• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMODERNAN ABDI DALEM

Dalam penelitian yang menganalisis tentang tingkat kemodernan abdi dalem Keraton Yogyakarta beserta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemodernan tersebut. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi tingkat kemodernan tersebut yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Namun, dalam penelitian ini faktor eksternal tidak dikaji lebih dalam. Terdapat 7 variabel dalam faktor internal yaitu, usia, jenis kelamin, lama menempuh pendidikan formal, lama mengabdi di Keraton Yogyakarta, lama bekerja di luar Keraton, jenis pekerjaan, dan pendapatan keluarga.

Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi tingkat kemodernan abdi dalem Keraton Yogyakarta merupakan usia, jenis kelamin, lama pendidikan, lama mengabdi, pendapatan keluarga, lama bekerja mencari nafkah dan jenis pekerjaan. Faktor internal ini diuji secara kuantitatif melalui pengisian kuesioner dan kemudian diolah menggunakan uji analisis regresi linier berganda yang persamaanya sebagai berikut:

Usia

Menurut hasil uji analisis regresi linier berganda, usia tidak berpengaruh terhadap tingkat kemodernan abdi dalem Keraton Yogyakarta. Hal ini, bertentangan dengan hipotesis penelitian. Pada hipotesis penelitian disebutkan bahwa usia akan berpengaruh. Dengan kata lain, semakin tua usia seseorang maka semakin rendah tingkat kemodernannya. Namun, berbeda dengan yang terjadi di lapangan.

Seperti yang terjadi pada salah seorang responden, Bapak K (43 tahun). Beliau merupakan abdi dalem yang tingkat kemodernannya tergolong rendah. Beliau menyatakan bahwa tuntunan hidup beliau merupakan kepercayaan yang ada di Keraton. Nilai-nilai tradisional yang masih beliau jadikan panutan untuk menjalani hidup. Berikut pernyataan Bapak K mengenai tuntunan hidup yang beliau pegang:

“... Ya memang paling tenang itu ya nurut perintah

Sultan, nggak neko-neko, nggak ngejar materi. Hidup gotong royong. Nggak punya uang tapi hati tetep tenang

Jenis Kelamin

Menurut hasil analisis regresi linier berganda, jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap tingkat kemodernan seorang abdi dalem. Laki-laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal tingkat kemodernan abdi dalem Keraton Yogyakarta.

Lama Pendidikan

Lamanya seseorang menempuh pendidikan formal tidak berpengaruh terhadap tingkat kemodernan abdi dalem Keraton Yogyakarta. Latar belakang pendidikan abdi dalem Keraton Yogyakarta sangat beragam. Ada yang hanya menempuh kelas 2 Sekolah Dasar, tetapi tidak jarang juga seorang Doktor bersedia menjadi seorang abdi dalem.

Lama Mengabdi

Menurut hasil uji analisis regresi linier berganda, lama mengabdi kepada Keraton berpengaruh negatif. Hal ini sejalan dengan hipotesis penelitian. Semakin lama seorang abdi dalem mengabdi kepada Keraton maka tingkat kemodernan abdi dalem tersebut semakin rendah. Hal ini dikarenakan bahwa semakin kuat kepercayaan seorang abdi dalem tersebut terhadap kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai yang ada di Keraton Yogyakarta.

Seperti pernyataan salah seorang responden, Bapak J (64 tahun). Beliau sudah mengabdi di keraton selama 39 tahun. Lebih dari separuh hidupnya didedikasikan untuk Keraton Yogyakarta. Bukan lagi materi yang beliau cari, ketenangan hidup hingga nanti di kehidupan setelah mati. Berkah Sultan atau Keraton dianggap akan selalu abadi. Berikut pernyataan Bapak J mengenai pengabdiannya selama ini:

“...Mau cari apa lagi Mbak hidup di dunia ini. Yang

penting kan nanti bekal buat di alam abadi. Nggak perlu sekarang ngoyo buat nyari materi tapi nanti matinya nggak tenang. Ikhlas untuk Keraton, pasti nanti tenang

sampai nanti 7 turunan saya.” Box 4. Kasus Ibu M (57 Tahun)

Beliau merupakan seorang abdi dalem yang sudah 14 tahun mengabdi di Keraton. Beliau juga merupakan seorang pedagang kecil atau usaha berjualan gorengan di sekolah yang tak jauh dari rumahnya. Hanya dua tahun beliau menempuh pendidikan formal. Namun, tingkat kepeduliannya terhadap pendidikan sangat tinggi. Beliau memiliki 2 orang anak, yang keduanya menempuh pendidikan S2 di universitas ternama di Yogyakarta.

Beliau menganggap bahwa pendidikan sangat penting bagi kehidupan seseorang. Menurut beliau, dengan pendidikan yang tinggi maka masa depan pun akan cerah. Walaupun kedua anaknya telah berhasil, beliau tidak ingin berhenti berjualan gorengan.

