• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Mata Pelajaran SKI MTsN 12 Tanah Datar

HASIL PENELITIAN A. TEMUAN UMUM

B. TEMUAN KHUSUS

1. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Mata Pelajaran SKI MTsN 12 Tanah Datar

Adapun upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah:

a. Menimbulkan Ketertarikan Untuk Belajar

Ketertarikan untuk belajar diartikan apabila seseorang yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan memiliki perasaan terhadap pelajaran tersebut. Ia akan rajin belajar dan terus memahami semua ilmu yang berhubungan dengan bidang tersebut, ia akan mengikuti pelajaran dengan penuh antusias dan tanpa ada beban dalam dirinya.(Siti Nurhasanah dan A. Sobandi, 2016:131)

Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dilapangan, penulis melihat bahwa belum adanya upaya guru dalam melahirkan ketertarikan siswa dalam belajar, hal ini terlihat bahwa dalam proses belajar mengajar berlansung masih banyaknya siswa yang tidak rajin dalam belajar, adanya siswa yang alfa, cabut dan izin keluar kelas, tidak sampai separoh siswa yang mencatat pembelajaran yang dianggapnya penting. kemudian ketika guru memberikan tugas kepada siswa tidak semua siswa yang mengerjakannya dan mengumpulkan tepat waktu. Selain itu ketika menjelaskan materi pembelajaran guru jarang mengajukan pertanyaan kepada siswa.

Dalam menjelaskan materi pembelajaran guru hanya menggunakan strategi teacher centered learning, dimana di sini guru yang lebih aktif sementara siswa hanya menerima dari guru. Sehingga siswa tidak antusias dalam belajar dan tidak tertarik dalam belajar.Tindakan guru agar siswa tidak merasa bosan dalam belajar tidak ada, guru hanya fokus menerangkan materi ajar bahkan siswa yang sering minta izin dibiarkan saja, siswa yang sering berbicara sesama teman sebangkunya dan yang tidur-tiduran dikelas kadang ada ditegur dan kadang dibiarkan saja.Melihat kondisi ini menandakan bahwa dalam mengikuti pembelajaran yang sedang berlansung adanya beban di dalam fikiran siswa. b. Menimbulkan Perhatian

Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan, pengertian ataupun yang lainya dengan mengesampingkan hal lain dari pada itu. Jadi siswa akan mempunyai perhatian dalam belajar, jika jiwa dan pikirannya terfokus dengan apa yang ia pelajari.(Siti Nurhasanah dan A. Sobandi, 2016:131)

Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dilapangan, penulis menemui bahwa cara guru untuk membangkitkan konsentrasi siswa dalam belajar masih kurang dimana guru jarang mengajukan pertanyaan kepada siswa bahkan pertanyaan yang menantang pun tidak ada. Guru hanya fokus terhadapa apa yang dijelaskannya. Bahkan ketika pembelajaran akan dimulai guru tidak ada tindakan mengkondisikan kelas terlebih dahulu, sesampai di kelas guru lansung menyuruh siswa membuka buku pelajaran yang terkait dan lansung menjelaskan materi pembelajaran.

Pada saat pembelajaran SKI berlansung penulis menemui siswa sering keluar masuk dan izin. Selain itu ada siswa yang berbicara sesama temannya yang tidak berhubunggan dengan materi pembelajaran. Tindakan gurupun melihat kondisi seperti ini kurangnya dalam menguasai kelas dan tidak semua siswa yang bisa dipantaunya, seperti siswa yang duduk dibarisan belakang jarang yang terpantau oleh guru setiap tindakannya. Bahkan memberikan hukumanpun bagi siswa yang mengerjakan hal lain yang tidak berhubungan dengan materi tidak dilakukannya. Hanya sebagai ancaman saja bagi siswa. Selain itu tindakan guru agar jiwa dan fikiran siswa terfokus dengan apa yangdipelajari tidak ada sama sekali. Guru hanya focus dengan apa yang diterangkannya dan tidak memperhatikan keadaan siswa sama sekali.

c. Menimbulkan Motivasi

Motivasi merupakan suatu usaha atau pendorong yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan belajar dan mewujudkan prilaku yang terarah demi pencapian tujuan yang diharapkan dalam situasi interaksi belajar.(Siti Nurhasanah dan A. Sobandi, 2016:131)

Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dilapangan, penulis menemui bahwa tindakan guru agar siswa benar-benar melakukan tindakan belajar pada saat PBM berlansung tidak ada. Hal ini penulis lihat ketika observasi ke dalam kelas guru sama sekali tidak menguasai kelas. Guru hanya bisa memantau siswa yang duduk di depan sementara siswa yang duduk dibelakang tidak terpantau tingkah lakunya oleh guru. Ketika ada siswa yang berbicara sesama teman sebangku dan tidak mendengarkan guru menjelaskan materi guru hanya menegur dan tidak memberikan sangsi sama sekali. Selain itu cara guru mewujudka prilaku siswa terarah demi pencapaian tujuan yang diharapkan dengan selalu memantau tingkah laku siswa dalam belajar sama sekali tidak ada, terbukti bahwa siswa yang duduk dibelakang masih banyak yang berbicara sesama temannya bahkan ada yang tidur-tiduran di kelas. Kemudian cara guru memotivasi siswa dalam belajarpun tidak ada, guru hanya sibuk menjelaskan materi ajar kepada peserta didiknya.

d. Meningkatkan Pengetahuan

Pengetahuan diartikan bahwa jika seseorang yang berminat terhadap suatu pelajaran maka akan mempunyai pengetahuan yang luas tentang pelajaran tersebut serta bagaimana manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari. (Siti Nurhasanah dan A. Sobandi, 2016:130-131)

Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dilapangan, penulis melihat bahwa upaya guru agar siswa mempunyai penegtahuan yang luas tentang pembelajaran SKI dengan selalu memberikan tugas kepada siswa diakhir pembelajaran tidak ada. Selesai pembelajaran guru hanya menutup

hamdalah.Sebelum guru menjelaskan materi guru ada bertanya kepada siswa mengenai apa materi yang akan dipelajari, dan ketika guru bertanya ada siswa yang bisa menjawabnya dan ada yang tidak. Tetapi kebanyakan siswa tidak bisa menjawabnya dengan benar. Kemudian cara guru agar siswa mengetahui manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari dengan menyampaikan tujuan pembelajaran di awal pembelajaran tidak ada. guru diawal pemeblajaran hanya lansung menerangkan materi ajar.

2. Faktor yang Mempengaruhi Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran SKI MTsN 12 Tanah Datar 1) Faktor internal

Dalam hal ini Slameto (2003) dalam buku karangan Kompri (2017) berpendapat bahwa ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar, yakni faktor jasmani, faktor psikologis dan faktor kelelahan.

a. Faktor jasmani

a) Faktor kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat, kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. b) Cacat tubuh, yang berarti sesuatu yang menyebabkan

kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan seperti buta, tuli, patah kaki, patah tangan dan lain-lain.

b. Faktor psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalamfaktor psikologis yang mempengaruhi belajar siswa.Faktor-faktor itu adalah intelegensi, perhatian, minat bakat, kematangan dan kesiapan.

c. Faktor kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a) Kelelahan jasmani, kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.

b) Kelelahan rohani, kelelahan rohani dapat dilihatdengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang hilang.

Oleh karena itu kelelahan memengaruhi belajar dan pada gilirannya dapat juga memengaruhi hasil belajar, maka perlu diupayakan untuk mengatasinya. Upaya mengatasi kelelahan, baik secara individu maupun proses belajar-mengajar dapat dilakukan:

(1) Tidur yang cukup (2) Istirahat yang cukup

(3) Mengusahakan variasi dalam belajar

(4) Mengonsumsi obat yang tidak membahayakan bagi kesehatan tubuh

(5) Rekreasi yang teratur (6) Olahraga secara teratur

(7) Mengimbangi makan dengan makanan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.

(8) Konsultasi dengan dokter, psikiater, konselor, dan lain-lain apabila kelelahannya sangat serius. (Tohirin, 2011: 137)

Adabeberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran SKI.Berdasarkan wawancara dan observasi yang penulis lakukan dilapangan, diantara faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu adanya faktor internal dan faktor eksternal. Berikut hasil wawancara dan observasi penulis dengan guru mata pelajaran SKI:

a) Faktor Internal

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan penulis melihat bahwa memang adanya faktor internal yang mempengaruhi minat belajar siswa, diantaranya faktor jasmani, dimana siswa yang jasmaninya kurang sehat atau tidak fit maka dalam proses pembelajaran mereka tidak fokus, tidur-tiduran di kelas dan sering izin keluar kelas. Kemudian faktor psikologis yang mempengaruhi minat belajar siswa, dimana psikologis siswa yang terganggu sejak dari rumah maka fikiran mereka di sekolah tidak ada untuk belajar mereka hanya sekedar datang dan duduk di kelas, bahkan ketika guru menjelaskan materi mereka hanya berbicara sesama teman sebangku, izin keluar kelas dan ada yang tidur di kelas. Selain itu yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu faktor kelelahan, siswa yang dipengaruhi minat belajarnya oleh faktor kelelahan kefokusannya dalam belajar hanya sebentar tidak bertahan lama sehingga ia memilih untuk tidur –tiduran di dalam kelas, dan izin keluar kelas.

