• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

YOHANA PAULA PRIHATMI PAMUNGKASAR

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2013

12

DAFTAR PUSTAKA

Athena, Tugaswati T, Sukar. 1996. Kandungan logam berat (Hg, Cd, dan Pb) dalam air tanah pada perumahan tipe kecil di Jabodetabek. Bul Penelit Kesehat 24(4):18-27.

Banks WJ. 1993. Applied Veterinary Histology. Edisi ke-3. Texas: Mosby Inc. [BLH] Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur. 2011. Laporan status

lingkungan hidup daerah Provinsi Jawa Timur. Surabaya: BLH.

Bloom, Fawcett DW. 2002. Buku Ajar Histologi. Tambayong J, penerjemah; Hartanto H, editor. Jakarta (ID): Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan dari: A Textbook of Histology.

[CAC] Codex Allimentarius Commission. 2011. Working document for information and use in discussions related to contaminants and toxins in the GSCTFF. Netherlands: Codex Allimentarius Commission.

Dariah A. 2011. Pengembangan pembenah tanah diperkaya senyawa humat > 10% untuk meningkatkan kualitas fisik, kimia, dan biologi tanah dan produktivitas tanaman 30% pada lahan kering (masam dan netral alkalin) terdegradasi [Internet]. [Diacu 2012 November 20]. Tersedia dari: http://balittanah.litbang. deptan.go.id/ dokumentasi/ristek2011/lap%20ristek%20ai.pdf.

Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: UI Pr. Dellmann HD, Brown EM. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner II. Edisi ke-3.

Hartono, Penerjemah; Jakarta (ID): UI Pr. Terjemahan dari: Textbook of Veterinary Histology.

[Deptan] Departemen Pertanian. 2012. Konsumsi rata-rata per kapita per minggu beberapa bahan [Internet]. [Diacu 2012 September 22]. Tersedia dari: www.deptan.go.id/Indikator/tabel-15a-konsumsi-rata.pdf.

D’Mello JPF. 2003. Food Safety Contaminants and Toxins. London: CABI

Publishing.

Dwiloka, Rasana’e, Rianto. 2006. Kandungan logam berat pada hati dan usus sapi yang dipelihara di TPA Jatibarang Semarang setelah direbus dengan daun kumis kucing (Orthosophon stamineus Benth). [Waktu pertemuan dan tempat pertemuan tidak diketahui]. Semarang (ID): Risalah Seminar Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi. hlm 33-42.

Fardiaz S. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius.

[FDA] Food and Drug Administration. 2009. Food code. US: Departement of Health and Human Services.

Flora SJS, Pachauri V. 2010. Chelation in metal intoxication. Int J Environ Res Public Health 1(7):2745-2788.

Godish T. 2004. Air Quality. New York: Lewis Publishers.

Harmita. 2009. Analisis fisiko kimia spektrofotometer serapan atom (SSA). [Internet]. [Diacu 2012 Mei 22]. Tersedia dari: http://staff.ui.ac.id/internal/ 130804826/material/ANFISKIMSSAatauAASDr.Harmita.pdf.

Harteman E. 2011. Dampak kandungan logam berat terhadap kemunculan polimorfisme ikan badukang (Arius maculatus Fis&Bian) dan sembilang

13 (Plotosus canius Web&Bia) di muara Sungai Kahayan serta Katingan, Kalimantan Tengah [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 268 hlm. Haschek WM, Rousseaux CG. 1998. Fundamentals of Toxicologic Pathology. San

Diego: Academic Pr.

Kiernan JA. 1990. Histological and Histochemical Methods. 2nd ed. Canada: Pergamen Pr.

Lawrie. 2003. Ilmu Daging. Jakarta: UI Pr.

Lu FC. 1995. Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Risiko. Nugroho E, penerjemah; Jakarta (ID): UI Pr. Terjemahan dari: Toxicology: Fundamentals, Target Organs, and Risk Assesment.

Oxtoby DW, Gillis, Nachtrieb NH. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Edisi ke-4. Suminar SA, penerjemah; Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari: Principles of Modern Chemistry.

Pearce EC. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Handoyono SM, penerjemah; Jakarta (ID): Gramedia. Terjemahan dari: Anatomy and Physiology for Paramedic.

Pramono A, Wahyuni S. 2008. Kandungan logam berat pada sistem integrasi tanaman ternak di Das Serang. [Internet]. [Diacu 2012 November 19]. Yogyakarta (ID): Prosiding Seminar Nasional Teknik Pertanian. hlm 1-9. Tersedia dari: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8289/ Ali%20Pramono.pdf?sequence=1.

Purnomo T, Muchyiddin. 2007. Analisis kandungan timbal pada ikan bandeng di tambak Kecamatan Gresik. Neptunus 14(1):68-77.

Rachmawati DS. 2005. Peranan hutan kota dalam menjerap dan menyerap timbal di udara ambient. [Internet] [Diacu 20 November 2012]. Tersedia dari: http:// endesdahlan.staff.ipb.ac.id/files/2011/01/Dwi-Santi-Rachmawati-E03400042. pdf.

Riyanto. 2009. Spektrofotometer serapan atom. [Internet]. [Diacu 2012 Mei 22]. Tersedia dari: http://lab.uii.ac.id/index.php?option=com_content&task=view& id=42& Itemid=80.

