TATA RUANG KANTOR
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tata Ruang Kantor
Ada empat hal penting menurut The Liang Gie (2007), yang sangat mempengaruhi efisiensi dalam pekerjaan perkantoran, termasuk mempengaruhi kenyamanan ruangan, yaitu cahaya, warna, udara dan suara.
1. Cahaya
Pada dasarnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan ada dua macam, yaitu cahaya alami dan cahaya buatan. Cahaya alami adalah cahaya yang ditimbulkan oleh matahari. Sedangkan cahaya buatan
adalah cahaya yang dibuat oleh manusia yang berupa lampu. Cahaya penerangan buatan manusia (The Liang Gie, 2007) dapat dibedakan dalam empat macam, yaitu cahaya langsung, cahaya setengah langsung, cahaya setengah tak langsung dan cahaya tak langsung. a. Cahaya langsung
Cahaya ini memancar langsung dari sumbernya ke permukaan meja. Apabila dipakai lampu biasa (pijar), cahaya bersifat sangat tajam. Bayangan yang ditimbulkan cahaya ini sangat tegas dan cepat menimbulkan kelelahan pada mata. Lebih-lebih apabila terletak dalam lingkungan sudut 45 derajat dari penglihatan mata, lampu itu dapat menyilaukan. Jadi, penerangan lampu yang memberikan cahaya langsung seperti ini sebetulnya tidak baik.
b. Cahaya setengah langsung
Cahaya ini memancar dari sumbernya dengan melalui tudung lampu yang biasanya terbuat dari gelas dengan warna seperti susu. Cahaya ini tersebar ke berbagai jurusan sehingga bayangan yang ditimbulkannya tidak begitu tajam. Namun, sebagian besar cahaya tetap langsung jatuh ke permukaan meja dan memantul ke arah mata. Hal ini juga masih belum memuaskan walaupun sudah lebih baik dari cahaya langsung.
c. Cahaya setengah tak langsung
Penerangan macam ini terjadi dari cahaya yang sebagian besar merupakan pantulan dari langit-langit dan dinding ruangan, sebagian lagi terpancar melalui tudung kaca. Cahaya ini sudah lebih baik dari cahaya setengah langsung, karena sumbernya untuk sebagian besar adalah langit-langit ruangan. Sifat cahaya dan bayangan yang ditimbulkannya sudah tidak begitu tajam.
d. Cahaya tak langsung
Penerangan lampu yang terbaik adalah cahaya tak langsung. Cahaya ini dari sumbernya memancar ke arah langit-langit ruangan,
ini benar-benar sudah lunak, karena itu tidak mudah menimbulkan kelelahan pada mata. Dan karena cahaya ini tersebar dengan merata ke semua penjuru, coraknya uniform dan tidak menimbulkan bayangan.
2. Warna
Warna juga mempengaruhi orang yang bekerja dan membaca di perpustakaan. Warna ternyata juga akan memperbesar konsentrasi dan mempengaruhi jiwa seseorang. The Liang Gie (2007) membagi warna dasar menjadi tiga, yaitu:
a. Merah
Warna merah menggambarkan panas, kegemaran, dan kegiatan bekerja. Warna ini berguna untuk merangsang panca indera dan jiwa agar bersemangat dalam melaksanakan tugasnya.
b. Kuning
Warna kuning menggambarkan kehangatan. Warna ini akan merangsang mata dan syaraf, yang dapat menimbulkan perasaan gembira.
c. Hijau
Warna hijau menimbulkan suasana sejuk dan kedamaian. Oleh karena itu, warna ini cocok untuk tempat-tempat ibadah, perpustakaan dan lainnya.
Selain itu Tjandra (2008) juga membagi daftar beberapa warna yang dapat merangsang/mempengaruhi perasaan manusia sebagai berikut:
Warna Sifat Pengaruh Untuk Ruangan
Merah Dinamis, merangsang dan panas Menimbulkan semangat Kerja Pekerjaan sepintas lalu (singkat) Kuning Keanggunan, bebas, hangat Menimbulkan rasa gembira dan
Merangsang urat syaraf Mata
Gang-gang, jalan, lorong
Biru Tenang, tentram
dan Sejuk
Mengurangi tekanan atau tegangan
Berpikir konsentrasi
3. Udara
Dalam merencanakan ruang perpustakaan, perlu dibuat ruangan yang nyaman. Untuk menjaga kenyamanan ruangan, diperlukan pemasangan alat pengatur suhu, misalnya:
a. Memasang AC (Air Conditioning) untuk mengatur suhu udara di
dalam ruangan.
b. Mengusahakan agar peredaran udara dalam ruangan cukup baik, misalnya dengan membuka jendela pada saat kegiatan sedang berlangsung.
c. Memasang kipas angin untuk mempercepat pertukaran udara dalam ruangan.
4. Suara
Kenyamanan ruangan dipengaruhi oleh kenyamana suara, baik dari dalam ruangan atau dari luar. Hal ini berkaitan erat dengan kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang tidak dikehendaki telinga seseorang. Kebisingan tersebut dalam waktu lama dapat mengganggu ketenangan kerja, merusak pendengaran dan bisa menimbulkan kesalahan komunikasi. Namun demikian, suatu cara yang akhir-akhir ini dijalankan di luar negeri untuk menambah efisiensi kerja ialah penggunaan musik. Menurut The Liang Gie (2007), dari percobaan- percobaan telah terbukti bahwa lagu-lagu yang tenang dan lembut dapat mengurangi ketegangan syaraf dan kejemuan serta menambah kegembiraan kerja.
Uji Kompetensi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar! 2. Apa yang dimaksud dengan tata ruang kantor?
3. Sebutkan tujuan tata ruang kantor!
4. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk tata ruang kantor!
6. Sebutkan prinsip-prinsip tata ruang kantor (minimal 5)!
7. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tata ruang kantor?
8. Penerangan yang paling baik adalah menggunakan cahaya tak langsung. Mengapa demikian? Berikan alasannya!
9. Apa yang harus dilakukan untuk mengatur udara di dalam ruangan kantor?
10. Mengapa suara juga dapat mempengaruhi ruangan kantor? Jelaskan! 11. Mengapa ruangan perlu ditata dengan baik? Berikan alasan Anda!
Aktivitas
1. Membuat layout ruang kantor
a. Buatlah kelompok masing-masing 5 orang.
b. Observasilah ke beberapa ruangan di lingkungan sekolah (ruang guru, ruang TU, ruang perpustakaan atau Bank Mini).
c. Gambarkan hasil observasi di kertas gambar.
d. Deskripsikan hasil observasimu dengan menggunakan teori yang telah dipelajari.
e. Kumpulkan hasil pekerjaanmu! 2. Praktik menata ruangan
a. Buatlah kelompok masing-masing 5 orang.
b. Kemudian dengan menggunakan meja dan kursi di kelas, susunlah layout ruangan untuk karyawan-karyawan berikut:
1) Pimpinan 2) Sekretaris 3) Resepsionis 4) Arsiparis 5) Agendaris 6) Juru tik 7) Customer service
BAB
7
FASILITAS
DAN LINGKUNGAN
KANTOR
Tujuan Pembelajaran:1. Peserta didik mampu mendeskripsikan lingkungan dan fasilitas kantor 2. Peserta didik mampu mendeskripsikan istilah-istilah yang berhubungan
dengan perbekalan kantor
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi barang habis pakai dan barang tidak habis pakai
4. Peserta didik mampu mengelola perbekalan kantor 5. Peserta didik mampu mendeskripsikan inventarisasi