B. Hasil Belajar 1 Definis
2. Faktor Pengaruh
Ada dua faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa, yakni faktor internal (dari dalam diri siswa), dan faktor eksternal (dari luar siswa). Meski begitu, kedua faktor ini sama penting dalam menentukan hasil belajar siswa.
Yang termasuk faktor internal adalah:
a. Jasmaniah (fisiologis), baik yang sifatnya bawaan maupun yang diperoleh. Misalnya panca indra, struktur tubuh, dan sebagainya b. Psikologis, baik bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas:
1) Intelektif
2) Potensial yakni kecerdasan dan bakat
3) Kecakapan nyata yakni prestasi yang dimiliki
4) Non intelektif, yakni unsur-unsur kepribadian tertentu sperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.
c. Kematangan fisik maupun psikis.
Sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah: a. Sosial, terdiri atas:
1) Lingkungan keluarga 2) Lingkungan sekolah 3) Lingkungan masyarakat 4) Lingkungan kelompok
b. Budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian
c. Lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, cuaca dan iklim
tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.26
Hal ini sejalan dengan teori Gestalt dalam buku Ahmad Susanto yang didasari bahwa belajar merupakan proses perkembangan. Dari teori tersebut hasil belajar siswa dipengaruhi dua hal, yaitu siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam hal ini kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan prasarana,
lingkungan keluarga, dan lingkungan sekitarnya.27
Dari faktor-faktor tersebut dapat penulis simpulkan bahwa kecerdasan dan bakat yang diperoleh dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan kelompok dapat memengaruhi hasil belajar siswa. C. IPS
1. Definisi
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “Social Studies” dalam kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS yang lebih dikenal dengan istilah social studies di
pakar kita di Indonesia.28
Berikut pengertian IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli:
a. Menurut S. Nasution mendefinikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
b. Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu- ilmu sosial yang disederhanakan untuk tingkat SD, SLTP, dan SLTA. c. Kurikulum 1975 IPS sebagai salah satu nama mata pelajaran yang
diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Maka pembelajaran IPS merupakan sebuah mata pelajaran integrasi yang terdiri dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, Sosiologi, Ekonomi, serta mata pelajaran sosial lainnya.
d. Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghromati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal- hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai
kepentingan sekolah-sekolah.29
e. Sumantri dalam buku Rudy Gunawan mengemukakan bahwa IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur
pendidikan.30
f. Ahmad Susanto mengemukakan bahwa IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang-ilmu-ilmu sosial dan humaniora, yaitu: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan
sosial di atas.31
Pelajaran IPS di SD mengajarkan konsep-konsep esensi ilmu sosial untuk membentuk subjek didik menjadi warga negara yang baik. Istilah IPS mulai resmi digunakan di Indonesia tahun 1975 adalah istilah Indonesia untuk Social Studies di Amerika. Kita mengenal berbagai istilah seperti ilmu sosial, studi sosial, dan ilmu pengetahuan sosial.
Pertama, ilmu sosial yang menekankan pada keilmuan yang berkenaan pada kehidupan masyarakat atau kehidupan sosial. Ilmu sosial adalah ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam konteks sosial dengan kata lain semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Kedua, social study, istilah ini dikenal di Amerika Serikat tahun 1913, sebagai nama komisi pendidikan. Tugasnya untuk merumuskan dan membina kurikulum sekolah untuk mata pelajaran sejarah dan geografi sekaligus memberikan nama resmi kepada kurikulum sekolah untuk kedua mata pelajaran tersebut. Untuk mengembangkan pendidikan social studies, pada tahun 1921 di Washington DC dibentuklah Dewan Nasional untuk Social Sudies. Hasilnya, diterbitkanlah jurnal bernama Socal Education. Jadi pengertian studi sosial adalah bidang pengetahuan dan penelaahan gejala dan masalah sosial di masyarakat yang ditinjau dari berbagai aspek sosial, dalam usaha mencari jalan keluar dari masalah tersebut.
Ketiga, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS seperti halnya bidang studi IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, IPS sebagai bidang studi memiliki garapan materi yang dipelajari cukup luas. Bidang garapannya meliputi gejala-gejala dan masalah kehidupan manusia di masyarakat. Tekanan yang dipelajari IPS berkenaan dengan gejala dan masalah kehidupan masyarakat yang nyata.
Dari gejala dan masalah yang ditelaah tadi, dianalisis faktor-faktornya sehingga dapat dirumuskan jalan pemecahannya. Jadi, pengertian IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan
kehidupan atau satu perpaduan.32
Dari pendapat para ahli mengenai definisi IPS, dapat peneliti simpulkan bahwa IPS merupakan bidang studi yang materinya terdiri atas gabungan dari berbagai setiap aspek ilmu sosial kemasyarakatan yang diajarkan untuk tujuan pendidikan sekaligus menjadi bekal peserta didik agar mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan kehidupan sosial di lingkungan sekitarnya kelak.
2. Karakteristik
Jika dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya, maka karakteristik pendidikan IPS khususnya di SD adalah sebagai berikut: a. Fokus kajian pendidikan IPS adalah kehidupan manusia dengan
sejumlah aktivitas sosialnya.
b. Materi pendidikan IPS berasal dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang kemudian diorganisasikan dan disederhanakan untuk tujuan pendidikan.
c. Organisasi materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadu/fusi.
d. Materi pendidikan IPS yang disajikan pada tingkat sekolah dasar tidak menunjukkan label dari masing-masing disiplin ilmu sosial.
yang terjadi di sekitar siswa.33
Sedangkan dari aspek ruang lingkup materi, karakteristik IPS menurut Ahmad Susanto adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan pendekatan lingkungan yang luas
b. Menggunakan pendekatan terpadu antarmata pelajaran yang sejenis c. Berisi materi konsep, nilai-nilai sosial, kemandirian, dan kerjasama d. Mampu memotivasi peserta didik untuk aktif, kreatif, dan inovatif dan
memperluas cakrawala budaya.34
Berdasarkan karakteristik dari berbagai aspek di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa karakteristik pendidikan IPS mencakup kajian tentang fenomena sosial yang disederhanakan dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan dengan pendekatan terpadu.