• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Proses Kreatif Berdasarkan Model Dinamis Csikszentmihalyi Mihaly…

3. Field (Lingkungan sosial)…

Kondisi lingkungan seperti sosial ekonomi, nilai–nilai yang ada dalam masyarakat, mobilitas, konflik, maupun kompleksitas sistem sosial dapat

mempengaruhi kreativitas. Selain itu, penilaian lingkungan sosial sangat dibutuhkan untuk melihat ide-ide baru yang dihasilkan oleh individu sehingga dapat membedakan ide mana yang biasa saja dan mana yang sesungguhnya kreatif. Biasanya, penilaian ini dilihat sebagai sesuatu yang mengikuti dan dapat terpisah dari tindakan individu.

Menurut Csikszentmihalyi (1996; 1999), penilaian terhadap produk individu dilakukan oleh field. Field terdiri dari semua orang yang berada disekitar individu, seperti keluarga, sahabat, teman serta orang yang berada disekitar domain dan berpengalaman dalam domain yang ditekuni oleh individu. Field dapat mempengaruhi tingkat kreativitas seseorang dengan 3 cara, yaitu bersikap reaktif atau proaktif terhadap karya individu, cara penyeleksian karya baru (menggunakan kriteria yang ketat atau tidak), hubungan yang baik dengan lingkungan sosial dan mampu mendukung domain.

Faktor penting yang dapat membantu individu mengenal field

kemampuan mengakses field. Seseorang dapat mengakses field antara lain berkomunikasi dan berinteraksi atau bekerja sama dengan rekan kerja yang lai atau komunitas-komunitas, tokoh-tokoh penting atau pakar-pakar dalam bidang yang diminati. Pemikiran-pemikiran individu maupun karya-karyanya akan mendapat penilaian berdasarkan kriteria-kriteria dari field. Dengan mampu mengakses field, individu akan mendapatkan saran, kritik, penerimaan, penghargaan, maupun penolakan dari field sebagai pendorong bagi untuk mengembangkan karyanya.

Suatu domain tidak dapat dirubah tanpa adanya persetujuan atau penilaian baik secara langsung maupun tidak langsung dari field. Domain dan

field dapat saling mempengaruhi. Terkadang domainmenentukan hal-hal yang boleh dikerjakan atau tidak oleh field. Terkadang field bukan orang yang kompeten dalam domain dan memberikan kontrol yang berlebihan, sehingga pada suatu waktu field tidak mampu mempresentasikan domain dengan baik.

Proses kreatif sering dianggap dimulai dari individu dengan proses mentalnya. Sebelum individu memulai proses mengolah informasi yang ada, disekitarnya sudah ada informasi-informasi yang disebarkan oleh domain. Informasi ini akan diserap individu, kemudian diolah menggunakan kemampuan dan pengalaman pribadi yang dimiliki. Pengolahan informasi ini terkadang membutuhkan waktu yang lama sehingga individu membutuhkan motivasi yang kuat dalam dirinya. Alur interaksi dari domain, field dan indivdu

dalam proses kreatif dapat dilihat pada skema dibawah ini (Csikszentmihalyi, 1998; 1996). Dibawah ini merupakan alur interaksi domain, field dan individu.

DOMAIN (Sistem simbol )

Budaya

FIELD (Organisasi sosial dari

domain ) Sistem sosial Menghasilkan variasi dan perubahan mengontrol menyeleksi

Tindakan dan struktur informasi disebarkan

PERSON

Motivasi dan pengalaman pribadi

C.Metode Penelitian Csikszentmihalyi Mihaly

Pada tahun 1990 sampai dengan 1995, Csikszentmihalyi dan mahasiswanya di Universitas Chicago mewawancara 91 kelompok-kelompok orang luar biasa. Teknik wawancara yang digunakan adalah deep interview

dengan tujuan untuk membantu membuat gambaran tentang orang kreatif, terjadinya proses kreatif, dan kondisi-kondisi yang memengaruhinya. Wawancara dilakukan dikantor atau dirumah responden. Wawancara akan direkam dan kemudian dibuat verbatimnya. Secara keseluruhan wawancara berlangsung selama 2 jam, namun ada yang lebih singkat atau lebih lama. Wawancara secara umum menggunakan pedoman pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Terkadang tidak menggunakan kata-kata yang sama pada setiap responden karena lebih memprioritaskan wawancara berjalan sealami mungkin. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terdapat 4 tema besar, yaitu prioritas pada karier dan kehidupan, hubungan (teman, keluarga), kebiasaan kerja/wawasan, serta dinamika dan struktur perhatian pada bidang sastra.

