• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah 1. Kemampuan Ekonomi Daerah

2.1.4.2. Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Transportasi sebagai salah satu penggerak roda perekonomian sangatlah penting bagi perkembangan daerah perkotaan disamping dukungan kualitas jalan yang baik. Sarana jalan yang dimiliki Pemerintah Kota Banjarbaru, sangat bermanfaat untuk memperlancar kegiatan ekonomi maupun non ekonomi masyarakat. Potensi jalan yang ada di Wilayah Kota Banjarbaru mencakup jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota.

Dengan itu akses masyarakat kepada fasilitas publik ataupun mobilitas perekonomian akan semakin mudah dan efisien yang pada gilirannya akan mendorong tingkat perekonomian daerah itu sendiri. Sehingga keterkaitannya terhadap sosial ekonomi masyarakat sangat erat dan akan berdampak kepada ketersediaan sumber daya. Dalam hal pelayanan umum, transportasi sangat penting peranannya sebagai sarana penyedia jasa angkutan guna mendorong pemerataan pelayanan dan mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan publik yang tersedia.

Bidang transportasi/perhubungan yang ada di Kota Banjarbaru meliputi perhubungan darat dan perhubungan udara. Perhubungan darat yang berupa jalan darat yang ada di Kota Banjarbaru merupakan penghubung yang sangat vital bagi arus lalu lintas antara ibukota Provinsi Kalimantan Selatan dengan 13 kabupaten/kota lainnya dan sekaligus penghubung utama antara Provinsi Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Peningkatan kualitas perhubungan harus pula didukung dengan peningkatan prasarana jalan dan jembatan.

Sampai dengan tahun 2009, sebagaimana Tabel II.37 menunjukkan jalan nasional maupun provinsi yang berada di wilayah Kota Banjarbaru mencapai 26,5 km dengan kelas jalan IIIa dan 19 km dengan kelas jalan IIIb. Untuk jalan nasional seluruhnya merupakan jalan aspal dalam kondisi baik. Jalan provinsi seluruhnya jalan aspal dengan kondisi 30,36% sedang dan 69,57% baik.

Tabel II.37

Panjang Jalan Negara, Provinsi dan Kota Menurut Kelas Jalan (Km)

Kelas Jalan Negara Provinsi Kota

Kelas I - - -

Kelas II - - -

Kelas III - - -

Kelas III a 26,500 - -

Kelas III b - 19,000 21.625

Kelas III c - - 493,550

Kelas Tidak Dirinci - - -

Jumlah 26,500 19,000 515,175

Sumber: Kota Banjarbaru dalam Angka 2010

35 Karakteristik Jaringan Jalan di Wilayah Kota Banjarbaru Tahun 2009 (Km)

Karakteristik Jalan

Status

Negara/Nasional Provinsi Kota Jumlah

(Km) (%) (Km) (%) (Km) (%) (Km) (%)

1. Jenis Permukaan

A Aspal 26.50 100 19.00 100 428.839 83,24 474.339 84,60

B Batu 8.279 1,61 8.279 1,47

C Kerikil - 0.00 0.00 0.00

D Tanah 78.057 15.15 78.057 12,93

Jumlah 26.50 100 19.00 100 515.175 100.0 560.675 100.0

2. Kondisi

A Baik 26.50 100 13.22 69,57 282.274 54,79 321.994 57,42

B Sedang 5.77 30,36 153.830 29,85 159.600 28,46

C Sedang/Rusak 0.00 0.00 0.00 0.0

D Rusak - 0,00 73.226 14,21 73.226 13,06

E Rusak Berat 5.845 1,13 5.845 1,04

Jumlah 26.50 100 19.00 100 515.175 100 560.675 100

Sumber : Kota Banjarbaru dalam Angka 2010

Jalan kota yang dibawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kota Banjarbaru sepanjang 515,175 km yang terdiri dari 428,839 Km permukaannya sudah beraspal dan 54,79% atau 282,274 km kondisinya baik, Kondisi jalan dengan permukaan berbatu, kerikil dan tanah masing-masing adalah 8,279 km, 0 km dan 78,057 km. Kondisi jalannya yang rusak berat 1,13%, yang rusak 14,21% dan yang kondisinya sedang 29,85%.

