• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

B. Penyajian Data

2. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Mengatasi Kenakalan Siswa

a. Faktor pendukung dalam mengatasi kenakalan siswa

a) Semua Satu Visi satu Misi

Upaya yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kenakalan siswa ini dilakukan bersama-sama seperti yang dijelaskan Bpk RH:

“semua guru PAI satu Visi satu Misi yaitu guru Fikih

dengan cara memberikan sanksi untuk menghafal doa-doa

sholat, untuk guru Qur’an Hadis menghafal surat-surat pendek beserta tajwidnya dan guru Akidah Akhlak

menghafal Asmaul Husna”.

Bpk AT dan Ibu NL juga menjelaskan:

“kalau dari bapak ibu guru dan guru BK selama ini kita

selalu kompak dalam, peraturan dan tat tertib madrasah ini

yang selalu kita tegakkan”.

Oleh karena itu, guru PAI selalu berkomunikasi dan bekerja sama dengan kepala sekolah, wali kelas, guru BK, maupun wali murid. Hal ini dilakukan agar semua pihak berpartisipasi dalam memberikan perhatian, dukungan dan arahan.

56

b) Adanya kerja sama dengan wali kelas

Dalam mengatasi kenakalan siswa ini pihak sekolah juga bekerjasama dengan wali kelas seperti yang dijelaskan Bpk RM:

“kita bekerjasama dengan wali kelas yang setiap pagi wali

kelas bertemu dengan siswa dengan seminggu sekali masuk kelas dan kemudian wali kelas bisa mengontrol siswa

dengan memberikan pertanyaan atau memantau

perkembangan siswa dengan bertanya kepada temannya”.

c) Lingkungan sekolah yang baik

Lingkungan sekolah yang baik juga bisa mempengaruhi keberhasilan dalam mengatasi kenakalan yang dilakukan oleh siswa seperti yang dijelaskan oleh Bpk SY:

“kalau siswa sejak dini selalu dibimbing dengan baik kemudian lingkungan sekolah yang baik atau siswa bergaul dengan teman yang baik maka itu akan mengurangi

kenakalan siswa yang akan terjadi”.

d) Adanya kebijakan sekolah

Dalam mengatasi kenakalan siswa telah dibuat peraturan sebagai acuan untuk memberikan sanksi kepada siswa yang bermasalah, Bpk AI menjelaskan bahwa:

“ketika siswa melakukan pelanggaran tata tertib sekolah

atau kesalahan yang melenceng maka dari tiap-tiap kesalahan tersebut ada sanksinya sendiri, seperti dari pihak guru PAI telah dibuat kesepakatan untuk menghafal

surat-surat pendek atau asma’ul husna, kemudian dari pihak BK

sendiri kita berusaha untuk mengidentifikasi kesalahan tersebut dan mencari penyebabnya kemudian siswa kita

57

suruh untuk membuat surat pernyataan. Jika kesalahan yang dilakukan melenceng jauh dari peraturan sekolah makan

kita melkukan tindak lanjut dengan memanggil orang tua”.

b. Faktor penghambat dalam mengatasi kenakalan siswa

a) Tindak lanjut yang kurang maksimal

Ketika mengatasi kenakalan siswa sering kali mengalami masalah seperti tindak lanjut yang kurang aksimal sehingga berakhir dengan kebuntuan. Bpk RH menjelaskan:

“sering kali ketika guru memberikan sanksi kepada siswa

tidak langsug lapor dan mencatat ke pihak BK, namun perbandingannya antara yang tercatat dengan yang tidak tercatat sampai saat ini banyak yang tercatat. Sehingga anak

masih bisa terkawal.”

b) Latar belakang anak yang berbeda

Latar belakang anak yang berbeda bisa menjadikan faktor penghambat dlam mengatasi kenakalan siswa seperti yang dijelaskan Bpk SY:

“banyak anak yang mempunyai masalah di rumah karena

kurang perhatian dari orang tua tersendiri, atau anak tersebut korban dari orang tua yang sudah berpisah sehingga tidak mendapat perhatian penuh dari kedua orang tua. dan menjadikan emosi atau rasa kesal dari rumah apalagi di sekolah mempunyai masalah dengan temannya

sehingga emosional siswa tidak stabil”.

Bpk AT dan Ibu NL juga mengatakan bahwa:

“selama ini dalam mengatasi kenakalan siswa yang menjadi

penghambat adalah kurangnya dukungan dari orang tua siswa, kemudian dari faktor anaknya tersendiri engan latar

58

belkang yang berbeda-beda sehingga mengalami kesulitan

dalam mengatsinya”.

c) Kurangnya tenaga BK

Bapak RM menjelaskan bahwa:

“karena sangat banyaknya siswa sehingga kami mengalami kesusahan ketika mengtasi kenakalan siswa. Misalnya satu guru BK menangani satu kelas pararel A-J itu bagi kita merupakan faktor penghambatnya karena tidak bisa

optimal”.

d) Pengaruh teknologi

Kemajuan zaman yang semakin berkembang dapat mempengaruhi berkembangnya kenakalan remaja seperti yang dijelaskan Bpk AI:

“banyak anak SMP/MTs yang sekarang sudah banyak

mengoperasikan Hp dan salah dalam penggunaannya. Sehingga siswa terpengaruh oleh budaya-budaya yang tidak baik dalam teknologi sehingga terbawa ke sekolah dan

semakin meningkat kenakalan yang dilakukan siswa”.

