• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

2. Faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan pada

pelayanan. Sebaliknya Puskesmas Takkalalla akan memberikan penghargaan berupa rekreasi kepada pegawai teladan untuk meningkatkan motivasi.

Ada beberapa pegawai yang datangnya tidak sesuai dengan jadwal kerja dengan alasan kesibukan. Hal tersebut menunjukkan kurangnya disiplin pegawai dan kegiatan pelayanan kepada masyarakat akan terhambat, maka belum sesuai dengan prinsip layanan yang berkualitas yang dikemukakan oleh Moenir (2008: 205) yang salah satunya adalah disiplin bagi pelaksana untuk menaati proses dan prosedur.

2. Faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan pada

harapan pelanggan. Sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan.

Faktor pendukung yang paling utama adalah mewujudkan kualitas pelayanan yang baik bagi pasien sesuai dengan visi, misi dan strategi puskesmas takkalalla. Berbagai upaya dilakukan antara lain :

1. Melakukan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan serta teknologi dan informasi modern.

2. Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap kinerja pegawai.

3. Mengadakan penyuluhan, pengobatan gratis, peninjauan kepada masyarakat.

b) Faktor Penghambat Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas Takkalalla

Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas Takkalalla terdapat beberapa masalah yang mengganggu kelancaran proses pelayanan kepada pasien sehingga pasien mengeluh. Tjiptono (2000: 85) menyatakan penyebab kualitas pelayanan menjadi buruk atau tidak baik yaitu kesenjangan-kesenjangan komunikasi, perluasan atau pengembangan layanan secara berlebihan, produksi dan konsumsi secara simultan. Dari hasil observasi dan wawancara, peneliti mendapati beberapa kekurangan dan usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh Puskesmas Takkalalla, antara lain :

1. Faktor Kesadaran

Kesadaran menunjukkan suatu keadaan pada jiwa seseorang,yaitu merupakan titik temu atau equilibrium dari berbagai pertimbangan sehingga diperoleh suatu keyakinan ketenagan ketepatan hati dan kesinambungan jiwa yang bersangkutan.

Berdsarkan hasil wawancara dengan pasien ibu sri mengatakan bahwa :

“Dalam memeberikan pelayanan kepada masyarakat, puskesmas takkalalla masih memiliki hambatan yang berasal dari faktor kesadarn petugas yaitu masih adanya petugas yang datang tidak tepat waktu. Hal tersebut menyebabkan petugas lain kebingungan saat pagi hari karena sebelum pelayanan dibuka, pasien sudah banyak yang datang. Kebingungan petugas tentu saja menghambat kegiatan pelayanan karena menyebapkan menumpuknya antrian pasien yang harus dilayani.

Sesuai dengan yang dirumuskan oleh Moenir (2010 : 88) kesadran sebagai suatu proses berfikir melalui metode renungan,pertimbangandan perbandingan sehingga menghasilkan keyakinan,ketenagaan,ketepatan hati dan keseimbanagn dalam jiwanya sebagai pangkal tolak untuk pembuatan dan tindakan yang akan dilakukan kemudian.

Dengan pengertian tersebut maka kesdaran adalah hasil dari sutau proes yang kadang-kadang memerlukan waktu yang cukup lama dan dalam keadaan tenang tidak dalam keadaan emosi. Adanya dapat membawa seseorang pada keikhlasan

dan kesungguhan dalam menjalankan atau melaksanakan atau melaksanakan suatu kehendak dalam lingkungan organisasi kerja tertuang dalam bentuk tugas baik tertulis maupun tidak tertulis,mengikat semua orang dalam organisasi kerja. Karena itu dengan adanya kesdaran pada pegawai atau petugas, diharapkan mereka melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan kesungguhan dan disiplin.

2. Faktor Aturan

Selain faktor kesdaran, hambatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien dipuskesmas takkalalla juga juga berasal dari faktor sistem prosedur dan peraturan yaitu pasien tidak membawa persayaratn yang lengkap namun tetap berikeras ingin dilayani. Hal tersebut dikarenakan rendahnya minat membaca pasien akan informasi yang telah disediakan.

Hal tersebut menyebabkan antrian pasien lain menjadi lebih lama. selain itu, jam opersional puskesmas yang singkat membuat masyarakat di sekitar tunggu pasien, ruang tunggu pasien yang dimiliki puskesmas takkalalla masih kurang nyaman akibat sempitnya ruang tunggu dan jumlah kursi yang tersedia kurang cukup.

