• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fasilitas Wilayah / Infrastruktur 1. Aksesibilitas Daerah

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 83-90)

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

2.3.4. Fasilitas Wilayah / Infrastruktur 1. Aksesibilitas Daerah

2.3.4.1.1. Sarana Trasportasi

Sarana transportasi di Kabupaten Bintan berupa angkutan penumpang dan angkutan barang yang dipergunakan sebagai alat pergerakan bagi penduduk kota dan desa dalam melakukan aktivitas dari daerah asal ke daerah tujuan atau sebaliknya. Berdasarkan data yang ada diketahui bahwa pada tahun 2007, mobil penumpang berjumlah 273 unit, mobil angkutan barang berjumlah 537 unit, autobis berjumlah 91 unit, dan sepeda motor berjumlah 3.871 unit. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bintan diketahui bahwa pada tahun 2008 terdapat 1 buah terminal type B yang melayani angkutan antar kota/desa dalam kecamatan. Pada tahun 2008, jumlah PO angkutan perdesaan yang beroperasi yaitu sebanyak 4 buah dengan jumlah armada sebesar 55 unit yang melayani 6 trayek. Sedangkan jumlah PO angkutan sewa pada tahun 2008 berjumlah 1 buah dengan jumlah armada sebanyak 15 unit. Jumlah PO angkutan pariwisata pada tahun 2008 terdapat 1 buah dengan 9 jumlah armada yang beroperasi, sementara jumlah PO Taksi pada tahun 2008 berjumlah 2 buah dengan jumlah armada sebanyak 180 unit. Sedangkan pelabuhan laut yang ada saat ini berjumlah 53 buah, terdiri dari 32 buah pelabuhan rakyat, 4 buah pelabuhan yang berada dalam kawasan KPBPB, 13 buah pelabuhan DUKS (Dermaga Untuk Kepentingan Sendiri), dan 4 buah pelabuhan khusus negara.

2.3.4.1.2. Sarana Telekomunikasi

Berdasarkan data potensi dari PT. Telkom, saat ini Kabupaten Bintan memiliki 11.583 unit kapasitas sambungan telepon, namun baru sekitar 69,14 % atau 8.009 unit yang terpasang. Sarana telekomunikasi yang ada saat ini berjumlah 285 unit, terdiri dari 51 unit wartel, dan 234 unit SST (Satuan Sambungan Telepon).

2.3.4.1.3. Sarana Ekonomi

Sarana perekonomian di Kabupaten Bintan, khusunya untuk perdagangan dan jasa sangat bervariasi dan tumbuh dengan pola alamiah yaitu mengikuti kecenderungan potensi pasar alami. Saat ini, sarana perbankan hanya terdapat di Tanjung Uban, Kecamatan Bintan Utara dan di Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur karena dua kawasan tersebut merupakan pusat perekonomian terbesar di Kabupaten Bintan. Adapun untuk koperasi, jumlah terbesar berada di Kecamatan Bintan Timur yang terdiri dari koperasi nelayan,

RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010-2015 II-84

koperasi petani, Koperasi Unit Desa, dan koperasi industri kecil menengah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.97

Jumlah Sarana Ekonomi Kabupaten Bintan Tahun 2010

No Kecamatan Pasar Bank Koperasi

1 Teluk Bintan 1 - 14

2 Seri Kuala Lobam - - 9

3 Bintan Utara 2 5 41 4 Teluk Sebong 1 33 5 Bintan Timur 4 3 77 6 Bintan Pesisir - - 3 7 Mantang - - 2 8 Gunung Kijang 2 - 16 9 Toapaya - - 3 10 Tambelan 1 8 Jumlah 11 8 206

Sumber : Hasil Survey Bappeda Tahun 2010

2.3.4.1.4. Sarana Peribadatan

Mayoritas masyarakat Kabupaten Bintan adalah pemeluk agam islam, sehingga jumlah sarana peribadatannya pun cukup besar. Pada tahun 2010 jumlah rumah ibadah umat Islam di Kabupaten Bintan mencapai 386 unit yang terdiri dari 164 mesjid dan 162 mushala. Adapun rumah ibadah umat kristiani mencapai 32 unit yang terdiri dari 13 gereja katolik dan 19 gereja protestan. Untuk umat Budha terdapat 28 vihara atau klenteng. Sedangkan untuk umat Hindu belum terdapat sarana peribadatan secara khusus.