C. Analisis Data

Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data-data tersebut. Dalam bagian analisis data ini peneliti akan menganalisis semua data yang telah peneliti dapatkan dilapangan baik dari hasil wawancara, observasi maupun dokumen-dokumen yang terkait tentang peran guru BK dan guru PAI dalam mengatasi kenakalan siswa.

1. Peran guru BK dan guru PAI dalam mengatasi kenakalan siswa di

59

a. Sebagai pembimbing

Di MTs Ma’arif Botoputih dan MTsN Parakan

Temanggung sejauh ini sudah melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dengan baik. Hal tersebut ditandai dengan guru BK dan guru PAI masuk ke kelas setiap minggunya untuk melaksanakan bimbingan secara klasikal, dan melaksanakan konseling kepada siswa yang mengalami masalah baik masalah pribadi, sosial, belajar maupun karir baik secara kelompok maupun secara pribadi.

Menurut peneliti, peran sebagai pembimbing tersebut sudah ideal karena sesuai dengan landasan pelayanan bimbingan konseling yaitu layanan pedagogigs. Pada layanan tersebut pendidikan sebagai upaya pengembangan siswa dan bimbingan merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan.

b. Sebagai pembangun kerjasama

Sebagai pembangun kerja sama, yang dilakukan oleh guru BK dan guru PAI adalah dengan memberikan pemberitahuan kepada orang tua siswa untuk membantu progam layanan kepada siswa dalam mengatasi kenakalan siswa.

Dalam pelaksanaannya guru BK dan guru PAI tidak lupa selalu bekerjasama dan melibatkan semua pemangku kepentingan mulai dari guru mapel, wali kelas, dan wali murid supaya masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa bisa terselesaikan dengan baik.

60

Menurut peneliti, di MTs Ma’arif Botoputih dan MTsN Parakan Temanggung peran guru BK dan guru PAI sebagai pembangun kerja sama tersebut sudah terlaksana dengan baik, hal tersebut didukung dengan adanya surat panggilan kepada orang tua siswa sebagai salah satu program layanan bimbingan dan konseling.

c. Sebagai motivator

Dalam hal ini guru BK selalu memberikan motivasi terhadap siswa agar penyimpangan yang pernah dilakukan tidak terjadi lagi. Motivasi adalah segala bentuk yang menginspirasi siswa untuk berkembang dan memperbaiki diri. Tidak hanya dengan kata-kata bijak atau selogan saja, akan tetapi harus memberikan contoh dan perilaku yang baik bagi siswa.

d. Sebagi konselor

Guru BK sebagai motivator, pembangun kerjasama, dan sebagai pembimbing selalu menjalankan perannya sebagai pembimbing dan konselor dalam membina siswa. Guru BK melaksanakan dua jenis layanan, yaitu layanan konseling individu dan bimbingan kelompok.

Di MTs Ma’arif Botoputih dan MTsN Parakan

Temanggung, setelah siswa melakukan bimbingan kemudian siswa diminta untuk membuat surat pernyataan untuk tidak menulangi lagi dan diberikan kartu pelanggaran. Hal tersebut bertujuan

61

supaya siswa jera terhadap masalah atau kenakalan yang pernah dilakukan.

Menurut peneliti, dari beberapa peran guru BK dan guru PAI dalam

mengatasi kenakalan siswa di MTs Ma’arif Botoputih dan MTsN Parakan

Temanggung tersebut sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan landasan pelayanan bimbingan konseling. Adapun pola bimbingan dan

konseling pelaksanaan BK di MTs Ma’arif Botoputih dan MTsN Parakan

sebagai berikut:

Pola Bimbingan dan Konseling Gambar.1

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam mengatasi kenakalan siswa

a. Faktor pendukung

1) Semua satu Visi dan Misi

Yaitu antara guru BK dan guru yang lain mempunyai tujuan yang sama dan kebijakan yang sama.

62

Ketika ada siswa ynag melakukan pelanggaran atau kenakalan, maka secara otomatis guru yang melihat langsung memberikan sanksi sesuai peraturan yang ada dan jika masalah tersebut tidak dapat diselesaikan oleh guru yang bersangkutan maka baru ditindak lanjuti oleh guru BK.

2) Adanya kerjasama dengan wali kelas

Selain guru BK yang setiap minggunya masuk ke kelas untuk memberikan bimbingan, Dalam hal ini setiap satu minggu sekali wali kelas masuk kelas dan berdiskusi mengenai masalah-masalah yang dialami dan memberikan pengarahan.

Tindakan tersebut sudah berjalan di MTs Ma’arif Botoputih

dan MTsN Parakan Temanggung.

