• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pemberian Pelayanan terhadap Masyarakat Di Kelurahan Bonto-Bontoa Kecamatan Somba Opu

PELAYANAN MASYARAKAT LINGKUNGAN BONTO-BONTOA

C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pemberian Pelayanan terhadap Masyarakat Di Kelurahan Bonto-Bontoa Kecamatan Somba Opu

1. Faktor Pendukung Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat

Keberhasilan program utamanya pemberian pelayanan masyarakat ditentukan oleh berbagai faktor-faktor dalam mendukung terlaksananya kegiatan pelayanan yang baik.

a. Sosialisasi langsung ke masyarakat

Kegiatan ini merupakan kegiatan langsung atau terjun dan bertemu langsung masyarakat yang akan diberikan pengarahan dalam melakukan perkenalan terhadap program pelayanan publik. Sosialisasi ini di anggap sangat efektif untuk diterapkan dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Program ini disampaikan pula oleh Ketua RW Lingkungan Bonto-Bontoa bahwa:

“Di rukun warga secara intensif dilakukan sosialisasi secara berkelanjutan dalam memahamkan ke masyarakat mengenai pelayanan, sosialisasi itu meliputi penyedian formulir pelayanan dan proses pelayanannya”.

(Hasil Wawancara Tanggal, 3 Maret 2014) b. Kemampuan sumber daya manusia

Pelaksanaan program pelayanan harus didukung oleh kemampuan sumber daya manusia yang memiliki keterbukaan, akuntabilitas, ketanggapan, dan kreatifitas dari segenap jajaran aparatur kelurahan, dalam dunia yang penuh dengan kompetitif, sangat diperlukan kemampuan birokrasi dan sumber daya aparatur untuk memberikan tanggapan atau responsif terhadap berbagai tantangan secara akurat, bijaksana, adil dan efektif.

Sehubungan dengan hal itu, Kepala Lingkungan Bonto Kamase mengungkapkan bahwa:

“Kemampuan, kompetensi dan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh aparat Kelurahan dalam memberikan pelayanan sudah sesuai dengan kompetensi dan bidang yang dilakukan oleh personil secara cermat dan baik”.

(Hasil wawancara Tanggal, 3 Maret 2014) Ini mengarah pada suatu konsepsi bahwa kemampuan yang dipunyai seorang aparat ditunjukkan dengan kesanggupannya sesuai dengan tingkat pengetahuannya dan keterampilan yang diperolehnya melalui pendidikan dan pengalamannya. Tersedianya modal pengetahuan dan keterampilan inilah yang merupakan salah satu faktor untuk mempertimbangkan penempatan seorang calon pegawai, modal ini biasanya dimiliki oleh mereka yang berpendidikan.

c. Sarana dan prasarana

Sarana pelayanan adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja, dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan. Peranan sarana pelayanan sangat penting disamping peran unsur manusianya sendiri. Salah satu yang juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik adalah faktor sarana pelayanan karena dengan adanya sarana pelayanan beraneka ragam jenis dan fungsinya bisa membuat pelayanan pada masyarakat dapat lebih efisien dan efektif. Sarana pelayanan yang memadai di tandai dengan jumlahnya yang mencukupi dan kondisinya yang memadai. Sedangkan

sarana pelayanan yang buruk ditandai dengan jumlahnya yang tidak mencukupi dan kondisinya yang tidak memadai.

Sehubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana, Lurah Bonto-Bontoa (Khutbah, S. Ip., M. Si) mengungkapkan bahwa:

“Untuk mendukung terwujudnya pelaksanaan program-program yang telah disusun dan direncanakan, maka dibutuhkan sarana dan prasarana serta fasilitas yang memadai, karena pelaksanaan program juga tidak akan maksimal ketika sarana dan prasarana belum memadai”.

(Hasil wawancara Tanggal, 3 Maret 2014) Kondisi mengarah pada suatu konsepsi bahwa fasilitas menjadi faktor pendukung atau penunjang berhasilnya sebuah kegiatan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian di atas, maka dapat dipahami bahwa pelayanan masyarakat didukung oleh proses sosialisasi, kemampuan sumber daya manusia dan sarana dan prasarana.

2. Faktor Penghambat Pemberian Pelayanan kepada Masyarakat

Faktor penghambat tersebut sering kali diakibatkan oleh kondisi dan situasi yang belum terpikirkan secara matang pada saat penyusunan rencana pelayanan yang tidak tercantum dalam kegiatan pelayanan. Pernyataan ini didukung oleh salah seorang masyarakat (Arifin Dg. Nassa) menuturkan bahwa:

“Selama ini kami diberikan pelayanan dasar di tingkat RT/RW secara internal door to door, sehingga informasi-informasi tersebut tidak terlalu menyebar ke masyarakat lain, padahal seharusnya informasi ini harus sampai kesemua elemen masyarakat.

(Hasil wawancara Tanggal, 3 Maret 2014)

Faktor-faktor penghambat tersebut ialah:

a. Komunikasi

Faktor komunikasi merupakan bagian dari proses pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat, melalui komunikasi aparat kelurahan dan masyarakat yang datang ke kantor kelurahan akan melakukan interaksi. Hal ini diutarakan oleh Arsal Dg. Nya’la mengatakan bahwa:

“Komunikasi antara pihak sekolah dengan pemerintah sudah cukup baik dan pelaksanaan pendidikan gratis disekolah kami sudah terlaksana dan sangat membantu masyarakat utamanya masyarakat yang kurang mampu, khusus untuk tenaga pendidik satu minggu sekali diberikan pelatihan sesuai dengan bidangnya masing-masing sehingga sangat membantu pihak sekolah kami”.

(Wawancara, 3 April 2014)

Hasil wawancara tersebut memberikan gambaran bahwa proses komunikasi antara pihak aparat kelurahan dengan masyarakat harus sesuai dengan ketentuan yang ada.

b. Waktu

Aktivitas masyarakat yang begitu sibuk dan rutinitas pekerjaan yang begitu padat membuat masyarakat sekan tidak punya waktu untuk mengurus hal-hal yang berakitan dengan akte kelahiran, KK dan KTP. Hal ini diungkapkan oleh masyarakat setempat Bahharuddin Dg. Suro yang menuturkan bahwa:

“Masyarakat di sekitar sini sangat sibuk dengan aktivitas dan pekerjaan yang menjadi rutinitasnya, sehingga banyak masyarakat bahkan tidak punya waktu untuk mengurus adminsitasi kependudukan di kantor kelurahan. Kondisi ini menjadi kendala bagi masyarakat dan pihak kelurahan dalam melakukan pelayanan publik kepada masyarakat.

(Wawancara, 3 April 2014)

Berdasarkan data penelitian melalui wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa masyarakat di Kelurahan Bonto-Bontoa mengalami kendala dalam hal komunikasi dan waktu luang dalam mengurus administrasi kependudukan di kantor kelurahan, hal ini merupakan faktor-faktor penghambat pelaksanaan pelayanan publik yang akan dilaksanakan oleh aparat kelurahan.

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian yang telah di bahas sebelumnya, maka adapun kesimpulan dalam penelitian ini ialah:

1. Pola perilaku aparat aparat dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat di Kelurahan Bonto-Bontoa Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa yaitu meliputi:

a. Pola perilaku aparat kelurahan berdasarkan pengetahuan meliputi faktor prinsip profesionalisme, faktor kewajiban aparat kelurahan dan masyarakat, faktor hak aparat kelurahan dan masyarakat, dan larangan bagi aparat kelurahan dan masyarakat.

b. Pola perilaku aparat kelurahan berdasarkan sikap meliputi faktor kesetaraan dalam pemberian layanan, faktor pengawasan oleh pimpinan dalam pemberian layanan, faktor penegakan dan persamaan hak dimata hukum, faktor daya tanggap sumber daya manusia aparat kelurahan, faktor efisien dan efektivitas dalam pemberian layanan, faktor partisipasi masyarakat, faktor profesionalisme oleh aparat kelurahan, faktor akuntabilitas dan transparansi pelayanan masyarakat.

2. Faktor-faktor penghambat dan pendukung perilaku aparat dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat di Kelurahan Bonto-Bontoa Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa yaitu:

72

a. Faktor pendukung proses pelayanan terhadap masyarakat yang meliputi sosialisasi langsung ke masyarakat mengenai prosedur pemberian layanan, kemampuan sumber daya manusia (SDM) di kantor kelurahan dalam memberikan layanan, dan sarana serta prasarana pendukung dalam pemberian layanan juga sudah memadai.

b. Faktor penghambat proses pelayanan terhadap masyarakat yang meliputi faktor komunikasi yang belum terlalu terjalin secara baik antara masyarakat dan aparat kelurahan dalam proses pelayanan dan faktor waktu dalam mengurus administrasi kependudukan oleh masyarakat di kantor kelurahan.

B. Saran-Saran

Adapun saran-saran yang diajukan dalam penelitian ini ialah:

1. Agar diupayakan peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan aparat kelurahan melalui kegiatan pendidikan dan latihan serta seminar-seminar pelayanan publik perlu di intensifkan dalam mendukung tercapainya prinsip pelayanan publik secara komprehensif.

2. Agar aparat kelurahan meminimalisir faktor-faktor penghambat pelaksanaan pelayanan masyarakat agar masyarakat merasa terlayani dengan maksimal.