• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor yang Mempengaruhi Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran SKI MTsN 12 Tanah Datar

HASIL PENELITIAN A. TEMUAN UMUM

B. TEMUAN KHUSUS

2. Faktor yang Mempengaruhi Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran SKI MTsN 12 Tanah Datar

Adabeberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran SKI. Berdasarkan wawancara dan observasi yang penulis lakukan dilapangan, diantara faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu adanya faktor internal dan faktor eksternal. Berikut hasil wawancara dan observasi penulis dengan guru mata pelajaran SKI:

a. Faktor Internal

“ Menurut saya ada faktor internal yang mempengaruhi minat belajar siswa pada mata pelajaran SKI. Diantara faktor internal tersebut yaitu pertama, faktor jasmani yang mempengaruhi minat belajar siswa, hal ini terlihat kurang bersemangat dalam belajar, dimana mereka sering tidur-tiduran di dalam kelas. Hal ini menandakan adanya faktor jasmani yang mempengaruhi minat belajar siswa, dikarenakan tidak adanya siswa sebelum berangkat kesekolah sarapan terlebih dahulu sehingga tubuh tidak fit dalam belajar.

Kedua, faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu faktor psikologis, contohnya ketika dari rumah mereka sudah kena marah oleh orang tuanya, maka belajar disekolah tidak ada rasa senangnya mereka dalam belajar.Sehingga mereka sering izin keluar, cabut dan ada yang tidur-tiduran di dalam kelas.Selain itu mereka yang terlahir dari keluarga yang orang tuanya sudah berpisah maka ada faktor psikologis yang mempengaruhi minat belajar mereka seperti malas dalam belajar dan ke sekolah hanya sekedar datang saja dan bahkan kadang cabut.

Ketiga, faktor kelelahan dimana Ketika PBM berlansung siswa sering merasa lelah maka saya menghentikan pembelajaran sejenak dan mengajak mereka melakukan suatu game yang bisa membangkitkan semangat mereka lagi dalam belajar. (Afrida dan Husni, Wawancara Pribadi, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan penulis melihat bahwa memang adanya faktor internal yang mempengaruhi minat belajar siswa, diantaranya faktor jasmani, dimana siswa yang jasmaninya kurang sehat atau tidak fit maka dalam proses pembelajaran mereka tidak fokus, tidur-tiduran di

kelas dan sering izin keluar kelas. Kemudian faktor psikologis yang mempengaruhi minat belajar siswa, dimana psikologis siswa yang terganggu sejak dari rumah maka fikiran mereka di sekolah tidak ada untuk belajar mereka hanya sekedar datang dan duduk di kelas, bahkan ketika guru menjelaskan materi mereka hanya berbicara sesama teman sebangku, izin keluar kelas dan ada yang tidur di kelas. Selain itu yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu faktor kelelahan, siswa yang dipengaruhi minat belajarnya oleh faktor kelelahan kefokusannya dalam belajar hanya sebentar tidak bertahan lama sehingga ia memilih untuk tidur –tiduran di dalam kelas, dan izin keluar kelas.(Afrida dan Husni, Observasi, 10 dan 11 Januari 2020)

Dengan demikian faktor internal yang mempengaruhi mminat belajar siswa yaitu faktor jasmani, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Dengan adanya faktor tersebut membuat guru susah dalam menimbulkan minat belajar siswa.

b. Faktor eksternal

Selain faktor internal yang mempengaruhi minat belajar siswa, ada juga faktor eksternal yang mempengaruhi minat belajar siswa. Berikut hasil wawancara dan observasi penulis dengan guru mata pelajaran SKI dan peserta didik:

1) Tujuan pengajaran

“Sebelum pembelajaran dimulai saya selalu di awal pembelajaran menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik saya.Saya mengetahui tujuan pengajaran yang akan saya ajarkan kepada siswa saya.” (Afrida dan Husni, Wawancara Pribadi, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis melihat sebelum pembelajaran di mulai guru tidak ada menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didiknya, dimana guru ketika memasuki kelas lansung menyuruh siswa untuk membuka buku pelajaran terkait pembelajaran hari itu

dan lansung menjelaskan materi kepada siswa.(Afrida dan Husni, Observasi, 10 dan 11Januari 2020)

Dengan demikian faktor eksternal yang mempengaruhi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa yaitu dengan tidak adanya menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik, sehingga peserta didik tidak mengetahui apa tujuan pembelajaran yang dipelajarinya.

