• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Kondisi Lingkungan Perairan 1 Temporal

4.2.1. Analisis Temporal 1 Logam Berat di Air

4.2.1.2. Logam Berat di Sedimen a Merkuri (Hg)

Pengamatan di kandungan merkuri (Hg) di Teluk Lada dilakukan secara temporal selama 4 bulan, yaitu Desember, April, Mei dan Juli. Berikut ini adalah kandungan merkuri yang terdapat pada sedimen di Teluk Lada (Tabel 9).

Tabel 9. Kandungan logam berat merkuri (Hg) secara temporal pada sedimen di perairan Teluk Lada, Banten

Waktu pengamatan Hg (ppm) Baku mutu** (ppm) Keterangan Desember 0.0375 Level target = 0.3 BBM*** April 0.0475 BBM*** Mei <0.02* BBM*** Juli <0.02* BBM*** Rataan 0.03125 BBM***

*Untuk rataan nilai <0.02 dianggap 0.02

** IADC/CEDA(1997)

***BBM : Bawah Baku Mutu

Berdasarkan hasil analisa merkuri dalam sedimen di Teluk Lada mengalami nilai yang berfluktuasi (Tabel 9) dengan kisaran antara <0.02-0.0475 ppm dengan rata-rata 0.03125 ppm. Nilai kandungan merkuri tertinggi terdapat pada bulan April yaitu sebesar 0.0475 ppm, sedangkan terendah terdapat pada bulan Mei dan Juli yaitu sebesar <0.002 Perbedaan kadar merkuri ini sangat bergantung pada kondisi

lingkungan perairan pada saat pengamatan. Peningkatan kadar merkuri pada sedimen dapat disebabkan karena adanya pengendapan logam berat terlarut dalam kolom air. Menurut Sanusi (2006) sifat kimia material padatan tersuspensi memiliki kemampuan mengadsorpsi logam berat terlarut dalam kolom air sehingga padatan tersebut akan menyebabkan akumulasi logam berat tersebut selain material organik dalam sedimen.

Pada bulan Mei terjadi penurunan kadar merkuri dalam sedimen perairan. Hal ini diduga karena adanya perpindahan merkuri baik ke perairan ataupun diserap oleh hewan bentik. Menurut Connel dan Miller (1995), kondisi perairan yang bersifat dinamis seperti perubahan akan menyebabkan logam-logam yang mengendap dalam sedimen terionisasi ke perairan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Novotny & Olem (1994), bahwa pH memiliki hubungan yang erat dengan sifat kelarutan logam berat. Pada pH rendah, ion bebas logam berat dapat dilepaskan kembali ke kolom air.

Kandungan merkuri pada sedimen di perairan Teluk Lada memiliki nilai yang tidak terlalu berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Murtini (2005) di daerah Tanjung Pasir, yaitu sebesar 0.0385 ppm. Berdasarkan hasil analisis merkuri di perairan Teluk Lada dibandingkan dengan baku mutu yang ditetapkan oleh IADC/CEDA (1997), maka kadar merkuri di perairan tersebut masih berada di bawah nilai level target. Hal ini menunjukkan bahwa substansi yang ada pada sedimen tidak terlalu membahayakan bagi lingkungan.

b. Kadmium (Cd)

Logam berat yang biasa ditemukan di sedimen perairan adalah kadmium (Cd). Keberadaan Cd dalam sedimen terkait dengan pengendapan logam berat yang ada dalam perairan. Kandungan logam berat kadmium (Cd) pada sedimen selama pengamatan ditunjukkan pada Tabel 10 di bawah ini. Pengamatan di perairan Teluk Lada ini dilakukan secara temporal. Waktu pengamatan dilakukan selama empat bulan, yaitu Desember, April, Mei, dan Juli.

Tabel 10. Kandungan logam berat kadmium (Cd) secara temporal pada sedimen di perairan Teluk Lada, Banten

Waktu Pengamatan Cd (ppm) Baku Mutu ** (ppm) Keterangan Desember <0.125* Level target = 0.8 BBM*** April 0.153 BBM*** Mei 0.153 BBM*** Juli <0.125* BBM*** Rataan 0.139 BBM***

*Untuk rataan nilai <0.125 dianggap 0.125

** IADC/CEDA(1997)

***BBM : Bawah Baku Mutu

Kadar kadmium pada sedimen di perairan Teluk Lada (Tabel 10) berkisar antara 0.125-0.153 ppm dengan rata-rata 0.139 ppm. Pada bulan April terjadi peningkatan kandungan kadmium dalam sedimen, sedangkan pada bulan Mei tidak terjadi peningkatan maupun penurunan kadar kadmium dalam sedimen (stagnan). Pada bulan Juli terjadi penurunan kadar kadmium menjadi 0.125 ppm.

