BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.4. Deskripsi Hasil Penelitian
4.4.1. Fault Tree Analysis (FTA)
Fault Tree Analysis merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
menelusuri penyebab kegagalan dengan mengetahui kejadian atau kombinasi kegagalan, maka dalam penelitian ini kegagalan tersebut berupa gangguan jaringan distribusi listrik di PT PLN (Persero) Rayon Gedangan. Sehingga, untuk menentukan penyebab gangguan jaringan distribusi listrik di PT PLN (Persero) Rayon Gedangan dengan menggunakan FTA adalah sebagai berikut:
4.4.1.1. Identifikasi Undisired Event
Undisired Event merupakan kejadian-kejadian yang diharapkan tidak
terjadi. Kejadian-kejadian yang diharapkan tidak terjadi yakni adanya gangguan dalam penyaluran listrik. Gangguan-gangguan tersebut terletak pada pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi. Dari undisired event tersebut dipilih satu
yang peting tersebut dapat disebut dengan top event. Gangguan dalam distribusi listrik lebih sering terjadi dibandingkan dengan gangguan yang terletak pada pembangkit maupun saluran transmisi, sehingga jaringan distribusi listrik dipilih sebagai top event. Selain itu gangguan pada jaringan distribusi listrik lebih kompleks karena menyalurkan tenaga listrik sampai ke pelanggan asehingga aset dan jaringan yang dimiliki lebih banyak dan lebih rentan terhadap gangguan. Pemilihan top event juga harus jelas terdefinisi, teramati dan terukur (Blanchard, 1999). Syarat-syarat tersebut menjadi alasan pemilihan gangguan jaringan distribusi listrik sebagai top event, yakni sebagai berikut:
1. Terdefinisi adalah terjadinya gangguan jaringan distribusi listrik dapat diketahui melalui laporan pelanggan bahwa ada gangguan jaringan distribusi listrik maupun diketahui sendiri oleh PT PLN (Persero). 2. Teramati bahwa gangguan jaringan distribusi listrik tersebut ada
penyebabnya, dapat diketahui letak gangguannya untuk kemudian dilakukan tindakan korektif/perbaikan atas gangguan tersebut.
3. Terukur maksudnya bahwa gangguan pada jaringan distribusi listrik tersebut dapat diukur ataupun dihitung frekuensinya.
Setelah menntukan top event ditentukan, selanjutnya kejadian-kejadian yang menjadi penyebab gangguan jaringan distribusi listrik diturunkan menjadi level-level yang lebih rendah sampai ditemukan kejadian paling dasar atau disebut
Fault Tree Diagram disusun berdasarkan letak gangguan dalam jaringan
distribusi listrik dengan menggambarkan komponen-komponen yang berupa: Gardu Induk (GI), Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Gardu Distribusi, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan Jaringan Pelanggan. Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk menentukan penyebab-penyebab gangguan hingga paling dasar dengan mengurutkan penyebab adanya gangguan jaringan distribusi listrik tersebut. Langkah-langkah penyusunan Fault Tree sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi letak gangguan jaringan distribusi listrik
Identifikasi letak gangguan dilakukan untuk menelusuri letak-letak gangguan secara mendetail pada jaringan distribusi listrik. Identifikasi ini meliputi semua komponen dalam jaringan distribusi listrik, dimulai dari gardu induk sampai ke jaringan pelanggan sehingga ditemukan kemungkinan gangguan. Secara umum, penyebab gangguan jaringan distribusi listrik disebabkan karena kerusakan peralatan yang dipakai dalam menyalurkan listrik. Akibat dari gangguan tersebut adalah terganggunya stabilitas sistem dan menimbulkan pemadaman listrik sementara hingga dilakukannya perbaikkan terhadap gangguan tersebut.
Untuk mengetahui karakteristik penyebab gangguan, maka akan diidentifikasi gangguan-gangguan tersebut berdasarkan letaknya pada jaringan distibusi listrik. Penentuan identifikasi letak gangguan berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan. Identifikasi letak gangguan pada
tabel 4.6, dan tabel 4.7 dibawah ini.
Tabel 4.3
Identifikasi Penyebab Gangguan Jaringan Distribusi Listrik yang Terletak pada Gardu Induk
Gangguan Penyebab Gangguan
Gangguan transmisi Gangguan peralatan
Swicth Gear rusak Gangguan peralatan Pemutus tegangan (PMT) GI
rusak
Gangguan peralatan Transformator rusak Gangguan peralatan Sumber: Data perusahaan yang telah diolah
Gangguan yang terletak pada gardu induk disebabkan oleh gangguan pada transmisi, switch gear, pemutus tegangan (PMT) di gardu induk rusak dan transformator rusak. Gangguan-gangguan tersebut disebabkan oleh gangguan peralatan.
