• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam upaya penguasaan metode pengajaran

NO NAMA JABATAN

D. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam upaya penguasaan metode pengajaran

Tabel.10

Daftar distribusi frekuensi tanggapan responden dalam hal menarik saat proses belajar

Sumber data: angket No. 05

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kadang-kadang siswa menemukan hal menarik pada saat proses belajar, 11 responden yang memilih kadang-kadang atau 55%, 7 responden yang memilih ya atau 35% dan 2 responden yang menyatakan tidak atau 10%.

Banyak responden yang menyatakan kadang-kadang menemukan hal menarik saat proses belajar . Oleh karena itu, guru sebaiknya lebih memperhatikan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga bisa memberikan gebrakan berkesan dalam proses pembelajaran. No Alternatif Jawaban F % 1 Ya 7 35% 2 Kadang- kadang 11 55% 3 Tidak 2 10% Jumlah (N) 20 100%

Tabel.11

Daftar distribusi frekuensi tanggapan responden dalam hal lingkungan sekolah cukup kondusif dalam mendukung suasana proses belajar

mengajar

Sumber data: angket No. 06

Dapat disimpulkan bahwa lingkungan Mts Aisyiah Sungguminasa cukup kondusif dalam mendukung suasana proses belajar mengajar ditandai dengan 11 responden atu 55% yang menjawab ya. 8 responden atau 40% yang menjawab kadang-kadang dan 1 responden atau 5% menjawab tidak.

Tidak bisa dipungkiri bahwa lingkungan juga berpengaruh dalam proses belajar. Suasan gaduh di luar ruang kelas dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Oleh karena itu dibutuhkan guru yang berperan penting mengatasi permasalahan seperti itu.

Diperkuat dengan wawancara bersama Bapak Syarif selaku guru di Mts Aisyiah Sungguminasa:

Banyak hal yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam penguasaan materi ajar. Olehnya itu guru harus pintar-pintar dalam melihat situasi. Guru bisa saja mencari tambahan ilmu lewat internet, guru juga bisa bertukar pikiran/sharing dengan guru-guru yang lebih senior tentang hambatan-hambatan yang sering dialami dalam mengelola kelas. Bertukar pikiran dan melihat gaya mengajar seorang guru itu bisa menjadi teladan bagi guru yang lainnya. Guru bisa melihat hal yang bisa dicontoh dan kelemahan yang bisa diatasi ketika mengalami hal sulit seperti yang guru-guru alami sebelumnya. (wawancara 28 Juli 2015)

No Alternatif Jawaban F %

1 Ya 11 55%

2 Kadang- kadang 8 40%

3 Tidak 1 5%

Melihat fenomena di atas maka peneliti berusaha bertukar fikiran mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat penguasaan kompetensi paedagogik guru.

Ada banyak hal yang perlu diperhatikan sebagai tenaga pendidik 1. Faktor-Faktor Pendukung

Faktor-faktor pendukung dalam penguasaan metode pengajaran. a. Sikap mental guru

Para guru hendaknya menyadari tentang perlunya pembaharuan strategi belajar-mengajar. Untuk itu para guru diharapkan mengikuti tentang pembaharuan tersebut. Sehingga mempunyai kesiapan mental untuk melaksanakan pendekatan belajar aktif (active learning strategy) sebagai hasil dari adanya pembaharuan pendidikan.

b. Kemampuan guru

Para guru hendaknya mempunyai beberapa kemampuan yang dapat menunjang keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.Seorang guru dituntut untuk mampu menguasai isi pokok pelajaran pendidikan agama Islam yang akan disampaikan dalam mengajar. Guru harus mampu mengatur siswa dengan baik, mengembangkan metode mengajar yang diterapkan, mengadakan evaluasi dan membimbing siswanya dengan baik.

c. Penyediaan alat peraga / media

Dalamkegiatan belajar-mengajar maka alat atau media sangat diperlukan agar dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Alat

atau media ini harus diupayakan selengkap mungkin agar segala aktivitas mengajar dapat dibantu dengan media tersebut. Sehingga guru tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga dalam penyampaian materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan.

