• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS

C. Analisis Makna

1. Filosofi Kopi

Cerpen Filosofi Kopi ini banyak berbicara tentang masalah manusia juga masalah mengenai cinta. Cinta botani, yaitu cinta pada kopi yang bertransformasi menjadi sebuah obsesi. Cerpen Filosofi Kopi adalah potret kehidupan manusia menginginkan kehidupan yang sempurna, juga gambaran dari seseorang yang tidak cukup puas dengan satu hal saja, melainkan lebih dari apa yang dibayangkannya.

Tokoh dari cerpen Filosofi Kopi ini mempunyai karakter berbeda-beda, ada seseorang yang awalnya hanya menjadikan kopi sebagai sebuah hobi berubah menjadi sebuah obsesi yang menggila, hingga bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang sempurna di matanya. Namun pada kenyataannya kesempurnaan itu dikalahkan oleh sebuah kesederhanaan yang merubah segalanya menjadi sedia kala. Dari cerpen ini pula dapat memberikan sebuah cerita serta pembelajaran untuk memaknai hidup bukan sekedar hanya di permukaan saja, melainkan lebih mendalam lagi.

a. Cinta Botani

Setiap pengkajian karya sastra selalu berupaya untuk menggali makna yang terkandung di dalam karya sastra yang dikaji, makna karya sastra selalu bersifat kias, majas, subyektif dan khusus, sehingga untuk dapat mengungkapkan karya sastra diperlukan suatu interpretasi. Berdasarkan interpretasi dalam tanda yang berupa ikon, indeks, dan

commit to user

simbol, serta hubungan unsur-unsur pembangun cerpen dengan simbol-

simbol yang ada, makna yang dapat ditemukan dalam cerpen „Filosofi Kopi‟ adalah sebagai berikut.

Cerpen „Filosofi Kopi‟ ini berisi tentang pemahaman mengenai kecintaan seseorang pada sebuah kopi yang digambarkan dari tokoh „Ben‟. Ben yang rela berkeliling dunia juga mengemis kepada barista-barista handal di dunia ini begitu menyukai kopi. Kecintaannya pada sebuah kopi inilah membuat dia ingin mendirikan sebuah kedai kopi bersama sahabatnya yaitu Jody.

Awalnya Ben menganggap kopi sebagai salah satu hobi yang ingin dia salurkan, namun hobi tersebut malah berubah menjadi sebuah obsesi yang berlebihan. Saat kedai mereka didatangi seorang pria perlente yang kaya raya, menawarkan Ben untuk membuatkan kopi yang sempurna seperti gambaran kehidupan dari pria perlente itu. Kemudian terciptalah

kopi yang diberi nama Ben‟s Perfecto. Dari Ben‟s Perfecto inilah yang

membuat Ben menjadi seseorang yang sombong juga naif. Sampai

akhirnya Ben‟s Perfecto terbentur dengan adanya kopi tiwus buatan Pak

Seno.

Pak Seno inilah merupakan gambaran kehidupan manusia yang sederhana juga apa adanya, dia memaknai hidup sebagai sebuah kopi yang terkadang terdapat sisi pahit di dalamnya. Hidup ini seperti begini adanya, tidak bisa dipaksakan untuk dapat menjadi sempurna. Sesempurna apa pun hidup ini pastilah ada sisi baik ataupun buruk.

commit to user

Maka dari itu cerita ini mengandung makna mengenai kecintaan pada sebuah botani atau tumbuh-tumbuhan yang bernama kopi. Dari kopi

inilah yang dapat mengubah seorang tokoh „Ben‟ yang awalnya begitu

menyukai kopi hanya sekedar hobi malah mengubahnya menjadi sebuah obesesi. Kemudian disadarkan bahwa mencintai sesuatu adalah disaat seseorang itu berhenti berusaha terlalu keras. Saat seseorang itu pula sepenuhnya menerima keadaan dan berhenti berharap pada kesempurnaan.