Tabel 4.4
Identifikasi Penyebab Gangguan Jaringan Distribusi Listrik yang Terletak pada Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
Gangguan Penyebab Gangguan
Tiang roboh Gangguan material Gangguan alam Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) terganggu
Aktivitas manusia Gangguan alam Gangguan binatang Saluran Kabel Tegangan
Menengah (SKTM) terganggu
Aktivitas manusia Isolator rusak Gangguan peralatan
Gangguan material Penangkal petir rusak Gangguan alam Konektor rusak Gangguan peralatan
Gangguan material Pemutus tegangan (PMT)
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) rusak
Gangguan peralatan Gangguan material Pelebur rusak Kesalahan instalasi Jumper putus Kesalahan instalasi Gangguan material
oleh gangguan pada tiang listrik, saluran udara tegangan menengah (SUTM), saluran kabel tegangan menengah (SKTM), isolator, penangkal petir, konektor, pemutus tegangan JTM, pelebur dan jumper. Gangguan pada tiang listrik diakibatkan oleh gangguan material dan gangguan alam. Gangguan pada SUTM diakibatkan oleh aktivitas manusia, gangguan alam dan gangguan binatang. Gangguan pada SKTM terjadi diakibatkan oleh aktivitas manusia. Isolator rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan dan gangguan material. Penangkal petir rusak diakibatkan oleh gangguan alam. Konektor rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan dan gangguan meterial. Pemutus tegangan (PMT) JTM rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan dan gangguan material. Pelebur rusak diakibarkan oleh keslaahn instalasi. Serta, jumpur putus diakibatkan oleh kesalahan instalasi dan gangguan material.
Tabel 4.5
Identifikasi Penyebab Gangguan Jaringan Distribusi Listrik yang Terletak pada Gardu Distribusi
Gangguan Penyebab gangguan
Transformator gardu distribusi rusak
Gangguan peralatan Gangguan binatang Isolator rusak Gangguan peralatan
Gangguan material Penangkal petir (arrester)
rusak
Gangguan alam Pelebur rusak Kesalahan instalasi Jumper putus Kesalahan instalasi Gangguan material Kabel putus Aktivitas manusia
Gangguan alam Kubikel Gardu Distribusi rusak Gangguan peralatan
Gangguan alam Sumber: Data perusahaan yang telah diolah
rusaknya transformator pada gardu distribusi, isolator, penangkal petir, pelebur, jumper putus, kabel putus, dan kubikel gardu distribusi rusak. Transformator rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan dan gangguan binatang. Isolator rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan dan gangguan material. Penangkal petir rusak diakibatkan oleh gangguan alam. Pelebur rusak diakibarkan oleh keslaahn instalasi. Jumper putus diakibatkan oleh kesalahan instalasi dan gangguan material. Kubikel Gardu induk rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan dan gangguan alam.
Tabel 4.6
Identifikasi Penyebab Gangguan Jaringan Distribusi Listrik yang Terletak pada Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Gangguan Penyebab gangguan
Tiang roboh Gangguan material Gangguan alam Isolator rusak Gangguan peralatan
Gangguan material Konektor rusak Gangguan peralatan
Gangguan material Pelebur rusak Kesalahan instalasi Jumper putus Kesalahan instalasi Gangguan material Kabel putus Aktivitas manusia
Gangguan alam Pemutus tegangan (PMT)
rusak
Gangguan peralatan Gangguan material Sumber: Data perusahaan yang telah diolah
Gangguan yang terletak pada jaringan tegangan rendah disebabkan oleh tiang roboh, isolator rusak, konektor rusak, pelebur rusak, jumper putus, kabel putus, dan pemutus tegangan (PMT) rusak. Tiang listrik roboh diakibatkan oleh gangguan material dan gangguan alam. Isolator rusak
tegangan (PMT) rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan dan gangguan material.
Gangguan yang terletak pada jaringan pelanggan disebabkan oleh gangguan pada kubikel APP, kabel saluran rumah (SR) putus, dan MCB rusak. Gangguan Kubikel APP terjadi karena gangguan material dan gangguan peralatan. Kabel sambungan rumah putus terjadi karena gangguan material dan gangguan alam. MCB rusak terjadi karena kesalahan instalasi dan gangguan peralatan.