b) Faktor eksternal

Faktor eksternal atau lingkungan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Dalam kaitan dengan proses pembelajaran di sekolah faktor lingkunganlah yang paling dominan

mempengaruhi minat belajar siswa yaitu menyangkut tujuan belajar, guru, bahan pelajaran, metode mengajar dan media pengajaran. Adapun faktor eksternal itu meliputi:

1. Tujuan pengajaran

Tujuan pembelajaran mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam proses pembelajaran, karena tujuan dapat mengarahkan usaha-usaha guru dalam mengajar. Dengan adanya tujuan, guru akan selalu siap mengajar dan membawa anak pada proses belajar.

2. Guru yang mengajar

Minat siswa dalam belajar akan dipengaruhi akan menguranggi minat belajar siswa, sebaliknya guru yang berpenampilan menarik akan membangkitkan siswa dalam belajar. interaksi guru dengan siswapun memegang peranan dalam membangkitkan minat belajar siswa.

3. Bahan pelajaran

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

4. Metode pengajaran

Dalam penyampaian materi atau bahan pelajaran kepada siswa, seorang guru hendaknya memilih dan mempergunakan metode mengajar yang sesuai dengan sifat bahan pelajaran, serta situasi kondisi kelas.Menggunakan metode mengajar ini sangat mempengaruhi minat belajar siswa.

5. Media pengajaran

Media pembelajaran yang dipergunakan guru bermanfaat sekali guna memperjelas materi yang akan disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya

verbalitas, karena dengan adanya media pembelajaran menarik perhatian siswa sehingga menimbulkan rasa tenang dalam belajar

6. Lingkungan

Siswa akan berminat terhadap suatu pelajaran, jika ia berada dalam suatu situasi atau lingkungan yang mendorong tumbuhnya minat tersebut. Belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh perangsang-perangsang dari sekitar, karena untuk belajar diperlukan konsentrasi ppikiran, jangan sampai belajar sambil mendengarkan. Sebaliknya keadaan yang terlampau menyenangkanpun akan dapat merugikan.(Kompri, 2017: 143-144)

Dalam sudut pandang lainya faktor yang dapat mempengaruhimunculnya minat belajaradalah:

1) Belajar

Minat belajar dapat diperoleh melalui belajar, karena dengan belajar siswa yang semula tiidak menyenanggi suatu pelajaran tertentu, lama kelamaan lantaran bertambahnyapengetahuan mengenai pelajaran tersebut, minat belajarpun tumbuh sehingga ia akan lebih giat lagi mempelajari pelajaran tersebut.

2) Bahan pelajaran dan sikap guru

Faktor yang dapat membangkitakan dan merangsang minat belajar adalah faktor bahan pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa. Bahan pelajaran yang menarik minat belajar siswa, akan sering dipelajari oleh siswa yang bersangkutan. Dan sebaliknya bahan pelajaran yang tidak menarik minat belajar siswa tentu akan dikesampingkan oleh siswa.

Guru juga salah satu obyek yang dapat meransang dan membangkitkan minat belajar siswa. Menurut Kurt

Singer “ guru yang berhasil membina kesediaan belajar murid-muridnya, berarti telah melakukan hal-hal yang terpenting yang dapat dilakukan demi kepentingan murid-muridnya. Guru yang pandai, baik, ramah, disiplin serta disenanggi murid sangat besar pengaruhnya dalam membangkitkan minat belajar murid. Sebaliknya guru yang memiliki sikap buruk dan tidak disukai oleh murid, akan sukar dapat merangsang timbulnya minat belajar dan perhatian murid.

3) Keluarga

Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh karenanya keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan minat belajar seorang siswa terhadap pelajaran.Apa yang diberikan olehkeluarga sangat berpengaruhnya bagi perkembangan jiwa anak. Dalam proses perkembangan minat belajar diperlukan dukungan perhatian dan bimbingan dari keluarga khususnya orang tua.

