• Tidak ada hasil yang ditemukan

Baku Mutu = 0.001 ppm

4.4. Faktor Konsentrasi 1 Temporal

Faktor konsentrasi merupakan suatu ukuaran nilai kemampuan suatu biota atau organisme air dalam mengakumulasi bahan pencemar yang berada di sekitar lingkungannya, yaitu, kolom air. Nilai Indeks Faktor konsentrasi (IFK) suatu organisme tergantung pada jenis logam berat, organisme, kondisi lingkungan perairan. Terdapat 3 nilai IFK untuk mengategorikan sifat akumulatif dari suatu organisme, yaitu lebih besar dari 1000 (sifat akumulatif tinggi), antar 100-1000 (sifat akumulatif sedang), dan kurang dari 100 (sifat akumulatif rendah (Van Esch 1977 in Suprapti 2008). Nilai IFK pada kerang darah (Anadara granosa) ukuran kecil dan besar di perairan Lada selama pengamatan ditunjukkan pada Gambar 10 sampai Gambar 12.

Indeks Faktor konsentrasi (IFK) logam berat merkuri (Hg) (Gambar 10) kerang darah ukuran kecil (<2.5 cm) maupun ukuran besar (>2.5 cm) pada saat pengamatan memiliki nilai yang berfluktuatif. Hal ini terjadi karena adanya perubahan konsentrasi logam berat baik pada air maupun pada kerang itu sendiri. Pada gambar 26, dapat dilihat bahwa nilai IFK untuk kerang darah berukuran besar berkisar antara 66.7-150 dengan rata-rata 97.9, sedangkan pada kerang darah ukuran kecil berkisar antara 66.7-100 dengan rata-rata 79.2. Dari nilai rataan tersebut, dapat diketahui bahwa kerang darah ukuran besar dapat mengakumulasi logam berat Hg lebih besar daripada ukuran kecil di dalam tubuhnya. Berdasarkan nilai rataan IFK dapat diketahui bahwa kerang darah (A. granosa) baik ukuran kecil maupun besar memiliki sifat akumulutaif yang rendah terhadap logam berat Hg (IFK < 100). Nilai IFK suatu organisme tergantung pada jenis logam berat, organisme, kondisi lingkungan perairan.

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 160,0

Des ember A pril Mei J uli

w a ktu pe ng a m a ta n

IF

K K ec il

B es ar

Gambar 10. Faktor konsentrasi logam berat merkuri (Hg) secara temporal pada kerang darah (Anadara granosa) di perairan Teluk Lada, Banten

Nilai IFK logam berat kadmium (Cd) pada kerang darah (A. granosa) ukuran besar (>2.5 cm) dan kecil (<2.5 cm) ditunjukkan pada Gambar 11 di bawah. Terdapat perbedaan nilai IFK pada kerang berukuran kecil dan besar. Selama pengamatan yang dilakukan, nilai IFK kerang kecil berkisar antara 12.9-42.9 dengan rataan 39.7 sedangkan pada ukuran besar berkisar antara 14.3-57.4 dengan rataan 32.0. Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa kerang darah ukuran besar dapat mengakumulasi logam berat kadium lebih besar daripada kerang ukuran kecil. Berdasarkan nilai rataan IFK, dapat diketahui bahwa kedua ukuran kerang yang diamati memiliki sifat akumulatif yang rendah terhadap logam berat (IFK<100).

0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0

Des ember A pril Mei J uli

W a ktu P e ng a m a ta n

IF

K K ec il

B es ar

Gambar 11. Faktor konsentrasi logam berat kadmium (Cd) secara temporal pada kerang darah (Anadara granosa) di perairan Teluk Lada, Banten

Indeks Faktor konsentrasi (IFK) logam berat timbal (Pb) (Gambar 12) pada saat pengamatan memiliki nilai yang berfluktuatif. Hal ini terjadi karena adanya perubahan konsentrasi logam berat baik pada air maupun pada kerang itu sendiri. Nilai IFK untuk kerang darah berukuran besar berkisar antara 7.3-29.7 dengan rata- rata 18.3, sedangkan pada kerang darah ukuran kecil berkisar antara 5.4-21.9 dengan rata-rata 13.2 . Dari nilai tersebut, dapat diketahui bahwa kerang darah ukuran besar dapat mengakumulasi logam berat Hg lebih besar daripada ukuran kecil di dalam tubuhnya. Berdasarkan nilai rataan IFK dapat diketahui bahwa kerang darah (A. granosa) ukuran kecil dan besar memiliki sifat akumulutaif yang rendah terhadap logam berat Pb (IFK < 100).

0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0

Des ember A pril Mei J uli

w a ktu pe ng a m a ta n

IF

K K ec il

B es ar

Gambar 12. Faktor konsentrasi logam berat timbal (Pb) secara temporal pada kerang darah (Anadara granosa) di perairan Teluk Lada, Banten

Hasil analisa terhadap logam berat kadmium merkuri (Hg), kadmium (Cd) dan timbal (Pb) menunjukkan sifat akumulatif yang rendah terhadap logam berat baik pada ukuran besar maupun kecil. Secara umum tingkat akumulasi pada kerang darah ukuran besar terhadap logam berat (Hg, Pb, dan Cd) memiliki nilai yang lebih besar daripada ukuran kecil. Selain itu, dapat diketahui juga tingkat akumulasi pada kerang darah secara berurutan dari yang tertinggi sampai terendah adalah Hg, Cd, dan Pb. Nilai IFK suatu organisme tergantung pada jenis logam berat, organisme, kondisi lingkungan perairan (Van Esch 1977 in Suprapti 2008). Menurut Nitisupardjo (1998) in Suprapto (2008), semakin mudah logam berat terserap dan terakumulasi dalam tubuh organisme air semakin besar indek faktor konsentrasinya.

