• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran SKI MTsN 12 Tanah Datar

HASIL PENELITIAN A. TEMUAN UMUM

B. TEMUAN KHUSUS

1. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran SKI MTsN 12 Tanah Datar

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di MTsN 12 Tanah Datar melalui wawancara dan observasi dengan guru mata pelajaran yang terkait tentang upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran SKI, penulis menemukan bahwa upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran SKI dapat dikatakan masih minim, hal ini dapat terlihat ketika proses pembelajaran SKI berlansung banyak siswa yang masuk kedalam lokal telat. Bahkan ketika guru menjelaskan materi siswa banyak yang berbicara sesama temannya, tidur tiduran di dalam kelas, bahkan sering izin keluar kelas.

Adapun upaya guru SKI dalam meningkatkan minat belajar siswa adalah:

a. Menimbulkan Ketertarikan Untuk Belajar

Berdasarkan wawancara yang telah penulis lakukan dengan guru mata pelajaran SKI mengatakan bahwa:

“ Pada saat proses pembelajaran SKI berlansung saya melihat ada siswa yang rajin dalam belajar dan ada siswa yang tidak rajin dalam belajar. Kemudian ada siswa yang alfa, cabut dan izin keluar kelas. Ketika saya menjelaskan materi ada siswa yang mencatat apa yang dianggapnya penting dan ada siswa yang tidak mencatat.

Untuk tugas yang saya berikan kepada siswa, siswa yang rajin mereka selalu mengerjakannya dan dikumpul tepat waktu, bagi siswa yang tidak rajin ada yang dikerjakan dan ada yang tidak bahkan mengumpulkanpun tidak tepat waktu. Cara yang saya lakukan agar siswa selalu memahami ilmu yang berkaitan dengan materi SKI yaitu menyuruh siswa mencari materi yang berkaitan dengan buku sumber lain. Tindakan yang saya lakukan agar siswa

mau bertanya mengenai materi yang tidak dipahaminya dengan menyuruh siswa untuk bertanya.

Cara yang saya lakukan agar siwa antusias mendengarkan saya menjelaskan materi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang cocok sesuai dengan materi.Sehingga mereka tertarik dalam belajar dan antusias.Tindakan yang saya lakukan agar siswa tidak merasa bosan ketika PBM berlansung yaitu dengan diselinggi canda dalam belajar.Dalam PBM berlansung ada siswa yang terlihat beban di dalam fikirannya dan ada yang tidak.Hal ini bisa terbaca oleh saya ketika saya menjelaskan materi mereka sering minta izin keluar, cabut, dan tidur-tiduran di dalam kelas.” (Afrida dan Husni, Wawancara Pribadi, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dilapangan, penulis melihat bahwa belum adanya upaya guru dalam Menimbulkan ketertarikan siswa dalam belajar, hal ini terlihat bahwa dalam proses belajar mengajar berlansung masih banyaknya siswa yang tidak rajin dalam belajar, adanya siswa yang alfa, cabut dan izin keluar kelas, tidak sampai separoh siswa yang mencatat pembelajaran yang dianggapnya penting. Kemudian ketika guru memberika tugas kepada siswa tidak semua siswa yang mengerjakannya dan mengumpulkan tepat waktu.Selain itu ketika menjelaskan materi pembelajaran guru jarang mengajukan pertanyaan kepada siswa.

Dalam menjelaskan materi pembelajaran guru hanya menggunakan strategi teacher centered learning, dimana guru yang lebih aktif sementara siswa hanya menerima dari guru. Sehingga siswa tidak antusias dalam belajar dan tidak tertarik dalam belajar.Tindakan guru agar siswa tidak merasa bosan dalam belajar tidak ada, guru hanya fokus menerangkan materi ajar bahkan siswa yang sering minta izin dibiarkan saja, siswa yang sering berbicara sesama teman sebangkunya dan yang tidur-tiduran dikelas kadang ada ditegur dan kadang dibiarkan saja.Melihat kondisi ini menandakan bahwa dalam mengikuti pembelajaran yang sedang

berlansung adanya beban di dalam fikiran siswa.(Afrida dan Husni, Observasi, 10 dan 11Januari 2020)