2. Sikat Gigi

Cerpen Sikat Gigi ini banyak berbicara mengenai masalah manusia dan juga cinta. Cinta antar insan yang menjadi topik dari cerita ini. Cinta

bukan sekedar mengungkapkan perasaan „aku cinta padamu‟ , cinta bukan

hanya seikat bunga, sebentuk cincin atau kartu ucapan kata sayang yang dipilih untuk menjadi simbol romantisme. Melainkan sebuah sikat gigi. Cerpen Sikat Gigi’ ini adalah gambaran kehidupan seseorang yang tidak dapat melepaskan kenangan masa lalunya. Digambarkan dengan sebuah sikat gigi, karena dengan sikat gigilah seseorang itu dapat melihat kenyataan bahwa masih ada seseorang yang mencintainya dengan tulus hati.

Semua tokoh dari cerpen Sikat Gigi ini adalah manusia yang sedang merasakan manisnya jatuh cinta bahkan keputusasaan karena cinta. Cinta yang manis, selalu disetujui oleh kebanyakan orang. Cinta yang seperti kopi dengan takaran gula yang pas, menimbulkan penikmatnya merasakan kesegaran dari kopi tersebut. Di sisi lain, terdapat pesan juga pembelajaran

commit to user

pemahaman mengenai cinta yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam cerpen Sikat Gigi ini. Cerpen ini mencoba memberi alternatif bacaan yang

memberikan pengertian mengenai cinta bukan sekedar pengungkapan „aku cinta padamu‟, melainkan cinta yang bertranformasi.

a. Cinta antarinsan

Setiap pengkajian karya sastra selalu berupaya untuk menggali makna yang terkandung di dalam karya sastra yang dikaji, makna karya sastra selalu bersifat kias, majas, subyektif dan khusus, sehingga untuk dapat mengungkapkan karya sastra diperlukan suatu interpretasi. Berdasarkan interpretasi dalam tanda yang berupa ikon, indeks, dan simbol, serta hubungan unsur-unsur pembangun cerpen dengan simbol-simbol yang ada, makna yang dapat ditemukan dalam cerpen

Sikat Gigi adalah sebagai berikut.

Cerpen Sikat Gigi ini berisi tentang cerita Egi dan sahabat lelakinya, Tio. Egi adalah seorang yang melankolis. Dia tidak dapat melepaskan diri dari cerita cinta masa lalunya. Sedangkan Tio, adalah seorang yang logis, selalu melihat kenyataan yang ada di sekitarnya. Satu-satunya jalan agar mereka dapat berkomunikasi adalah saat Egi menggosok gigi. Dengan menggosok gigi inilah Egi dapat benar-benar sendiri dan bebas dari kenangan masa lalunya.

Pada saat Egi berulang tahun, Tio yang mencintai Egi dengan manis dan sederhana memutuskan untuk menghadiahkan sebuah sikat gigi elektronik. Sikat gigi tersebut bergaransi, watt kecil, antiplak,

commit to user

sikatnya banyak dan masing-masing beda fungsi dan dapat dibawa kemana-mana pada saat ingin travelling. Harapan Tio dengan sikat gigi inilah dapat membawa Egi ke dalam dunia yang nyata, juga kemungkinan untuk membawa Egi dapat mencintai Tio. Namun yang terjadi saat Tio mengungkapkan perasaannya kepada Egi, Egi malah menghindarinya. Karena Egi hanya menganggap Tio sebagai sahabatnya saja tidak lebih dari itu.

Diakhir cerita, Egi menyadari bahwa selama ini dia tidak pernah melihat suatu kenyataan yang ada di depan matanya. Dia memilih untuk menjadi seorang tuna netra daripada melihat kenyataan dirinya juga kenangan masa lalunya. Hanya dengan bersama Tio lah kemungkinan hidupnya akan kembali normal seperti sedia kala, karena Tio adalah tiket yang sekali jalan tanpa harus rajin menyikat gigi untuk dapat kembali ke dunia nyata.

Cerita ini juga mengandung makna bahwa cinta dan kasih sayang adalah sebuah anugerah yang tidak dapat dikesampingkan bagi seorang manusia. Kasih sayang itu dapat berwujud kepedulian, ketulusan dan mau menerima apa adanya dari diri seseorang. Kepedulian kepada diri sendiri, orang lain dan lingkungan dapat mewujudkan ketentraman, kedamaian, dan kebahagiaan hidup. Ketulusan hati pula dapat menimbulkan sikap yang positif untuk orang-orang di lingkungan serta sikap mau menerima itu pula yang dapat menjadikan hidup yang seimbang. Hal ini dapat ditunjukan dari sikap Tio kepada Egi, Egi yang selalu tidak ingin realistis memilih

commit to user

untuk berlari dengan menyikat gigi. Oleh karena itu, sebaiknya manusia dapat berpikir secara realistis dan mencari celah atau jalan untuk keluar dari kenangan masa lalu yang tidak mengenakan untuk dijadikan pedoman hidup yang harmonis.

