• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETENTUAN-KETENTUAN POKOK DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR.25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

B. Fasilitas-Fasilitas Penanaman Modal

Pengaturan mengenai fasilitas penanaman modal diatur dalam Bab X, Pasal 18,19, 20, 21, 22, 23, dan 24 Undang Undang NO.25 Tahun 2007

Ketentuan Pasal 18 mengatur mengenai pemberian fasilitas kepada penanam modal yang menurut Pasal 20, fasilitas tersebut tidak berlaku bagi penanam modal asing yang tidak berbadan hukum atau diartikan bahwa fasilitas yang diberikan berdasarkan ketentuan pasal 18 hanya diberikan kepada penanam modal asing yang berbadan hukum.

Fasilitas penanaman modal diberikan dengan pertimbangan tingkat daya saing perekonomian dan kondisi keuangan negara dan harus promotif dibandingkan dengan fasilitas yang diberikan negara lain. Pentingnya kepastian fasilitas

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

penanaman modal ini mendorong pengaturan secara detail terhadap bentuk fasilitas fiscal, fasilitas hak atas tanah, fasilitas imigrasi, dan fasilitas perizinan impor.

Pemberian fasilitas penanaman modal juga dilakukan dalam upaya mendorong penyerapan tenaga kerja, keterkaitan pembangunan ekonomi dengan perlakuan ekonomi kerakyatan, orientansi ekspor dan insentif yang lebih menguntungkan bagi penanam modal yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan produksi dalam negeri, serta fasilitas terkait dengan lokasi penanaman modal di daerah tertinggal dan didaerah dengan insfrasruktur terbatas.

Dapat dikatakan bahwa tujuan pemberian fasilitas-fasilitas yang bersifat insentif tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk mempercepat penyebaran investasi keseluruh pelosok tanah air karena dengan adanya investasi terjadi pertumbuhan ekonomi.Dengan adanya pertumbuhan, akan ada peningkatan kesejahteraan.kalau dilihat dari realisasi dan rencana penanaman modal sekarang ini, hanya ada 7-8 provinsi di Indonesia dari empat kategori yang masuk top five. Berarti terjadi ketidaksinambungan atau ketidakmerataan investasi.

2. Insentif atau fasilitas diberikan supaya ada percepatan dari sektor ekonomi.Perekonomian pasti tumbuh kalau sektor sektor dibawahnya bekerja dengan baik. Termasuk sisi setor produksi, yaitu industri.Berarti harus ada sektor sektor yang dipacu.

Agar tujuan investasi tersebut dapat tercapai, berdasarkan ketentuan pasal 18 ayat (1) dan (2), pemerintah memberikan fasilitas kepada penanam modal yang melakukan penanaman modal yang melakukan penanaman modal.fasilitas tersebut diberikan kepada:

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

1. Penanam modal yang melakukan perluasan usaha

2. Penanam modal yang melakukan penanaman modal baru

Bagi penanam modal yang melakukan penanaman modal yang Baru akan memperoleh fasilitas penanaman modal apabila sekurang-kurangnya memenuhi salah satu kriteria sebagaimana ditentukan dalam Pasal 18 ayat (3), yaitu:

1. Menyerap banyak tenaga kerja. 2. Termasuk skala prioritas tinggi.

3. Termasuk pembangunan insfrastruktur. 4. Melakukan alih teknologi.

5. Melakukan industri pionir.

6. Berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau daerah lain yang dianggap perlu.

7. Menjaga kelestarian lingkungan hidup.

8. Melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan inovasi. 9. Bermitra dengan usaha mikro,kecil, menengah atau koperasi.

10.Industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan yang diproduksi di dalam negeri

Fasilitas –fasilitas yang diberikan dalam rangka penanaman modal adalah sebagai berikut.

1 .Fasilitas Perpajakan dan Pungutan lain

Fasilitas perpajakan yang diberikan kepada penanam modal yang melakukan perluasan usaha dan penanam modal yang melakukan penanaman modal baru serta yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam pasal 18 ayat (3) akan memperoleh fasilitas perpajakan yang menurut pasal 19 diberikan berdasarkan

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

kebijakan industri nasional yang ditetapkan oleh pemerintah yang pengaturannya lebih lanjut diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.

