BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2. Penentuan CTQ (Critical To Quality)
4.2.4 Fishbone Diagram
Diagram sebab akibat adalah sejumlah garis dan symbol yang menggambarkan hubungan antara akibat (atau persoalan yang telah dipilih) dan penyebabnya. Diagram ini berguna untuk menganalisa dan menemukan factor-faktor yang berpengaruh secara signifikan di dalam menentukan karakteristik kualitas output kerja, disamping juga untuk mencari penyebab-penyebab yang sesungguhnya dari suatu masalah.
Untuk mengidentifikasi penyebab defect pada produksi jenis Sabun mandi sachet 70 gram yaitu dengan cara mengidentifikasi akar penyebab permasalahan yang dilakukan secara brainstorming dengan pihak perusahaan sehingga didapatkan efektif dan efisien. Alat bantu yang digunakan dalam mengidentifikasi akar masalah berupa cause effect (fishbone diagram).
1. Fishbone Diagram Seal Samping Leleh
Tabel 4.6 Seal Samping Leleh
Penggambaran sebab-sebab terjadinya seal kemasan lelehdapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini
Cacat Produk
(Top Event) Sebab Primer Sebab Sekunder
Seal Samping Leleh
1
Kemampuan mesin
Heater Catridge kurang
maksimal
1 1.1 1.2
Mesin trouble
Setingan roll perekat terlalu panas
Roll aus
2 Mutu bahan kurang bagus
3 3.1 3.2
Operator kurang terampil Operator kurang teliti
Menyeting mesin kurang tepat
4 Suhu Lingkungan produksi
2. Fishbone Diagram Seal Samping Nekuk
Tabel 4.7 Seal Samping Nekuk
Penggambaran sebab-sebab terjadinya seal samping nekuk dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini
Gambar 4.5 Diagram Sebab-Akibat Seal samping nekuk
Cacat Produk
(Top Event) Sebab Primer Sebab Sekunder
Seal Samping Nekuk 1 Proses Long Seal Dan Transile Kurang Presisi 1 1.1 1.2
Setting mesin kurang tepat
Posisi Nepkin Peaper kurang presisi Operator kurang terampil
2 2.1 2.2
Mesin Troubel
Motor Pengerak Nepkin Peaper Tidak stabil Roll Bearing Aus
3.1 Nepkin Peaper nekuk
3. Fishbone Diagram Seal Samping Berser abut
Tabel 4.8 Potongan Seal Berserabut
Cacat Produk
(Top Event) Sebab Primer Sebab Sekunder
Potongan seal berserabut 1 Kemampuan mesin Heater Catridge kurang maksimal 1 1.1 1.2
Proses produksi baru berjalan Operator kurang teliti
Operator kurang tanggap pada pengaturan speed mesin
2 2.1 2.2
Mesin trouble
Suhu Roll Perekat Terlalu Panas
Binding Roller Terlalu Dekat
3 Target kerja tinggi
Penggambaran sebab-sebab terjadinya Potongan Seal Berserabut dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut ini :
4. Fishbone Diagram Seal Samping Kur ang Merekat
Tabel 4.9 Penyebab Seal Samping Kurang Merekat
Penggambaran sebab-sebab terjadinya Seal Samping Kurang merekat dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut ini
Gambar 4.7 Diagram Sebab-Akibat Seal Samping Kurang Merekat
Cacat Produk
(Top Event) Sebab Primer Sebab Sekunder
Seal Kurang merekat 1 Kemampuan mesin Heater Catridge kurang maksimal 1 1.1 1.2
Proses produksi baru berjalan Operator kurang terampil Setting mesin kurang tepat 2
2.1 2.2
Mesin Heater trouble Roll Perekat Kurang Panas Roll aus
3 Suhu Lingkungan Produksi terlalu
5. Fishbone Diagram Seal Belakang Mengkerut
Tabel 4.10 Seal Belakang Mengkerut
Cacat Produk
(Top Event) Sebab Primer Sebab Sekunder
Seal Belakang
Mengkerut 1 Proses Pengesielan
Kemasan
1 1.1
Proses produksi baru berjalan Operator kurang teliti
2 2.1 2.2
Setting mesin kurang tepat Motor penggerak sabun kurang cepat
Pengaturan Speed kurang tepat
3 Suhu lingkungan Terlalu panas
4 Mutu bahan kurang bagus
Penggambaran sebab-sebab terjadinya Seal Belakang Mengkerut dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut ini.
