• Tidak ada hasil yang ditemukan

Catatan lapangan nomor : 11

Waktu pengamatan : Kamis, 7 November 2013

Tempat pengamatan : Kelas XI SLB/B YRTRW SKA

Obyek pengamatan : Kegiatan belajar-mengajar Bahasa Inggris oleh

Ibu Sri Sumarsih (SS)

Pengamat : Aditya Pratama (AP)

11.35- 11.42

(01) Pukul 11.35 peneliti (AP) masuk ke kelas, terlihat guru (SS) dan para murid sudah berada di dalam kelas. Peneliti segera menempatkan dirinya dan guru memulai pelajaran. “Selamat pagi, apa kabar?” Muridpun menjawab “Selamat pagi, baik.” Guru lalu berkata “Kemarin, Yoma tidak masuk, tiga hari ya? Sudah sembuh?” Siswi Yoma lalu menjawab “Sudah sembuh.” Guru lalu berkata “Supaya badan tetap sehat, harus di jaga, makan yang bergizi. Kalau kamu sakit, supaya cepat sembuh minum obat. Siapa yang member obat?” Dokter. Tidak boleh minum obat sembarangan harus menurut petunjuk dokter.”Guru lalu mengingatkan pelajaran sebelumnya “Nah, dokter salah satu profesi. Ingat, pelajaran kemarin. Dokter bekerja dimana?” Muridpun menjawab “Hospital.” Guru merespon “Hospital, Rumah Sakit.” Guru lalu memulai pelajaran “Nah, kamu nanti akan belajar menerjemahkan satu alenia yang berjudul „Doctor‟ buka halaman 23. Bu. Asih menulis, kamu nanti memikirkan apa Bahasa Indonesianya. Jadi nanti di translate. Translate itu Indonesia. Satu orang satu kalimat. Tidak usah di tulis di buku, tapi langsung ditulis terjemahannya di papan tulis.” Guru lalu menuliskan teks berjudul „Doctor‟ dari buku paket ke whiteboard sementara murid membaca dan mencoba menerjemahkannya ke Bahasa Indonesia.

157

11.42-11.48

(02) Setelah selesai menulis di whiteboard, guru mengajak murid untuk berlatih membaca tks tersebut bersama-sama. “Docter is one of the noble professions in the world. Many young people…” Guru lalu menuliskan cara membaca people di whiteboard „le dibaca= el, people dibaca= pipel‟. Guru kemudian berkata “Kalau ada kate „le‟ dibalik membacanya menjadi „el‟, „people‟. Ulang!” Guru kemudian mengajak murid membaca lagi, tapi murid masih salah dalam pengucapannya, gurupun mengingatkan “Hoo, people. Di ingat nuw, Bu Asih baru saja..wis lupa. Ulangi. Pokoke kalau salah, kita ulang terus.” Muridpun mengulangi membaca, dan kali ini pengucapan mereka sudah benar. Guru lalu melanjutkan membaca “Doctor work in a hospital.” Guru lalu meminta siswi Lala membaca sendiri sambil guru membenarkan jika ada pengucapan yang salah“They work with the nurses to cure the patients.” Guru kemudian meminta siswa Deni membaca sendiri sambil membetulkan pengucapan yang salah “Before

giving the medicine, doctors ussualy examine the patient first.” Guru lalu

meminta siswi Yoma membaca sendiri “After knowing the ill, they give medicines to the sick people.” Guru lalu menambahkan sambil menulis di whiteboard “Membacanya kalau sick sakit itu „sik‟, kalau enam „siks‟.”

11.48-11.54

(03) Guru lalu meminta siswi Lala untuk menerjemahkan kalimat Pertama ke Bahasa Indonesia di whiteboard. Sementara siswi Lala menulis, guru bertanya pada murid apakah hasil ulangan mid test sudah di bagi atau belum dan siswa menjawab bahwa ulangan belum dibagikan. Guru lalu melihat pekerjaan siswi Lala dan siswi Lala terlihat kesulitan mengartikannya. Guru lalu berkata

Proffesion, kemarin apa? Apa artinya?” Siswa Deni menjawab “Profesional.”

