• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Hak –Hak Penanam Modal

Undang- Undang Penanaman Modal mengatur hak penanaman modal diatur dalam Pasal 14 yang menentukan sebagai berikut:

1) Kepastian hak, kepastian hukum, dan kepastian perlindungan

a) Kepastian hak adalah jaminan pemerintah bagi penanam modal untuk memperoleh hak sepanjang penanam modal telah melaksanakan kewajiban yang ditentukan.

b) Kepastian hukum adalah jaminan pemerintah untuk menempatkan hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai landasan utama dalam setiap tindakan dan kebijakan bagi penanaman modal.

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

c) Kepastian perlindungan adalah jaminan pemerintah bagi penanam modal untuk memperoleh perlindungan dalam melaksanakan kegiatan penanaman modal

Adapun prinsip- prinsip yang termasuk dalam kepastian hak, kepastian hukum, kepastian perlindungan yaitu :

a. Perlakuan yang sama terhadap penanam modal atau tidak diskriminasi

Perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal negara, yaitu prinsip perlakuan pelayanan nondiskriminasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan, baik antara penanam modal dalam negeri atau penanam modal asing maupun antara penam modal dari satu Negara asing dan penanam modal dari negara asing lainnya.45

b. Tindakan Nasionalisasi

Nasionalisasi yang diatur dalam UUPM tidak berbeda dengan ketentuan nasionalisasi yang diatur dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1967 jo Undang- Undang No.11 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing . Dalam Pasal 7 ayat 1 UUPM dikatakan, bahwa Pemerintah tidak akan melakukan tindakan nasionalisasi atau pengambilalihan hak kepemilikan penanam modal, kecuali dengan undang- undang.

Berdasarkan ketentuan diatas, nasionalisasi adalah pencabutan hak milik secara menyeluruh atas perusahaan-perusahaan modal asing atau tindakan-tindakan yang mengurangi hak menguasai dan/ atau mengurus perusahaan yang bersangkutan . Maksud pengaturan nasionalisasi yang demikian adalah sebagai jaminan , khususnya yang menyangkut jaminan kepastian berusaha bagi investor asing yang menanamkan

45

Undang- Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Pasal 3 huruf d. 64

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

modalnya di Indonesia. Jaminan tersebut adalah bahwa tindakan nasionalisasi tidak akan pernah melakukan kecuali memenuhi persyaratan antara lain:

a) dilakukan dengan undang-undang; b) kepentingan negara menghendaki; dan

c) adanya kompensasi sesuai dengan asas-asas hukum internasional.

c. Penyelesaian Sengketa

Bab XV, Pasal 32 UUPM mengatur mengenai penyelesaian sengketa. Adapun isi dari Pasal 32 UUPM sebagai berikut:

1. Dalam hal terjadi sengketa di bidang penanaman modal antara Pemerintah dengan penanam modal, para pihak terlebih dahulu menyelesaikan sengketa tersebut melalui musyawarah dan mufakat.

2. Dalam hal penyelesian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka penyelesaian sengketa tersebut dapat dilakukan melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa atau pengadilan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

3. Dalam hal terjadi sengketa di bidang penanaman modal antara Pemerintah dengan penanam modal dalam negeri, para pihak dapat menyelesaikan sengketa tersebut melalui arbitrase berdasarkan kesepakatan para pihak, dan jika penyelesaian sengketa melalui arbitrase tidak disepakati, penyelesaian sengketa tersebut akan dilakukan di pengadilan.

4. Dalam hal terjadi sengketa di bidang penanaman modal antara Pemerintah dengan penanam modal asing, para pihak akan menyelesaikan sengketa tersebut melalui arbitrase internasional yang harus disepakati oleh para pihak.

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

2) Informasi yang terbuka mengenai bidang usaha dijalankannya

Mengenai hak penanam modal tentang informasi yang terbuka tentang bidang usaha harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan. UUPM Pasal 12 menyebutkan sebagai berikut:

1. semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan.

2. bidang usaha usaha yang tertutup bagi penanam modal asing adalah: a. produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang

b.bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang- undang.

3) Hak pelayanan

Dalam penanaman modal, para penanam modal berhak memperoleh pelayanan yang baik. Penanam modal akan merasa nyaman apabila diperlakukan atau dilayani dengan baik. Kehadiran penanam modal telah membawa pengaruh yang cukup signifikan bagi perkembangan negara kita. Selain menambah pendapatan negara, kehadiran penanam modal juga telah menciptakan lapangan kerja bagi kita sehingga tingkat pengangguran di negara kita lambat laun akan berkurang.

