• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN HUKUM TENTANG HUKUM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

C. Kebutuhan-Kebutuhan Terhadap Penanaman Modal

Kebutuhan–kebutuhan dalam penanaman modal merupakan hal-hal pokok yang harus diutamakan supaya menunjang lancarnya penanaman modal, adapun kebutuhan kebutuhan dalam penanaman modal yaitu terdiri dari:

1. Modal

Pengertian modal menurut Undang-Undang No.25 tahun 2007 tentang penanaman modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis.Modal tersebut dibagi menjadi modal dalam negeri dan modal luar negeri.17

Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, perseorangan warga Negara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum.18

Sementara itu, modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan atau badan hukum Indonesia yang sebahagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.19

Pengertian modal asing yang diuraikan dalam Undang-Undang No.25 Tahun 2007 hanya membatasi ruang lingkupnya pada modal yang dimiliki oleh pihak asing tanpa menjelaskan modal asing yang bagaimana yang digunakan dalam kegiatan penanaman modal asing20

17

Penjelasan Undang- Undang Nomor. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Pasal 1 ayat 7

18

Penjelasan Undang- Undang Nomor. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Pasal 1 ayat 9

19 Penjelasan Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Pasal 1 ayat 8

20 Hulman Panjaitan . Hukum Perencanaan Modal Asing.( Jakarta : IndHill Co, 2003). hlm 76

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

Bila kita melihat pada ketentuan Undang-Undang No.1 Tahun 1967, Pasal 2 menguraikan mengenai modal asing yang bagaimana yang masuk dalam katergori pengertian modal asing , yaitu meliputi:

1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa Indonesia , yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk pembayaran perusahaan Indonesia;

2. Alat – alat untuk perusahaan , termasuk penemuan – penemuan baru milik orang asing dan bahan- bahan yang dimasukkan dari luar negeri kedalam wilayah Indonesia, selama alat alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan Indonesia;

3. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan undang- undang ini diperkenankan transfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan Indonesia.

Penjelasan Pasal 2 juga mengemukakan bahwa modal asing tidak hanya berbentuk valuta asing, tetapi meliputi pula alat- alat perlengkapan tetap yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, penemuan-penemuan milik orang/badan asing yang digunakan dalam perusahaan di Indonesia dan keuntungan yang boleh di transfer ke luar negeri tetapi dipergunakan di Indonesia.

Menurut Ismail Suny21

21 Undang- Undang No.24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar, Pasal 1 angka 2

, untuk modal asing yang disebutkan dalam point 1, kriteri sebagai modal asing adalah apabila alat pembayaran luar negeri tersebut bukan kekayaan devisa Indonesia. Kekayaan devisa Indonesia adalah devisa yang dikuasai oleh negara dan yang dimiliki oleh negara maupun warga negara Indonesia.

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

Menurut Sunaryati Hartono22

1. Dalam hal valuta asing: apakah valuta asing itu merupakan bagian dari kekayaan devisa atau tidak.

, yang menjadi ukuran apakah sesuatu termasuk modal asing atau bukan adalah sebagai berikut.

2. Dalam hal alat-alat atau keahlian : apakah alat, barang atau keahlian tertentu itu merupakan milik asing atau tidak.

2. Tenaga Kerja

Adanya tenaga kerja yang terlatih dan terampil dan jumlah yang memadai serta upah yang tidak terlalu tinggi akan menjadi faktor yang sangat dipertimbangkan oleh para calon investor sebelum melakukan kegiatan penanaman modal.

Masalah penanaman modal dengan masalah tenaga kerja terdapat hubungan timbal balik yang sangat erat. Penanaman modal disatu pihak memberikan implikasi terciptanya lapangan kerja yang menyerap sejumlah besar tenaga kerja diberbagai sektor, sementara di pihak lain kondisi sumber daya manusia yang tersedia dan situasi ketenagakerjaan yang melingkupinya akan memberi pengaruh yang besar bagi kemungkinan peningkatan atau penurunan penanaman modal permasalahan ketenagakerjaan pada kegiatan penanaman modal adalah sebagai berikut.23

1. Proses pengalihan teknologi dan kerampilan sering kali berjalan lambat dan tersendat-sendat.

2. Adanya pelanggaran terhadap izin kerja tenaga kerja asing.

3. Ketrampilan dan produktivitas tenaga kerja indonesiamasih rendah.

22 Hulman Panjaitan. Hukum Penanaman Modal Asing. ( Jakarta: IndHill Co, 2003), hlm 35

23

Puji Asmoro, “ Faktor SDM Dalam Rangka PMA,” Business News No. 5568 tanggal 10 Juni 1994

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

4. Upah tenaga kerja Indonesia yang sangat rendah sering disalahgunakan oleh pihak asing.

5. Kuantitas tenaga kerja Indonesia yang sangat besar yang tidak sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia.

Kebijakan kebijakan yang diperlukan dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dari segi pilihan teknik produksi,sepatutnya dipertimbangkan proyek-proyek yang bersifat low capital labour ratio sebagai prioritas pilihan, dengan kombinasi secara proporsional padat modal

2. Perlu ada terobosan baru dibidang peningkatan pendidikan kejuruan dan keterampilan, melalui balai latihan kerja dan pendidikan luar sekolah yang diarahkan secara nyata bagi peningkatan produktivitas kerja tenaga kerja Indonesia.

3. Strategi upah buruh yang murah harus digantikan dengan keunggulan komperatif, berupa tenaga kerja terampil

4. Meskipun tetap dalam kerangka perlindungan terhadap hak- hak pekerja, harus ada komitmen untuk menjaga suasana yang kondusif bagi berlangsungnya kegiatan investasi terhadap bentuk kegiatan, seperti demonstrasi, pemogokan, kerusuhan dan lain-lain.

5. Perlu ada penerapan ketentuan ketenagakerjaan yang transparan.

Atas dasar pertimbangan diatas, maka UUPM dalam Bab ke VI, Pasal 10 dan Pasal 11 mengatur mengenai Ketenagakerjaan dalam rangka penanaman modal. Pasal 10 Undang-Undang No.25 Tahun 2007 yang menentukan sebagai berikut 1. Perusahaan penanaman modal dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja harus

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008.

USU Repository © 2009

2. Perusahaan penanaman modal berhak menggunakan tenaga ahli warga negara asing untuk jabatan dan keahlian tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

3. Perusahaan penanaman modal wajib meningkatkan kompetensi tenaga kerja negara Indonesia melalui pelatihan kerja sesuai dengan ketentuan perundang- undangan.

4. Perusahaan penanaman modal yang memperkerjakan tenaga asing diwajibkan menyelenggarakan pelatihan dan melakukan alih teknologi kepada tenaga kerja warga negara Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.24

Sejalan dengan tujuan pembaharuan dan pembentukan Undang-Undang Penanaman Modal, ketentuan UU No.25 Tahun 2007 tentang penanaman modal menentukan bahwa penanaman modal diselenggarakan berdasarkan prinsip- prinsip sebagai berukut:

Dokumen terkait