Tabel 4.7
Identifikasi Penyebab Gangguan Jaringan Distribusi Listrik yang Terletak pada Jaringan Pelanggan
Gangguan Penyebab gangguan Kubikel APP Gangguan material
Gangguan peralatan Kabel Sambungan Rumah
(SR) putus
Gangguan material Gangguan alam MCB rusak Kesalahan instalasi
Gangguan peralatan Sumber: Data perusahaan yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa penyebab gangguan yang terletak pada Gardu Induk adalah karena adanya gangguan pada peralatan. Gangguan pada JTM dan gardu distribusi disebabkan oleh aktivitas manusia, kesalahan instalasi, gangguan peralatan, gangguan alam, dan aktivitas binatang. Gangguan pada JTR dan Jaringan pelanggan disebabkan oleh aktivitas manusia, kesalahan instalasi, gangguan peralatan dan gangguan alam. Gangguan tersebut terjadi pada beberapa komponen jaringan distribusi listrik. Hasil dari karakteristik ini digunakan untuk membuat Fault Tree.
Setelah mengidentifikasi gangguan pada sistem jaringan distribusi listrik selanjutnya menyusun urutan kombinasi penyebab gangguan jaringan distribusi listrik di PT PLN Rayon Gedangan dan membuat fault tree berdasarkan kombinasi tersebut. Pembuatan diagram Fault Tree menggunakan simbol-simbol Boolean.
Berikut ini adalah gambar fault tree gangguan jaringan distribusi listrik:
Sumber: Data perusahaan yang telah diolah Gambar 4.4
Fault Tree Gangguan Jaringan Distribusi Listrik
Gangguan jaringan distribusi listrik sebagai top event disebabkan oleh gangguan yang terjadi pada gardu induk atau jaringan tegangan menengah atau gardu distribusi atau jaringan tegangan rendah atau jaringan pelanggan. Ganguan-gangguan tersebut kemudian di transfer in pada gambar selanjutnya yang meyatakan penyebab gangguan yang lebih rinci.
Sumber: Data perusahaan yang telah diolah Gambar 4.5
Sub-Fault Tree Gangguan Jaringan Distribusi Listrik (kode 2)
Pada gambar 4.5 gangguan pada gardu induk (kode 2) disebabkan oleh gangguan transmisi (kode 7), swicthgear (kode 8), PMT Gardu Induk (kode 9), transformator Gardu Induk (kode 10). Gangguan-gangguan tersebut disebabkan oleh gangguan pada peralatan (kode 29).
Sumber: Data perusahaan yang telah diolah Gambar 4.6
Sub-Fault Tree Gangguan Jaringan Distribusi Listrik (kode3)
Berdasarkan gambar 4.6 Gangguan yang terletak pada jaringan tegangan menengah (kode 3) disebabkan oleh gangguan pada tiang listrik roboh (kode 11), saluran udara tegangan menengah (kode 12), saluran kabel tegangan menengah (kode 13), isolator rusak (kode 14), penangkal petir rusak
pelebur rusak (kode 18) dan jumper putus (kode 19). Gangguan pada tiang listrik diakibatkan oleh gangguan material (kode 28) dan gangguan alam (kode 30). Gangguan pada SUTM diakibatkan oleh aktivitas manusia (kode 26), gangguan alam (kode 30) dan gangguan binatang (kode 31). Gangguan pada SKTM terjadi diakibatkan oleh aktivitas manusia (kode 26). Isolator rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan (kode 29) dan gangguan material (28). Penangkal petir rusak diakibatkan oleh gangguan alam (kode 30). Konektor rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan (kode 29) dan gangguan meterial (kode 28). Pemutus tegangan (PMT) JTM rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan (kode 29) dan gangguan material (kode 28). Pelebur rusak diakibarkan oleh kesalahan instalasi (kode 27). Serta, jumper putus diakibatkan oleh kesalahan instalasi (kode 27) dan gangguan material (kode 28).
Sumber: Data perusahaan yang telah diolah Gambar 4.7
disebabkan oleh isolator rusak (kode 14), penangkal petir rusak (kode 15), , pelebur rusak (kode 18), jumper putus (kode 19), transformator rusak (kode 20), kabel putus (kode 21) dan kubikel rusak (kode 22). Isolator rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan (kode 29) dan gangguan material (28). Penangkal petir rusak diakibatkan oleh gangguan alam (kode 30). Pelebur rusak diakibatkan oleh kesalahan instalasi (kode 27). Jumper putus diakibatkan oleh kesalahan instalasi (kode 27) dan gangguan material (kode 28). Transformator rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan (kode 29) dan gangguan binatang (kode 31). Kabel putus diakibatkan oleh aktivitas manusia (kode 26) dan gangguan alam (kode 30). Serta, kubikel rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan (kode 29) dan gangguan alam (kode 30).