Pemilihan responden menggunakan teknik snowball, dimana responden selanjutnya merupakan referensi dari responden yang diwawancarai sebelumnya. Responden yang dipilih harus memenuhi tiga syarat. Pertama, orang tersebut memiliki telah melakukan sesuatu pembaharuan dalam bidang tertentu, misalnya dalam bidang seni, bisnis, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. Kedua, orang tersebut masih aktif dalam bidangnya. Ketiga, orang tersebut berumur sekitar 60 tahun (untuk beberapa kasus, responden berusia

lebih muda). Jumlah responden yang digunakan diseimbangkan antara pria dan wanita.

Setiap responden menerima surat pemberitahuan penelitian dan surat permintaan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Apabila tidak ada tanggapan dalam 3 minggu, Csikszentmihalyi dan tim akan mengirimkannya kembali dan mencoba menghubungi melalui telepon. Dari 275 responden, sebagian responden mengundurkan diri, sebagian menerima, dan seperempatnya tidak menanggapi/tidak dapat dilacak keberadaannya. Pada responden yang terpilih, didalamnya terdapat beberapa orang kreatif yang sudah diakui, yaitu 14 peraih nobel (4 orang dari bidang fisika, 4 orang dari bidang kimia, 2 orang dari bidang literatur, 2 orang dari bidang fisiologi/kedokteran, 1 bidang perdamaian dan 1 bidang ekonomi). Responden yang mengundurkan diri beralasan berkaitan dengan kesehatan atau tidak memiliki banyak waktu untuk mengikuti wawancara.

Para tokoh sastra dunia yang menjadi subyek penelitian Csikszentmihalyi adalah Mark Strand, Hilde Domin, Anthony Hecht, Madeleine L’Engle, dan Richard Stern. Hasil penelitian Csikszentmihalyi (1996; 1999) mengemukakan bahwa para tokoh sastra biasanya membaca, melihat atau berdiskusi dengan ahli-ahli sastra untuk mendapatkan suatu informasi. Mereka menginternalisasikan sebanyak mungkin informasi yang mereka dapat dari apa yang mereka anggap karya terbaik dari penulis sebelumnya. Mereka tidak hanya melibatkan satu domain saja dalam berkarya. Misalnya Hilde Domin melibatkan kemampuannya dalam berbagai bahasa,

Anthony Hecht memadukan pengetahuan dalam musik dan geometri, dan L’Engle memadukan fisika kuantum dan mikrobiologi.

Para tokoh sastra tersebut bekerja sama dengan penulis-penulis senior maupun yunior, serta masuk ke sekolah-sekolah. Pada akhirnya mereka juga menjadi bagian dari field dengan mengajar, menjadi juri, editor dan lain sebagainya. Mereka berusaha melawan ‘kekacauan’ yang ada dengan karya-karyanya. Karya Mark Strand fokus pada pengalaman pelarian yang terlupakan. Pada karyanya, Hilde Domin membangun sebuah perlindungan kata dimana tindakan dan perasaan menjadi masuk akal. Anthony Hecht membangun suatu bentuk yang indah untuk mengatasi nasib yang berubah-ubah, sedangkan Madeleine L’Engle berusaha menemukan hubungan antara apa yang terjadi didalam sel manusia dengan bintang. Richard Stern focus terhadap kelemahan dari komitmen manusia. Persamaan yang ditemukan adalah adanya penekanan pada aspek irasional dan rasional, serta gairah dan disiplin.

Dokumen terkait