4) Berhak atas fasilitas/ Fasilitas –fasilitas yang diberikan dalam rangka penanaman modal adalah sebagai berikut.

UUPM menyebutkan Pemerintah memberikan fasilitas kepada penanam modal. Adapun fasilitas yang diberikan yaitu:46

46

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

1. Fasiltas hak atas tanah berupa Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai.

2. Fasilitas pelayanan keimigrasian 3. Fasilitas perizinan impor.

B. Kewajiban Penanam Modal

Kewajiban penanam modal diatur dalam Pasal 15 yang menentukan bahwa setiap penanam modal mempunyai kewajiban untuk:

1. Menerapkan prinsip tata kelola perusahan yang baik.

Prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate

Governance (GCG) yang artinya sebagai tindakan atau tingkah laku yang didasarkan

pada nilai-nilai, dan yang bersifat mengarahkan, mengendalikan, atau mempengaruhi masalah publik untuk mewujudkan nilai- nilai di dalam tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya GCG diharapkan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat diharapkan dapat menjalankan fungsi dan perannya sehingga dapat mencapai sasaran yang diinginkan semua pihak Adapun yang dimaksud prinsip- prinsip Good Coorporate Governance yaitu:47

1. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai perusahaan;

2. Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh dari pihak manapun

47

Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP.117/ M-MBU/ 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, Pasal 3

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat;

3. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung jawaban organisasi sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;

4. Pertanggungjawaban, yaitu kesusaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat;

5. Kewajaran ( fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak- hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

2 Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaannya

Tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan linkungan, nilai, norma, dan budaya setempat.

Mengenai tanggun jawab sosial lingkungan atau yang lebih dikenal dengan CSR (corporate social responsibility) merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Adapun tujuan dari CSR ini adalah perusahaan dapat berjalan terus, lingkungan tetap ada, dan masyarakat tetap sejahtera. CSR ini bukan merupakan sumbangan, donasi atau uang ekstra. Dan patut diketahui sebelum konsep CSR ada di dalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebenarnya tanpa disadari sebagian besar perusahaan indonesia sudah ada yang menjalankan CSR pasalnya tidak ada paksaan dalam penerapan CSR sebab masing- masing perusahaan yang menentukan apakah mereka sanggup melaksanakan atau tidak sanggup untuk melakukan CSR.

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

Hadirnya CSR seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas tepatnya pada Pasal 74 telah mengundang perdebatan. Di satu sisi, ada yang menganggap bahwa konsep CSR ini bagus karena perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar terhadap komponen- komponen sosial. Namun di satu sisi, ada yang mengatakan bahwa hasil akhirnya ada pada konsumen, sebab perusahaan hanya hanya akan mengenakan CSR bagian dari HPP (harga pokok produksi).

Pasal 74 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas disebutkan sebagai berikut:48

1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial lingkungan.

2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaanya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. 3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang

diatur dalam ayat (1) dikenai sanksi dengan ketentuan perundang-undangan.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

3 Membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya kepada Badan Kordinasi Penanaman Modal ( BKPM)

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

Dalam hal melakukan kegiatan penanaman modal, para penanam modal harus tunduk pada segala peraturan yang mengatur tentang hal itu.terutama terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Badan Kordinasi Penanam Modal (BKPM). Para penanam modal wajib membuat sesuatu laporan tentang kegiatan penanaman modalnya kepada BKPM dan BKPM akan mempelajari segala laporan dari penanam modal terhadap kegiatan penanam modal. Adapun isi dari laporan tersebut adalah tentang perkembangan penanaman modal dan kendala yang dihadapi oleh penanam modal yang disampaikan secara berkala. Dan apabila dalam laporan tersebut penanam modal mendapatkan kendala, maka BKPM akan bertindak sesuai dengan fungsinya.

Adapun fungsi BKPM seperti yang tercantum dalam UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yaitu:49

1. Melaksanakan tugas dan kordinasi pelaksanaan kegiatan di bidang penanaman modal;

2. Mengkaji dan mengusulkan kebijakan pelayanan penanaman modal;

3. Menetapkan standard, norma, dan prosedur pelaksanaan kegiatan dan pelayanan penanaman modal. Dalam menetapkan norma, standard, dan prosedur, BKPM berkordinasi dengan departemen dan instansi terkait;

4. Mengembangkan peluang dan potensi penanaman modal di daerah dengan memberdayakan badan usaha;

5. Membuat peta penanaman modal di Indonesia;

48

Majalah Ombudsman, Konsep CSR dalam Undang- Undang Perseroan Terbatas, edisi 12 Oktober 2007