4) Teman pergaulan

Melalui pergaulan sseseorang akan dapat terpengaruh arah minat belajarnya oleh teman-temannya, khususnya teman akrabnya.

5) Lingkungan

Melalui pergaulan seseorang akan terpengaruh minat belajarnya, lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat bergaul, juga tempat bergaul sehari-hari dengan keadaan alam dan iklimnya, flora serta faunanya.

6) Cita-cita

Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para siswa. Cita-cita juga mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan cita-cita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat belajar seseorang dalam prospek kehidupan dimasa yang akan dating.

7) Bakat

Melalui bakat seseorang akan memiliki minat belajar. ini dapat dibuktikan dengan contoh: bila seseorang sejak kecil memiliki bakat menyanyi, secara tidak lansung ia akan memiliki minat belajar dalm hal menyanyi.

8) Hobi

Bagi setiap orang hobi merupakan salah satu hal yang menyebabkab timbulnya minat belajar. sebagai contoh seorang yang memiliki hobi terhadap matematika maka secara tidak lansung dalam dirinya timbul minat belajar untuk menekuni ilmu matematika, begitupun dengan hobi yang lainnya.

9) Media massa

Apa yang ditampilkan di media massa, baik media cetak ataupun media elektronik, dapat menarik dan merangsang khalayak untuk memperhatikan dan menirunya.

10) Fasilitas

Berbagai fasilitas berupa sarana dan prasarana, baik yang berada di rumah, di sekolah, dan di masyarakat memberikan pengaruh yang positif dan negative. (Kompri, 2017: 144-149)

Selain faktor internal yang mempengaruhi minat belajar siswa, ada juga faktor eksternal yang mempengaruhi minat belajar siswa. Berikut hasil wawancara dan observasi penulis dengan guru mata pelajaran SKI dan peserta didik:

1) Tujuan pengajaran

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis melihat sebelum pembelajaran di mulai guru tidak ada menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didiknya, dimana guru ketika memasuki kelas lansung menyuruh siswa untuk membuka buku pelajaran terkait pembelajaran hari itu dan lansung menjelaskan materi kepada siswa.

2) Guru yang mengajar

Berdasrkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis melihat guru yang mengajar SKI di kelas berpenampilan menarik, akan tetapi siswa kurang menyukai guru tersebut dalam belajar. Guru terlalu fokus dengan materi yang disampaikannya dan tidak adanya diselanggi tawa dalam belajar sehingga dengan kondisi ini membuat siswa banyak yang bergantian minta izin keluar, berbicara sesama teman sebangkunya bahkan ada yang tidur-tiduran dikelas.

3) Bahan pelajaran

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di lapangan penulis melihat bahwa, siswa kurang menyukai bahan ajar yang disajikan guru kepada peserta didik.Ketika guru menjelaskan materi siswa cepat bosan sehingga membuatnya tidak konsentrasi dalam belajar dan sering izin keluar, berbicara sesama teman sebangku dan ada yang tidur-tiduran di dalam kelas.

4) Metode pengajaran

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, guru menyampaikan pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran.tidak adanya

metode lain yang digunakan guru dalam menyampaikan pembelajaran. Sehingga siswa cepat bosan dalam belajar, dan mengantuk di dalam kelas.

5) Media pengajaran

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di lapangan penulis melihat guru dalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didik hanya menggunakan media seperti papan tulis dan foto. Tidak adanya media lain yang digunakan guru seperti in focus, leptop dan sebagainaya. Sehingga dengan kondisi seperti ini membuat siswa tidak tertarik dalam belajar, cepat jenuh dan tidak tenang dalam belajar.

6) Lingkungan

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis melihat bahwa guru memang tidak ada membawa siswa belajar di alam terbuka atau di luar kelas. Guru menyampaikan pembelajaran kepada siswa hanya di dalam ruangan kelas. ketika proses belajar mengajar berlansung kelas kurang tenang. Hal ini diakibatkan banyaknya siswa yang berbicara sesama teman sebangku dan gurupun kurang dalam menguasai kelas, ia terlalu fokus dengan penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didik.

7) Belajar

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di lapangan, penulis melihat ketika proses belajar mengajar SKI berlansung siswa ikut dalam belajar, akan tetapi keseriusan mereka hanya sebentar tidak sampai akhir pembelajaran. kondisi seperti ini terlihat banyaknya siswa yang bergantian izin keluar kelas, berbicara sesama teman sebangku dan tidur-tiduran di dalam kelas.