Perbedaan kadar kadmium dalam sedimen tergantung pada kondisi lingkungan saat pengamatan. Jumlah masukan logam berat ke perairan, arus, dan laju pengendapan diduga dapat mempengaruhi peningkatan kadar Cd pada sedimen. Logam berat kadmium yang terlarut dalam air akan mengalami proses adsorpsi oleh partikel tersuspensi dan mengendap di sedimen (Sanusi 2006). Adapun nilai yang stagnan pada bulan Mei dan April diduga karena partikel tersuspensi yang mengandung logam Cd hanya sedikit atau belum semua terendapkan ke sedimen. Penurunan yang terjadi pada bulan Juli diduga karena adanya kondisi lingkungan perairan yang bersifat dinamis. Menurut Connel dan Miller (1995), kondisi perairan yang bersifat dinamis akan menyebabkan logam-logam yang mengendap dalam sedimen terionisasi ke perairan. Selain itu, penurunan juga dapat disebabkan karena adanya penyerapan (absorpsi) logam berat yang hidup di dalam sedimen tersebut (Triquet, Berthet dan Metayer 1988 in Wahyono 1993).

Jika dibandingkan dengan baku mutu yang ditetapkan oleh IADC/CDEA, maka kandungan kadmium perairan ini masih di bawah level target. Level target ini dapat diartikan jika kontaminan yang ada pada sedimen memiliki nilai yang lebih kecil dari nilai level target, maka substansi yang ada pada sedimen tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan.

c. Timbal (Pb)

Pengamatan di kandungan timbal (Pb) di perairan Teluk Lada dilakukan selama 4 bulan, yaitu Desember, April, Mei dan Juli. Berikut ini adalah kandungan merkuri yang terdapat pada sedimen di Teluk Lada (Tabel 11).

Tabel 11. Kandungan logam berat timbal (Pb) secara temporal pada sedimen di perairan Teluk Lada, Banten

Waktu pengamatan Pb (ppm) Baku mutu * (ppm) Keterangan Desember 0.150 Level target = 0.8 BBM** April 0.225 BBM** Mei 0.150 BBM** Juli 0.175 BBM** Rataan 0.175 BBM** * IADC/CEDA(1997)

**BBM : Bawah Baku Mutu

Nilai kandungan timbal (Pb) yang diamati pada lokasi penelitian, yaitu perairan Teluk Lada, menunjukkan nilai yang berfluktuasi (Tabel 11). Pengamatan dilakukan selama 4 bulan. Kadar timbal di perairan Teluk Lada berkisar 0.150-0.225 ppm dengan rata-rata 0.175 ppm. Perbedaan kadar timbal bergantung pada kondisi lingkungan perairan pada saat pengamatan. Seperti halnya pada logam berat lainnya, logam inipun meningkat karena adanya pengendapan logam berat di perairan yang telah diadsorpsi oleh padatan tersuspensi (Sanusi 2006).

Menurut Connel dan Miller (1995), kondisi perairan yang bersifat dinamis akan menyebabkan logam-logam yang mengendap dalam sedimen terionisasi ke perairan. Di samping itu sedimen mudah tersuspensi karena pergerakan massa air yang akan melarutkan kembali logam yang dikandungnya ke dalam air Sutamihardja

et al. (1982) in Marganof (2003). Hal inilah yang diduga menyebabkan penurunan kandungan Pb pada bulan Mei. Selain itu, pengurangan kadar Pb juga diduga karena adanya penyerapan yang dilakukan oleh organisme yang hidup di dalamnya (Triquet, Berthet dan Metayer 1988 in Wahyono 1993).

Beradasarkan hasil analisis merkuri di perairan Teluk Lada dibandingkan dengan baku mutu yang ditetapkan oleh IADC/CEDA (1997), maka kadar timbal di perairan tersebut masih berada di bawah nilai level target. Hal ini menunjukkan bahwa substansi yang ada pada sedimen tidak terlalu membahayakan bagi lingkungan.

4.2.1.3. Logam Berat pada Daging Kerang Darah (Anadara granosa)

Dokumen terkait