49

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

6. Mempromosikan penanaman modal;

7. Mengembangkan sektor penanaman modal melalui pembinaan penanaman modal, antara lain meningkatkan kemitraan, meningkatkan daya saing, menciptakan persaingan usaha yang sehat, dan menyebarkan informasi yang seluas-luasnyadalam lingkup penyelenggaraan penanaman modal;

8. Membantu penyelesaian berbagai hambatan dan konsultasi permasalahan yang dihadapi penanam modal dalam menjalankan kegiatan penanam modal;

9. Mengordinasikan penanaman modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan penanaman modalnya diluar wilayah Indonesia; dan

10.Mengordinasikan dan melaksanakan pelayanan terpadu satu pintu.

4 Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal

Dalam melaksanakan kegiatan penanaman modal, para penanam modal harus menghormati segala tradisi budaya dimana lokasi kegiatan penanam modal dilakukan. Disamping itu, penanam modal juga harus menjalin komunikasi kepada masyarakat disekitar lokasi tersebut. Dengan begitu para penanam modal tidak akan mendapatkan kendala dalam melakukan kegiatan penanaman modal. Sehingga akan membuat penanam modal merasa nyaman untuk melakukan kegiatan penanaman modal. Dan para masyarakat di sekitar lokasi tersebut juga akan merasakan dampak yang positif dengan hadirnya para penanam modal.

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

Para penanam modal dalam melakukan kegiatan penanaman modal terikat dengan peraturan. Dan setiap penanam modal harus tunduk terhadap peraturan perundang-undangan tersebut. Dan apabila penanam modal tunduk terhadap peraturan tersebut maka penanam modal akan mendapatkan kepastian hukum dan ini akan membuat penanam modal akan merasa aman dalam melakukan kegiatannya. Namun sebaliknya jika penanam modal melanggar segala peraturan perundang- undangan maka akan memperoleh sanksi, baik sanksi pidana maupun sanksi administratif berupa pencabutan izin kegiatan penanaman modal.dan disini peranan pemerintah sangat dibututuhkan dalam menanggulangi para penanam modal yang ingin mencari keuntungan dengan cara yang dilarang oleh undang-undang karena tindakan ini akan menimbulkan kerugian bagi perkembangan perekonomian negara kita.

C Tanggung Jawab Penanam Modal

Tanggung Jawab penanam modal diatur dalam pasal 16 yang menyatakan bahwa setiap penanam modal bertanggun jawab untuk:

1. Menjamin tersedianya modal yang berasal dari sumber yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Undang-Undang No.25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal disebutkan bahwa modal adalah segala asset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis50

Adapun sumber dari modal adalah:

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

` (1) Modal Dalam Negeri yaitu modal yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, perseorangan warga Negara Indonesia, atau badan usahs yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum.51

(2) Modal Asing adalah modal yang dimiliki oleh Negara asing , badan usaha asing, badan hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang sebahagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.52

Menurut Sunaryati Hartono, yang menjadi ukuran apakah sesuatu termasuk modal asing atau dalam negeri yaitu:53

1. Dalam hal valuta asing: apakah valuta asing itu merupakan bagian dari kekayaan devisa atau tidak.

2. Dalam hal alat-alat atau keahlian: apakah alat, barang atau keahlian tertentu itu merupakan milik asing atau tidak.

2. Menanggung dan menyelesaikan segala kewajiban dan kerugian jika penanam modal menghentikan atau meninggalkan atau menelantarkan kegiatan usahanya secara sepihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penanam modal meninggalkan atau menghentikan atau menelentarkan kegiatan usahanya. Penanam modal harus menyelesaikan kewajibannya seperti membayar segala utang yang timbul selama kegiatan usahanya berjalan, membayar upah/gaji tenaga kerja apabila belum dibayar dan serta memenuhi apa yang menjadi

51 Undang- Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Pasal 1 ayat (9)

52

Ibid, Pasal 1 ayat (8).

53

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

hak tenaga kerja menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.serta mengembalikan segala fasilitas-fasilitas yang diberikan pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Menciptakan iklim usaha persaingan yang sehat, mencegah praktik monopoli, dan hal-hal lain yang merugikan negara.