Panjang jalan terpanjang adalah jalan kelas IIIc dengan panjang 493,550 km.

Jika dilihat panjang jalan pada masing-masing kecamatan, ruas terpanjang berada di Kecamatan Landasan Ulin dengan total panjang 125.646 km dengan jenis permukaan aspal 101.993 km dan tanah 23.653 km dengan luas Kecamatan Landasan Ulin adalah 92,42 km2 atau 24,9 persen dari luas Wilayah Kota Banjarbaru. Sementara Kecamatan Cempaka dengan luas wilayah 146,70 km2 atau 39,5 persen wilayah Kota Banjarbaru, memiliki jalan dengan panjang keseluruhan 124.968 km dengan jenis permukaan aspal 97.786 km, batu 4.034 km, dan tanah 23.148 km. Perbandingan luas wilayah kecamatan dengan panjang jalan yang dimiliki dapat dilihat dalam Tabel II.39. Secara proporsional dengan luas wilayah masing-masing kecamatan, Kecamatan Banjarbaru Utara dan Banjarbaru Selatan yang memang berada di pusat kota telah mempunyai infrastruktur jalan yang lebih baik daripada kecamatan lainnya dimana luas wilayah masing-masing adalah 6,58 persen dan 5,91 persen dari luas wilayah Kota keseluruhan. Dengan mulai dilaksanakannya pembangunan pusat perkantoran Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan yang berlokasi di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru, sebagai tindaklanjut persiapan pemindahan Pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan dari Banjarmasin ke Banjarbaru, maka akselerasi pembangunan dan peningkatan jalan di Kecamatan Cempaka perlu ditingkatkan. Perbaikan infrastruktur perlu ditingkatkan seiring dengan peningkatan aktivitas pemerintahan dan masyarakat di Wilayah Kecamatan Cempaka untuk menunjang mobilitas pemerintahan nantinya.

36 Karakteristik Jaringan Jalan di Kota Banjarbaru Berdasarkan Jenis dan Kondisi Jalan,

Dirinci setiap kecamatan, Tahun 2009

Jenis Permukaan

Kondisi Permukaan Baik Sedang Rusak

Rusak

Berat Jumlah

1. Landasan Ulin

Aspal 63.014 37.768 1.211 - 101.993

Batu - - - - -

Kerikil - - - - -

Tanah 9.907 6.504 7.242 - 23.653

2. Liang Langgang

Aspal 22.094 20.196 11.515 - 53.805

Batu - - 4.245 - 4.245

Kerikil - - - - -

Tanah 4.416 1.600 4.764 - 10.780

3. Cempaka

Aspal 59.760 29.807 8.219 - 97.786

Batu 603 - 3.431 - 4.034

Kerikil - - - - -

Tanah - 1.402 15.901 5.845 23.148

4. Banjarbaru Utara

Aspal 51.420 34.622 617 - 86.659

Batu - - - - -

Kerikil - - - - -

Tanah - 6.809 7.802 - 14.611

5. Banjarbaru Selatan

Aspal 66.356 17.372 4.868 - 88.596

Batu - - - - -

Kerikil - - - - -

Tanah - 1.094 4.771 - 5.865

Sumber: Kota Banjarbaru dalam Angka 2010

Data dari sarana dan prasarana wilayah akan berguna untuk melihat tingkat ketersedian dan potensi daerah dalam transportasi, telekomunikasi, listrik, energi, air bersih, telematika dan permukiman beserta pemanfaatannya dalam mendukung aktivitas perekonomian daerah. Peningkatan atas sarana dan prasarana akan meningkatan pula kemampuan perkembangan daerah, karena kemajuannya juga ditentukan dengan baiknya kualitas dari sarana dan prasarana.