3. Faktor sarana dan Prasarana

Kegiatan pelayanan di puskesmas takkalalla juga disebabkan oleh faktor sarana pelayanan yaitu, kurangnya

jumlah kursi yang tersedia untuk pasien sehingga menyebapkan banyaknya pasien yang berdiri di luar,berdiri dipintu sehingga menghalangi jalan,dan duduk ditangga.Hal tersebut membuat ruang gerak di puskesmas Takkalalla semakin sempit.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pelaksana pelayanan kesehatan di Puskesmas Takkalalla Kab.Wajo dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Bentuk pelayanan kesehatan di Puskesmas Takkalalla masih kurang baik karena belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip pelayanan publik yang tercantum pada keputusan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.68/KEP/M.PAN/7/2003 dari segi prosedur pelayanan belum sesuai dengan harapan pasien dikarenakan kurangnya jumlah petugas yang menangani, maka pelayanan menjadi lama karena pasien harus menunggu lama petugas pendaftaran, begitupun dengan kompetensi petugas pemberi layanan sudah baik namun masih adanya petugas yang kurang disiplin dalam melaksanakan tugasnya.

2. Faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan pada puskesmas takkalalla yaitu faktor kesadaran dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, puskesmas takkalalla masih memiliki hambatan yang berasal dari faktor kesadaran petugas yaitu masih adanya petugas yang datang tidak tepat waktu. Faktor aturan selain faktor kesadaran, hambatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien di puskesmas takkalalla juga berasal dari faktor sistem prosedur dan peraturan yaitu pasien tidak membawa persyaratan yang lengkap namun tetap

bersikeras ingin dilayani. Faktor sarana dan prasarana kegiatan pelayanan di puskesmas takkalalla juga disebabkan oleh faktor sarana pelayanan yaitu, kurangnya jumlah kursi yang tersedia untuk pasien sehingga menyebabkan banyaknya pasien yang berdiri di luar, berdiri dipintu sehingga menghalangi jalan, dan duduk ditangga.

B. Saran

Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilaksanakan, maka ada beberapa saran yang perlu disampaikan demi peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas Takkalalla Kab.Wajo. Beberapa saran yang disampaikan antara lain :

1. Puskesmas takkalalla hendaknya perlu meningkatkan bentuk pelayanannya kepada pasien dengan menambah jumlah petugas agar tidak terjadi kelambatan pelayanan

2. Sarana dan prasarana diusahakan sagar dilakukan modernisasi. Dengan peralatan yang lebih modern proses pelayanan akan semakin mudah.

Fasilitas yang sudah ada supaya dimaksimalkan, menjaga kebersihan gedung dan lantai agar terlihat bersih.

DAFTAR PUSTAKA

Aan Komariah, Djam’an Satori,2011.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung ; Alfabeta

Entjang,2008. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti.

H.A.S.Munir 1998, Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian,Jakarta : Gunung Agung

Hasibun S.P,2007.Manajemen Sumber Daya Manusia.jakarta : Penerbit Bumi Aksara

Lijan, Poltak Sinambela. 2008. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta : Bumi Aksara.

Lumenta, Benyamin. 2004. Pelayanan Medis.Jakarta: Airlangga

Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman dan Hubermen 2010 Analisis Data Kualitatif,Jakarta,Indonesia.UI pres

Moenir. 2000. Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta : Bina Aksara.

Moenir.2008. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : Bina Aksara.

Ratminto. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sorre,U.B.dkk.2017,Pedoman Penulisan Proposal Penelitian Skripsi dan Jurnal.:

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bosowa

Sugiyono,2010.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta Terry,2010.Dasar-Dasar Manajemen. Cetakan kesebelas. Jakarta PT Bumi

Aksara.

Tjiptono Fandy,2000. Manajemen Jasa,Edisi Kedua. Andi Ofset Yogyakarta Tjiptono Fandy,2001. Strategi Pemasaran Edisi Pertama. Andi OfsetYogyakarta.

Landasan Hukum

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan Undang-undang nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI. (2003). “Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik”.

Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 138/MENKES/PB/II/2009 Tentang prosedur pelayanan

Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

Peraturan Bupati Wajo Nomor 59 Tahun 2012 Tentang Tarif Pelayanan keseahatan pada puskesmas

Dokumen terkait