• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)

· Pengadaan tanah, pembangunan gedung transmitter dan fasilitasnya di beberapa

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each financial asset in the consolidated statement of financial position after deducting any provision for impairment value receivables are as follows:

2012 2011

Kas dan setara kas 4.080.956.654 1.341.581.271 Cash and cash equivalents

Aset keuangan lancar lainnya 14.536.843 5.495.327 Other current financial assets

Piutang usaha 1.064.249.160 993.413.953 Trade receivables

Piutang lain-lain 39.536.454 32.043.084 Other receivables

Aset keuangan tidak lancar lainnya 199.392.826 110.136.858 Other non-current financial assets

Total 5.392.671.937 2.482.670.493 Total

Risiko likuiditas Liquidity risk

Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Kelompok Usaha memiliki saldo kas dan setara kas yang besar dan memonitor modal kerja secara ketat untuk memitigasi risiko likuiditas.

Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on a timely basis. The Group have substantial cash and cash equivalents balances and monitors working capital closely to mitigate liquidity risk.

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan setara kas, serta memastikan tersedianya pendanaan berdasarkan kecukupan fasilitas kredit yang mengikat. Kemampuan Kelompok Usaha untuk mendanai kebutuhan pinjamannya dilakukan dengan cara mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi, menjaga ketersediaan fasilitas pinjaman yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal serta terus memonitor perkiraan posisi kas dan utang yang dimiliki Kelompok Usaha dalam jangka pendek berdasarkan perkiraan arus kas. Selain itu, dilakukan proyeksi arus kas jangka panjang untuk membantu Kelompok Usaha dalam merencanakan kebutuhan pendanaan dalam jangka panjang.

Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and cash equivalents, and ensuring the availability of funding from an adequate amount of committed credit facilities. The Group’s ability to fund its borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders and by monitoring rolling short- term forecasts of the Group’s cash and gross debt on the basis of expected cash flows. In addition, long-term cash flows are projected to assist with the Group’s long-term debt financing plans.

Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran liabilitas Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran dalam kontrak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

The table below summarises the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on contractual payments as of December 31, 2012 and 2011.

Akan jatuh tempo pada tahun/Expected maturity in year

2017 dan sesudahnya/ 2017 and 2013 2014 2015 2016 thereafter Total Pada tanggal As at 31 Desember 2012 December 31, 2012

Pinjaman jangka pendek 14.780.924 - - - - 14.780.924 Short-term loan

Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 260.043.207 - - - - 260.043.207 Third parties

Utang dividen 225.601.298 - - - - 225.601.298 Dividends payable

Utang lain-lain Other payables

Pihak ketiga 82.437.005 - - - - 82.437.005 Third parties

Beban akrual 172.407.301 - - - - 172.407.301 Accrued expenses

Liabilitas imbalan kerja Short-term employee

jangka pendek 108.271.562 - - - - 108.271.562 benefit liability

Utang sewa pembiayaan 1.314.967 4.303.737 - - - 5.618.704 Finance lease payable

Utang obligasi konversi - 75.800.000 - - - 75.800.000 Convertible bonds payable

Pinjaman bank - 159.800.000 159.800.000 479.400.000 - 799.000.000 Bank loan

Total 864.856.264 239.903.737 159.800.000 479.400.000 - 1.743.960.001 Total

Akan jatuh tempo pada tahun/Expected maturity in year

2016 dan sesudahnya/ 2016 and 2012 2013 2014 2015 thereafter Total Pada tanggal As at 31 Desember 2011 December 31, 2011

Pinjaman jangka pendek 34.844.755 - - - - 34.844.755 Short-term loan

Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 424.596.276 - - - - 424.596.276 Third parties

Utang lain-lain Other payables

Pihak ketiga 80.605.405 - - - - 80.605.405 Third parties

Beban akrual 187.850.406 - - - - 187.850.406 Accrued expenses

Liabilitas imbalan kerja Short-term employee

jangka pendek 114.916.409 - - - - 114.916.409 benefit liability

Pinjaman bank 400.518.611 - - - - 400.518.611 Bank loans

Utang obligasi 574.572.025 - - - - 574.572.025 Bonds payable

Utang sewa pembiayaan 2.480.715 2.714.509 - - - 5.195.224 Finance lease payable

Utang obligasi konversi - - 76.800.000 - - 76.800.000 Convertible bonds payable

Total 1.820.384.602 2.714.509 76.800.000 - - 1.899.899.111 Total

Pengelolaan modal Capital management

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang- undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”).

In addition, the Company is also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Company at the Annual General Shareholders’ Meeting (“AGM”).

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)

Pengelolaan modal (lanjutan) Capital management (continued)

Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2012 and 2011.

Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

The Company’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.

38. INSTRUMEN KEUANGAN 38. FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian.

The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Group financial instruments that are carried in the consolidated financial statements.

