• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Pendukung Kegiatan Praktik Industri

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (Halaman 24-0)

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

B. Faktor Pendukung Dan Penghambat

1. Faktor Pendukung Kegiatan Praktik Industri

Faktor pendukung kegiatan Praktik Industri antara lain adalah sebagai berikut:

c. Pembenahan dynamo sepeda motor 47 Rabu, 31 Maret 2021 a. Perakitan audio

48 Kamis, 01 April 2021 a. Perakitan power sound system

b. Belanja perlengkapan bahan power sound system

49 Sabtu, 03 April 2021 IZIN

50 Senin, 05 April 2021 a. Menganti modul mesin cuci front loading b. Memasang door lock

c. Perakitan mesin cuci top loading khusus pengering

51 Selasa, 06 April 2021 a. Pemebenahan kulkas 1 pintu ganti kompresor dan pengisian freon

b. Perbaikan efap kulkas

c. Pergantian termostart kulkas 1 pintu 52 Rabu, 07 April 2021 a. Perakitan audio

53 Kamis, 08 April 2021 a. Pembenahan ganti kabel friblack TV tabung b. Pembenahan spul speaker

c. Pembenahan TV 2 unit

M. RAMADANI 12 a. Siswa dalam melaksanakan praktik kerja indrustri selalu bersama

pembimbing lapangan yang memberi kesempatan untuk bertanya setiap kinerja siswa.

b. Sebelumnya pembimbing lapangan telah memberikan informasi tentang alat–alat di lapangan.

c. Siswa mendapat jadual praktik industri yang fleksibel dari pembimbing dan dari Sekolah.

d. Siswa tidak malu untuk bertanya karena keramahan dan keterbukaan dari pegawai yang sedang bertugas.

2. Faktor Penghambat Praktik Industri

Faktor penghambat kegiatan Praktik Industri antara lain adalah sebagai berikut:

a. Kurangnya kemampuan pada meteri pembelajaran perbaikan peralatan rumah tangga; dan

b. Materi PPL ( Perbaikan Peralatan Listrik) didapatkan pada waktu kelas XII.

3. Inovasi dan Solusi Terhadap Masalah

Inovasi dan Solusi untuk menyelesaikan masalah yaitu sebagai berikut:

a. Pembekalan awal Siswa Prakerin sebelum berangkat; dan

b. Pemberian arahan Siswa Prakerin terkait materi Perbaikan Peralatan Listrik.

Mochamad Ramadani: 21498/1038.009

M. RAMADANI 13 BAB III

PEMBAHASAN A. Komponen – Komponen Mesin Cuci

Komponen mesin cuci terdiri dari: 1) Control Circuit (Modul/PCB);

2) Water Inlet Solenoid Valve; 3) V-Belt; 4) Motor Drain; 5) Water Level Sensor; 6) Switch Door; 7) Motor Spin; 8) Motor Wash; 9) Kapasitor; 10) Tube Back; 11) Tabung; 12) Case Divi; 13) Gear box; 14) Doorlock; 15) Door gasget; 16) Shokbeker; 17) Agigator. Komponen tersebut dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut.

1. Control circuit (modul/PCB)

Alat ini merupakan komponen yang mengatur semua proses pada mesin cuci, seperti kapan air harus berhenti mengalir, kapan motor was harus berputar, kapan air harus keluar, kapan drain motor bergerak, sesuai dengan setingan pengguna dalam panel digital, kerusakan yang sering terjadi pada alat ini tidak ada respon saat distart/on pada mesin cuci. Adapun Control circuit (modul/PCB) dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Control circuit (modul/PCB) Sumber: (globalteknik88.blogspot.com)

M. RAMADANI 14 2. Water Inlet Solenoid Valve

Alat ini terdiri dari sebuah katup solenoid dan sebuah per, alat ini digunakan untuk pengatur masuknya air ke mesin cuci secara otomatis sehingga air yang masuk ke mesin cuci tidak berlebihan dan tidak kekurangan, di dalam alat ini juga terdapat filter yang berfungsi untutk menyaring air yang masuk ke dalam mesin cuci, kerusakan yang sering terjadi pada alat ini yaitu : Air tidak bisa masuk karena filter yang ada di bagian ini tersumbat kotoran, untuk mengatasi hal ini bersihkan saja filternya. Tegangan 220VAC tidak masuk pada alat dari Control circuit (modul/PCB), apabila keluar maka dipastikan alat ini rusak karena terbakar. Katub solenoid tidak bisa terbuka meskipun tekanan air sudah kencang, hal ini bisa diatasi dengan cara buka water valve nya lalu tarik pir nya agar pir dapat bekerja secara maksimal lagi.