Jika dilihat dari jumlah kendaraan yang beroperasi di kota Banjarbaru, jenis kendaraan didominasi oleh sepeda motor, 81 persen pada tahun 2009 dari keseluruhan populasi kendaraan bermotor. Untuk kendaraan umum didominasi oleh bis kecil/ micro bus yang jumlahnya 4.520 unit pada tahun 2009 atau naik sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya, namun untuk jumlah bus besar di kota Banjarbaru jumlahnya masih sangat terbatas yaitu 19 unit. Sedangkan untuk kendaraan pribadi roda empat populasinya terhadap total kendaraan adalah 6 persen (pickup, sedan dan jeep). Secara umum jumlah kendaraan umum terhadap jumlah penduduk sudah cukup terpenuhi, dengan total penduduk sebanyak 171.496 orang dilayani oleh 4.520 unit mini bus. Secara keseluruhan terjadi kenaikan jumlah kendaraan bermotor sebanyak 14.6 persen. Kenaikan terbesar terjadi pada jenis truck sebesar 23.2 persen dan Sepeda Motor sebesar 16.8 persen.

Pemerintah Kota berusaha meningkatkan prasarana dan fasilitas perhubungan yang diukur dari meningkatnya terminal angkutan kota dan meningkatnya halte.

37 Jumlah Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat Dirinci Menurut Jenisnya (Unit)

Jenis Kendaraan 2009

Sepeda Motor 60.347

Scoter 208

Mini Bus/Micro Bus 4.520

Bus 19

Pick Up 1.683

Sedan 807

Jeep 1.142

Truck 1.935

Jeep 1.142

Roda Tiga 54

Sumber: Kota Banjarbaru dalam Angka 2010

Sebagai langkah untuk mengantisipasi atas pemindahan Pusat Perkantoran Pemerintah Provinsi ke Kota Banjarbaru, tentunya penyediaan infrastruktur dan sarana transportasi harus dipersiapkan dengan baik secara proporsional dengan perkembangan penduduk dan aktivitas/mobilitasnya karena akan terjadi mobilisasi orang yang cukup besar. Tentunya arus lalulintas akan semakin padat dan ramai. Dimana saat ini jumlah trayek berjumlah 11 tujuan, tentunya ini harus diperluas untuk melayani arus mobilitas yang semakin ramai tersebut. Namun perlu diingat pula, penentuan titik-titik tujuan dari setiap trayek harus dapat mencakup keseluruhan akses masyarakat.

Untuk transportasi udara jumlah penumpang yang berangkat dari Bandara Syamsudin Noor pada tahun 2009 sebanyak 1.032.415 orang sedangkan untuk jumlah penumpang yang datang ke Bandara Syamsudin Noor berjumlah 1.017.582 orang.

Sedangkan jumlah bagasi yang dibongkar dan dimuat berjumlah 8.248.976 ton dan 10.442.731 ton, secara rata-rata arus penumpang, baik kedatangan maupun keberangkatan mengalami kenaikan sebesar 6.5 persen. Untuk frekuensi kedatangan dan sebaliknya tidak mengalami kenaikan yang signifikan meskipun secara kuantitas terjadi kenaikan jumlah penumpang dan barang.

Tabel II.41

Jumlah Pesawat dan Penumpang yang Berangkat dari Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Tahun 2005 dan 2009