Fasilitas perpajakan tersebut menurut Pasal 18 ayat (4) berupa:

1. Pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan netto sampai tingkat tertentu terhadap jumlah penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu.

2. Pembebasan atau kekeringan bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri.

3. Pembebasan atau kekeringan bea masuk bahan baku atau bahan penolong untuk keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu.

4. Pembebasan dan/atau penangguhan pajak pertambahan nilai atas impor barang modal atau mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri selama jangka waktu tertentu. 5. Penyusutan pajak bumi dan bangunan, khususnya untuk bidang usaha

tertentu, pada wilayah atau daerah atau kawasan tertentu.

Pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan badan dalam jumlah dan waktu tertentu hanya dapat diberikan kepada penanam modal baru yang merupakan industri pionir, yaitu industri yang memiliki keterkaitan yang luas, memberikan nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi, memperkenalkan teknologi baru, serta memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional (Pasal 18 ayat 5 UUPM )

Fasilitas berupa keringanan atau pembebasan bea masuk juga diberikan kepada penanaman modal yang sedang berlangsung yang melakukan pergantian mesin atau barang modal lainnya (Pasal 18 ayat 6 UUPM )

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

2.Fasilitas Hak Atas Tanah

Mengenai kemudahan pelayanan dan perizinan hak atas tanah yang dapat diberikan dan diperpanjang dimuka sekaligus dan dapat diperbaharui kembali atas permohonan penanam modal adalah sebagai berikut:

(1) Hak Guna Usaha

Hak guna usaha dapat diberikan dengan jumlah 95 tahun dengan cara dapat diberikan perpanjangan dimuka sekaligus selama 60 tahun dan dapat diperbaharui selama 35 tahun. Dalam Undang Undang Pokok Agraria No.5 Tahun 1960 Pasal 28 sampai dengan Pasal 34 dikatakan bahwa untuk mengusahakan tanah yang dikuasai secara langsung oleh negara dalam jangka waktu paling lama 25 sampai dengan 35 tahun dan dapat diperpanjang 25 tahun lagi

Pengaturan tentang hak guna usaha dalam UUPM dengan pengaturan dalam Undang-Undang Pokok Agraria No.5 Tahun 1960 sangatlah bertentangan. Dalam Undang –Undang Penanaman Modal hak guna usaha yang diberikan cukup lama sehingga ini akan menimbulkan kesenjangan antara penanam modal dengan masyarakat yang disekitarnya.

(2) Hak Guna Bangunan

Hak guna bangunan dapat diberikan dengan jumlah 80 tahun dengan cara dapat diberikan dan diperpanjang dimuka sekaligus selama 50 tahun dan dapat diperbaharui selama 30 tahun.

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

Hak pakai dapat diberikan dengan jumlah 70 tahun dengan cara diberikan perpanjangan dimuka sekaligusselama 45 tahun dan dapat diperbaharui selama 25 tahun.

Persyaratan untuk dapat diberikannya hak atas tanah yang diperpanjang dimuka sekaligus tersebut adalah:

1. Penanaman modal yang dilakukan dalam jangka waktu panjang dan terkait dengan perubahan struktur perekonomian Indonesia yang lebih berdaya saing.

2. Penanaman modal dengan tingkat resiko penanaman modal yang memerlukan pengembalian modal dalam jangka panjang sesuai dengan jenis kegiatan penanaman modal yang dilakukan.

3. Penanaman modal tidak memerlukan area yang luas.

4. Penanaman modal dengan menggunakan hak atas tanah negara

5. Penanaman modal yang tidak mengganggu rasa keadilan masyarakat dan tidak merugikan kepentingan umum.

Hak hak atas tanah tersebut hanya dapat diperbaharui setelah dilakukan evaluasi bahwa tanahnya masih digunakan dan diusahakan dengan baik sesuai dengan keadaan, sifat, dan tujuan pemberian hak.ketentuan pasal 22 ayat (3) ini sejalan dengan fungsi tanah sebagaimana ketentuan pasal 15 Undang Undang Pokok Agraria, UU No.5 Tahun 1960, yaitu bahwa tanah harus dipelihara dengan baik agar bertambah kesuburannya serta mencegah kerusakannya.