Air masuk terus ke dalam mesin cuci : hal ini disebabkan katup solenoid sudah jebol karena terbakar, kalau terjadi kerusakan seperti ini maka harus diganti dengan water valve yang baru. Adapun Water Inlet Solenoid Valve dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Water Inlet Solenoid Valve Sumber: (globalteknik88.blogspot.com)

3. V-belt

Alat ini digunakan untuk menghubungkan motor wash dengan motor spin. Kerusakan yang sering terjadi pada alat ini sudah kendor karena sudah termakan usia dan sering digunakannya suatu mesin cuci, apabila sudah kendor maka putaran mesin cuci akan berkurang dan menjadi tidak kencang lagi. Untuk mengatasi hal tersebut kita dapat melakukan beberapa hal yaitu : Setel kekencangan v belt dengan cara

M. RAMADANI 15 kendor kan baut yang ada pada motor wash lalu ubah posisi motor wash sampai karet v belt menjadi kencang lagi. Ganti v belt yang lama dengan v belt yang baru. Adapun V-belt dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 V-belt

Sumber: (globalteknik88.blogspot.com)

4. Motor Drain

Alat ini berfungsi sebagai penarik tuas karet case divi (saluran pembuangan) sehingga air yang ada di dalam tabung dapat terbuang dengan baik, alat ini juga berfungsi sebagai pemindah posisi (fungsi motor) dari motor wash ke motor spin, kalau alat ini rusak mesin cuci tidak dapat melakukan proses spin, keruskan yang sering terjadi pada alat ini yaitu motor drain sering macet saat proses penarikan karet case divi, masalah tersebut dapat terjadi karena tegangan 220VAC tidak masuk pada alat ini, dapat juga disebabkan oleh motor drain tidak kuat lagi melakukan penarikan, dan dapat juga terjadi karena kawat penariknya lepas dari tuas penarik yang ada pada case divi. Adapun Motor Drain dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Motor Drain Sumber: (globalteknik88.blogspot.com)

M. RAMADANI 16 5. Water Level Sensor

Alat ini berfungsi sebagai pengatur banyak sedikitnya air yang masuk ke mesin cuci (water level). Alat ini selalu berhubungan dengan tabung, yang menghubungkan adalah selang inled, kerusakan yang sering terjadi alat ini yaitu sering kacaunya water level yang terdeteksi oleh mesin cuci. Kerusakan water level sensor disebabkan beberapa hal yaitu : Tersumbatnya selang inlet, namun hal ini jarang sekali terjadi.

Tersumbatnya lubang tabung yang menjadi tempat menancapnya selang inlet oleh kotoran, hal ini dapat diatasi dengan cara membersihakan tabung dari kotoran dengan cara melepas tabung dan membersihkannya sampai lubang tidak tersumbat lagi. Tegangan 220VAC tidak masuk kedalam alat ini,periksa tegangan yang masuk melalui soket yang tertancap di alat ini apabila tidak ada tegangan maka dapat dipastikan alat ini baik dan terjadi keruskanpada kabel atau pcb main mesin cuci.

Tegangan 220VAC masuk tetapi alat ini tidak mau bekerja, hal ini dapat disebabkan karena kabel penghubung dan komponen yang ada di sensor pressure sudah mengalami korosi, hal ini dapat diatasi dengan cara mengganti kabel yang korosi dan mengganti sensor pressure. Adapun Water Level Sensor dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Water Level Sensor Sumber: (globalteknik88.blogspot.com)

6. Switch door

Alat ini berfungsi sebagai sensor pintu. pada waktu mesin cuci sedang menjalankan suatu proses pencucian sampai selesai apabila pintu tidak sengaja terbuka oleh kita maka mesin cuci secara otomatis akan

