• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.4. Faktor Pendorong Menjadi TKW Di Luar Negeri

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di lapangan, dapat diketahui

beberapa faktor yang mendorong remaja perempuan yang untuk pergi ke luar

negeri menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW). Beberapa faktor tersebut terbagai

menjadi dua, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.

1. Faktor dari Dalam

Faktor dari dalam merupakan motivasi yang ada di dalam diri remja yang

untuk menjadi TKW di luar negeri. Faktor tersebut adalah keinginan merubah

nasib dan foktor tersebut dipengaruhi oleh berbagai motivasi, yaitu mencari modal,

demi masa depan keluarga, tekanan ekonomi, mampu hidup mandiri, dan membuat

2. Faktor dari Luar

Faktor dari luar adalah pengaruh, baik dari teman, tetangga maupun kerabat

yang sudah sukses menjadi TKW di luar negeri dan status sosial ekonominya

meningkat. Selain itu juga terdapat dorongan dari suaminya sendiri. Beberapa

tujuan yang diinginkan antara lain supaya menjadi orang yang mampu dan rumah

tangganya berkecukupan

4.4.1. Persyaratan Remaja Perempuan Untuk Berkerja Sebagai TKW Di Luar Negeri

Mereka melakukan bekerja ke Malaysia, dalam pemereksaan mereka

mempersiap apa yang harus mereka buat dalam syarat untuk biasa di terima ke

luar negri untuk bekerja. Mereka yang berangkat dengan menggunakan bis dari

medan menuju perbatasan Malaysia dan Indonesia. Sesampainya di perbatasan

Malaysia dan Indonesia,dan hari sudah menjelang Ssubuh, mereka dijemput oleh

bis Malaysia. Di sana mereka diperiksa paspor, dan menunggu sampai jam kerja

Kantor Migrasi dibuka. Selama menunggu, mereka diberi makanan dan minuman

(snack dan sarapan). Ketika Kantor Migrasi dibuka, paspor dibagikan kepada

pemiliknya masing-masing untuk diperiksa dan diberi stempel. Kemudian

diserahkan lagi ke pengurus TKW dan distempel oleh TKW. Setelah paspor

distempel lalu diserahkan kepada supir bis yang ditumpangi agar bila ada

pemeriksaan Polisi Malaysia di perjalanan, tidak merepotkan. Polisi memberikan

surat keterangan (pemberitahuan) kepada para TKW karena mereka tidak

4.4.2. Bagaimana awal Remaja Perempaun TKW untuk berkerja di luar negri

Di dalam perjalanan remaja perempuan menuju Malaysia, ada rasa takut

karena terpengaruh oleh suasana kerja yang baru, tetapi karena teman-teman

seperjalanan banyak memberi masukan tentang pekerjaan di perusahaan tersebut,

rasa takut itu dapat sedikit dikendalikan. Ditambah lagi PJTKI yang mengurus

segala keperluannya sudah dipercaya dan tidak pernah terdengar bahwa PJTKI

tersebut membawa lari gaji para tenaga kerjanya, serta telah terbukti banyak tenaga

kerja yang dikirim tersebut, berhasil dalam pekerjaannya.

Penyesuaian diri dengan lingkungan di sana, tidak begitu susah karena

kebanyakan dari tenaga kerja yang ada adalah orang Indonesia (seperti Jawa,

Madura). Bahasa yang digunakan sehari-haripun adalah bahasa melayu. Ada

peraturan-peraturan yang harus diikuti, di antaranya masuk kerja pada pukul 07.00

(waktu setempat), pulang pukul 19.00 waktu istirahat dua kali, lamanya kurang

lebih setengah jam, yaitu pukul 12.00 dan pukul 16.00. Lalu pukul 18.00 – 19.00

baru dibolehkan pulang (Kepala Desa). Selama bekerja di perusahaan itu,

pergaulan dengan sesama pekerja juga dipantau oleh perusahaan. Misalnya bila ada

pekerja yang hamil dengan sesama temannya, perusahaan akan memulangkan

(dikeluarkan) kedua-duanya kembali ke Indonesia.

Mereka dikenakan sanksi berupa denda satu bulan sebesar 80 ringgit yang

harus dibayarkan selama sisa masa kerja di perusahaan tersebut. Mereka tidak

menunggu kepulangan satu minggu lamanya Apabila masa kontrak kerja sudah

habis, pihak perusahaan memberitahu 3bulan sebelumnya kepada tenaga kerja

yang bersangkutan. Kalau nama tenaga kerja yang sudah habis masa kontraknya,

tidak ada di daftar kepulangan, bisa melapor ke kantor untuk mengajukan

permohonan pulang langsung atau ingin melanjutkan bekerja.

Apabila memilih untuk pulang, nama tenaga kerja tersebut dicantumkan

dalam daftar, tetapi bila ingin melanjutkan pekerjaan, nama yang bersangkutan

dikeluarkan dari daftar. Semua ini harus mereka urus jauh-jauh hari sebelumnya

ke kantor. Untuk kembali ke Indonesia, semua biaya transportasi ditanggung oleh

perusahaan dimana mereka bekerja dan biasanya sudah disediakan bis untuk

kepulangan mereka. Kemudian di serahterimakan kepada pihak PJTKI yang

mengirim di pintu perbatasan.

Bagi mereka yang masa kontrak kerjanya lebih dari 4 tahun, boleh

mengambil cuti selama 1 bulan tetapi ini dapat dilakukan setelah 4 tahun bekerja.

Perusahaan juga memberikan cuti istirahat bagi mereka yang sakit. Istirahat

diberikan selama 1 hari dan dapat berobat ke klinik perusahaan. Apabila sudah

bekerja selama 1 tahun, pihak perusahaan menganjurkan kepada para tenaga

kerjanya untuk membuka rekening bank, gunanya untuk memudahkan mereka

memberikan gaji kepada karyawannya (mereka tidak perlu antri menunggu

Tabel Matriks 4.7

Kondisi Sosial Ekonomi Remaja Perempuan Di Desa Rantau Panjang NO Motivasi Bekerja Menjadi TKW Faktor Yang

Mempengaruhi

1 Mencari uang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga karena mereka di sana di gaji tiga bulan 1.200.000 dalam kontrak dua tahun

Ekonomi yang rendah

2 Berkerja menjadi TKW tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi ,tamatan SMP dan

SMA yang berkerja sebagai kilang ( perusahaan di Malaysia )

Pendidikan rendah

3 Memilih berkerja di luar desa Rantau Panjang di karenakan penghasilan yang di dapatkan lebih besar , Kreativitas yang di peroleh menjadi TKW lebih banyak dan penghasilan lebih banyak Keterbatasan lapangan pekerjaan yang ada di desa rantau panjang

3 Peningkatan pendapatan ekonomi keluarha dan jenis pekerjaan yang lebih baik bias di kerjakan remaja perempuan agar rumah tangganya bercukupan Status sosial ekonomi meningkatkan karena pilihan orang tua

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Terdapat dua faktor yang mendorong remaja perempuan di Desa Rantau

Panjang untuk menjadi TKW di Malaysia yaitu pertama, keinginan dari dalam

dirinya sendiri dengan tujuan merubah nasib, meningkatkan kesejahteraan

keluarga dan memenuhi kebutuhan keluarga, dan kedua, dorongan dari luar

diri, yaitu terpengaruh oleh teman, kerabat, tetangga, sahabat dekat yang telah

sukses bekerja di sana dengan tujuan untuk membuat rumah, mencukupi

perabot, kendaraan dan mencari modal usaha untuk masa depan.

2. Adapun resiko besar yang diberitakan oleh Media Cetak dan Televisi tentang

kehidupan para TKW yang disiksa majikan, tidak digaji, dihukum, ditipu oleh

agen tenaga kerja yang membawa TKW, namun pemberitaan tersebut tidak

menyurutkan langkah para remaja perempuan untuk memilih bekerja menjadi

TKW di Malaysia. Alasan kemiskinan yang mendorong para remaja tersebut

untuk bekerja di sana sekalipun berhadapan dengan resiko yang besar.

3. Peran dan fungsi orang tua dalam pemenuhan kebutuhan keluarga sangat

didukung atau dibantu oleh anggota keluarga, membantu anak-anaknya yang

telah bekerja untuk membahagiakan orang tua nya dan juga orang tua

4. Dampak positif dari remaja perempuan menjadi TKW di Malaysia sangat

berpengaruh terhadap kebutuhan kehidupan keluarganya. Dalam hal ini

pemenuhan kebutuhan ekonomi bagi orang tua dan keluarganya.

5. Pola pemikiran instan yang dilakukan oleh para remaja perempuan di Desa

Rantau Panjang ketika setelah tamat dari pendidikan SMA langsung bekerja

menjadi TKW ke luar negeri. Padahal ketika mereka bersungguh-sungguh

untuk mencari pekerjaan di Negara sendiri dibarengi dengan skill,rajin dan

tekun serta kejujuran, pendapatan yang mereka peroleh dapat lebih besar atau

sebanding bila dibandingkan dengan bekerja sebagai TKW di luar negeri.

Alasan ekonomi hanya sebagai kambing hitam, di mana masyarakat yang telah

berekonomi mapan juga berkeinginan menjadi TKW ke luar negeri.

5.2. Saran

1. Bagi remaja perempuan, dalam memutuskan menjadi TKW di luar negeri hendaknya mendapat persetujuan dari orang tua dan keluarga sehingga dapat

menghindari ketidakharmonisan keluarga karena terdapat kesadaran akan cita-

cita bersama yang menjadi harapan keluarga.

2. Bagi agen perusahaan tenaga kerja ke luar negri, hendaknya memberikan

jaminan keamanan dan perlindungan terhadap para TKW di luar negeri, mulai

dari berangkat, di tempat kerja dan sampai dengan pada saat mereka pulang ke

3. Bagi masyarakat yang mempunyai keinginaan bekerja sebagai TKW, harus

benar-benar cermat dalam memilih agen, karena resiko yang sangat besar

terhadap keamanan dan kesehatan para TKW saat bekerja di Malaysia.

4. Bagi Pemerintah, hendaknya mendirikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH)

untuk para TKW, yang mana LBH ini nantinya bukan hanya melindungi dan

menemani WNI kita dalam persidangan, tetapi juga memberikan perlindungan

hukum dari tindak kekerasan majikan atau bos serta memberikan pengetahuan

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Haris. 2003. Kucuran Keringat Dan Derap Pembangunan.Yokyakarta:

Pustaka Belajar

Bungin, Burhan, 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media

Group.

Damsar. 2009.Pengantar Sosiologi Ekonomi.Jakart a: Kencana.

Ginting, Paham, 2005. Tekhnik Penelitian Sosial. Medan : USU Press.

Harmona Daulay, 2001. Pergeseran Pola Relasi Gender Di Keluarga Migran,

yokyakarta :Galang Press.

Jhonson, Doyle Paul,1990. Teori Sosiologi Klasik dan Modern, Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama.

Kusnadi, 2004. Polemik kemiskinan Nelayan, Bantul : Pondok Edukasi.

M. Arif Nasution .1999. Globalisasi & Migrasi Antarnegara .:Yayasan Adikarya

Ikapi

M. Arif Nasution 1987.Mereka Yang Ke Seberang .: Universitas Sumatra Utara

Mulyono, Budi, 2007. Dimensi Sosial Kehidupan Nelayan, Jakarta : Rajawali

Press.

Nawawi,Hadari.1995.Metode Penelitian Bidang Sosial.UGM Press.Yogyakarta.

Nasution, Arif, 2005. Isu-Isu Kelautan dari Kemiskinan Hingga Bajak Laut,

Yogyakarta

Sri Suharti,Janafianto.2004.Dinamika Kependudukan Dan Kebijakan .Yokyakarta :

Pustaka Belajar

Subri, Muliadi, 2005. Ekonomi Kelautan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sumber lain

(http/:or-mass.blogspot.com/2011/05/tak-ikut-un-gara-gara-jadi-tki-dan-tkw.html,

diakses pada tanggal 10 April 2013 pukul 20.30 wib).

DOKUMENTASI

Gambar 1 Tempat Kantor Kepala Desa

Gambar 2 Kelompok Nelayan Bersama

Gambar 4 Remaja Perempuan ini mau berangkat ke Malaysia

Gamabar 3 Kondisi Rumah Di Desa Rantau Panjang

Dokumen terkait