusi yang digunakan untuk memperoleh kontrol yang lebih baik melalui usahanya sendiri. Kebebasan yang baik harus disesuaikan dengan

akuntabilitas yang baik. Institusi-institusi harus mendemonstrasikan bahwa mereka mampu memberikan pendidikan yang bermutu pada peserta didik. Mutu merupakan suatu hal yang membedakan antara yang baik dan sebaliknya. Hal tersebut berarti mutu dalam sekolah merupakan sesuatu hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Mutu merupakan masalah pokok yang akan menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status di tengah-tengah persaingan dunia pendidikan yang makin keras (Edward, 2006, p. 30).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan mutu adalah gambaran atau karateristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan.

Mutu sekolah adalah kemampuan sekolah dalam mendayagunakan sumber sumber yang ada di sekolah untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin. Mutu pendidikan disekolah harus diperhatikan dan tingkatkan menjadi baik dan berkualiats. Hal ini merupakan tantangan yang harus direspon secara positf oleh lembaga pendidikan. Mutu dalam bidang pendidikan meliputi input, proses, output, (Mutohar, p.135). Jika dikaitkan dengan kualitas dunia pendidikan, maka mutu dapat diuraikan ke dalam tiga aspek, yaitu:

a. Input adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena di dibutuhkan untuk berlangsungnya proses pendidikan. Sesuatu yang dimaksud berupa sumberdaya dan perangkat lunak serta harapan harapan sebagai pemandu bagi berlansungnya proses. Input sumberdaya meliputi sumberdaya manusia (kepala sekolah, guru, karyawan, siswa) dan sumberdaya selebihnya (peralatan, perlengkapan, uang). Input perangkat lunak meliputi struktur organisasi, peraturan perundang undangan, deskripsi tugas, rencana, dan program. Input harapan harapan berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran yang ingin di capai sekolah. Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berlansung dengan baik. oleh karena

itu, tinggi rendahnya mutu input dapat diukur dari kesiapan input.

Makin tinggi tingkat kesiapan input, makin tinggi pula mutu input tersebut.

b. Proses merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain.

sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input, sedangkan sesuatu dari hasil proses disebut out put. Proses yang bermutu apabila pengkoordinasian dan penyerasian serta pemanduan input dilakukan secara harmonis sehingga menciptakan suatu pembelajaran yang menyenagkan.

c. Output adalah merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/perilaku sekolah.

Kinerja sekolah dapat diukur dalam kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya dan moral kerjanya. Berkaitan dengan mutu output sekolah dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan bermutu jika prestasi sekolah, khususnya prestasi belajar siswa, menunjukkan pencapaian tinggi dalam: (1) prestasi akademik, berupa ulangan umum, ujian nasional, karya ilmiah, lomba akademik, dan (2) prestasi non-akademik, misalnya iman dan taqwa, kejujuran, kesopanan, olah raga, kesenian, keterampilan, dan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler lainnya

Lulusan yang berkualitas dihasilkan oleh sekolah yang berkualitas juga. Namun pendidikan yang berkualitas memerlukan proses yang panjang dan berlangsung sepanjang hayat. Keunggulan lulusan tidak hanya ditentukan oleh nilai ujian yang tinggi. Indikasi lulusan yang unggul ini baru dapat diketahui setelah yang bersangkutan memasuki dunia kerja dan terlibat aktif dalam kehidupan bermasyarakat. (Riduwan 2012: p, 157- 158).

Sangat perlu adanya penilaian perbandingan antara input dan output dari sekolah supaya diketahui kualitas suatu sekolah. Apakah siswa yang bersangkutan mengalami perubahan yang baik setelah

melakukan proses pembelajaran di sekolah tersebut atau tidak, hal ini perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahuinya. Output sekolah dapat dikatakan bermutu jika prestasi sekolah menunjukan pencapaian yang tinggi.

Dokumen terkait