M. RAMADANI 17 berhenti prosesnya. Hal itu disebabkan karena di dalam switch door ini terdapat 2 lempengan yang dialiri arus 220VAC yang saling berkaitan guna untuk menjaga suatu proses pencucian tetap berjalan, apabila pintu kita buka maka 2 lempengan yang saling berkaitan ini akan merenggang sehingga arus 220VAC tidak mengalir dan mesin cuci akan berhenti. Alat ini merupakan bagian safety dari mesin cuci. Alat ini sering mengalami beberapa kerusakan yaitu diantaranya: Terjadi korosi pada dua lempengan yang saling berkaitan sehingga menyebabkan arus 220VAC tidak dapat mengalir, kerusakan pada hal ini menyebabkan mesin cuci mengalami error DE (door error) hal ini menyebabkan mesin cuci tidak dapat bekerja, kerusakan kayak gini bisa diatasi dengan cara menyambungkan langsung ke dua kabel yang menempel pada alat ini jadi apabila kita buka mesin cuci mesin cuci nya akan terus berputar. Pada sebagian merk mesin cuci satu tabung (top loading) switch door dilengkapi dengan sensor unbalance yang berguna untuk pada waktu proses spin pakaian tidak bisa tertata dengan rapi tabung akan menyentuh alat ini sehingga secara otomatis air akan masuk lagi guna untuk meratakan pakaian yang tidak rata, kerusakan seperti hal ini dapat diatasi dengan cara membengkokkan logam kearah yang menjauh dari tabung.

Adapun Switch door dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 Switch Dor

Sumber: (globalteknik88.blogspot.com)

M. RAMADANI 18 7. Motor spin

Alat ini berfungsi sebagai penggerak tabung pada proses pengeringan atau spin. Pada alat ini dilengkapi dengan tuas cuci/spin yang berguna sebagai pemindah dari motor wash ke motor spin, tuas tersebut akan berpindah secara otomatis pada saat proses pengeringan mulai. Pada alat ini juga dilengkapi dengan as pulsator yang berfungsi untuk sebagai menancapnya pulsator mesin cuci. Kerusakan yang sering terjadi pada alat ini yaitu : Sudah lemah nya alat ini sehingga apabila pada saat proses pengeringan putaran tabung terlihat lebih pelan daripada saat normal, hal ini dapat terjadi karena korosi karena tempat yang lembab, sehingga alat ini tidak mampu berpuatar lebih kencang lagi. Untuk mengatasi hal seperti itu maka anda harus mengganti alat ini dengan yang baru. Pulsator Alat ini berfungsi untuk memeras baju pada saat pencucian dan pembilasan. Alat ini yang menyebabkan pakaian kita menjadi bersih. Kerusakan pada alat ini jarang sekali terjadi. Adapun Motor Spin dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Motor Spin

Sumber: (globalteknik88.blogspot.com)

8. Motor wash

Alat ini berfungsi sebagai pemutar tabung pada saat proses pencucian. Alat ini terdiri dari sebuah lilitan yang saling berkaitan.

Kerusakan yang sering terjadi pada alat ini adalah : Motor hangus yang disebabkan karena tetesan air dari bawah maupun atas, hal ini dikarenakan tempat motor ini berada tepat dibawah tabung dan dekat dengan lantai. Untuk mengatasi hal ini kita dapat melilitkan ulang motornya, tetapi lebih baik jika kita langsung mengganti dengan motor

M. RAMADANI 19 yang baru. Jika ingin mengganti motor anda harus memperhatikan soket yang menancap pada motor ini karena setiap motor berbeda jumlah pin soket dan tata letaknya. Motor ini tidak bisa berputar tapi menggerang saja, hal ini sering disebabkan oleh pakaian yang melilit pada motor, karena pada mesin cuci jenis ini sering sekali pakaian keluar dari tabung apabila kita terlalu banyak memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci.

Kerusakan pada alat ini juga sering disebabkan karena tidak ada nya supply tengangan yang keluar modul mesin cuci. Adapun Motor Wash dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Motor Wash

Sumber: (globalteknik88.blogspot.com)

9. Kapasitor

Kapasitor berfungsi sebagai penguatan pada mesin cuci untuk proses pencucian dan pengeringan. pada setiap mesin cuci pasti memiliki ukuran yang berbeda pada kapasitasnya. Kerusakan yang sering terjadi pada alat ini adalah Putaran mesin cuci pada waktu pencucian dan pengeringan menjadi lebih lambat sekali hal ini disebabkan karena kapasitas yang ada pada kapasitor sudah berkurang sehingga penguatan tegangan tidak bisa maksimal, hal ini dapat diatasi dengan cara mengganti kapasitor dengan yang baru. Adapun Kapasitor dapat dilihat pada Gambar 3.9.