3) Lingkungan sekolah yang baik

Karena MTs Ma’arif Botoputih dan MTsN Parakan

Temanggung merupakan madrasah berbasis islam dan selalu mengedepankan agama, maka kegiatan belajar mengajar juga diimbangi dengan kegiatan keagamaan seperti sholat dhuha dan sholat dzuhur berjamaah. Selain itu sebelum KBM berlangsung juga sudah dibiasakan membaca Asmaul Husna.

4) Adannya kebijakan sekolah

Semua peraturan dari masing-masing guru yang dibuat terutama guru BK dan guru PAI juga sudah sesuai dengan kebijakan dan peraturan sekolah yang ada.

63

b. Faktor penghambat

1) Tindak lanjut yang kurang maksimal, hal ini sering terjadi

ketika guru bidang studi memberikan sanksi kepada siswa tidak langsung lapor ke guru BK, atau ketika siswa melakukan kesalahan tidak langsung ditangani.

2) Latar belakang anak yang berbeda

Kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua bisa menjadikan meningkatnya kenakalan siswa.

3) Kurangnya tenaga BK

Berdasarkan ungkapan guru di MTsN Parakan Temanggung bahwa di MTs Tersebut memang kekurangan tenaga guru BK karena saking banyaknya siswa.

4) Pengaruh teknologi

Teknologi yang semakin berkembang bisa menyebabkan meningkatnya kenakalan siswa karena siswa yang sudah terbiasa menggunakan teknologi tersebut dengan tidan sesuai tujuannya.

64 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan intepretasi yang telah dilakukan. Maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa guru BK dan guru PAI mempunyai peran yang sangat penting dalam mengatasi kenakalan siswa

di MTs Ma’arif Botoputih dan MTsN Parakan Temanggung.

Kesimpulan dari peneliti ini adalah:

1. Peran guru BK dan guru PAI dalam mengatasi kenakalan siswa di

MTs Ma’arif Botoputih

a. Sebagai pembimbing

Layanan tersebut telah dilaksanakan di MTs Ma’arif

Botoputih dengan menyesuaikan landasan bimbingan konseling yaitu landasan pedagogigs.

b. Sebagai motivator

Dalam hal ini guru BK dan guru PAI memberikan motivasi kepada siswa agar penyimpangan yang pernah dilakukan tidak terjadi lagi.

c. Sebagi konselor

Dalam hal ini guru BK melaksanakan 2 jenis layanan bimbingan yaitu layanan konseling individu dan layanan bimbingan kelompok.

65

2. Peran guru BK dan guru PAI dalam mengatasi kenakalan siswa di

MTsN Parakan Temanggung

a. Sebagai Pembimbing

Layanan tersebut telah dilaksanakan di MTs Ma’arif Botoputih

dengan menyesuaikan landasan bimbingan konseling yaitu landasan pedagogigs.

b. Sebagai pembangun kerjasama

Kerjasama tersebut dilakukan dengan guru-guru yang lain selain guru BK dan guru PAI. Kerjasama tersebut juga dilakukan dengan orang tua siswa supaya masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa bisa terselesaikan dengan baik.

Dari beberapa peran guru BK dan guru PAI dalam mengatasi

kenakalan siswa di MTs Ma’arif Botoputih dan MTsN Parakan

Temanggung tersebut sudah berjalan dengan baik, ideal dan sesuai dengan kebijakan yang ada.

3. Faktor pendukung dalam mengatasi kenakalan siswa

a. Faktor pendukung di MTs Ma’arif Botoputih

1) Semua satu Visi dan Misi

2) Lingkungan sekolah yang baik

3) Adannya kebijakan sekolah

b. Faktor pendukung di MTsN Parakan Temanggung

1) Adanya kerja sama dengan wali kelas

66

3) Adannya kebijakan sekolah

4. Faktor penghambat dalam mengatasi kenakalan siswa

a. Faktor penghambat di MTs Ma’arif Botoputih

1) Tindak lanjut yang kurang maksimal

2) Pengaruh teknologi

b. Faktor penghambat di MTsN Parakan Temanggung

1) Tindak lanjut yang kurang maksimal

2) Latar belakang anak yang berbeda

3) Kurangnya tenaga BK

B. Saran

1. Kepada Kepala Sekolah

a) Diharapkan selalu mendukung dan menjadikan program bimbingan

dan konseling sebagai kebutuhan siswa dan jika memungkinkan berilah jam pelajaran khusus BK.

b) Hendaknya memberikan kesadaran kepada orang tua siswa melalui

sosialisasi agar tetap selalu mengontrol perkembangan putra putrinya dan memperkenalkan adanya program BK di sekolah.

2. Kepada Guru BK dan Guru PAI

a) Jangan bosan-bosan untuk selalu berkoordinasi dengan kepala

sekolah, wali kelas, guru bidang studi dan orang tua siswa untuk memantau kemajuan siswa

b) Hendaknya selalu memantau perilaku siswa dan pergaulan siswa

67

3. Kepada wali murid

Diharapkan turut serta dalam meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah, terutama dengan guru Bk dalam upaya mengawasi perkembangan siswa selama berada diluar lingkungan sekolah

4. Kepada siswa

68

Dokumen terkait