Sarana peribadatan ini tumbuh dan berkembang serta tersebar secara alami. Khusus untuk mushala, pertambahannya cukup signifikan karena mengikuti pola pertambahan penduduk muslim di suatu kawasan dan juga mengikuti perkembangan jumlah permukiman yang umumnya menyediakan fasilitas mushala bagi penghuninya. Untuk saat ini, sarana peribadatan terbanyak berada di Kecamatan Bintan Timur dengan jumlah 85 unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010-2015 II-85

2.3.4.1.5. Sarana Ruang Terbuka Hijau Dan Pemakaman Umum

Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah bagian penting dari ekosistem perkotaan. RTH adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas dalam bentuk kawasan maupun dalam bentuk area memanjang atau jalur di mana penggunaannya lebih bersifat terbuka. RTH meliputi taman kota, taman wisata alam, taman rekreasi, taman lingkungan pemukiman, taman gedung perkantoran dan gedung komersial, lapangan olah raga, pemakaman umum, sempadan sungai, pantai dan kawasan jalur hijau.

Saat ini, RTH di Kabupaten Bintan yang dikelola oleh pemerintah daerah terdiri dari 1 taman umum besar yang berada di Kijang Kota, 12 taman kecil yang tersebar di kecamatan-kecamatan, dengan total luas ± 141.000 m2, ruang terbuka hijau juga berada di fasilitas sosial dan fasilitas umum diantaranya taman dan parkir gedung olah raga, taman mesjid raya dan lapangan olah raga. Sementara itu, terdapat 5 pemakaman umum di Kabupaten Bintan yang berada di 3 Kecamatan dengan total luas makam ± 30 H, namun sampai saat ini belum dikelola oleh pemerintah daerah.

2.3.4.1.6. Prasarana Air Bersih

Menurut BPS, selama periode 2005-2007 penyediaan air bersih di Kabupaten Bintan dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yaitu PDAM Kijang, PDAM Tanjung Uban, dan PDAM Teluk Sekuni Tambelan. Dari ketiga PDAM tersebut maka PDAM Tanjunguban memiliki jumlah pelanggan,

Tabel 2.98

Jumlah Sarana Peribadatan Kabupaten Bintan Tahun 2010

No. Kecamatan Masjid Musholla Gereja Vihara/

Klenteng

1 Teluk Bintan 27 11 0 2

2 Seri Kuala Lobam 12 10 1 1

3 Bintan Utara 12 21 6 2 4 Teluk Sebong 22 26 11 12 5 Bintan Timur 29 45 5 6 6 Bintan Pesisir 10 4 1 1 7 Mantang 17 1 0 0 8 Gunung Kijang 19 15 3 2 9 Toapaya 15 17 5 2 10 Tambelan 1 12 0 0 Jumlah 164 162 32 28

RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010-2015 II-86

volume produksi, dan tingkat distribusi yang paling besar. Hal ini dikarenakan Kecamatan Bintan Utara banyak memiliki industri besar/sedang serta jumlah penduduk yang relatif besar. Sementara itu, menurut data PODES 2007, sumber air bersih di kecamatan lainnya seperti Kecamatan Teluk Bintan, Teluk Sebong, Mantang, Seri Kuala Lobam, Bintan Pesisir, Gunung Kijang dan Kecamatan Toa Paya umumnya berasal dari sumur gali.

2.3.4.1.7. Prasarana Persampahan

Kabupaten Bintan memiliki luas wilayah daratan 1.319,51 km2 dengan jumlah penduduk 142.382 jiwa. Saat ini, persampahan telah menjadi isu utama karena Kabupaten Bintan belum memiliki sistem pengelolaan persampahan secara terpadu sementara volume sampah telah mencapai 30.240 m3 per tahun. Adapun sarana dan prasarana persampahan yang telah disediakan oleh Dinas Kebersihan Kabupaten Bintan, antara lain TPS (Tempat Pembuangan Sementara) sejumlah 50 unit, dimana 30 unit berada di Bintan Timur, dan 20 unit tersebar di Bintan Utara, Gunung Kijang dan Teluk Bintan. Kemudian, truk pengangkut sampah yang terdiri atas Armroll Truck sejumlah 3 unit, Dump Truck sejumlah 3 unit, Lorry Box sejumlah 5 unit, dan Motor Kaisar sejumlah 3 unit. Selain itu, terdapat juga gerobak sampah dan sarana pendukung lainnya.

Tabel 2.99

Jumlah Daya Tampung dan Daya Angkut Sampah di Kabupaten Bintan Tahun 2010 NO Lokasi Jumlah TPS Jumlah Daya Tampung TPS (m3) Jumlah Daya Angkut/Hari (m3) %

1 Kijang Kecamatan Bintan Timur 31 111 30 27.03

2 Kawal Kecamatan Gunung Kijang 5 12 7 58.33

3 Tg. Uban Kecamatan Bintan Utara 10 37 32 86.49

4 Kecamatan Teluk Bintan 2 12 3 25.00

5 Kecamatan Teluk Sebong 2 12 5 41.67

6 Kecamatan Sri Kuala Lobam 3 35 7 20.00

TOTAL 53 219 84 38.36

RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010-2015 II-87 Tabel 2.100

Jumlah Sarana Persampahan di Kabupaten Bintan Tahun 2010

No Data Peralatan Jumlah %tase

1 Dump Truck 10 35.7

- Dump Truck Bak Tinggi 5 17.9

- Dump Truck Armroll 3 10.7

- Dump Truck Bak Rendah 2 7.1

2 Motor Sampah 3 10.7

3 Sampan Sampah 1 3.6

4 Mobil Tangga 1 3.6

5 Gerobak Sampah 3 10.7

Jumlah 28 100

Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Tahun 2010

2.3.4.1.8. Prasarana Drainase

Sistem jaringan drainase di Kabupaten Bintan sebagian besar terdapat di pusat-pusat kegiatan dan di sepanjang jaringan jalan utama. Sedangkan di luar pusat kota dan di pulau-pulau sekitar wilayah yang tidak dilalui jalan utama umumnya menggunakan sistem jaringan drainase alami yang sebagian besar masih berupa tanah serta dalam keadaan dangkal (tertutup tanah). Sistem drainase di wilayah ini kondisinya masih belum memadai, yang umumnya kondisi salurannya terputus dan belum menunjukkan suatu jaringan yang terpadu dan terpola.

2.3.4.1.9. Prasarana Listrik

Rumah tangga yang menggunakan sumber penerangan listrik di Kabupaten Bintan pada tahun 2010 mencapai 60,38%. Sampai bulan Juni 2010, jumlah pelanggan PLN sudah mencapai 15.848 pelanggan. Adapun, rekapitulasi konsumsi listrik berdasarkan daftar pelanggan dapat dilihat pada tabel berikut :

Jika dilihat dari ketersediaan sumberdaya energi kelistrikan, pada tahun 2010 kemampuan daya dari semua pembangkit yang ada di Pulau Bintan adalah 46.015 KW sebagaimana dapat dilihat secara detail dari kondisi neraca listrik dan rekapitulasi kebutuhan pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.101

Rekapitulasi Konsumsi Listrik Kabupaten Bintan Berdasarkan Daftar Pelanggan Tahun 2010

No Golongan pelanggan Bulan Juni

Pelanggan Daya (kva)

1 Rumah tangga, sosial, bisnis dan publik 15,718 26,095.95

2 Industri 130 1,491.45

Total 15,848 27,587.40

RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010-2015 II-88 Tabel 2.102

Neraca Listrik Kabupaten Bintan Tahun 2010

No Keterangan Jumlah (kw)

1 Daya terpasang 70,280

2 Daya mampu 46,015

3 Beban puncak 43,195

4 Surplus/defisit 2,820

Sumber : PLN Riau dan Kepri Cabang Tanjungpinang Tahun 2010

Neraca listrik di atas sudah termasuk kapasitas daya terpasang di Kota Tanjungpinang, karena jangkauan pelayanan PLN adalah meliputi Pulau Bintan dan sekitarnya. Dari data di atas terlihat total daya terpasang sudah jauh melebihi kemampuan daya mampu, namun kelebihan daya tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk penambahan pemasangan baru karena cadangan ini akan digunakan ketika terjadi kerusakan atau perawatan. Demikian pula daya mampu telah melebihi daya beban puncak sehingga terjadi surplus 2,820 KW, daya ini juga dimanfaatkan sebagai cadangan. Sedangkan daftar tunggu pemasangan baru di Kabupaten Bintan pada bulan Juni tahun 2010 telah mencapai 5.768 pelanggan, untuk lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.103

Rekapitulasi Kebutuhan Listrik Kabupaten Bintan Berdasarkan Darftar Tunggu Tahun 2010

No. Golongan pelanggan Bulan Juni

Pelanggan Daya (kva)

1 Rumah tangga, sosial, bisnis dan publik 5,768 17,102.80

2 Industri 6 3,519.10

Total 5,774 20,621.90

Sumber : PLN Riau dan Kepri Cabang Tanjungpinang Tahun 2010

Untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah pedesaan, Pemerintah Kabupaten Bintan telah membangun jaringan listrik pedesaan dengan rasio elektrifikasi listrik desa sebesar 76,92%. Jaringan ini tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Bintan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010-2015 II-89 Tabel 2.104