Rochyatun E, Abdul R. 2007. Pemantauan kadar logam berat dalam sediman di perairan Teluk Jakarta. Makara Sains 11(1):28-36.

Ruwanto B. 2007. Asas-Asas Fisika 2B. Edisi ke-2. Jakarta: Yudhistira.

Sloane E. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Veldman J, penerjemah; Jakarta (ID): EGC. Terjemahan dari: Anatomy and Physiology: an Easy Learner.

[SNI] Standar Nasional Indonesia 7387:2009. 2009. Batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan. Badan Standarisasi Nasional.

Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta: UGM Pr.

Sofos JN. 2005. Improving The Safety of Fresh Meat. England: CRC Pr dan Woodhead Publishing Ltd.

Suciani S. 2007. Kadar timbal dalam darah polisi lalu lintas dan hubungannya dengan kadar hemoglobin [tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro. 103 hlm.

14

Sudiyono. 2011. Upaya eliminasi residu logam berat pada sapi potong yang berasal dari lokasi tempat pembuangan akhir sampah dengan pemeliharaan secara konvensional. Sains Peternakan 9(1):1-7.

Suhendrayatna. 2001. Bioremoval logam berat dengan menggunakan microorganisme: suatu kajian kepustakaan. Sinergy Forum - PPI Tokyo Institute of Technology; 2001 Februari 1-14; Kagoshima (JPN): ISTECS. hlm 1-9.

Sunoko HR, Hadiyarto A, Santoso B. 2011. Dampak aktivitas transportasi terhadap kandungan timbal dalam udara ambient di Kota Semarang. Bioma 1(2):105-112.

Supriyanto C, Samin, Kamal Z. 2007. Analisis cemaran logam berat Pb, Cu, dan Cd pada ikan air tawar dengan metode spektrometri nyala serapan atom (SSA). Seminar Nasional III SDM Teknologi Nuklir; 2007 November 21-22; Yogyakarta (ID): Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir–BATAN. hlm 147-152. Suyanto A, Kusmiyati S, Retnaningsih. 2010. Residu logam berat dalam daging

sapi yang diperlihara di tempat pembuangan sampah akhir. J Pangan dan Gizi 1(1):15-23.

Wardhayani S. 2006. Analisis risiko pencemaran bahan toksik timbal (Pb) pada sapi potong di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Jatibarang Semarang [tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.75 hlm.

[WHO] World Health Organization. 1993. Guidelines for drinking-water quality, 2nd ed, recommendations chemical aspects-volume 1. [Internet]. [Diacu 2012 November 27]. Tersedia dari: http://www.who.int/water_sanitation_health/ dwq/ 2edvol1c.pdf.

Yudhanegara TA. 2005. Penyerapan unsur logam berat Pb dan Hg oleh eceng gondok [Eichhornia crassipes (Mart.) Solms] dan kiapu (Pistia stratiotes Linn) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 66 hlm.

15 Lampiran 1 Kadar timbal di Bogor

Tabel 1 Kadar timbal di Bogor (ppm)

No. Nama Sampel Kadar Timbal rataan standar deviasi

1 Hati 1 0.8575 2 Hati 4 1.8900 1.5914 0.6393 3 Hati 7 2.0268 4 Otot 1 0.7777 5 Otot 4 0.7913 1.0280 0.4218 6 Otot 7 1.5150 7 Ginjal 1 0.7773 8 Ginjal 4 1.5439 1.1777 0.3844 9 Ginjal 7 1.2119

Tabel 2 Kadar timbal rataan ± standar deviasi di Bogor (ppm) No. Nama Sampel Kadar timbal rataan ± standar deviasi

1 Hati 1.5914 ± 0.6393

2 Otot 1.0280 ± 0.4218

16

Lampiran 2 Kadar timbal di Boyolali

Tabel 1 Kadar timbal di Boyolali (ppm)

No. Nama Sampel Kadar Timbal rataan standar deviasi

1 Hati 2 1.1234 2 Hati 5 2.0065 1.6776 0.4827 3 Hati 8 1.9029 4 Otot 2 1.5205 5 Otot 5 1.2128 1.4522 0.2136 6 Otot 8 1.6233 7 Ginjal 2 0.7978 8 Ginjal 5 1.1181 1.0007 0.1764 9 Ginjal 8 1.0861

Tabel 2 Kadar timbal rataan ± standar deviasi di Boyolali (ppm) No. Nama Sampel Kadar timbal rataan ± standar deviasi

1 Hati 1.6776 ± 0.4827

2 Otot 1.4522 ± 0.2136

17 Lampiran 3 Kadar timbal di Gresik

Tabel 1 Kadar timbal di Gresik (ppm)

No. Nama Sampel Kadar Timbal rataan standar deviasi

1 Hati 3 0.7221 2 Hati 6 1.7960 1.5241 0.7064 3 Hati 9 2.0542 4 Otot 3 0.8311 5 Otot 6 1.3627 1.2482 0.3733 6 Otot 9 1.5508 7 Ginjal 3 1.1671 8 Ginjal 6 1.0968 1.1640 0.0657 9 Ginjal 9 1.2281

Tabel 2 Kadar timbal rataan ± standar deviasi di Gresik (ppm) No. Nama Sampel Kadar timbal rataan ± standar deviasi

1 Hati 1.5241 ± 0.7064

2 Otot 1.2482 ± 0.3733

Dokumen terkait