3. Mencari Herman

Cerpen Mencari Herman ini juga masih berbicara mengenai cinta antar insan. Namun cinta di sini adalah sebuah obsesi yang malah berakhir tragis. Seperti kafein dalam sebuah kopi yang akan membunuh pelan-pelan, jika seseorang tidak berhati-hati memperlakukannya. Cinta yang semacam arsenik dalam dosis kecil yang akan membunuh pelan-pelan dalam diam.

Cerita „Mencari Herman‟ ini adalah gambaran seorang gadis yang

mencintai seorang laki-laki yang bertahun-tahun lamanya memendam perasaan itu. Seperti dilihat dari judul cerpen ini, cerita ini berawal dari obsesi pencarian nama Herman oleh seorang gadis, namun diakhir cerita gadis tersebut menemukan seorang Herman kuadrat yang malah membunuhnya.

a. Cinta antarinsan

Setiap pengkajian karya sastra selalu berupaya untuk menggali makna yang terkandung di dalam karya sastra yang dikaji, makna karya sastra selalu bersifat kias, majas, subyektif dan khusus, sehingga untuk dapat mengungkapkan karya sastra diperlukan suatu interpretasi. Berdasarkan interpretasi dalam tanda yang berupa ikon, indeks, dan simbol, serta hubungan unsur-unsur pembangun cerpen dengan simbol-

commit to user

simbol yang ada, makna yang dapat ditemukan dalam cerpen „Mencari Herman‟ adalah sebagai berikut.

Cerpen Mencari Herman ini menceritakan seorang gadis yang terobsesi mencari seseorang bernama Herman. Gadis yang bernama Hera ini memulai pencariannya di sekolahnya, di lingkungan rumahnya bahkan saat dia memutuskan untuk kuliah di Jakarta pun dia masih mencari nama Herman. Pada kenyataannya pencarian nama Herman hanyalah sebagai alat untuk dapat bertemu dengan teman abangnya. Bertahun-tahun sudah Hera memendam perasaan kepada teman abangnya itu, sampai dia rela menyusuri daftar nama Herman. Namun cinta Hera bertepuk sebelah tangan, kenyataannya bahwa teman abangnya sekarang telah hidup bahagia dengan istri dan anaknya. Kekecewaan menahun dan cinta bertepuk sebeah tangan inilah yang mengakhiri pencarian nama Herman di tangan seorang pencari bakat. Hera pergi dan tak pernah kembali, saat si pencari bakat itu menunjukkan kartu identitasnya bernama Herman Suherman.

Cerita ini mengandung makna bahwa cinta itu adalah sebagian kebutuhan rohani dari diri manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia pastilah tidak akan pernah lepas dari yang namanya cinta. Tetapi terkadang manusia salah mengartikannya, seperti halnya yang

terjadi dalam tokoh „Hera‟. Hera yang begitu memendam cintanya

selama bertahun-tahun kepada teman abangnya dan cintanya itu bertransformasi menjadi sebuah obsesi dengan pencarian nama Herman. Cinta juga dapat menimbulkan malapetaka, seperti halnya yang dialami

commit to user

Hera diakhir cerita. Hera yang awalnya mencari nama Herman saja, malah bertemu dengan seseorang bernama Herman kuadrat yaitu Herman Suherman, hal ini malah menimbulkan malapetaka bagi dirinya. Maka dari itu, cinta akan sesuatu yang berlebihan itu juga dapat merugikan diri sendiri. Jika manusia menginginkan cinta yang sejati, sebaiknya memilih satu saja. Mungkin dari satu ini yang terlihat ganjil malah menggenapkan atau malah melengkapi, tetapi jika manusia memilih dua sekaligus, walaupun terlihat genap kemungkinan itu akan menimbulkan malapetaka bahkan melenyapkan.