Guru merespon “Profession, apa artinya?” Siswa Deni menjawab lagi “Pekerjaan.” Gurupun membenarkan “Ndha, betul.” Siswi Lalapun teringat “Ooo..” Guru lalu meminta siswa Deni untuk maju menerjemahkan kalimat ke dua. Di depan whiteboard terlihat siswa Deni dan siswi Lala saling bertanya-tanya menggunakan Bahasa isyarat yang tidak terlalu dimengerti oleh peneliti. Guru lalu melihat pekerjaan siswi Lala lagi. Siswi Lala terlihat kesusahan mengartikan kata „noble‟. Guru lalu memberitahu “Mulia, mu-li-a. Tulis sini!” Siswi Lala lalu kesulitan mengartikan kata „world‟. Guru lalu menggunkan bahasa isyarat Indonesia yang berarti „dunia‟ dan siswi Lalapun mengerti “Dunia?” Lalu siswi Lala menuliskan jawabannya di whiteboard. Guru lalu meminta siswi Yoma untuk menerjemahkan kalimat ke tiga. Siswi Yoma terlihat tidak mengalami kesusahan menerjemahkan kalimat ketiga yang tidak terlalu panjang „Doctors

works in a hospital‟, siswi Yoma menjawab „Dokter bekerja di Rumah Sakit‟. Kemudian guru memeriksa pekerjaan siswa Deni. “Ana kembar barang ki apa?” Siswa Denipun menjawab “Ndak tahu.” Guru lalu terlihat memeperhatikan

handphone-nya sebentar lalu meminta siswa Deni untuk duduk.

11.54-12.07

(04) Kemudian guru mngajak murid untuk membahas dan menerjemahkan teks tersebut bersama-sama “yo sekarang lihat, Doctor is one of , satu dari, noble

professions. Di sini ada „s‟ berarti ada banyak profesi, lha dokter itu salah satu

profesi mulia.” Guru lalu meminta murid mengulangi “Dokter adalah salah satu dari pekerjaan..” Guru lalu menanyakan arti „noble‟ dan siswi Lala menjawab “Mulai.” Guru merespon “Ee mulai, kuwalik, mulia. Mulia di dunia. Di ingat kuwi.” Guru lalu bercanda dengan mengajak siswi Lala mengulang-ulang kata mulia “Mulia, mulia, mulai, ahahaha.” Guru lalu melanjutkan “Trus, many

children, many, apa Bahasa Indonesianya?” Siswi Yoma menjawab “Banyak.‟

Dan guru merespon “Pinter.” Guru lalu melanjutkan sambil menulis di

whiteboard “Kalau hanya satu anak „child, tapi kalau banyak „children‟. Ingat

kuwi.” Guru melanjutkan lagi “Banyak anak-anak and young people. People apa?” Siswa Deni menjawab “Dua.” Guru lalu berkata “Kok dua? Kuwi mungkin kamu „Double‟ wong iki people kok tekan double.” Siswa Deni menjawab lagi “Orang.” Guru lalu merespon “Ya, orang…lawannya tua?” Siswi Lala menjawab “Muda.” Guru merespon “Nhaa, banyak orang muda…” Siswi Yoma lalu menjawab “Ingin.” Guru merespon “Betul, ingin menjadi seorang dokter.” Guru lalu meminta siswa melanjutkan menerjemahkan kalimat ketiga dan murid menjawab “Dokter bekerja di Rumah Sakit.” Guru lalu meminta siswi Yoma menerjemahkan kalimat berikutnya, siswi Yoma menjawab “Mereka bekerja bersama suster..” Guru merespon “Pinter, dengan bersama perawat, mengobati, meng-o-ba-ti..” Siswi Yoma melanjutkan “Pasien.” Guru lalu menuliskan terjemahan di whiteboard lalu meminta siswi Lala menerjemahkan kalimat berkutnya “Before, se.. sebelum” Siswi Lala lalu menjawab “Sebelum memberi..” Guru merespon “Ya betul. Sebelum memberi..” Siswa Deni menjawab “Obat.” Guru lalu meminta siswa Lala mengulangi “Sebelum member obat…” Guru lalu melanjutkan “Usually..” Siswi Lala berkata “Sule…” Guru merespon “Sule? Hehe.Bukan Sule yang di TV. Usually, biasanya, memeriksa…” Siswa Deni menjawab “para pasien. Guru merespon “para pasian, lebih dulu. First itu artinya lebih dulu.” Setelah menulis terjemahan di whiteboard, guru melanjutkan lagi dengan meminta siswa Deni menerjemahkan kalimat berikutnya “After, setelah mengetahui penyakitnya..” Siswa Deni melanjutkan “mereka memberi obat.”