Nilai Tercatat/Carrying Value Nilai Wajar/Fair Value

2012 2011 2012 2011

Aset Keuangan Financial Assets

Kas dan setara kas 4.080.956.654 1.341.581.271 4.080.956.654 1.341.581.271 Cash and cash equivalents

Aset keuangan lancar lainnya 14.536.843 5.495.327 14.536.843 5.495.327 Other current financial assets

Piutang usaha - neto 1.064.249.160 993.413.953 1.064.249.160 993.413.953 Trade receivables - net

Piutang lain-lain - neto 39.536.454 32.043.084 39.536.454 32.043.084 Other receivables - net

Aset keuangan tidak

lancar lainnya 199.392.826 110.136.858 199.392.826 110.136.858 Other non-current financial assets

Total 5.398.671.937 2.482.670.493 5.398.671.937 2.482.670.493 Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Pinjaman jangka pendek 14.780.924 34.844.755 14.780.924 34.844.755 Short-term loans

Utang usaha 260.043.207 424.596.276 260.043.207 424.596.276 Trade payables

Utang dividen 225.601.298 - 225.601.298 - Dividends payable

Utang lain-lain 82.437.005 80.605.405 82.437.005 80.605.405 Other payables

Beban akrual 172.407.301 187.850.406 172.407.301 187.850.406 Accrued expenses

Liabilitas imbalan kerja Short-term employee benefit

jangka pendek 108.271.562 114.916.409 108.271.562 114.916.409 liability

Bagian lancar dari

pinjaman jangka pendek Current maturities of long-term

- pinjaman bank - 400.518.611 - 400.518.611 payables - bank loans

Pinjaman jangka panjang Long-term payables

- pinjaman bank 799.000.000 - 799.000.000 - - bank loans

Utang sewa pembiayaan 5.618.704 5.195.224 5.618.704 5.195.224 Finance lease payable

Utang obligasi konversi 75.800.000 76.800.000 69.367.172 67.082.885 Convertible bonds payable

Utang obligasi - 574.572.025 - 574.572.025 Bonds payable

Total 1.743.960.001 1.899.899.111 1.737.527.173 1.890.181.996 Total

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:

The following methods and assumptions are used to estimate fair value:

· Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak- pihak yang berkeinginan, bukan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.

· The fair value of financial assets and liabilities are presented at amounts at which the instruments can exchange in a current transaction between willing parties, which transaction is not the result of financial difficulties or a forced sale in a liquidation. · Nilai wajar untuk kas dan setara kas, aset

keuangan lancar lainnya, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar dalam jumlah signifikan mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Sedangkan, nilai wajar pinjaman bank dan pinjaman jangka panjang diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif (“SBE”).

· Fair value of cash and cash equivalents, other current financial assets, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables and accrued expenses of significant amounts are close to their carrying value because of short term. Whereas, the fair value of bank loans and long-term loans are measured at amortized cost using effective interest rate (“EIR”).

39. KEWAJIBAN KONTIJENSI 39. CONTINGENT LIABILITY

Perjanjian dengan Yayasan Televisi Republik Indonesia

Agreement with Yayasan Televisi Republik Indonesia

Berdasarkan Perjanjian Penunjukan Pelaksana Siaran Televisi Swasta Umum antara IVM dengan Yayasan Televisi Republik Indonesia (Yayasan TVRI) tanggal 7 Desember 1994, IVM menerima penunjukan untuk melaksanakan siaran televisi. Perjanjian tersebut berlaku untuk 20 tahun sampai dengan 6 Desember 2014 atau selama Yayasan TVRI tidak menyelenggarakan siaran niaga, yang mana yang tercapai lebih dahulu, IVM bersedia memberikan penghasilan sebesar 12,5% atas penerimaan dari hasil siaran niaga, setelah dikurangi biaya komisi dan/atau diskon dan pajak serta penjualan materi siaran dan keuntungan penjualan buku-buku program setelah dikurangi pajak-pajak (penghasilan) kepada Yayasan TVRI. Pada tanggal 19 Oktober 2001, perjanjian tersebut telah sepakat untuk diakhiri. Pengakhiran perjanjian tersebut telah menyebabkan perselisihan antara IVM dan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia sehubungan dengan jumlah kewajiban yang harus dibayar oleh IVM.

Based on the Appointment Agreement of the Private Television Broadcasting between IVM and Yayasan Televisi Republik Indonesia (Yayasan TVRI) dated December 7, 1994, IVM accepted the appointment to conduct television broadcasting. The agreement was valid for 20 years up to December 6, 2014 or as long as Yayasan TVRI did not broadcast advertisements whichever come earlier. The IVM was willing to pay Yayasan TVRI of 12.5% of its revenues from broadcast advertisements, net of commission expenses and/ or discount and tax and sales of films and profit from sales of programming books net of taxes to Yayasan TVRI. On October 19, 2001, the agreement was agreed to be ended. Ending of agreement was a dispute between IVM and Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia with regard to liability should be paid by the IVM.

Perselisihan antara IVM dengan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia telah mengakibatkan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia mengajukan gugatan ke pengadilan negeri pada tanggal 7 September 2006. Pada tanggal 23 April 2007, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutuskan bahwa gugatan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia terhadap IVM telah ditolak seluruhnya.

Dispute between IVM and Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia caused Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia filed an appeal to district court on September 7, 2006. On April 23, 2007, the Judge decided that lawsuit of Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia against IVM was rejected.

39. KEWAJIBAN KONTIJENSI (lanjutan) 39. CONTINGENT LIABILITY (continued)