4. Rico de Coro

Cerpen Rico de Coro ini berbicara juga masih berbicara mengenai cinta. Di cerita ini bukanlah cerita cinta biasa, bukan pula membicarakan cinta antarinsan melainkan cinta hewani. Cinta dari seekor kecoa bukan dengan kecoa betina melainkan kepada anak pemilik rumah yang dia tumpangi. Kecoa ini mencintai seorang gadis atau bisa dikatakan seorang manusia. Cerpen Rico de Coro ini adalah gambaran dari ketulusan cinta serta pengorbanan atas nama cinta. Rico adalah seekor kecoa ningrat yang tidak ingin disebut dirinya sebagai kecoa toilet, karena dia sekalipun tidak pernah menempati ruangan itu. Namun kecoa, tetapkah kecoa yaitu mahkluk yang paling menjijikan dan simbol kekotoran.

commit to user a. Cinta hewani

Setiap pengkajian karya sastra selalu berupaya untuk menggali makna yang terkandung di dalam karya sastra yang dikaji, makna karya sastra selalu bersifat kias, majas, subyektif dan khusus, sehingga untuk dapat mengungkapkan karya sastra diperlukan suatu interpretasi. Berdasarkan interpretasi dalam tanda yang berupa ikon, indeks, dan simbol, serta hubungan unsur-unsur pembangun novel dengan simbol- simbol yang ada, makna yang dapat ditemukan dalam cerpen „Rico de

Coro‟ adalah sebagai berikut.

Rico selalu menganggap terikan gadis pujaannya itu yaitu Sarah sebagai sebuah bentuk cinta dari seorang manusia kepada bangsa kecoa. Karena ketakutannya itu, dia tidak pernah sekalipun berhadapan dengan kecoa bahlan memukulnya dengan memakai sandal. Dari persepsi itulah menimbulkan rasa cinta dari diri Rico. Menjelang akhir cerita, keluarga kerajaan kecoa dapur melakukan gerakan balas dendam terhadap penghuni rumah itu. Dengan memasang jebakan kecoa mutan hasil percobaan dari kakak perempuan Sarah. Namun ternyata salah target, Sarah nyaris menjadi korban, dengan rasa cintanya terhadap Sarah, Rico mengorbankan nyawanya demi Sarah, atas dasar cinta. Seperti itulah sedikit kronologis dari cerpen ini.

Cerita ini mengandung makna bahwa antara cinta, hati itu adalah masalah paling absurd di dunia ini, tidak ada yang mengerti apa itu cinta, tapi perasaan itu senantiasa mengiringi setiap langkah manusia. Cinta, memang sesuatu hal yang indah, dan merupakan satu

commit to user

hal yang paling menyakiti, tergantung waktu dan kejadian yang berlaku. Dari cerita tersebut menggambarkan bukan sebuah cinta yang salah, malah seperti itulah adanya cinta. Cinta tidak memandang latar belakang dari seseorang itu, karena itu adalah sebuah paket besar.

Seperti halnya tokoh „Rico‟ yang mencintai Sarah, karena Rico

mencintai Sarah bukan karena siapa Sarah sebenarnya, melainkan karena Sarah begitu apa adanya. Karena itu cinta tidak harus mempertimbangkan apa yang telah dipersembahkan seseorang, melainkan apa yang telah menumbuhkan rasa itu. Manusia tidaklah perlu menunggu untuk menjadi sempurna jika ingin dicintai, melainkan menunggu seseorang yang mencintai sebuah ketidaksempurnaan.