2) Guru yang mengajar

Berikut hasil wawancara dengan peserta didik:

“ Menurut saya, guru yang mengajar di kelas selalu berpenampilan menarik, tetapi saya kurang menyukai guru yang mengajar dikelas. Karena guru tersebut terlalu fokus dalam belajar dan tidak ada diselanggi dengan tawa.” (Hidayatul Fajri, Wawancara Pribadi, 10 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis melihat guru yang mengajar SKI di kelas berpenampilan menarik, akan tetapi siswa kurang menyukai guru tersebut dalam belajar. Guru terlalu fokus dengan materi yang disampaikannya dan tidak adanya diselanggi tawa dalam belajar sehingga dengan kondisi ini membuat siswa banyak yang bergantian minta izin keluar, berbicara sesama teman sebangkunya bahkan ada yang tidur-tiduran dikelas.(Hidayatul Fajri, Observasi, 10 Januari 2020)

Dengan demikian salah satu faktor yang mempengaruhi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa yaitu guru yang kurang disukai siswa, sehingga siswa tidak berminat dalam belajar.

3) Bahan pelajaran

Berikut hasil wawancara dengan peserta didik:

“ Saya kurang menyukai bahan ajar yang disajikan guru kepada saya. Ketika guru menjelaskan materi saya cepat merasa bosan sehingga saya sering izin keluar karena tidak adanya daya tarik saya dalam belajar.Dengan demikian bahan

ajar yang saya pelajari tidak sesuai dengan minat saya.” (Aziz Al Qorni, Wawancara Pribadi, 11 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di lapangan penulis melihat bahwa, siswa kurang menyukai bahan ajar yang disajikan guru kepada peserta didik.Ketika guru menjelaskan materi siswa cepat bosan sehingga membuatnya tidak konsentrasi dalam belajar dan sering izin keluar, berbicara sesama teman sebangku dan ada yang tidur-tiduran di dalam kelas.(Aziz Al Qorni, Observasi, 11 Januari 2020)

Dengan demikian bahan pelajaran menjadi faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, dimana bahan pelajaran yang disampaikan guru tidak adanya daya tarik dalam belajar bagi siswa.

4) Metode pengajaran

Berikut hasil wawancara dengan peserta didik:

“Dalam menyampaikan materi guru menggunakan metode mengajar yang tidak saya sukai. Dimana guru selalu menggunakan metode ceramah sehingga saya sering merasa mengantuk dan kadang saya tertidur di dalam kelas.” (Annisa Aulia, Wawancara Pribadi, 11 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, guru menyampaikan pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran.tidak adanya metode lain yang digunakan guru dalam menyampaikan pembelajaran. Sehingga siswa cepat bosan dalam belajar, dan mengantuk di dalam kelas.(Annisa Aulia, observasi , 11 Januari 2020)

Dengan demikian metode pengajan menjadi faktor yang mempengaruhi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa, dimana guru dalam menyampaikan metode pembelajaran hanya dengan metode ceramah, sehingga membuat siswa jenuh dan mengantuk di kelas.

5) Media pengajaran

Berikut hasil wawancara dengan peserta didik:

“ Saya kurang menyukai media yang hanya itu saja yang digunakan guru dalam menyampaikan materi, sepeti media gambar. Tidak adanya media yang lain yang diguanakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sehingga saya kurang tertarik dalam belajar dan tidak menimbulkan rasa tenang dalam belajar.” (Ronni Afrianto, Wawancara Pribadi, 10 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di lapangan penulis melihat guru dalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didik hanya menggunakan media seperti papan tulis dan foto. Tidak adanya media lain yang digunakan guru seperti in focus, leptop dan sebagainaya. Sehingga dengan kondisi seperti ini membuat siswa tidak tertarik dalam belajar, cepat jenuh dan tidak tenang dalam belajar.(Ronni Afrianto, Observasi 10 Januari 2020)

Dengan demikian media pengajaran menjadi faktor yang mempengaruhi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa, dimana media yang digunakan tidak menimbulkan daya tarik bagi siswa dalam belajar.

6) Lingkungan

Berikut hasil wawancara dengan guru mata pelajaran SKI: “Ketika proses PBM berlansung saya tidak ada mengajak siswa belajar di luar ruangan kelas/alam terbuaka, karena menurut saya jika dibawa belajar keluar mereka lebih banyak bermain-main dalam belajar dan memantau merekapun dalam belajar agak sulit. Lingkungan belajar siswa ketika PBM SKI berlansung kadang tenang dan kadang tidak, hal ini terjadi jika ada siswa yang suka berbicara sesama teman sebangku sehingga lokal tidak tenang.Tetapi jika semua siswa fokus dalam belajar maka kondisi kelas akan tenang.” (Afrida dan Husni, Wawancara Pribadi, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis melihat bahwa guru memang tidak ada membawa siswa belajar di alam terbuka atau di luar kelas. Guru

menyampaikanpembelajaran kepada siswa hanya di dalam ruangan kelas. ketika proses belajar mengajar berlansung kelas kurang tenang. Hal ini diakibatkan banyaknya siswa yang berbicara sesama teman sebangku dan gurupun kurang dalam menguasai kelas, ia terlalu fokus dengan penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didik.(Afrida dan Husni, Observasi, 10 dan 11 Januari 2020)

Dengan demikian lingkungan menjadi faktor yang mempengaruhi upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa, karena guru tidak adanya membawa siswa belajar di luas kelas dan kurang nya guru dalam menguasai kelas sehingga kelas menjadi kurang tenang.