B u l a n Jumlah Pesawat

2005 2009

Jumlah Penumpang Jumlah Bagasi Jumlah Penumpang Jumlah Bagasi

Naik Turun Bongkar Muat Naik Turun Bongkar Muat

Januari 708 51,821 53,362 490,975 394,095 77.792 84.704 810.153 533.691

Pebruari 555 45,145 44,339 436,544 341,217 72.186 71.131 634.639 454.425

Maret 626 53,249 48,352 430,879 341,269 81.093 77.329 675.407 521.271

April 572 52,364 49,121 428,887 285,991 77.026 74.180 656.570 481.393

M e i 580 52,352 50,089 453,151 338,057 77.026 74.180 656.570 481.393

J u n i 622 56,715 51,909 478,876 424,596 90.737 85.120 718.631 613.066

J u l i 711 70,400 70,337 715,528 550,802 93.010 94.278 916.885 654.568

Agustus 640 64,514 61,458 593,142 511,101 89.403 83.007 1.061.494 992.823

September 604 63,701 59,992 591,701 486,631 92.675 75.713 871.043 912.146

Oktober 587 53,639 46,877 472,399 453,455 88.807 105.445 1.282.761 902.234

Nopember 617 56,342 60,256 586,746 467,708 89.388 89.245 951.949 793.241

Desember 638 60,580 56,457 560,597 487,391 103.272 103.250 1.206.629 908.725 Jumlah 7,460 680,822 652,549 6,239,425 5,082,313 1.032.415 1.017.582 10.442.731 8.248.976

Sumber: Kota Banjarbaru dalam Angka 2005 & 2009

38 tidak begitu dominan, tetapi dalam menunjang pembangunan di daerah ini cukup besar.

Tanpa adanya kontribusi telekomunikasi, dunia usaha di daerah ini tidak semaju seperti sekarang. Berbagai usaha pemerintah untuk memperlancar pelayanan komunikasi, salah satunya peningkatan mutu layanan jasa Pos. Namun tidak dapat dipungkiri dengan maraknya pengembangan teknologi informasi, pemakaian jasa Pos semakin berkurang.

Sedangkan pemakaian internet dan telekomunikasi yang menggunakan teknologi wireless terus berkembang pesat.

Tabel II.42.

Jumlah Fasilitas Pelayanan Pos Setiap Kecamatan

Kecamatan Kantor Pos

Pembantu Rumah Pos Pos Keliling Desa

Landasan Ulin 1 - -

Liang Anggang - 1 -

Cempaka 1 1 -

Banjarbaru Selatan - - -

Banjarbaru Utara - - -

Jumlah 2 2 -

Sumber : Kota Banjarbaru Dalam Angka, 2009

Data dari PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Banjarbaru dapat dilihat bahwa di wilayah Kota Banjarbaru terdapat 2 Kantor Pos Pembantu dan 2 Rumah Pos. Nilai benda pos yang terjual selama tahun 2009 sebesar 6,30 milyar rupiah, dimana yang terbanyak adalah dari penjualan Materai. Sementara jika dilihat dari arus penerimaan dan pembayaran maka arus penerimaan lebih banyak dibandingkan arus pembayaran, arus penerimaan terbanyak berasal dari pembayaran giro pos atau 67.91 persen dari total arus penerimaan. Jika dilihat dari infrastruktur pelayanan pos, saat ini pelayanan pos masih terpusat di kecamatan Banjarbaru Utara, 76 persen jumlahnya dari keseluruhan fasilitas pelayanan pos dari seluruh kecamatan yang berjumlah 2 unit.

Pelanggan listrik yang tercatat pada PT.PLN Ranting Banjarbaru berjumlah 60.198 dengan berbagai jenis tarif . KWH terjual sebanyak 138.796.299 dengan nilai mencapai 94,95 milyar rupiah. Nilai tersebut terdiri dari beberapa jenis pelanggan yaitu 1,85 milyar rupiah pelanggan sosial, pelanggan rumah tangga 48,43 milyar rupiah, pelanggan usaha 24,33 milyar rupiah, industri 9,21 milyar rupiah, Kantor dan PJU 10,48 milyar rupiah dan 671,2 juta rupiah dari pelanggan lain-lain (PS dan TS)

Tabel II.43

Jumlah Pelanggan Listrik, VA Tersambung dan Kwh Terjual Di PT PLN Ranting Banjarbaru Menurut Jenisnya Tahun 2009

Jenisnya Jenis Pelanggan VA

Terpasang KWH Terjual

Sosial S2 1.055 2.211.400 3.085.366

Rumah tangga R 55.576 42.631.900 84.760.898

Usaha B 2.998 15.071.400 27.151.496

Industri I 62 6.547.100 12.034.687

Kantor/ PJU PI s.d P3 507 6.897.605 11.673.512

PS & TS - - - 90.340

Jumlah 60.198 73.359.405 138.796.299

Sumber : PT. PLN Ranting Banjarbaru

39 Kabupaten Banjar di Kota Banjarbaru menunjukkan bahwa dari jumlah 8,964 juta m3 air bersih yang diproduksi sekitar 8,512 juta m3 telah didistribusikan, namun yang terjual hanya 6,066 juta m3 saja. 2,445 juta m3 sisanya telah susut atau hilang. Jumlah air bersih yang diproduksi dan didistribusi kan tersebut masih termasuk untuk Kabupaten Banjar, karena merupakan satu sistem pengolahan dan pendistribusian.