d. Kelengkapan kepustakaan

Kepustakaan sebagai kelengkapan dalam menunjang keberhasilan pengajaran, hendaknya diisi dengan berbagai buku yang relevan sebagai upaya untuk pengayaan terhadap pengetahuan dan pengalaman siswa. Semakin siswa banyak membaca buku akan semakin pula banyak pengetahuan yang dimiliki sehingga wawasan siswa terhadap materi pelajar anak semakin bertambah, dan pada akhirnya tujuan pengajaran akan mudah tercapai secara efektif dan efisien.

e. Menyediakan koran di sekolah

Agar siswa kaya akan informasi yang menarik, hendaknya sekolah menyediakan koran yang dapat dinikmati atau dibaca siswa dalam menangkap informasi-informasi baru yang sedang berkembang di masyarakat. Sehingga tugas-tugas guru yang diberikan kepada siswa yang menyangkut beberapa problem sekarang akan mudah dipahami dan diselesaikan oleh siswa.

2. Faktor-Faktor Penghambat

Sedangkan faktor-faktor penghambat pelaksanaan penguasaan metode pengajaran.

a. Kesulitan dalam menghadapi perbedaan individu peserta didik.

Perbedaan individu murid meliputi: intelegensi, watak, dan latar belakang kehidupannya. Dalam satu kelas, terdapat anak yang pandai, sedang, dan anak yang bodoh.. Ada pula anak yang nakal, pendiam, pemarah, dan lain sebagainya. Dalam mengatasi hal ini guru sebaiknya tidak terlalu terikat kepada perbedaan individu peserta didik, tetapi guru harus melihat peserta didik dalam kesamaannya secara klasikal, walaupun kedua individu anak pun harus mendapat perhatian.

b. Kesulitan dalam menentukan materi yang cocok dengan peserta didik. Materi yang diberikan kepada peserta didik haruslah disesuaikan dengan kondisi kejiwaan dan jenjang pendidikan mereka, misalkan untuk materi pendidikan agama Islam yang diberikan pada peserta didik di SD janganlah terlalu tinggi, tetapi cukup dengan yang praktis, sehingga mereka dapat langsung menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Kesulitan dalam memilih metode yang sesuai dengan materi pelajaran. Metode mengajar haruslah disesuaikan dengan materi pelajaran dan juga dengan tingkat kejiwaan peserta didik, sehingga dalam proses belajar mengajar hendaknya digunakan berbagai macam metode agar murid tidak cepat bosan dalam belajar.

d. Kesulitan dalam memperoleh sumber dan alat-alat pembelajaran.

Alat-alat dan sumber yang digunakan dalam pembelajaran haruslah disesuaikan dengan materi pelajaran, dan seorang guru haruslah

pintar-pintar memilih alat-alat dan sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

e. Kesulitan dalam mengadakan evaluasi dan pengaturan waktu.

Kadang-kadang kelebihan waktu atau kekurangan waktu dapat menyebabkan kegagalan dalam pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat teratasi apabila seorang guru telah berpengalaman dalam mengajar.

Pada wawancara dengan Sumiyati selaku wakil kepala sekolah, beliau bertutur :

Pada awalnya guru-guru hanya mengandalkan metode ceramah pada saat mengajar. Siswa menjadi bosan, mengantuk, tidak ada semangat belajar dan siswa jenuh. Mungkin itu dikarenakan guru-guru senior masih belum terbiasa dengan teknologi sehingga mengajar dengan cara mereka diajar pada waktu dulu yaitu hanya dengan menggunakan metode ceramah. Setelah diberikan pengertian dan pemahaman mengenai pentingnya kolaborasi berbagai metode pengajaran, maka gurupun termotiovasi untuk belajar lebih jauh dan memperkaya referensi metode pengajaran yang digunakan pada saat mengajar. Alhasil dengan berbagai metode pengajaran yang digunakan menjadikan antusias belajar siswa menjadi meningkat. (wawancara 29 Juli 2015)

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa sebelum dilaksanakannya penelitian, kompetensi paedagogik yang dimiliki oleh guru terbilang cukup. Hal ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran guru untuk memperdalam ilmu dan pengetahuannya tentang kompetensi paedagogik yang termasuk salah satu kompetensi wajib dimiliki oleh seorang guru. Setelah peneliti berbagi pengetahuan dan motivasi dengan guru-guru PAI, maka alhasil yang bisa dicapai adalah semangat guru-guru

menjadi terbakar dan termotivasi untuk lebih mengasah kemampuannya demi meningkatnya kompetensi yang dimilikinya.

Pada awalnya guru-guru hanya mengandalkan metode ceramah pada saat mengajar tetapi setelah dilaksanakannya penelitian dan proses tukar pikiran dengan peneliti, maka guru-guru merasa tertantang untuk mencoba berbagi macam metode pengajaran pada saat mengelola kelas. Sehingga yang pada awalnya penguasaan metode pengajaran yang masih bertaraf cukup bisa perlahan meningkat.

Guru perlu memiliki kemampuan memantau atas kemajuan belajar siswanya sebagai bagian dari kompetensi pedagogik dengan menggunakan berbagai teknik asesmen alternatif seperti pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, potofolio, memajangkan karya siswanya. Guru perlu meningkatkan kompetensinya melalui aktivitas kolaboratif dengan kolega, menjalin kerjasama dengan orang tua, memberdayakan sumber-sumber yang terdapat di masyarakat, melakukan penelitian sederhana. Guru harus senantiasa berusaha memperbaiki kinerjanya dan mengatasi masalah-masalah pembelajaran dan senantiasa mengikuti perubahan.

Kegiatan belajar dan pembelajaran perlu dikelola dengan baik,. mengelola pembelajaran adalah rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada siswa agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran dan merupakan sebuah cara dan proses hubungan timbal balik antara siswa dengan guru yang sama-sama

aktif melakukan kegiatan. Batasan mengelola pembelajaran secara lebih sederhana dikemukakan Crowl bahwa mengelola pembelajaran sebagai perbuatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain melakukan kegiatan belajar. Dalam kegiatan mengelola pembelajaran seorang guru melakukan suatu proses perubahan positif pada tingkah laku siswa yang ditandai dengan berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan, kecakapan dan kompetensi serta aspek lain pada diri siswa, sedangkan perubahan tingkah laku adalah keadaan lebih meningkat dari keterampilan, sikap, pengetahuan, pemahaman dan aspirasi.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada bagian terdahulu, jawaban atas permasalah yang diangkat dalam skripsi ini, maka berikut ini penulis mengemukakan beberapa hal pokok yang merupakan kesimpulan yaitu:

1. Cara meningkatkan kompetensi paedagogik guru antara lain: berkontribusi dalam pengembangan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diajarkan. Mengembangkan silabus mata pelajaran berdasarkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus yang telah dikembangkan. Merancang manajemen pembelajaran dan manajemen kelas. Melaksanakan pembelajaran yang pro-perubahan. Menilai hasil belajar peserta didik secara otentik. Membimbing peserta didik dalam berbagai aspek. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru.

2. Guru sumber ilmu pengetahuan utama bagi siswa di sekolah. Guru yang mahir dalam pengolahan kalimat dan menguasai berbagai macam metode pengajaran akan sangat membantu siswa dalam proses belajar. Variasi metode pengajaran yang disajikan oleh guru kepada siswa akan menghindarkan siswa dari rasa bosan dan jenuh

3. Faktor yang mendukung pengembangan pendidikan agama Islam di Mts Aisyiah adalah dengan adanya kerjasama dari semua pihak baik

itu guru, orang tua maupun masyarakat setempat untuk meningkatkan mutu pendidikan pendidikan agama Islam di sekolah tersebut. Faktor yang menghambat pengembangan pendidikan agama Islam di Mts AIsyiah adala sarana dan prasarana yang masih terbatas.

B. Saran

Setelah penulis menarik beberapa kesimpulan dari uraian-uraian dalam skripsi ini, maka selanjutnya penulis akan mengemukakan saran-saran sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan dan mengembangkan hasil pikiran yang dituangkan dalam skripsi dan mempunyai sumbangsi moril bagi masyarakat, bangsa dan negara, antara lain:

1. Diharapkan setiap guru pendidikan agama Islam agar dapat lebih meningkatkan kualitas pengajaran melalui penguasaan kompetensi paedagogik yang menjadi tolak ukur kinerjanya sebagai pendidik profesional.

2. Kendala-kendala yang dihadapi guru, diharapkan bagi pemerintah setempat dan juga guru agar senantiasa bersama-sama berusaha mencari jalan keluarnya.

3. Diharapkan agar hubungan antara sekolah dan masyarakat setempat lebih ditingkatkan lagi sebagai mitra dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran.

Dokumen terkait