Setiap penanam modal harus menciptakan persaingan usaha yang sehat artinya setiap penanam modal/ pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang atau jasa harus dilakukan dengan jujur atau tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta penanam modal harus mencegah terjadinya praktek monopoli yaitu pemusatan kegiatan oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat yang dapat merugikan kepentingan umum54. Dan setiap penanam modal dilarang melakukan hal- hal yang merugikan negara seperti: tindakan- tindakan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, melakukan kejahatan korporasi berupa tindak pidana perpajakan, penggelembungan biaya pemulihan, dan penggelembungan biaya lainnya untuk memperkecil keuntungan sehingga mengakibatkan kerugian negara.

4. Menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Setiap penanam modal harus memperhatikan keadaan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan usaha tersebut55. Seperti dalam hal pembuangan limbah/sisa-sisa barang yang diproduksi. Apakah limbah tersebut mencemari linkungan terutama kehidupan ikan dan biota di sungai,

54

Undang- Undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Pasal 1 ayat 2.

55

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

dan mengenai cerobong asap dari perusahaan tersebut.Disini perusahaan harus berusaha mencegah terjadinya polusi udara supaya tidak menimbulkan berbagai kerugian bagi perusahaan.karena asap dari perusahaan sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan manusia dan mahkluk hidup lain yang hidup disekitarnya 5. Menciptakan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan pekerja

Dalam hal menjalankan kegiatan usahanya.Penanam modal memerlukan tenaga kerja baik tenaga kerja terlatih dan terdidik. Para tenaga kerja ini bekerja dengan diberikan upah/gaji dari perusahaan yang memperkerjakan mereka,56dan perusahaan juga harus menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan pekerja. untuk menjamin keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan pekerja pihak perusahaan penanaman modal57. Menurut Undang- Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang No.21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No.81 tentang Pengawasan Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan memberikan keringanan- keringanan bagi tenaga kerja berupa:

1. hari libur nasional; 2. cuti hamil bagi wanita;

3. syarat-syarat kerja bagi wanita dan anak dibawah umur; 4. syarat-syarat keselamatan kerja;

5. asuransi tenaga kerja; 6. biaya kesehatan; 7. tunjangan pensiun.

6. Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.

56 Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

57 Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No.81

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

Dalam melakukan kegiatan usahanya, penanam modal harus memperhatikan segala peraturan-peraturan yang berkaitan dengan penanaman modal. Setiap penanam modal harus mengetahui tindakan- tindakan apa saja yang diizinkan dan yang dilarang dalam peraturan tersebut dan mereka harus tunduk terhadap peraturan tersebut.karena apabila penanam modal dalam melakukan kegiatan usahanya melanggar atau melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan maka mereka akan memperoleh sanksi yang tegas sesuai yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan tersebut.

Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Hak, kewajiban, dan tanggung jawab diatur secara khusus guna memberikan kepastian hukum , mempertegas kewajiban penanaman modal terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang sehat, memberikan penghormatan terhadap tradisi budaya masyarakat, dan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Dan pengaturan tanggung jawab penanam modal diperlukan untuk mendorong iklim persaingan usaha yang sehat, memperbesar tanggung jawab lingkungan dan pemenuhan hak dan kewajiban tenaga kerja, serta upaya mendorong ketaatan penanam modal terhadap peraturan perundang-undangan.

Penanam modal tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana yang tertulis dalam pasal 15 dan 16 UUPM, maka penanam modal mendapatkan sanksi seperti yang tertulis dalam Pasal 34 UUPM yaitu dikenai sanksi administratif berupa:

1. peringatan tertulis;

2. pembatasan kegiatan usaha;

3. pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; 4. pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

Selain sanksi administratif, terhadap penanam modal juga dapat dikenakan sanksi pidana, namun dalam Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal tidak diatur secara tegas, namun secara penafsiran dapat diperoleh suatu kondisi dimana sanksi pidana dijatuhkan. Pada hal suatu peraturan dalam bentuk undang-undang harus menyebutkan dengan jelas kriteria dan sanksi yang dijatuhkan dan tidak menggantungkan kepada peraturan perundang-undangan yang lain, apalagi peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tingkatannya.

Dalam pasal 33 ayat (3) disebutkan dalam hal penanam modal yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak kerja sama dengan Pemerintah melakukan kejahatan korporasi berupa tindak pidana perpajakan, penggelembungan biaya pemulihan, dan bentuk penggelembungan biaya lainnya untuk memperkecil keuntungan yang mengakibatkan kerugian negara berdasarkan temuan atau pemeriksaan oleh pihak pejabat yang berwenang dan telah mendapat putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, Pemerintah mengakhiri

perjanjian atau kontrak kerja sama dengan pihak- pihak yang bersangkutan (penanam modal).

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait