• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penataan Ruang

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 58-61)

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib

2.3.1.5. Penataan Ruang

2.3.1.5.1. Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah

Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau kota merupakan kawasan perlindungan, yangditetapkan dengan kriteria:

a. Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) meter persegi; b. berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk

satu hamparan dan jalur; dan c. didominasi komunitas tumbuhan.

Agar kegiatan budidaya tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan, pengembangan ruang terbuka hijau dari luas kawasan perkotaan paling sedikit 30% (tiga puluh persen).

Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Untuk luas Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Bintan selaus 141.000 m2.

2.3.1.6. Perhubungan

2.3.1.6.1. Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum

Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bintan Tahun 2011 jumlah arus penumpang angkutan sampai dengan tahun 2010 masih didominasi oleh penumpang kapal laut yaitu sebesar 72,42% jumlah akan terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya angka kujungan wisata di Bintan.

Tabel 2.60 Rasio Tempat Pemakaman Umum per Satuan Penduduk di Kabupaten Bintan Tahun 2010

No Uraian Tahun 2010

Jumlah Luas Daya Tampung

1. Bintan Timur 1 14 H

2. Gunung Kijang 1 4 H

3. Bintan Utara 1 12 H

Jumlah 3 30 H 14.900 Jiwa

4 Jumlah penduduk Kab.Bintan (jiwa) 142.281 jiwa 5. Rasio TPU persatuan penduduk 104,72 Sumber : Dinas Kebersihan Pemakaman Dan Pertamanan Tahun 2011

RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010-2015 II-59 Tabel 2.61 Jumlah Penumpang Angkutan Umum Tahun 2006-2010

Kabupaten Bintan

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010

1. Jumlah penumpang Bis 6.480 7.560 26.640

2. Jumlah penumpang Kereta api

3. Jumlah penumpang Kapal laut 67.000 67.592 67.057 67.715 70.138

4. Jumlah penumpang Pesawat udara - - - -

5. Total Jumlah Penumpang 67.709 67.592 73.537 75.275 96.778 Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Bintan tahun 2011

Ditinjau berdasarkan data per kecamatan jumlah terbesar arus penumpang angkutan umum berada di Bintan Timur sebesar 74,94% dan diikuti oleh Bintan Utara sebesar 21,74%. Besarnya jumlah arus penumpang di Kecamatam Bintan Timur ini dikarenakan telah tersedianya sarana pelabuhan lauat yang memadai untuk melayani penumpang dengan rute seluruh wilayah indonesia.

Tabel 2.62 Jumlah Penumpang Angkutan Umum per Kecamatan Tahun 2006-2010 Kabupaten Bintan

No Kabupaten/kota

Jumlah penumpang

Total Jumlah Penumpang Bis Kereta api Kapal laut Pesawat

udara

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Kec. Bintan Timur 10.800 - 61.756 - 72.556

2. Kec. Bintan Utara 15.840 - 5.200 - 21.040

3. Kec. Tambelan - 3.182 - 3.182

Jumlah 26.640 70.138 96.778

Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Bintan tahun 2011

2.3.1.6.2. Rasio Izin Trayek

Izin Trayek adalah izin untuk mengangkut orang dengan mobil bus dan atau mobil penumpang umum pada jaringan trayek. Jaringan trayek terdiri atas:

a. Jaringan trayek lintas batas negara; b. Jaringan trayek antarkota antar provinsi; c. Jaringan trayek antarkota dalam provinsi; d. Jaringan trayek perkotaan; dan

e. Jaringan trayek perdesaan.

Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal.

Jaringan Trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang. Untuk lebi.h jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010-2015 II-60

Tabel 2.63 Jumlah Rasio Izin Trayek Tahun 2006-2010 Kabupaten Bintan

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010

1. Izin Trayek perkotaan

2. Izin Trayek perdesaan 5 5 5 5 5

3. Jumlah Izin Trayek 5 5 5 5 5

4. Jumlah penduduk 121.303 122.677 125.058 127.404 142.281 5. Rasio Izin Trayek per

100.000 penduduk

4,12 4,08 4,00 3,92 3,51

Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Bintan tahun 2011

Tabel 2.64 Jumlah Rasio Izin Trayek per Kecamatan Tahun 2006-2010 Kabupaten Bintan

No Kecamatan Jumlah Penduduk

Jumlah Izin Trayek Total Jumlah Izin Trayek Rasio Izin Trayek Perkotaan Perdesaan (1) (2) (3) (4) (5)

1. Bintan Utara- Sri Kuala

Lobam- Teluk Sebong. 48.972 - 4 4 0,00008

2. Gunung Kijang 9.118 1 1 0,00010

Jumlah 5 5

Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Bintan tahun 2011

2.3.1.6.3. Jumlah Uji KIR Angkutan Umum

Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Pengujian dimaksud meliputi:

a. Uji tipe, yaitu pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan yang dilakukan terhadap landasan Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Bermotor dalam keadaan lengkap dan penelitian rancang bangun dan rekayasa Kendaraan Bermotor yang dilakukan terhadap rumah-rumah, bak muatan, kereta gandengan, kereta tempelan, dan Kendaraan Bermotor yang dimodifikasi tipenya.

b. Uji berkala yaitu diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di Jalan, meliputi pemeriksaan dan pengujian fisik kendaraan bermotor dan pengesahan hasil uji.

RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010-2015 II-61

Tabel 2. 65 Jumlah Uji KIR Angkutan Umum Tahun 2006-2010 Kabupaten Bintan No Angkutan Umum 2006 2007 2008 2009 2010 Jmlh Jmlh KIR % Jmlh Jmlh KIR % Jmlh Jmlh KIR % Jmlh Jmlh KIR % Jmlh Jmlh KIR % 1. Mobil penumpang umum 150 147 98,00 134 129 96,27 114 92 80,70 93 89 95,70 58 48 82,8 2. Mobil bus 124 120 96,77 124 119 95,97 124 117 94,35 120 118 98,33 127 190 149,6 3. Mobil barang 952 949 99,68 952 939 98,63 952 946 99,37 912 901 98,79 1033 1177 113,9 4. Kereta gandengan - - - - - - - - - - - - - - -5. Kereta tempelan - - - - - - - - - - - - - - -Jumlah 1226 1216 99,18 1210 1187 98,10 1190 1155 97,06 1125 1108 98,49 1218 1415 116,2 Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Bintan Tahun 2011

2.3.1.6.4. Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

Pelabuhan laut diartikan sebagai sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Jumlah pelabuhan laut di Kebupaten Bintan sampai dengan tahun 2010 berjumlah 7 unit jumlah tersebut terdiri dari 5 unit pelabuhan domistik, 2 unit pelabuhan internasional.

Pelabuhan Udara atau Bandar Udara bisa diartikan sebagai sebuah fasilitas untuk menerima pesawat dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Terminal bus dapat diartikan sebagai prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum.

Tabel 2.66 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Tahun 2006-2010 Kabupaten Bintan

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010

1. Jumlah pelabuhan laut 7 7 7 7 7

2. Jumlah pelabuhan udara 0 0 0 0 0

3. Jumlah terminal bis 0 0 1 1 1

Jumlah 7 7 8 8 8

Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Bintan Tahun 2011

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 58-61)

Dokumen terkait