Sumber: Data perusahaan yang telah diolah Gambar 4.8
Sub-Fault Tree Gangguan Jaringan Distribusi Listrik (kode 5)
Berdasarkan gambar 4.8 gangguan yang terletak pada jaringan tegangan rendah disebabkan oleh tiang roboh (kode 11), isolator rusak (kode 14), konektor rusak (kode 16), pemutus tegangan (PMT) rusak (kode 17),
Tiang listrik roboh diakibatkan oleh gangguan material (kode 28) dan gangguan alam (kode 30). Isolator rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan (kode 29) dan gangguan material (kode 28). Konektor rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan (kode 29) dan gangguan meterial (kode 28). Pemutus tegangan (PMT) rusak diakibatkan oleh gangguan peralatan (kode 29) dan gangguan material (kode 28).
Sumber: Data perusahaan yang telah diolah Gambar 4.9
Sub-Fault Tree Gangguan jaringan distribusi listrik (kode 6)
Gangguan yang terletak pada jaringan pelanggan disebabkan oleh gangguan pada kubikel APP (kode 23) , kabel saluran rumah (SR) putus (kode 24), dan MCB rusak (kode 25). Gangguan Kubikel APP terjadi karena gangguan material (kode 28) dan gangguan peralatan (kode 29). Kabel sambungan rumah putus terjadi karena gangguan material (kode 28) dan gangguan alam (kode 30). MCB rusak terjadi karena kesalahan instalasi (kode 26) dan gangguan peralatan (kode 29).
Tabel 4.8
Keterangan Gambar Fault Tree
Sumber: Data perusahaan yang telah diolah
Berdasarkan fault tree tersebut kemudian dicari kombinasi kejadian yang penyebab gangguan jaringan distribusi listrik dengan menentukan
Minimal Cut Set.
Kode Keterangan
1 Gangguan jaringan distribusi listrik 2 Gardu Induk
3 Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 4 Gardu Distribusi
5 Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 6 Jaringan Pelanggan
7 Gangguan Transmisi 8 Swicth Gear rusak
9 PMT Gardu Induk rusak
10 Transformator Gardu Induk rusak 11 Tiang roboh
12 Saluran Udara Tegangan Menengah terganggu 13 Saluran Kabel Tegangan Menengah terganggu 14 Isolator rusak
15 Penangkal petir rusak 16 Konektor rusak
17 Pemutus Tegangan (PMT) rusak 18 Pelebur rusak
19 Jumper putus
20 Transformator Gardu Distribusi rusak 21 Kabel putus
22 Kubikel Gardu Distribusi rusak 23 Kubikel APP rusak
24 Sambungan Rumah (SR) putus 25 MCB rusak 26 Aktivitas manusia 27 Kesalahan instalasi 28 Gangguan Material 29 Gangguan Peralatan 30 Gangguan alam 31 Gangguan binatang
Minimal Cut Set adalah sebuah kombinasi-kombinasi kejadian dasar
yang dapat menyebabkan kegagalan utama. Sehingga, Minimal Cut Set digunakan untuk memperoleh akar permasalahan yang menyebabkan kegagalan utama (top
event) yakni gangguan pada jaringan distribusi listrik di PT PLN (Persero) Rayon
Gedangan. Berikut ini adalah Minimal Cut Set dari gangguan jaringan distribusi listrik di PT PLN (Persero) Rayon Gedangan:
Top event 1 = 2 + 3 + 4 + 5 + 6 = (7 + 8 + 9 + 10) + (11 + 12 + 13 + 14 + 15 + 16 + 17 + 18 + 19) + (14 + 15 + 18 + 19 + 20 + 21 + 22) + ( 11 + 14 + 16 + 17 + 18 + 19 + 21) + (23 + 24 + 25 + 26) = {(29) + (29) + (29) + (29)} + {(28 + 30) + (26 + 30 + 31) + (26) + (28 + 29) + (30) + (28 + 29) + (27) + (27 + 28)} + {(28 + 29) + (30) + (27) + (27 + 28) + (29 + 31) + (26 + 30) + (29 + 30)} + {(28 + 30) + (28 + 29) + (28 + 29) + (28 + 29) + (27) + (27 + 28) + (26 + 30)} + {(28 + 29) + (28 + 30) + (27 + 29)}
Setelah penjabaran Minimal Cut Set di atas kejadian yang sama akan di eliminasi menjadi satu kode kejadian sehingga hanya didapatkan enam kode yakni (26), (27), (28), (29), (30), dan (31). Keenam kejadian ini merupakan Basic
Event yang menyebababkan kegagalan utama pada gangguan jaringan distribusi
listrik di PT PLN (Persero) Rayon Gedangan. Berikut ini adalah keterangan kode tersebut :
Kesalahan Instalasi (27) Gangguan Material (28) Gangguan Peralatan (29) Gangguan Alam (30) Gangguan Binatang (31)
Hasil dari minimal cut set ini kemudian dijadikan input pada tahap berikutnya yakni FMEA untuk menentukan prioritas penyebab gangguan jaringan distribusi listrik di PT PLN (Persero) Rayon Gedangan.