159

Guru merespon “Memberi obat, ini berarti di balik.” Siswa Deni menjawab lagi “Orang sakit.” Guru merespon “Ya, orang sakit disebut juga pasien.” Guru lalu meminta murid untuk menulis dan mencatat hasil terjemahan tersebut.

12.07-12.11

(05) Setelah beberapa saat, guru bertanya “Ada yang sulit? Apa?” Para muridpun menjawab bahwa mereka kesulitan mengartikan kalimat yang dibolak-balik. Gurupun menjelaskan “Itu harus diingat, dipahami. Contoh „sick people‟ sakit-orang, kan tidak, bukan. Jadi dipahami, dimengerti, sakit-orang, oo bukan, maksudnya orang sakit. Sulit ya? Sebab kamu tidak terbiasa. Kalau terbiasa juga bisa, seperti kamu bica Bahasa Indonesia, kamu paham, tahu, sebab biasa bicara Bahasa Indonesia. Tapi tidak boleh menyerah, putus asa, tetap harus belajar, Nanti sedikit-sedikit tambah paham. Ya? Bu Asih juga sulit.” Siswi Lalapun berkata “Karena sudah tua.” Gurupun merespon “Kalau kamu kan masih muda, masih kuat. Bu Asih sudah tua. Bu Asih sudah tua saja belajar, he-e tha? Kamu yang masih muda harus semangat.” Guru lalu memberikan Pekerjaan Rumah “Kalau sudah nati PR task three, tugas ke-tiga, pertanyaan tentang bacaan ini. Ini kan kamu sudah tau, lha nanti ada pertanyaan „What is the title of the text?‟ Apa judulnya bacaan itu..” Di tengah guru menjelaskan, ada guru lain yang mengetuk pintu kelas dan berkata “Maaf, rapat mendadak.” Guru SS hanya mengacungkan jempol pada guru tersebut dan meneruskan berkata “Sudah ya, Bu Asih mau rapat, kalian lanjutkan. PR tidak boleh berkata lupa, kalau lupa pulang” Siswi Lala menjawab “Tidak lupa.” Guru merespon “Ya pinter.” Guru lalu meminta maaf pada peneliti karena dia harus meninggalkan kelas lebih awa karena ada rapat. Peneliti-pun mengerti dan guru meninggalkan ruang kelas tanda bahwa pelajaran hari itu sudah selesai.

Komentar Peneliti:

(06) Pada pertemuan kali ini semua murid hadir. Siswi Yoma yang pada pertemuan sebelumnya tidak masuk karena sakit sudah kembali Sekolah. Guru lalu membuka pelajaran dan mengaitkan sakitnya Yoma ke materi dengan menanyakan kepada murid bagaimana agar cepat sembuh saat sakit, yaiutu dengan minum obat yang diberi dokter. Guru lalu melanjutkan materi sebelumnya „profession‟ dengan latihan menerjemahkan teks Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. Guru lalu menggunakan salah satu teks dari buku pegangan dan menuliskannya di papan selagi meminta murid membaca dan mencoba mengartikannya.

(07) Guru lalu mengajak murid berlatih speaking dengan drilling. Saat ada murid yang masih salah dalam membaca, guru akan terus mengulang melatih mereka membaca sampai pengucapan mereka betul. Hal ini menunjukkan kesabaran dan perhatian guru pada kemampuan murid. Guru lalu meminta murid untuk maju satu persatu dan masing-masing menerjemahkan satu kalimat ke Bahasa Indonesia. Masih banyak kata-kata atau vocabulary yang belum diketahui oleh murid. Gurupun memberitahu arti kata-kata tersebut dengan Bahasa isyarat. Guru lalu mengajak siswa untuk menerjemahkan sisa kalimat bersama-sama sambil membetulkan jawaban murid.

(08) Saat ditanya oleh guru apakah murid mengalami kesulitan, murid menjawab bahwa mereka masih bingung pada saat mengartikan Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia susunan katanya menjadi terbolak-balik. Mengatasi hal ini guru meminta murid untuk memahami kalimatnya. Jika saat diartikan, kalimat menjadi terbolak-balik dan tidak menjadi kalimat yang baik, maka murid harus memahaminya dan menyusun kata-kata tersebut kembali sehingga menjadi kalimat yang baik dan benar. Lalu pada pukul 12.10 ada guru yang memberitahu guru AS bahwa ada rapat mendadak sehingga guru AS harus menyudahi pelajaran dan sebelum meninggalkan kelas, guru memberikan Pekerjaan Rumah pada murid.

161