7) Belajar

Berikut hasil wawancara dengan peserta didik:

“ Pada saat proses pembelajaran SKI berlansung saya ikut dalam belajar, akan tetapi saya cepat bosan dalam belajar dan kurang berminat dengan pembelajaran SKI.” (Ronni Afrianto, Wawancara Pribadi, 10 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di lapangan, penulis melihat ketika proses belajar mengajar SKI berlansung siswa ikut dalam belajar, akan tetapi keseriusan mereka hanya sebentar tidak sampai akhir pembelajaran. kondisi seperti ini terlihat banyaknya siswa yang bergantian izin keluar kelas, berbicara sesama teman sebangku dan tidur-tiduran di dalam kelas.(Ronni Afrianto, Observasi, 11 Januari 2020)

Dengan demikian belajar menjadi faktor yang mempengaruhi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa, keseriusan siswa dalam belajar tidak sampai di akhir pembelajaran dan kurang berminatnya siswa dalam belajar.

8) Bahan pelajaran dan sikap guru

Berikut hasil wawancara dengan peserta didik:

“ Bahan pelajaran yang disampaikan guru tidak menarik minat saya dalam belajar. karena bahan pelajaran yang disampaikan guru tidak menarik. Selain itu sikap guru yang kurang baik seperti suka membeda-bedakan siswa.Contohnya guru yang mengajar di lokal saya lebih dekat dengan siwa yang pintar.” (Annisa Aulia, Wawancara Pribadi, 10 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, bahan pelajaran yang disampaikan guru kepada siswa memang tidak menarik perhatian siswa dalam belajar.Selain itu sikap guru yang kurang tegas dalam menguasai kelas. Siswa yang berbicara ketika ia sedang menjelaskan materi kadang ditegur dan kadang tidak. Guru dalam menjelaskan materi hanya fokus kepada siswa yang duduk di depan sementara siswa yang duduk dibelakang tidak terpantau dengan baik.(Annisa Aulia, Observasi , 11 Januari 2020)

Dengan demikian bahan pelajaran dan sikap guru menjadi faktor yang mempengaruhi upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa. Guru tidak bisa menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dengan cara menarik dan sikap guru yang suka membeda-bedakan siswa dalam belajar.

9) Keluarga

Berikut hasil wawancara dengan guru mata pelajaran SKI: “Ketika ada siswa yang bermasalah dan orang tuanya dipanggil kesekolah saya selalu memberikan saran kepada orang tua siswa tersebut untuk memberikan perhatian dan bimbingan belajar dari keluarga.” (Afrida, Wawancara Pribadi, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis melihat memang adanya tindakan guru untuk memberikan saran kepada orang tua siswa agar memberikan

perhatian dan bimbingan dalam belajar di rumah dari keluarga.(Afrida, Observasi, 10 Januari 2020)

Dengan demikian keluarga menjadi faktor yang mempengaruhi upaya guru dalam meningkatkan minat siswa dalam belajar, karena jika seorang anak perlu perhatian dan bimbingan dari keluarganya.

10) Teman pergaulan

Berikut hasil wawancara dengan guru mata pelajaran SKI: “Teman sebangku dapat mempengaruhi minat belajar siswa, maka dalam PBM SKI berlansung saya kadang membuat kelompok belajar dimana di dalam tiap kelompok berisi siswa yang rajin dalam belajar dan siswa yang kurang atau bahkan tidak rajin dalam belajar.Jika teman sebangku dapat mempengaruhi minat belajar siswa yang tidak baik maka saya menukar atau memindahkan mereka ke tempat duduk yang tidak mempengaruhi minat belajar mereka.” (Afrida, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis tidak menemui guru dalam proses belajar mengajar SKI membentuk kelompok belajar siswa. Ketika proses belajar mrngajar SKI berlansung guru hanya menjelaskan materi tanpa menyuruh siswa membuat kelompok belajar. Siswa duduk berdua-dua, ketika teman sebangku mempengaruhi minat belajar yang tidak baik, guru hanya menegur dan kadang dibiarkan saja.(Afrida, Observasi, 10 Januari 2020)

Dengan demikian teman pergaulan sangat mempengaruhi siswa dalam belajar, sehingga jika siswa bergaul dengan teman yang malas dalam belajar jika ia mudah terpengaruh maka akan timbul juga malasnya dalam belajar dan sebaliknya jika siswa yang malas bergaul dengan siswa yang tidak pemalas jika ia bisa terpengaruh maka ia akan rajin dalam belajar.

