4. Liabilitas
Pada 2013, jumlah liabilitas Perseroan mencapai Rp823 miliar, atau turun 15,3% dibanding pada 2012, yang mencapai Rp971 miliar. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan penurunan jumlah liabilitas, antara lain terutama disebabkan oleh penurunan utang lain-lain - pihak ketiga, jika pada
4. Liabilities
In 2013, the Company’s total liabilities was Rp823 billion, droping 15.3% compared to Rp971 billion in 2012. There were a number of factors which led to the decrease in total liabilities. It was mainly due to a decrease in other payables - third party from Rp183 billion in 2012 to only Rp2.5 billion in 2013, or a decrease of 98.6%.
Profile Perusahaan
Company Profile Pembahasan ManajemenAnalisis dan
Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Kesehatan,
Keselamatan Kerja, dan Lingkungan
Health, Safety, and Environment
Laporan Keuangan Financial Statement Page 061 PT Nusantara Infrastructure Tbk Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
53% 1,8%
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Non Current Liabilities
120,1 bio
703,04 bio 255,4 bio
715,9 bio
2012 2013 2012 2013
2012 mencapai Rp183 miliar, maka pada 2013 utang ini hanya tercatat Rp2,5 miliar, atau turun sebesar 98,6%. Dengan berbagai faktor itu, maka jumlah liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp120 miliar, turun 53% dibanding tahun 2012, yang tercatat sebesar Rp255 miliar.
Turunnya jumlah liabilitas juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor pada liabilitas jangka panjang. Antara lain, faktor utang bank jangka panjang dari Rp701 miliar pada 2012 menjadi Rp655 miliar pada 2013, atau turun 6,6%; pembiayaan konsumen jangka panjang turun dari Rp2,1 miliar pada 2013 menjadi Rp1,1 miliar pada 2012, atau turun 47%. Dengan berbagai faktor itu, maka jumlah liabilitas jangka panjang pada 2013 tercatat sebesar Rp703 miliar, atau turun 1,8% dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp715 miliar.
With all these factors, the total current liabilities stood at Rp120 billion, decrease of 53% compared to Rp255 billion in 2012.
The decline in total liabilities was also influenced by a number of factors in non-current liabilities, such as bank loans from Rp701 billion in 2012 to Rp655 billion in 2013, or down 6.6%; consumer financing dropped from Rp2.1 billion in 2012 to Rp1.1 billion in 2013, or down 47%. With all these factors, the total non-current liabilities in 2013 was Rp703 billion, or down 1.8% compared to Rp715 billion in 2012.
Annual Report Laporan Tahunan 2013
Page 062
5. Ekuitas
Jumlah ekuitas Perseroan pada 2013 tercatat sebesar Rp1.756 miliar, naik 67,6% dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp1.048 miliar. Kenaikan itu, antara lain, dipengaruhi oleh meningkatnya modal ditempatkan dan disetor penuh, yakni menjadi Rp1.066 miliar, naik 11,3% dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp958 miliar; bertambahnya pos tambahan modal disetor bersih pada 2013, yakni menjadi Rp258 miliar, atau naik 60,7% dibandingkan dengan tahun 2012, yang tercatat sebesar Rp160 miliar; serta adanya pos komponen ekuitas lainnya pada 2013 yang tidak ada pada tahun 2012, yakni sebesar Rp309 miliar. Sesuai dengan PSAK 38 : Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali. Perseroan telah melakukan reklasifikasi akun atas pos selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pos Agio saham pada 2013, yang pada 2012 tercatat sebesar Rp32 miliar.
5. Equity
The Company’s total equity in 2013 amounted to Rp1,756 billion, up 67.6% compared to Rp1,048 billion in 2012. The increase was partly influenced by the increase in the issued and fully paid-up capital to Rp1,066 billion, up 11.3% compared to Rp958 billion in 2012; an increase in net additional paid-up capital to Rp258 billion in 2013, an increase of 60.7% compared to Rp160 billion in 2012; and the existence of other equity components in 2013 that did not exist in 2012, which amounted to Rp309 billion.
In accordance with PSAK 38: Accounting for restructuring entities under common control, the Company has reclassified the account of difference in value from restructuring transactions among entities under common control to Capital paid in excess of par value in 2013, which in 2012 amounted to Rp32 billion.
Tinjauan Keuangan
Financial Review
67,6%
Jumlah Ekuitas Equity 1.756 bio 1.048 bio 2012 20136. Arus kas
Pada 2013, kas dan setara kas Perseroan pada akhir tahun tercatat sebesar Rp512 miliar, naik sebesar 59% dibanding tahun 2012, yang tercatat sebesar Rp322 miliar.
6. Cash flows
In 2013, the Company’s cash and cash equivalents at the end of the year stood at Rp512 billion, an increase of 59% compared to Rp322 billion in 2012.
Profile Perusahaan
Company Profile Pembahasan ManajemenAnalisis dan
Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Kesehatan,
Keselamatan Kerja, dan Lingkungan
Health, Safety, and Environment
Laporan Keuangan Financial Statement Page 063 PT Nusantara Infrastructure Tbk Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun Akuisisi Anak Perusahaan
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi Arus Kas Cash Flow 123,2 bio 359,1 bio 421,6 bio 512,5 bio 4,02 bio 74,7 bio 180,5 bio 116,8 bio 322,8 bio 0 bio 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 • Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi
Kenaikan ini disumbang oleh adanya peningkatan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada 2013, yakni sebesar Rp123 miliar, atau meningkat 65% dari tahun 2012, yang tercatat sebesar Rp74 miliar. Peningkatan Operasi ini mulai disebabkan oleh peningkatan pendapatan tol dan mulai adanya penjualan air bersih pada tahun 2013 sementara pada tahun 2012 tidak ada.
• Arus Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi Arus kas untuk kegiatan investasi juga mengalami peningkatan pada 2013, yakni Rp359 miliar, atau naik 99% daripada tahun 2012, yakni Rp180 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh pengeluaran kas untuk belanja modal dan pemberian pinjaman berbentuk investasi.
• Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan Aktivitas pendanaan pada 2013, mengalami kenaikan yang signifikan, yakni mencapai Rp421 miliar, meningkat 261% dibanding dengan tahun 2012 yang tercatat Rp116 miliar. Hal ini disebabkan karena divestasi sebagian kepemilikan di anak perusahaan tanpa menyebabkan kehilangan pengendalian dan setoran modal pihak ketiga dalam kepemilikan modal anak perusahaan.
• Net Cash Flow from Operating Activities
This increase was due to an improvement in net cash position from operating activities in 2013, which amounted to Rp123 billion, an increase of 65% from Rp74 billion in 2012. The increase in operation was due to an increase in toll revenue and begin the existence of revenue from the sale of water in 2013, which did not exist in 2012.
• Net Cash Flow for Investing Activities
Cash flow for investing activities also increased in 2013 to Rp359 billion, up 99% from Rp180 billion in 2012. This increase was due to cash spending for capital expenditure and granting loans in the form of investments.
• Net Cash Flow from Financing Activities
Financing activities in 2013 showed a significant increase to Rp421 billion, an increase of 261% compared to Rp116 billion in 2012. This was due to the divestment of partial ownership in subsidiaries without causing loss of control, and Third-party additional capital contribution for capital stock subscription of subsidiaries.
322,8 bio 311,7 bio
Annual Report Laporan Tahunan 2013
Page 064
Tinjauan Keuangan
Financial Review
7. Solvabilitas
Menggambarkan kemampuan Perseroan dalam membayar Liabilitas jangka panjang. Pada Posisi per 2013, rasio Utang terhadap Modal atau Debt to Equity ratio (DER) Perseroan mencapai 0,42 kali. Rasio tersebut cenderung lebih baik dibandingkan dengan tahun 2012, di mana pada tahun tersebut DER mencapai 0,89 kali. Rasio Hutang terhadap Total Aset atau Debt to Total Asset (DAR) ratio Perseroan mencapai 0,29 kali di tahun 2013, lebih baik jika dibandingkan tahun 2012 sebesar 0,46 kali. Sementara rasio EBITDA dibandingkan dengan beban bunga atau Interest Coverage Ratio Perseroan pada tahun 2013 mencapai 2,34 kali, lebih baik dibanding tahun 2012 yang hanya mencapai 2,08 kali. Dengan kondisi tersebut, Perseroan berada dalam kondisi keuangan yang kuat dan masih dalam kategori wajar dalam pembatasan keuangan (Covenant) yang dipersyaratkan oleh kreditur.
8. Struktur modal
Perseroan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap risiko. Perseroan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Konsisten dengan perusahaan lain dalam industri, Perseroan memonitor modal dengan dasar rasio Liabilitas terhadap Ekuitas.
Rasio ini dihitung sebagai berikut: Total Liabilitas dibagi Ekuitas. Selama tahun 2013, Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas mencapai 0,47 kali. Dengan fondasi keuangan yang kuat tersebut, Perseroan dapat mempertahankan rasio utang terhadap modal sebesar maksimum 4:1 sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh kreditur.
9. Ikatan material untuk investasi barang modal.
Sepanjang tahun 2013 Perseroan tidak memiliki ikatan untuk investasi barang modal dalam kegiatan usahanya.
10. Peristiwa penting setelah tanggal pelaporan
keuangan
1. Berdasarkan Subscription Agreement tanggal 13 Desember 2013, PT Telekom Infranusantara (Telekom), anak perusahaan, Perseroan bermaksud untuk melakukan penyertaan modal pada PT Tara
7. Solvency
The describes the Company’s ability to pay for non-current liabilities. As of 2013, the Company’s Debt to Equity Ratio (DER) was 0.42 times. The ratio was an improvement over the DER 0.89 recorded in 2012. The Company’s Debt to Total Assets Ratio (DAR) in 2013 was 0.29, an improvement compared to 0.46 in 2012. While the ratio of EBITDA compared to interest expense or Interest Coverage Ratio of the Company in 2013 was 2.34, better than the 2.08 recorded in 2012. Under these conditions, the Company was in a strong financial condition and remained in the category of fair within the financial covenant as required by the lenders.
8. Capital structure
The Company sets aside an amount of capital in proportion to risk. The Company manages its capital structure and makes adjustments based on the changes in economic conditions and the risk characteristics of the underlying assets. In consistency with other companies in the industry, the Company monitors capital based on the ratio of Liabilities to Equity.
This ratio is calculated as follows: Total liabilities divided by Equity. In 2013, the Liabilities to Equity ratio reached was 0.47. With such a strong financial foundation, the Company can maintain a debt to equity ratio at a maximum of 4:1 as required by the lenders.
9. Ikatan material untuk investasi barang modal.
During 2013, the Company did not make any for capital investment in its business activities.
10. Subsequent events after the financial reporting
date
1. Based on the Subscription Agreement dated 13 December 2013, PT Telekom Infranusantara (Telekom), a subsidiary, intended to acquire shares of PT Tara Cell Intrabuana, a third party, amounting to
Profile Perusahaan
Company Profile Pembahasan ManajemenAnalisis dan
Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Kesehatan,
Keselamatan Kerja, dan Lingkungan
Health, Safety, and Environment
Laporan Keuangan Financial Statement Page 065 PT Nusantara Infrastructure Tbk Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Cell Intrabuana, sebanyak 705.686.608 saham baru Tara atau 70,17% kepemilikan saham dan pemberian pinjaman kepada PT Menara Telekom Indonesia, pihak ketiga, sebesar Rp98.000.000.000 untuk kedua transaksi tersebut, Telekom telah memperoleh dana sebesar Rp598.000.000.000 dari: • Tambahan modal disetor dari Perseroan sebesar
Rp138.000.000.000.
• Pinjaman dari PEPVII HKCo 2 Limited berupa Mudarabah Islamic Financing sebesar Rp455.400.000.000.
• Pembayaran dari PEPVII HKCo 1 Limited sebesar Rp4.600.000.000 sebagai imbalan atas penerbitan call option.
2. Piutang Investasi
• PT Duta Bintang Persada telah dikonversi menjadi penyertaan saham Perseroan di PT Bintaro Serpong Damai, anak perusahaan, pada bulan Januari 2014. Konversi tersebut sebanyak 18.900 lembar saham atau setara dengan 4,18% kepemilikan
• PT Tara Cell Intrabuana dan PT Komet Konsorsium telah dilunasi masing-masing pada tanggal 22 Januari 2014 dan 5 Februari 2014.
11. Kebijakan dividen
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan wajib menyisihkan laba bersih untuk cadangan paling sedikit 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Perseroan untuk tahun buku 2013 tidak membagikan dividen.
12. Informasi material
Selama 2013, tidak ada investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan sifat transaksi dengan pihak afiliasi.
13. Dampak perubahan kebijakan akuntansi
Selama 2013, tidak ada perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan.
14. Dampak perubahan peraturan
perundang-undangan
Selama 2013, tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap Perseroan .
705,686,608 new shares of Tara or 70.17% ownership and grant loans to PT Menara Telekom Indonesia, a third party, amounting to Rp98,000,000,000. For both transactions, Telekom acquired a fund of Rp598,000,000,000 from:
• Additional paid-up capital from the Company amounting to Rp138,000,000,000.
• Loans from PEPVII HKCo 2 Limited in the form of Mudarabah Islamic Financing amounted to Rp455,400,000,000.
• Payment from PEPVII HKCo 1 Limited amounting to Rp4,600,000,000 in exchange for the issuance of a call option.
2. Investment Receivables:
• Investment receivables of PT Duta Bintang Persada have been converted into the Company’s share participation in PT Bintaro Serpong Damai, a subsidiary, in January 2014. The conversion of 18,900 shares or equivalent to 4.18% ownership. • Investment Receivables of PT Tara Cell Intrabuana
and PT Komet Konsorsium were fully paid on 22 January 2014 and 5 February 2014.
11. Dividend Policy
Under the Articles of Association, the Company must set aside from its net income as reserves at least 20% of the total issued and paid-up capital. The Company did not distribute dividends for fiscal year 2013.
12. Material Information
In 2013, there were no investments, expansions, divestments, acquisitions, transactions with conflict of interest, and transactions with affiliates.
13. Impact of changes in accounting policies
In 2013, there were no changes in accounting policies, the reasons and no impact on Financial Statements.
14. Impact of changes in legislation
In 2013, there were no changes in the laws and regulations that significantly affected the Company or its operations.
Annual Report Laporan Tahunan 2013
Page 066
Tinjauan Keuangan
Financial Review
15. Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum
Pada Juli 2010, Perseroan melakukan Penawaran Umum dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan hasil bersih sebesar Rp744.626 juta. Sesuai dengan prospektus dan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, per 31 Desember 2013, dana dari hasil Penawaran Umum itu telah dimanfaatkan oleh Perseroan untuk membiayai sejumlah pos anggaran sebagai berikut:
a. Sebesar Rp245.000 juta untuk pengembangan usaha Perseroan melalui akuisisi untuk membiayai pembelian sebanyak 99,97% saham pada PT Margautama Nusantara (MUN) yang bergerak di bidang infrastruktur dan bangunan;
b. Sebesar Rp286.606 jutauntuk pengembangan usaha Perseroan di bidang infrastruktur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk pelunasan Hutang Lain-lain Pihak Ketiga yang berhubungan langsung dengan pengembangan bidang infrastruktur. Biaya pengembangan tersebut adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengembangan usaha Perseroan, seperti biaya-biaya investasi atau akuisisi yang memiliki potensi menguntungkan Perseroan;
c. Sebesar Rp100.000 juta untuk pembayaran dipercepat hutang PT Bintaro Serpong Damai (BSD) yang merupakan anak perusahaan Perseroan atas sebagian hutang (pre-payment) kepada PT Bank Mega Tbk yang digunakan sebagai pembiayaan proyek BSD yang bergerak di bidang pembangunan dan jasa, termasuk pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol.
d. Sebesar 10% atau senilai Rp82.606 juta akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk pelaksaan operasional Perseroan.
e. Sisa dana yang telah digunakan untuk transaksi, akuisisi, pembayaran hutang dan modal kerja tersebut akan digunakan sebagai biaya pengembangan usaha Perseroan (development cost), yakni sebesar Rp20.090 juta.
15. Realization of Use of Proceeds from Public
Offering
In July 2010 the Company conducted a Rights Issue with net proceeds amounting to Rp744,626 million. In accordance with the prospectus and the results of the Annual General Meeting of Shareholders, as of 31 December 2013, the proceeds from the Public Offering utilized by the Company to finance a number of budget items as follows:
a. Rp245,000 million for business development through acquisition of 99.97% stake in
PT Nusantara Margautama (MUN), which is engaged in infrastructure;
b. Rp286,606 million for the Company’s business development in infrastructure according to prevailing legislation, including the settlement of Other Payables to Third Parties that directly related to infrastructure development. Development costs are costs associated with the Company’s businessdevelopment, such as costs of investment or acquisitions that potentially benefit the Company;
c. Rp100,000 million for prepayment of a portion of debt of PT Bintaro Serpong Damai (BSD) a subsidiary of the Company to PT Bank Mega Tbk. The loan was used to finance projects of BSD, which is engaged in construction and services, including toll road operations and maintenance.
d. 10% or Rp82,606 million milion to be used for Company’s working capital to carry out its operations. e. After being used for transactions, acquisition, debt repayment and working capital, the remaining funds of Rp20,090 million, will be used for development of the Company.
Profile Perusahaan
Company Profile Pembahasan ManajemenAnalisis dan
Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Kesehatan,
Keselamatan Kerja, dan Lingkungan
Health, Safety, and Environment
Laporan Keuangan Financial Statement Page 067 PT Nusantara Infrastructure Tbk Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
16. Realisasi Penggunaan Dana Hasil Konversi
Efek yang dapat Dikonversi menjadi Saham
Hingga akhir 2013, dari total jumlah efek yang diterbitkan pada 2011 yakni sebanyak 1.695.300.001, jumlah efek yang telah dikonversi menjadi saham adalah 1.694.886.165 lembar dengan nilai Rp149.150 juta. Sesuai prospektus, dana yang diperoleh tersebut akan digunakan sebesar Rp50.723 juta atau 34% untuk pembayaran hutang, dan sisanya sebesar Rp98.463 juta akan digunakan untuk modal kerja Perseroan untuk pelaksanaan operasional Perseroan.
16. Realization of Use of Proceeds from Conversion
of Securities Convertible into Shares
As of the end of 2013, from the total number of Securities issued in 2011 amounting to 1,695,300,001, the number of Securities converted into shares was 1,694,886,165 with a value of Rp149,150 million. According to the prospectus, Rp50,723 million, or 34% of the proceeds will be used for debt repayments, and the remaining Rp98,463 million will be used for the Company’s working capital to carry out its operations.
Annual Report Laporan Tahunan 2013
Page 068
Kinerja usaha Perseroan pada 2013 tumbuh sangat baik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi kendaraan bermotor yang terus meningkat. Bisnis jalan tol masih menjadi kontributor utama pendapatan. Meski begitu, Perseroan akan terus memperkuat lini bisnis di sektor infrastruktur lain, seperti sektor pelabuhan, pengelolaan air bersih, maupun sektor energi terbarukan. 1. Pengelolaan Jalan Tol
a. Sekilas mengenai segmen usaha
Pada sektor jalan tol, portofolio Perseroan adalah ruas tol Pondok Aren-Serpong, ruas tol Seksi I dan II Makassar, ruas tol Seksi IV Makassar dan ruas tol Kebon Jeruk–Penjaringan (W1) Jakarta. Untuk mengelola jalan tol tersebut, Perseroan memiliki Strategi Bisnis Unit di sektor tol, yaitu PT Margautama Nusantara (MUN), yang membawahi sejumlah anak perusahaan , yakni PT Bintaro Serpong Damai (BSD), PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), dan PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB).
b. Program Kerja 2013:
• Mengimplementasikan program promo bekerjasama dengan Bank BCA untuk promo penggunaan Kartu Flazz Rp1 di Makassar • Menyiapkan kenaikan tarif pada bulan Oktober
2013 melalui pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM)
• Otomatisasi peralatan tol di pintu gerbang tol BSD dan Makassar