Jumlah pelanggan air minum di Kota Banjarbaru mencapai 15.570 pelanggan dengan rincian di kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang ada 2.408 pelanggan, Cempaka 326, Banjarbaru Utara 4.290 pelanggan dan Banjarbaru Selatan 8.546 pelanggan.

Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II.44

Jumlah Pelanggan Air Minum Dirinci Setiap Kecamatan Tahun 2009

Kecamatan Pelanggan (Rumah Tangga)

1. Landasan Ulin dan Liang Anggang 2.408

2. Cempaka 326

3. Banjarbaru Utara 4.290

4. Banjarbaru Selatan 8.546

Jumlah 13.574

Sumber : P D A M Kabupaten Banjar

Salah satu sektor yang dapat diandalkan sebagai sumber devisa negara adalah sektor Pariwisata. Pembangunan di bidang pariwisata diarahkan untuk meningkatkan gerak roda perekonomian daerah melalui pengembangan potensi kepariwisataan yang dapat memberikan multiplier effect terhadap penyerapan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat serta meningkatan penerimaan daerah. Nama dan Alamat Objek Wisata yang ada di Kota Banjarbaru pada Tahun 2009 adalah sebagaimana Tabel 2.45 berikut.

Tabel II.45

Nama dan Alamat Objek Wisata yang Ada di Kota Banjarbaru Tahun 2009

No. Nama Objek Wisata Alamat

1 Taman Chandra Kirana Jl . A.Yani Km 28

2 Kolam Renang Idaman Jl. Taman Gembira Barat

3 Lapangan Golf Swargaloka Jl. A. Yani Km. 27

4 Taman Van Der Pijl Jl. A. Yani Km. 34

5 Taman Air Mancur Mingguraya Jl. A.Yani Km. 34

6 Taman Bermain Idaman Jl. A.Yani Km. 34

7 Warung Minggu Raya Jl. A.Yani Km. 34

8 Sirkuit Sungai Ulin Jl. PM. Noor Sei Ulin

9 Sirkuit Cempaka Cempaka

10 Pendulangan Intan Cempaka & Pumpung Sungai Tiung Cempaka

11 Lesehan Bina Wisata Jl. Mentaos Timur

12 Hutan Pinus Jl. Mentaos Timur

13 Museum Lambung Mangkurat Jl. A.Yani Km 34

14 Makam Pahlawan Bumi Kencana Jl. A.Yani Km 24

15 Makam Syuhada Haji Jl. A.Yani Km 24

16 Makam H. Hasan Basri Jl. A.Yani Km 20

17 Makam Ratu Syarifah Kecamatan Cempaka

18 Lapangan DR. Murjani Jl. A.Yani Km 34

19 Stadion Mini Gawi Sabarataan Jl. RO. Ulin

20 Bandara Syamsudin Noor Jl. A.Yani Km 25

21 Bundaran Simpang Empat Jl. A.Yani Km 35,5

22 Monumen Trisakti Kecamatan Cempaka

23 Danau Kota Banjarbaru Kecamatan Landasan Ulin

24 Tugu Selamat Datang Jl. A.Yani Km 26

40

25 Bakantan Park Gt Manggis

26 Agrowisata Durian Gt Manggis

27 Kota Citra Graha Park Kota Citra Jl A Yani Km 18

28 Museum Permata Kec. Landasan Ulin

29 Museum Lahan Rawa Kec. Landasan Ulin

30 Tugu Adipura Jl. A. Yani Km. 34

31 Taman Simpang Empat Jl. A. Yani Km. 36

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2010

Dokumen terkait