Semakin besar daya akumulasi suatu organisme maka semakin baik organisme tersebut digunakan sebagai bioindikator kualitas air yang disebabkan oleh pencemaran logam berat.

4.4.2. Horizontal

Indeks Faktor konsentrasi (IFK) logam berat merkuri (Hg) (Gambar 13) kerang darah ukuran kecil (<2.5 cm) maupun ukuran besar (>2.5 cm) pada saat pengamatan memiliki nilai yang relatif sama pada setiap stasiun, kecuali pada stasiun 3 (2000 m). Hal ini terjadi karena adanya perubahan konsentrasi logam berat baik pada air maupun pada kerang itu sendiri. Pada Gambar 13, dapat dilihat bahwa nilai IFK untuk kerang darah baik yang berukuran besar maupun kecil berkisar antara 66.7-80 dengan rata-rata 75.6. Berdasarkan nilai rataan IFK dapat diketahui bahwa kerang darah (A. granosa) memiliki sifat akumulutaif yang rendah terhadap logam berat Hg (IFK < 100). Nilai IFK suatu organisme tergantung pada jenis logam berat, organisme, kondisi lingkungan perairan.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1000 1500 2000 J a ra k da ri P a nta i (m ) IF K K ec il B es ar

Gambar 13. Faktor konsentrasi logam berat merkuri (Hg) secara horizontal pada kerang darah (Anadara granosa) di perairan Teluk Lada, Banten

Nilai IFK logam berat kadmium (Cd) pada kerang darah (A. granosa) ukuran besar (>2.5 cm) dan kecil (<2.5 cm) ditunjukkan pada Gambar 14 di bawah. Terdapat perbedaan nilai IFK pada kerang berukuran kecil dan besar. Selama pengamatan yang dilakukan, nilai IFK kerang kecil berkisar antara 15.07-25 dengan rataan 27.14 sedangkan pada ukuran besar berkisar antara 19.79-31.88 dengan rataan 20.98. Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa kerang darah ukuran besar dapat mengakumulasi logam berat kadium lebih besar daripada kerang ukuran kecil.

Berdasarkan nilai rataan IFK, dapat diketahui bahwa kedua ukuran kerang yang diamati memiliki sifat akumulatif yang rendah terhadap logam berat (IFK<100).

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 1000 1500 2000 J a ra k da ri P a nta i (m ) IF K kec il B es ar

Gambar 14. Faktor konsentrasi logam berat kadmium (Cd) secara horizontal pada kerang darah (Anadara granosa) di perairan Teluk Lada, Banten

Indeks Faktor konsentrasi (IFK) logam berat timbal (Pb) (Gambar 15) pada saat pengamatan memiliki nilai yang berfluktuatif. Hal ini terjadi karena adanya perubahan konsentrasi logam berat baik pada air maupun pada kerang itu sendiri. Nilai IFK untuk kerang darah berukuran besar berkisar antara 11.94-13.95 dengan rata-rata 13.59, sedangkan pada kerang darah ukuran kecil berkisar antara 10-13.66 dengan rata-rata 11.36. Dari nilai tersebut, dapat diketahui bahwa kerang darah ukuran besar dapat mengakumulasi logam berat Pb lebih besar daripada ukuran kecil di dalam tubuhnya. Berdasarkan nilai rataan IFK dapat diketahui bahwa kerang darah (A. granosa) ukuran kecil dan besar memiliki sifat akumulutaif yang rendah terhadap logam berat Pb (IFK < 100).

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 1000 1500 2000 J a ra k da ri P a nta i (m ) IF K K ec il B es ar

Gambar 15. Faktor konsentrasi logam berat timbal (Pb) secara horizontal pada kerang darah (Anadara granosa) di perairan Teluk Lada, Banten.

Hasil analisa secara horizontal terhadap logam berat merkuri (Hg), kadmium (Cd) dan timbal (Pb) menunjukkan sifat akumulatif yang rendah terhadap logam berat baik pada ukuran besar maupun kecil. Sifat akumulasi pada kerang darah ukuran besar terhadap logam berat (Hg, Pb, dan Cd) memiliki nilai yang lebih tinggi daripada ukuran kecil. Berdasarkan hasil pengukuran dapat diketahui bahwa tingkat akumulasi pada kerang darah secara berurutan dari yang tertinggi sampai terendah adalah Hg, Cd, dan Pb. Nilai IFK suatu organisme tergantung pada jenis logam berat, organisme, kondisi lingkungan perairan (Van Esch 1977 in Suprapti 2008). Menurut Nitisupardjo (1998) in Suprapto (2008), semakin mudah logam berat terserap dan terakumulasi dalam tubuh organisme air semakin besar indeks faktor konsentrasinya. Semakin besar daya akumulasi suatu organisme maka semakin baik organisme tersebut digunakan sebagai bioindikator kualitas air yang disebabkan oleh pencemaran logam berat di perairan.

4.5. Faktor Korelasi

Dokumen terkait