8) Bahan pelajaran dan sikap guru

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, bahan pelajaran yang disampaikan guru kepada siswa memang tidak menarik perhatian siswa dalam belajar.Selain itu sikap guru yang

kurang tegas dalam menguasai kelas. Siswa yang berbicara ketika ia sedang menjelaskan materi kadang ditegur dan kadang tidak. Guru dalam menjelaskan materi hanya fokus kepada siswa yang duduk di depan sementara siswa yang duduk dibelakang tidak terpantau dengan baik.

9) Keluarga

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis melihat memang adanya tindakan guru untuk memberikan saran kepada orang tua siswa agar memberikan perhatian dan bimbingan dalam belajar di rumah dari keluarga.

10) Teman pergaulan

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis tidak menemui guru dalam proses belajar mengajar SKI membentuk kelompok belajar siswa. Ketika proses belajar mrngajar SKI berlansung guru hanya menjelaskan materi tanpa menyuruh siswa membuat kelompok belajar. Siswa duduk berdua-dua, ketika teman sebangku mempengaruhi minat belajar yang tidak baik, guru hanya menegur dan kadang dibiarkan saja.

11) Cita-Cita

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, tidak adanya upaya guru dalam membangkitkan semangat siswa dalam belajar untuk menggapai cita-cita dengan selalu memotivasi mereka dalam belajar.ketika proses belajar mengajar berlansung guru hanya fokus pada penjelasan materi pembelajaran.

12) Bakat

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis menemui bahwa bakat siswa di MTsN 12 Tanah Datar berbeda-beda.Ada yang berbakat bidang kesenian seperti melukis, ada yang berbakat dalam keagamaan seperti berpidato dan ada yang berbakat seperti puisi.

13) Hobi

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, penulis menemui bahwa bakat siswa memang dibimbing dan difasilitasi, seperti siswa yang hobinya bermain volly, untuk mengembangkan bakatnya disediakan tempat latihan volly, akan tetapi tidak semua hobi siswa bisa dikembangkan di sekolah seperti melukis tidak adanya ruangan khusus untuk menegmbangkan hobi siswa.

14) Media Massa

Berdasarkan observasi yang penulis temui di lapangan, penulis melihat dalam proses belajar mengajar guru hanya memanfaatkan media massa cetak seperti buku, hal ini dikarenakan fasilitas di sekolah kurang lengkap. Dimana tidak tersedianya in fokus untuk menampilkan baik itu gambar atau video yang berkaitan dengan materi ajar untuk membangkitkan minat belajar siswa

15) Fasilitas

Berdasarkan observasi yang penulis temui di lapangan, penulis melihat dalam proses belajar mengajar guru hanya menfasilitasi siswa seperti buku pelajaran yang dibutuhkan, itupun tidak semua siswa mendapatkan buku satu persatu, bahkan ada yang satu berdua.

77 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

1. Upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTsN 12 Tanah Datar

Upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam mtsn 12 tanah datar belum dilaksanakan dengan baik seperti upaya guru dalam melahirkan ketertarikan siswa untuk belajar. Dimana dalam proses pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam masih banyak siswa yang malas belajar contohnya dalam proses PBM banyak siswa yang tidak mendengarkan guru dalam menjelaskan materi pembelajaran, banyaknya siswa yang izin keluar kelas secara bergantian, berbicara sesama teman sebangku dan tidur-tiduran di kelas. Kemudian upaya guru dalam menarik perhatian siswa dalam belajar.Dimana dalam PBM upaya guru dalam menarik perhatian siswa masih minim, hal ini terbukti dengan tidak tertariknya siswa mendengarkan guru ketika menjelaskan materi ajar pada saat pembelajaran SKI berlansung. Selanjutnya upaya guru dalam melahirkan motivasi dalam pembelajaran masih terlihat rendah, dimana pada saat pembelajaran akan dimulai guru pada awal pembelajaran tidak ada memotivasi siswa sehingga motivasi siswa dalam belajar tidak ada. Selain itu upaya guru dalam meningkatkan pengetahuan siswa juga masih dikatakan kurang seperti di akhir pembelajaran guru tidak ada memberikan baik latihan maupun tugas kepada siswa.Sehingga pengetahuan yang di dapat siswa hanya dari guru saja.

2. Faktor yang mempengaruhi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTsN 12 Tanah Datar

Faktor yang mempengaruhi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal terdiri atas faktor jasmani, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Selain faktor internal ada faktor eksternal yang mempengaruhi upaya guru