Menurut Mahkahmah Konstitusi menyatakan bahwa sebagian ketentuan pasal 22 UU No.25 Tahun 2007 tentang penanaman modal31

31 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 22

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

konstitusi. Hal itu disampaikan dalam siding pengucapan putusan perkara 21-22/ PUU-V/2007, Selasa (25/3), di ruang sidang MK.

Bagian dari Pasal 22 UU PM yang bertentangan dengan UUD 1945, yaitu pasal 22 ayat 1 sepanjang menyangkut kata-kata “ dimuka sekaligus” dan “ berupa”: Hak Guna Usaha dapat diberikan dengan jumlah 95 tahun dengan cara dapat diberikan dan diperpanjang dimuka sekaligus selama 60 tahun dan dapat diperbaharui selama 35 tahun. Hak Guna Bangunan dapat diberikan dengan jumlah 80 tahun dengan cara dapat diberikan dan diperpanjang dimuka sekaligus 50 tahun dan dapat diperbaharui selama 30 tahun. Hak Pakai dapat diberikan dengan jumlah 70 tahun dengan cara dapat diberikan dan diperpanjang dimuka sekaligus selama 45 tahun dan dapat diperbaharui selama 25 tahun

Perkara 21/PUU-V/2007 yang diajukan Diah Astuti, dkk merupakan permohonan pengujian penjelasan Pasal 3 ayat (1) huruf d, Pasal 4 ayat (2)huruf a, Pasal 8 ayat (1), Pasal 12 ayat (4), dan Pasal 22 (1) huruf a,b,dan c UUPM. Sedangkan Daipin, dkk.Dalam perkara 22/PUU-V/2007 mengajukan permohonan pengujian Pasal 1 ayat (1), Pasal 4 ayat (2)huruf a, Pasal 8 ayat (1) dan (3), Pasal 12 ayat (1) dan (3), Pasal 21, Pasal 22 ayat (1) dan (2) UUPM.

Menurut MK, dari keseluruhan ketentuan yang dimohonkan untuk diuji, ternyata hanya sebahagian ketentuan Pasal 22 UUPM bertentangan dengan konstitusi32

32 Putusan Perkara 21-22/PUU-V/2007 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007. pasal 22 tentang Hak atas tanah

. Argumentasi MK terkait dengan sebagian ketentuan tersebut adalah meskipun terhadap Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai yang dapat diperpanjang dimuka sekaligus itu negara dikatakan dapat menghentikan atau membatalkan sewaktu-waktu, namun alasan tersebut telah ditentukan secara

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

limitattif dalam pasal 22 ayat 4} UUPM. Dengan kata lain, kewenangan negara untuk menghentikan atau tidak memperpanjang HGU, HGB, dan Hak Pakai tersebut tidak lagi dilakukan atas dasar kehendak bebas negara .Padahal, perusahaan penanaman modal dapat mempersoalkan secara hukum keabsahan tindakan penghentian atau pembatalan hak atas tanah itu. Sehingga , bagi MK, pemberian perpanjangan hak-hak atas tanah sekaligus dimuka tersebut telah mengurangi dan bahkan melemahkan kedaulatan rakyat dibidang ekonomi.

Pasal 22 UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal pasca Putusan MK berbunyi:

1) Kemudahan atau pelayanan dan/atau perizinan hak atas tanah sebagaimana yang dimaksuddalam pasal 21 huruf a dapat diberikan dan diperpanjang dan dapat diperbaharui kembali atas permohonan penanam modal.

2) Hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat diberikan dan diperpanjang untuk kegiatan penanaman modal dengan persyaratan:

a) Penanaman modal yang dilakukan dalam jangka panjang dan terkait dengan perubahan struktur perekonomian Indonesia yang lebih berdaya saing;

b) Penanaman modal dengan tingkat resiko penanaman modal yang menmerlukan penembalian modal dalam jangka panjang sesuai dengan jenis kegiatan penanaman modal yang dilakukan;

c) Penanaman modal yang tidak memerlukan area yang luas;

d) Penanaman modal dengan menggunakan hak atas tanah negara; dan

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

e) Penanaman modal yang tidak mengganggu rasa keadilan masyarakat dan tidak merugikan kepentingan umum.

3) Hak atas tanah dapat diperbaharui setelah dilakukan evaluasi bahwa tanahnya masih digunakan dan diusahakan dengan baik sesuai dengan keadaan, sifat, dan tujuan pemberian hak.

4) Pemberian dan perpanjangan hak atas tanah yang diberikan dan yang dapat diperbaharui sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dihentikan atau dibatalkan oleh pemerintah jika perusahaan penanaman modal menelantarkan tanah, merugikan kepentingan umum, menggunakan atau memanfaatkan tanah tidak sesuai dengan maksud dan tujuan pemberian hak atas tanahnya, serta melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang pertanahan.

3. Fasilitas Pelayanan Keimigrasian

Masalah keimigrasian sering dirasakan oleh pengusaha asing sebagai hambatan,dimana mereka sering dikejar kejar urusan administrasi tempat tinggal bila sudah mencapai enam bulan di Indonesia.untuk itu pemerintah berdasarkan pasal 23 Undang -Undang No.25 Tahun 2007, telah memberikan kemudahan pelayanan dan/atau perizinan atas fasilitas keimigrasian. Fasilitas keimigrasian tersebut diberikan untuk:

1. Penanaman modal yang memerlukan tenaga kerja asing dalam merealisasikan penanaman modal.;

2. Penanaman modal yang membutuhkan tenaga kerja asing yang bersifat sementara dalam rangka perbaikan mesin, alat Bantu produksi lainnya, dan pelayanan purna jual; dan

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

3. Calon penanam modal yang akan melakukan penjajakan penanaman modal.

Kemudahan pelayanan dan/atau perizinan atas fasilitas keimigrasian untuk point (1) dan (2) dapat diberikan setelah mendapat rekomendasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Bagi penanam modal asing pemerintah memberikan fasilitas berupa:

1. Pemberian izin tinggal terbatas bagi penanam modal asing selama dua tahun.

2. Pemberian alih status izin tinggal terbatas bagi penanam modal menjadi izin tinggal tetap yang dapat dilakukan setelah tinggal di Indonesia selama dua tahun berturut-turut.

3. Pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang izin tinggal terbatas dan dengan masa berlaku satu tahun yang diberikan untuk jangka waktu dua belas tahun terhitung sejak izin tinggal terbatas diberikan.

4. Pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang izin tinggal terbatas dan denga masa berlaku dua tahun yang diberikan untuk jangka waktu paling lama 24 bulan terhitung sejak izin tinggal terbatas diberikan ; dan

5. Pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang izin tinggal tetap yang diberikan untuk jangka waktu paling lama 24 bulan terhitung sejak izin tinggal tetap diberikan. Pemberian izin tinggal terbatas bagi penanam modal dalam poin (1) dan (2) dilakukan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi atas rekomendasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

4. Fasilitas Perizinan Impor

Salah satu fasilitas dan kemudahan yang diberikan oleh pemerintah selain bidang pertanahan dan keimigrasian adalah fasilitas perizinan impor sebagaimana ketentuan Pasal 24, dengan syarat sebagai berikut:

1. Barang yang diimpor bukan barang terlarang menurut peraturan perundang-undangan.

2. Barang yang diimpor bukan barang yang berdampak negative terhadap keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, dan moral bangsa.

3. Barang tersebut adalah barang dalam rangka relokasi pabrik dari luar negeri ke Indonesia .

4. Barang tersebut berupa modal atau bahan baku untuk kebutuhan produksi sendiri.

Dokumen terkait