M. RAMADANI 20 Gambar 3.9 Kapasitor

Sumber: (globalteknik88.blogspot.com)

10. Tube back

Alat ini adalah sisi terluar dari tabung mesin cuci yang berfungsi sebagai tempat melekatnya case divi (saluran pembungan) dan selang sensor pressure. Keruskan pada alat ini sangat jarang terjadi mungkin hanya tersumbat oleh kotoran pada lubang sensor pressure dan lubang pembuangan. Untuk mengatasi hal ini maka kita harus membongkar total mesin cuci untuk membersihkan semua kotoran. Adapun Tube back dapat dilihat pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10 Tube Back Sumber: (globalteknik88.blogspot.com)

11. Tabung

Alat ini berfungsi sebagai untuk tempat pakaian kotor yang akan dicuci. Kerusakan pada alat ini yaitu pecah sehingga dapat merobek pakaian yang di cuci. Untuk mengatasi hal seperti ini maka kita harus mengganti tabung ini dengan yang baru. Adapun Tabung dapat dilihat pada Gambar 3.11.

M. RAMADANI 21 Gambar 3.11 Tabung

Sumber: (globalteknik88.blogspot.com)

12. Case divi

Alat ini berfungsi sebagai alat pembuangan air, alat ini dilengkapi dengan katup yang dilengkapi dengan karet. Karet ini akan ditarik pada waktu proses pengeringan oleh motor drain. Keruskan yang sering terjadi pada alat ini yaitu apabila karet dan pernya sudah aus maka mesin cuci akan membuang terus air nya sehingga mesin cucitidak bisa digunakan untukproses mencuci. Adapun Case Divi dapat dilihat pada Gambar 3.12.

Sebagaimana pada mestinya, gear box adalah bagian yang memiliki gigi yang mengatur cepat pelannya sebuah putaran. Begitupun pada mesin pencuci, gearbox disan berfungsi untuk meringankan putaran motor dengan dibantu oleh v-belt, gearbox juga dilengkapi dengan karet seal yang berfungsi untuk mencegah kebocoran air pada bagian mesin. Adapun Gear box dapat dilihat pada Gambar 3.13.

M. RAMADANI 22 Gambar 3.13 Gear box

Sumber: (https://www.kelistrikanku.com )

14. Doorlock

Fungsinya adalah untuk mengunci pintu mesin cuci pada saat akan memulai proses pencucian, untuk doorlock seri mesin cuci digital dia akan mengeluarkan bunyi "tak tak" berarti pintu sudah terkunci dan tidak bisa dibuka, namun jika ingin membatalkan cukup tekan tombol fause/strat. jika doorlock ini mengeluarkan bunyi " tak tak " berulang-ulang ,berarti pintu belum tertutup sempurna. jika anda sudah menutup ulang pintu dengan sempurna namun masih bunyi, berarti doorlock anda rusak. biasanya imbas dari doorlock yang kurang baik akan merusak modul. Tetapi ada juga seri mesin cuci digital yg harus menunggu 3 menit untuk bisa membuka pintunya, dengan ciri-ciri doorlock tersebut tidak mengeluarkan suara “tak-tak” hati-hati dengan mesin seri ini karna banyak kasus handel pintu rusak karena pintu masih terkunci, tapi dipaksa dibuka. Adapun Doorlock dapat dilihat pada Gambar 3.14.

Gambar 3.14 Dooorlock

Sumber: ( https://situkangservis.blogspot.com )

M. RAMADANI 23 15. Door Gasget

Fungsinya adalah sebagai peredam getaran dan penahan air supaya air tidak bocor pada saat proses pencucian, doorgasket ini ada hanya ada pada mesin cuci jenis frontloading atau bukaan depan, Adapun Door gasget dapat dilihat pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15 Door gasget.

Sumber: ( https://situkangservis.blogspot.com )

16. Shokbeker

Fungsinya adalah sebagai penahan beban dan penyimabang untuk drum mesin cuci sehingga mesin cuci bunyinya tidak kasar, kalau shokbeker ini sudah rusak biasanya akan menghasilkansuara kasar, terutama pada saat proses spin. Adapun Shokbeker dapat dilihat pada Gambar 3.16.

Benda ini terbuat dari bahan plastik, posisinya terletak ditengah bawah tabung, bentuknya bersirip (pada umumnya). Agitator memiliki fungsi sebagai pemindah pakaian ketika dalam proses mencuci, membolak balik pakaian sehingga pakaian bercampur

M. RAMADANI 24 dengan sabun dan air secara baik. Agitator bergerak bersamaan dengan inner wash tube, gerakan ini diulang sesuai dengan periode yang telah ditentukan oleh control module, pada fase ini biasa disebut sebagai fase pencucian atau Washing. Adapun Agigator dapat dilihat pada Gambar 3.17.

Gambar 3.17 Agigator

Sumber: (http://tukang-servicemesincuci-dikuta.blogspot.com)

Adapun Mesin Cuci dan Pengukuran Tegangan Pada Mesin Cuci dapat dilihat pada Gambar 3.18 dan Gambar 3.19.

Gambar 3.18 mesin cuci Sumber: (https://a.ipricegroup.com )

M. RAMADANI 25

Gambar 3.19 pengukuran tegangan Sumber: (http://www.electronicglobal.com)

B. Teknik Corrective Maintenance Pada Mesin Cuci Top Loading 1. Kerusakan Pada Mesin Cuci Hidup Yang Tidak Mau Berputar.

Mesin cuci pakaian yang tidak bisa berputar adalah satu masalah yang cukup sering dijumpai pada saat mencoba mencuci menggunakan mesin cuci. Masalah ini cukup sering juga muncul, baik itu pada mesin cuci 1 tabung maupun terjadi pada mesin cuci 2 tabung. Terdapat banyak penyebab masalah mesin cuci yang tidak bisa berputar. Ataupun jika berputar, putarannya terasa lemah. Salah satu alasan yang sering terjadi pada mesin cuci yang tak berputar adalah beban load mesin cuci terlalu besar atau melebihi kapasitas maksimum yang mampu di handle oleh

mesin cuci. Apabila mesin cuci tidak mau berputar karena disebabkan hal ini, mesin cuci harus di off kan, buka cover mesin cuci, dan segera kurangi pakaian dari dalam tabung. Masalah mesin cuci tidak bisa berputar dapat terjadi karena berbagai hal. Sebagai berikut akan penyebab dan teknik memperbaiki mesin cuci yang tidak dapat berputar atau putarannya lemah.

M. RAMADANI 26

a.

Karet V-Belt Yang Sudah Usang Dan Longgar

Salah satu penyebab mesin cuci tidak dapat berputar atau putaran dari mesin cuci lemah tidak jarang disebabkan oleh karet v-belt yang ternyata sudah usang atau pun sudah longgar. Periksa langsung karet v-belt pada bagian mesin, jika v-belt longgar maka dilakukan penyetelan ulang dengan cara menggeser dinamo. Namun andai kata v-belt terlalu longgar upayakan untuk mengganti saja dengan yang baru. Anda bisa memiliki v-belt ini dengan harga yang lumayan terjangkau.

b.

Timer Yang Sudah Rusak

Penyebab mesin cuci tidak dapat berputar yang lainnya ialah timer atau sistem pengaturan waktu pada mesin cuci Anda sudah rusak.

Biasanya timer mesin cuci bila rusak, tandanya adalah mesin cuci tidak berputar atau hanya berputar ke satu arah saja. Penyebab mesin cuci tidak dapat berputar yang lainnya ialah timer atau sistem pengaturan waktu pada mesin cuci telah rusak. Timer mesin cuci rusak, tandanya adalah mesin cuci tidak berputar atau hanya berputar ke satu arah saja.

c.

As Macet

Mesin cuci yang tidak dapat berputar juga dapat disebabkan oleh as yang macet. As dapat dikatakan juga sebagai salah satu komponen yang paling penting di mesin cuci. Biasanya, mesin cuci yang tidak berputar diakibatkan oleh kerusakan pada dinamo. Kerusakan ringan yang sering dialami pada mesin dinamo adalah kotor atau tersumbat.

Jika permasalahan ini terjadi, maka sebaiknya dynamo harus dibersihkan. Namun andai sudah disingkirkan debunya tetapi tetap tidak berputar, maka terdapat kapasitor yang putus dan perlu disambung. Mesin cuci tidak bisa berputar bisa disebabkan oleh berbagai hal. Perlu adanya preventive dan corrective maintenance.

Selain mesin yang tidak bisa berputar, masalah lain yang sering terjadi pada mesin cuci juga oleh saluran air yang tidak mampu keluar. Jika

M. RAMADANI 27 hal ini terjadi, maka sebaiknya periksalah selang pembuangannya, barangkali saja terdapat kotoran yang menyumbat.

2. Kerusakan Pada Mesin Cuci Yang Bocor Cara mengatasi mesin cuci yang rembes :

a. Mengecek kerat sekat di bagian bukaan dan tabung mesin cuci. Jika, pernah mengalami keadaan mesin cuci bocor dan airnya menetes pada saat digunakan, lakukan pengecekan kerat sekat mesin cuci;

b. Mengecek pipa karet di bawah tabung;

c. Mengecek katup karet penyumbat; dan

d. Melakukan pengecekan saluran pembuangan air.

3. Mesin Cuci Berbau Tidak Sedap

Berikut cara merawat mesin cuci dan menghilangkan jamur,bau tidak sedap :

a. Bersihkan Laci Deterjen

Laci deterjen dapat menjadi tempat berlindung bagi kuman, bubuk pencuci dan jamur yang bertahan. Hal ini juga merupakan sedikit ruang yang dapat menjadi kotor lebih cepat dari yang di bayangkan, mengingat disinilah tempat meletakkan bubuk deterjen untuk membersihkan pakaian dan seprai.

b. Bersihkan Filter

Filter kotoran ada untuk melindungi pompa mesin cuci dengan menghentikan serat, tisu yang lebur dan menempel, koin, dan kotoran umum. Artinya, seperti laci detergen, ini adalah tempat kuman berkumpul. Udara juga hangat dan lembab sehingga memberikan tempat yang ideal untuk berkembang biak bagi bau yang tidak sedap untuk masuk ke mesin dan cucian.

c. Bersihkan Tabung

Meskipun bagian dalam mesin cuci terlihat bersih berkilau, mungkin sebenarnya tidak. Ada banyak celah dan sudut tempat kuman dapat bersembunyi dan membusuk. Hal terbaik untuk

M. RAMADANI 28 dilakukan adalah menjalankan pencucian kosong setiap beberapa bulan.

Ada banyak jenis deterjen yang memiliki keunggulan yang berbeda-beda untuk beberapa jenis pakaian dan kain. Menariknya, busa ekstra dan pelembut cair telah dikaitkan dengan meninggalkan residu di mesin yang dapat menyebabkan bau dan jamur yang tidak sedap.

4. Mesin Cuci Nyetrum

Membahas cara memperbaiki mesin cuci nyetrum ini. Cara yang mudah dan cepat adalah dengan memasang grounding pada mesin cuci yang nyetrum. Grounding dibutuhkan setiap peralatan elektronik untuk menangkal masalah yang membahayakan penggunanya. Fungsi dari grounding ini adalah menetralkan induksi listrik pada setiap perangkat elektronik termasuk mesin cuci. Mesin cuci yang dipasang grounding pasti tidak akan terjadi sentakan listrik pada bagian body, air dan tabung meskipun mengalami induksi listrik. Fungsi lain grounding adalah melindungi setiap perangkat elektronik terhindar dari petir saat hujan deras supaya melindungi perangkat dari kerusakan. Pada kali ini, kita coba untuk memasang grounding pada mesin cuci anda yang nyetrum. Jika anda lihat pada bagian belakang mesin cuci akan terlihat koneksi grounding yang bermasalah. Koneksi grounding berupa lambang grounding dan titik koneksi. Untuk mesin cuci 1 tabung, pencarian koneksi grounding lebih mudah dilakukan tanpa membongkar mesin cuci. Pada body mesin cuci 2 tabung berbahan non logam sehingga body mesin cuci tidak nyetrum, tapi bisa nyetrum pada bagian airnya. Jika mesin cuci nyetrum pada bagian air, sebaiknya cari penyebabnya terlebih dahulu, jika penyebab nya karena

M. RAMADANI 29 grounding maka anda bisa memasang grounding pada bagian motor listrik.

Kabel grounding berwarna hijau dan kuning harus ditancapkan ke tanah.

Penyebab mesin cuci nyetrum Jika instalasi listrik tidak memiliki koneksi grounding atau grounding yang sudah buruk, maka harus diganti dengan tembok di sekitar mesin cuci atau paku yang ditancapkan ke tanah.

Penyebab mesin cuci nyetrum Jika instalasi listrik tidak memiliki koneksi grounding atau grounding yang sudah buruk, maka harus diganti dengan tembok di sekitar mesin cuci atau paku yang ditancapkan ke tanah.

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (Halaman 24-0)

Dokumen terkait