Jumlah Listrik Desa Yang Terpasang Tahun 2006 - 2010

No Kecamatan Realisasi Jum lah P e ndu duk K K ) To tal P e langg an R asi o L is tr ik D e sa (%) 2006 2007 2008 2009 2010 D aya (K V A ) P e lang gan D aya (K V A ) P e lang gan D aya (K V A ) P e lang gan D aya (K V A ) P e lang gan D aya (K V A ) P e lang gan 1 Bintan Timur 0 0 20 38 0 0 100 112 150 0 410 283 69.02 2 Bintan Pesisir 100 143 165 231 165 183 0 0 200 0 753 557 73.97 3 Mantang 40 53 0 0 125 130 0 0 0 0 183 183 100.00 4 Gunung Kijang 0 0 10 15 100 95 200 165 75 0 395 235 59.49 5 Toapaya 0 0 0 0 50 33 50 41 50 0 119 74 62.18 6 Teluk Bintan 330 599 200 171 0 0 100 87 200 0 1058 857 81.00 7 Teluk Sebong 245 222 250 306 150 95 290 399 175 33 1277 1055 82.62 8 Sri Kuala Lobam 40 37 0 0 100 92 0 0 100 0 264 124 46.97 9 Bintan Utara 0 0 0 0 0 0 50 77 0 0 77 77 100.00 10 Tambelan 0 0 50 94 0 0 75 192 0 0 192 192 100.00 Jumlah 755 1054 695 855 690 628 865 1073 950 33 4728 3637 76.92 Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bintan Tahun 2010

2.3.4.1.10. Sarana Kesehatan

Secara umum, pada tahun 2010 jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Bintan mencapai 122 unit. Adapun jumlah sarana kesehatan yang utama seperti Puskesmas, Poliklinik, dan Puskesmas Pembantu mencapai 93 unit dengan tingkat rasio 65,36 per 100.000 penduduk, artinya dalam setiap 100.000 penduduk terdapat 65 Puskesmas, Poliklinik, dan Puskesmas Pembantu.

Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dasar masyarakat. Dalam perkembangannya, jumlah Puskesmas di Kabupaten Bintan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dimaksudkan agar pelayanan kesehatan semakin mudah dijangkau oleh masyarakat dan merata sampai di daerah terpencil. Pada tahun 2010, jumlah Puskesmas mencapai 12 unit dengan cakupan pelayanan mencapai 120% yang artinya terdapat kecamatan yang memiliki lebih dari 1 Puskesmas. Adapun rasio Puskesmas per 100.000 penduduk mencapai 8,43, artinya dalam setiap 100.000 penduduk terdapat 8 puskesmas. Rasio ini meningkat dibandingkan tahun 2005 yang hanya mencapai 5,77 dengan jumlah puskesmas hanya 6 unit. Berdasarkan standar pelayanan minimal, rasio Puskesmas di Kabupaten Bintan telah memenuhi standar karena menurut SPM rasio Puskesmas dibandingkan dengan jumlah penduduk adalah 1 unit Puskesmas melayani 15.000 jiwa penduduk.

Pada tahun 2010, pemerintah daerah telah mengupayakan peningkatan 5 (lima) unit Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan yaitu : Puskesmas Kijang, Tanjung Uban, Kawal, Tambelan dan Puskesmas Mantang.

RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010-2015 II-90 Tabel 2.105

Jumlah Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Balai Pengobatan dan Posyandu Menurut Kecamatan di Kabupaten Bintan, Tahun 2005-2010

Kecamatan Puskesmas

Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rumah

Sakit PKM Pustu Puskel

Balai Peng

Polin/ Poskes

1. Bintan Timur Kijang 0 1 3 3 3 3

2. Mantang Mantang 0 1 3 0 0 9

3. Bintan Pesisir Kelong 0 1 3 0 1 4

4. Gunung Kijang Kawal 0 1 2 3 2 4

5. Topaya Toapaya 0 1 2 1 0 3

6. Teluk Bintan Tlk.Bintan 0 1 3 1 0 7

7. Teluk Sebong Tlk.Sebong 0 1 2 1 2 2

Sri Bintan 0 1 2 1 0 4

Berakit 0 1 2 1 0 2

8. Sri Kuala Lobam Tlk.Sasah 1 1 2 1 1 5

9. Bintan Utara Tg.Uban 0 1 1 1 4 4

10. Tambelan Tambelan 0 1 4 2 0 5 2010 1 12 29 15 13 52 2009 2 10 30 14 24 52 2008 2 10 30 13 18 42 2007 2 9 32 16 18 36 2006 2 7 30 15 18 35 2005 1 6 31 14 19 29

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2011

Pada tahun 2010, Kabupaten Bintan memiliki 29 Puskesmas Pembantu yang tersebar di 36 desa, dengan demikian cakupan puskesmas pembantu mencapai 80,56%. Pada tahun 2010, jumlah Puskesmas Pembantu menurun menjadi 29 unit dengan rasio 1 : 4.393 penduduk. Penurunan jumlah Puskesmas Pembantu ini disebabkan adanya peningkatan status Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas dan peralihan fungsi menjadi rumah medis dan paramedis. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan standar pelayanan minimal kesehatan Kabupaten Bintan dimana 1 unit Puskesmas Pembantu melayani 1.500 jiwa penduduk.

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 83-90)

Dokumen terkait