Pendapatan Keluarga

Menurut hasil penelitian ini, pendapatan keluarga memiliki pengaruh terhadap tingkat kemodernan abdi dalem Keraton Yogyakarta. Pendapatan keluarga mempengaruhi daya beli keluarga tersebut. Tingkat konsumerisme sebuah keluarga abdi dalem dipengaruhi oleh pendapatan keluarga di setiap bulannya.

Lama Bekerja Mencari Nafkah

Pada hasil penelitian yang menggunakan analisis regresi ini, lama bekerja mencari nafkah tidak berpengaruh terhadap tingkat kemodernan abdi dalem Keraton Yogyakarta. Hipotesis penelitian ini adalah apabila semakin lama seorang abdi dalem bekerja di luar Keraton, maka abdi dalem tersebut memiliki tingkat kemodernan yang tinggi. Namun, fakta di lapangan menyatakan bahwa semakin lama seorang abdi dalem bekerja di luar Keraton, maka semakin rendah tingkat kemodernannya. Keyakinan yang dimiliki abdi dalem yang bekerja di luar Keraton terhadap nilai dan norma yang ada di Keraton semakin kuat dan menganggap yang terjadi di luar Keraton merupakan hal yang tidak benar. Tingkat materialisme abdi dalem tersebut akan rendah karena hidupnya sudah merasa cukup dengan berkah yang diberi oleh Keraton selama abdi dalem tersebut mengabdi.

Jenis Pekerjaan

Menurut hasil uji analisis regresi linier berganda, jenis pekerjaan berpengaruh negatif terhadap tingkat kemodernan abdi dalem Keraton Yogyakarta. Hal ini dikarenakan bahwa semakin banyak pengaruh dari luar Keraton, maka semakin kuat pendirian seorang abdi dalem terhadap kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai yang ada di Keraton Yogyakarta.

Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang responden, Bapak S (74 tahun). Beliau merupakan seorang pensiunan PNS yang sudah 18 tahun mengabdi untuk Keraton. Sebelumnya, beliau bekerja sebagai PNS di salah satu Kantor Pemerintahan di Yogyakarta selama 23 tahun. Beliau menyatakan bahwa kepercayaan beliau terhadap nilai dan norma yang ada di Keraton semakin kuat ketika mengetahui kehidupan di luar Keraton. Beliau menganggap bahwa yang terjadi di luar Keraton merupakan suatu hal yang tidak benar. Berikut pernyataan Bapak S:

Box 5. Kasus Bapak P (59 Tahun)

Beliau merupakan seorang Dokter yang memperoleh pendapatan keluarga sebesar Rp. 8.000.000. Istri beliau juga bekerja di bidang kesehatan. Kedua putra beliau juga kuliah di bidang yang sama. Dengan pendapatan keluarga beliau yang tinggi, maka daya beli pun akan meningkat. Diiringi dengan latar belakang pendidikan yang tinggi pula maka tingkat kemodernannya pun tinggi. Namun, beliau tidak pernah mengesampingkan norma dan nilai yang berlaku di Keraton.

“...Waduh Mbak, mau gimana juga ya emang paling enak

hidup di Keraton. Nggak ada yang berani jahatin temen sendiri. Kalau waktu saya kerja di kantor ya sikut-sikutan Mbak biar dapet perhatian dari bos. Banyak yang cari muka, korupsi. Macem-macem lah Mbak.”

Ikhtisar

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi tingkat kemodernan abdi dalem Keraton Yogyakarta, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Dalam penelitian ini, faktor eksternal tidak dikaji secara mendalam. Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi tingkat kemodernan abdi dalem Keraton Yogyakarta adalah pendapatan keluarga dan yang mempengaruhi secara negatif adalah lama mengabdi di Keraton Yogyakarta. Kemudian, usia, jenis kelamin, lama menempuh pendidikan formal, lama bekerja di luar Keraton dan jenis pekerjaan menurut hasil analisis regresi linier berganda, faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap tingkat kemodernan.

PENUTUP

Simpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa:

1. Tingkat kemodernan abdi dalem Keraton Yogyakarta, yang diukur dari 9 indikator sebanyak 43.34 persen responden memiliki tingkat kemodernan rendah dan 56.66 persen responden memiliki tingkat kemodernan tinggi.

2. Faktor internal yang mempengaruhi tingkat kemodernan abdi dalem Keraton Yogyakarta adalah pendapatan keluarga. Semakin tinggi pendapatan keluarga maka semakin tinggi juga tingkat kemodernan abdi dalem dan yang mempengaruhi secara negatif adalah lama mengabdi di Keraton Yogyakarta. Semakin lama seorang abdi dalem mengabdi maka tingkat kemodernan abdi dalem akan semakin rendah.

Saran

Saran dari penelitian ini yang ditujukan untuk penelitian selanjutnya:

1. Pembahasan lebih lanjut mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat kemodernan abdi dalem.

2. Pembahasan lebih lanjut mengenai abdi dalem kaprajan atau abdi dalem yang bekerja diluar lingkungan Keraton.

Dokumen terkait