commit to user BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan permasalahan yang telah dianalisis, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Alur, penokohan, latar, tema dan amanat dari cerpen Filosofi Kopi, Sikat Gigi, Mencari Herman, dan Rico de Coro yaitu cerpen Filosofi Kopi

mempunyai alur back tracking, penokohan dari cerpen ini ditinjau dari aspek psikologis. Latar yang digunakan cerpen ini berbeda-beda, tetapi yang paling banyak digunakan adalah kafe atau kedai kopi milik tokoh Ben dan Jody. Tema dan amanat dari cerpen ini mengenai harapan seseorang mengenai kesempurnaan hidup. Cerpen Sikat Gigi mempunyai alur maju (progresif). Penokohan dari cerpen ini juga masih ditinjau dari aspek psikologis. Latar yang digunakan yang paling utama adalah rumah tempat tinggal tokoh Tio. Tema dan amanat dari cerpen ini mengenai cinta antarinsan yang seharusnya dapat bersikap saling terbuka satu sama lain. Cerpen Mencari Herman mempunyai alur back tracking. Penokohan dari cerpen ini juga seperti cerpen yang lainnya. Latar yang digunakan paling banyak menggunakan rumah tokoh Hera. Tema dan amanat yang dapat diambil dari cerpen ini pencarian sebuah cinta sejati. Cerpen Rico de Coro

mempunyai alur maju (progresif). Penokohan cerpen ini unik karena muncul tokoh kecoa dalam cerpen ini. Latar yang digunakan dalam cerpen

commit to user

ini paling banyak di rumah keluarga Haryanto. Tema dan amanat dari cerpen ini adalah mengenai ketulusan sebuah cinta.

2. Simbolisasi cerpen Filosofi Kopi, Sikat Gigi, Mencari Herman, dan Rico de Coro menceritakan kisah cinta namun dalam bentuk yang berbeda-beda yang menjadi simbol-simbol romantisme dalam sebuah cinta. Cerpen

Filosofi Kopi disimbolkan dari sebuah kopi, cerpen Sikat Gigi disimbolkan sebuah sikat gigi, cerpen Mencari Herman disimbolkan nama Herman sedangkan cerpen Rico de Coro disimbolkan seekor kecoa.

3. Makna dari cerpen Filosofi Kopi, Sikat Gigi, Mencari Herman, dan Rico de Coro mempunyai ciri khas yang menonjol dalam menggambarkan kehidupan yang ingin disampaikan pada pembaca lewat simbol-simbol yang disajikan pengarang. Cerpen Filosofi Kopi yang digambarkan dalam bentuk kopi, menyampaikan kehidupan seseorang yang mengginginkan sebuah kesempurnaan hidup lewat petualangannya hidupnya dengan kopi, selanjutnya cerpen Sikat Gigi yang menceritakan seseorang yang begitu menyukai menyikat gigi, karena dengan menyikat gigi dia dapat melupakan kenangan masa lalunya yang menyakitkan, sikat gigi inilah digambarkan sebagai cara agar dia dapat berkomunikasi dengan sahabatnya, lain halnya dalam cerpen Mencari Herman yang bercerita tentang kehidupan seorang gadis yang mencari seseorang bernama Herman, namun pencarian nama Herman itu hanyalah alat agar dapat bertemu dgn teman abangnya, hingga berakhir dengan tragis dan dalam cerpen Rico de Coro dicerita cinta kecoa terhadap majikannya yang

commit to user

berakhir dengan kematian si kecoa karena ingin menyelamatkan gadis yang dia cintai. Pengorbanan juga ketulusan hati si kecoa.

commit to user B. Saran

1. Penulis pada waktu mengerjakan skripsi ini menemui kendala yaitu kurang lengkapnya buku-buku yang dapat dijadikan referensi skripsi. Penulis mengalami hambatan karena minimnya buku-buku yang diperlukan dalam penelitian ini baik di perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa maupun perpustakaan pusat UNS. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan pengadaan buku dan referensi kepustakaan untuk membantu kelancaran suatu penelitian, khususnya di perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa dan perpustakaan pusat UNS pada umumnya.

2. Penulis menyadari masih banyak kekurangan serta kelemahan dalam analisis kumpulan cerpen Filosofi Kopi. Penulis menyarankan, masih ada peneliti yang ingin mengkaji kumpulan cerpen Filosofi Kopi untuk dikaji lebih lanjut secara lebih mendalam, yaitu dengan pendekatan estetika, stilistika, sosiologi sastra, resepsi sastra, ataupun intertekstualitas. Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti empat cerpen saja, oleh karena itu disarankan masih ada peneliti yang ingin meneliti selain empat cerpen tersebut. Hal ini dikarenakan penulis yakin masih banyak masalah yang belum terungkap dalam Kumpulan cerpen Filosofi Kopi.

Dokumen terkait