Dengan demikian upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dengan menimbulkan ketertarikan untuk belajar masih minim, di mana guru hanya fokus dengan materi yang ia jelaskan kepada peserta didiknya tanpa memperhatikan keadaan peserta didik tertarik atau tidaknya dalam belajar.

b. Menimbulkan Perhatian

Berdasarkan wawancara yang telah penulis lakukan dengan guru mata pelajaran SKI mengatakan bahwa:

“Cara yang saya lakukan agar siswa konsentrasi dalam belajar yaitu dengan sering mengajukan pertanyaaan bahkan ada pertanyaan yang menantang.Selain itu sebelum belajar saya selalu menyuruh siswa untuk merapikan tempat duduknya masing-masing agar tidak berantakan sehingga mereka bisa konsentrasi dalam belajar.Pada saat PBM SKI berlansung ada siswa yang sering keluar masuk dan izin. Kemudian ada siswa yang berbicara sesama temannya yang tidak berhubunggan dengan materi, contohnya berbicara tentang menceritakan film atau temannya yang lain.

Tindakan yang saya lakukan jika ada siswa yang mengerjakan hal lain yang tidak berhubungan dengan materi yang saya ajarkan pada saat PBM berlansung dengan memberikan mereka hukuman seperti berdiri di depan kelas sampai jam pelajaran SKI selesai hari itu. Kemudian cara saya dalam menjelaskan materi agar jiwa dan fikiran siswa benar-benar terfokus kepada apa yang saya jelaskan dengan mengajak siswa berfikir keluar yang berkaitan dengan materi.” (Afrida dan Husni, Wawancara Pribadi, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dilapangan, penulis menemui bahwacara guru untuk membangkitkan konsentrasi siswa dalam belajar masih kurang dimana guru jarang mengajukan pertanyaan kepada siswa bahkan pertanyaan yang menantang pun tidak ada. Guru hanya fokus terhadapa apa yang dijelaskannya. Bahkan ketika pembelajaran akan dimulai guru tidak ada tindakan mengkondisikan kelas terlebih dahulu, sesampai di kelas guru lansung menyuruh siswa

membuka buku pelajaran yang terkait dan lansung menjelaskan materi pembelajaran.

Pada saat pembelajaran SKI berlansung penulis menemui siswa sering keluar masuk dan izin.Selain itu ada siswa yang berbicara sesama temannya yang tidak berhubunggan dengan materi pembelajaran.Tindakan gurupun melihat kondisi seperti ini kurangnya dalam menguasai kelas dan tidak semua siswa yang bisa dipantaunya, seperti siswa yang duduk dibarisan belakang jarang yang terpantau oleh guru setiap tindakannya.Bahkan memberikan hukumanpun bagi siswa yang mengerjakan hal lain yang tidak berhubungan dengan materi tidak dilakukannya. Hanya sebagai ancaman saja bagi siswa.Selain itu tindakan guru agar jiwa dan fikiran siswa terfokus dengan apa yangdipelajari tidak ada sama sekali. Guru hanya fokus dengan apa yang diterangkannya dan tidak memperhatikan keadaan siswa sama sekali.(Afrida dan Husni, Observasi, 10 dan 11 Januari 2020)

Dengan demikian uapaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dengan menimbulkan perhatian siswa dalam belajar masih kurang.Dimana ketika guru menjelaskan materi peserta didik banyak yang izin keluar kelas secara bergantian, berbicara sesama teman sebangku, dan tidur-tiduran di kelas.

c. Menimbulkan Motivasi

Berdasarkan wawancara yang telah penulis lakukan dengan guru mata pelajaran SKI mengatakan bahwa:

“ Tindakan yang saya lakukan agar siswa benar-benar melakukan tindakan belajar pada saat PBM berlansung dengan menguasai kelas, ketika saya menjelaskan materi jika ada siswa yang tidak mendengarkan maka saya akan menyuruhnya keluar atau memberikan sangsi. Selain itu, jika saya menyuruhnya mengerjakan tugas jika tidak dikerjakan maka saya akan menyuruhnya keluar kelas. Cara saya mewujudkan prilaku siswa agar terarah ketika pembelajaran berlansung dengan selalu memantau tingkah laku siswa dalam belajar demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Kemudian cara saya memotivasi siswa

sebelum pembelajaran di mulai yaitu dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan motivasi, agar siswa terangsang dan berminat dalam mengikuti pembelajaran SKI.” (Afrida dan Husni, Wawancara Pribadi, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dilapangan, penulis menemui bahwa tindakan guru agar siswa benar-benar melakukan tindakan belajar pada saat PBM berlansung tidak ada. Hal ini penulis lihat ketika observasi ke dalam kelas guru sama sekali tidak menguasai kelas. Guru hanya bisa memantau siswa yang duduk di depan sementara siswa yang duduk dibelakang tidak terpantau tingkah lakunya oleh guru. Ketika ada siswa yang berbicara sesama teman sebangku dan tidak mendengarkan guru menjelaskan materi guru hanya menegur dan tidak memberikan sangsi sama sekali. Selain itu cara guru mewujudka prilaku siswa terarah demi pencapaian tujuan yang diharapkan dengan selalu memantau tingkah laku siswa dalam belajar sama sekali tidak ada, terbukti bahwa siswa yang duduk dibelakang masih banyak yang berbicara sesama temannya bahkan ada yang tidur-tiduran di kelas. Kemudian cara guru memotivasi siswa dalam belajarpun tidak ada, guru hanya sibuk menjelaskan materi ajar kepada peserta didiknya.(Afrida dan Husni, Observasi , 10 dan 11 Januari 2020)

Dengan demikian upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dengan menimbulkan motivasi belum ada. Guru ketika diawal pembelajaran lansung menjelaskan materi ajar kepada siswa tanpa adanya memotivasi siswa terlebih dahulu sebelum menjelaskan materi ajar.

d. Meningkatkan Pengetahuan

Berdasarkan wawancara yang telah penulis lakukan dengan guru mata pelajaran SKI mengatakan bahwa:

“Agar siswa mempunyai pengetahuan yang luas tentang pembelajaran SKI, saya selalu memberi tugas kepada siswa

diakhir pembelajaran untuk dikerjakan dirumah dan dicari di internet atau media sosial yang berkaitan dengan pendidikan. Sebelum saya menjelaskan materi pembelajaran, saya selalu bertanya kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari, untuk mengetahui apakah siswa sudah ada ilmunya berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari. Ketika saya bertanya kepada siswa ada siswa yang bisa menjawabnya dan ada siswa yang tidak bisa menjawabnya. Cara yang saya lakukan agar siswa mengetahui apa manfaat pembelajaran yang sedang dipelajarinya yaitu dengan menyampaikan tujuan pembelajaran di awal pembelajaran atau sebelum saya menjelaskan materi pembelajaran.” (Afrida dan Husni, Wawancara Pribadi, 9 Januari 2020)

Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dilapangan, penulis melihat bahwa upaya guru agar siswa mempunyai pengetahuan yang luas tentang pembelajaran SKI dengan selalu memberikan tugas kepada siswa diakhir pembelajaran tidak ada. Selesai pembelajaran guru hanya menutup pembelajaran dengan mengajak siswa membaca hamdalah. Sebelum guru menjelaskan materi guru ada bertanya kepada siswa mengenai apa materi yang akan dipelajari, dan ketika guru bertanya ada siswa yang bisa menjawabnya dan ada yang tidak. Tetapi kebanyakan siswa tidak bisa menjawabnya dengan benar. Kemudian cara guru agar siswa mengetahui manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari dengan menyampaikan tujuan pembelajaran di awal pembelajaran tidak ada. guru diawal pemeblajaran hanya lansung menerangkan materi ajar.(Afrida dan Husni, Observasi, 10 dan 11 Januari 2020)

Dengan demikian upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dengan meningkatkan pengetahuan masih minim.Dimana guru ketika diakhir pembelajaran lansung penutup pembelajaran tanpa bertanya dan memberikan tugas kepada siswa.

2. Faktor yang Mempengaruhi Guru dalam Meningkatkan Minat