11) Cita-Cita

Berikut hasil wawancara dengan guru mata pelajaran SKI: “Cara yang saya lakukan dalam membangkitkan semangat siswa dalam belajar untuk menggapai cita-cita dengan selalu memotivasi mereka dalam belajar.” (Afrida, Wawancara Pribadi, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, tidak adanya upaya guru dalam membangkitkan semangat siswa dalam belajar untuk menggapai cita-cita dengan selalu memotivasi mereka dalam belajar.ketika proses belajar mengajar berlansung guru hanya fokus pada penjelasan materi pembelajaran. (Afrida, Observasi, 10 Januari 2020)

Dengan demikian upaya guru dalam membangkitkan semangat siswa dalam menggapai cita-cita dengan cara memotivasi siswa tidak ada, sehingga cita-cita menjadi faktor yang mempengaruhi upaya guru dalam membangkitkan minat belajar siswa.

12) Bakat

Berikut hasil wawancara dengan guru mata pelajaran SKI: “Bakat dari masing-masing siswa itu berbeda-beda. Ada yang berbakat dalam seni contohnya melukis, ada yang berbakat dalam berpidato atau ceramah agama, ada yang berbakat dalam olahraga seperti volly, dan ada yang berbakat seperti puisi.”.(Afrida dan Husni, Wawancara Pribadi, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis menemui bahwa bakat siswa di MTsN 12 Tanah Datar berbeda-beda.Ada yang berbakat bidang kesenian seperti melukis, ada yang berbakat dalam keagamaan seperti berpidato dan ada yang berbakat seperti puisi.(Afrida dan Husni, Observasi, 11 Januari 2020)

Dengan demikian, bakat siswa memang berbeda-beda, seperti ada yang berbakat dalam seni, keagamaan dan berpuisi.

13) Hobi

Berikut hasil wawancara dengan guru mata pelajaran SKI: “Cara saya dalam PBM untuk membangkitkan hobi siswa dengan mendukung hobi mereka dan mengarahkannya ke jalan yang benar.Selain itu sekolah menfasilitasi siswa untuk mengembangkan hobi mereka.” (Afrida, Wawancara Pribadi, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis menemui bahwa bakat siswa memang dibimbing dan difasilitasi, seperti siswa yang hobinya bermain volly, untuk mengembangkan bakatnya disediakan tempat latihan volly, akan tetapi tidak semua hobi siswa bisa dikembangkan di sekolah seperti melukis tidak adanya ruangan khusus untuk menegmbangkan hobi siswa.(Afrida, observasi, 11 Januari 2020)

Dengan demikian hobi menjadi faktor upaya guru dalam membangkitkan minat belajar siswa, di mana tidak semua hobi siswa bisa dikembangkan karena fasilitas yang tidak memadai. 14) Media Massa

Berikut hasil wawancara dengan guru mata pelajaran SKI: “Dalam PBM saya hanya menggunakan media massa cetak seperti buku, hal ini dikarenakan fasilitas disekolah kurang lengkap, seperti tidak adanya wifi dan infokus untuk menampilkan film yang berkaitan dengan materi SKI dan yang lainnya.” (Afrida, Wawancara Pribadi, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis temui di lapangan, penulis melihat dalam proses belajar mengajar guru hanya memanfaatkan media massa cetak seperti buku, hal ini dikarenakan fasilitas di sekolah kurang lengkap. Dimana tidak tersedianya in fokus untuk menampilkan baik itu gambar atau video yang berkaitan dengan materi ajar untuk membangkitkan minat belajar siswa.(Afrida, Observasi, 11 Januari 2020)

Dengan demikian media massa menjadi faktor yang mempengaruhi upaya guru dalam membangkitkan minat belajar siswa, dimana guru hanya menggunakan media massa cetak seperti buku.

15) Fasilitas

Berikut hasil wawancara dengan guru mata pelajaran SKI: “Dalam proses belajar mengajar SKI saya hanya memfasilitasi siswa dalam belajar seperti buku pelajaran yang diperlukan, hal ini dikarenakan fasilitas sekolah yang kurang lengkap.” (Afrida, Wawancara Pribadi, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis temui di lapangan, penulis melihat dalam proses belajar mengajar guru hanya menfasilitasi siswa seperti buku pelajaran yang dibutuhkan, itupun tidak semua siswa mendapatkan buku satu persatu, bahkan ada yang satu berdua.(Afrida, Observasi, 11 Januari 2020)

Dengan demikian fasilitas menjadi faktor yang mempengaruhi upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa, karena fasilitas sekolah yang kurang lengkap.

C. PEMBAHASAN

1. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Mata