4.2.5 Identifikasi J enis Cacat Dominan
Adapun penjelasan dari akar penyebab yang mengakibatkan terjadinya peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan adalah sebagai berikut:
1. Sletding Roll Miring
Pemasangan Sletding Roll yang kurang tepat atau miring menyebabkan Roll bahan tidak bisa berputar dengan stabil pada saat proses produksi.
2. Posisi Cutter Kurang Presisi
Pada saat pemasangan cutter pada saat pemotongan nepkin peaper menyebabkan potongan bisa berserabut.
3. Cutter Pemotong tumpul
Proses pemotongan Nepkin Peaper secara terus menerus dalam jangka waktu cukup lama mengakibatkan Cutter tumpul sehingga hasil potongan paper line (separator) menjadi tidak rata dan berserabut.
4. Nepkin Peaper Nekuk.
Hali ini dapat disebabkan oleh operator yang terburu-buru dan kurang terampil dalam melakukan pemasangan Bahan. Operator seharusnya lebih hati-hati dan dibutuhkan tenaga ahli dalam melakukan pemasangan agar proses produksi dapat berjalan optimal.
5. Operator Kurang Teliti.
Operator kurang teliti didalam mengoperasikan mesin yang ada dalam proses produksi karena kurang konsentrasi dalam operasi tersebut. Kadangkala pekerja tidak melakukan proses operasi sesuai dengan prosedur perusahaan Posisi Rool Bahan tidak sejajar terhadap Slettding Roll.
6. Operator Kurang Terampil.
Operator belum bisa menjalankan prosedur kerja secara tepat dikarenakan operator masih belum cukup berpengalaman dalam menjalankan proses produksi.
7. Setting Mesin Kurang Tepat
Pada saat proses prduksi berjalan sebelumnya operator harus melakukan setting mesin sesuai dengan ketentuan perusahaan agar hasil produksi sesuai dengan standart perusahaan
8. Nepkin Peaper Melipat
Nepkin Peaper Melipat Dikarenakan Saat Pemasangan bahan tidak tepat pada rell pemasangan arah produksi atau keluar lintasan yang telah disediakan.. 9. Roll Perekat Kurang Panas
Hal ini disebabkan Karena operator kurang tanggap pada pengaturan temperatur Roll sehingga proses pengesilan kurang merekat.
10.Roll Aus
Hali ini dapat disebabkan oleh operator yang terburu-buru dan kurang terampil dalam melakukan pemasangan kaliber roll. Operator seharusnya lebih hati-hati dan dibutuhkan tenaga ahli dalam melakukan pemasangan agar proses produksi dapat berjalan optimal.
11.Operator Kurang Tanggap Pada Pengaturan Speed Mesin
Operator kurang tanggap pada pengaturan speed mesin sehingga proses produksi tidak berjalan dengan optimal.
12.Suhu Roll Terlalu panas
Setting pemanas heater kurang terlalu tinggi, sehingga pada proses pemanasan Nepkin peaper menjadi hanggus.
13.Biding Roll Terlalu Dekat
Penyetelan Binding Roll Telalu dekat menyebabkan penekanan pada bahan nepkin peaper terlalu keras mengakibatkan bahan nepkin peaper hanggus.
14.Pengaturan Speed Kurang Tepat.
Pada saat penyetingan mesin operator melakukan kalkulasi kecepatan mesin agar dapat berjalan lancar karena berpengaruh pada proses pengesilan.
15.Motor Pengerak Sabun Kurang Cepat
Operator yang kurang tanggap dengan speed pengerak sabun mengakibatkan sabun melambat dan seal samping nekuk pada saat proses pengesilan.
16.Posisi Nepkin Peaper Kurang Presisi
Pada saat pemasangan Rool Nepkin Peaper diusahakan tepat pada posisinnya agar tidak nekuk supaya tidak menghambat proses produksi yang sedang berjalan.
17.Motor Pengerak Nepkin Peaper Tidak Stabil
Hal ini Dikarenakan operator kurang tanggap pengaturan Motor Pengerak sehingga nepkin peaper jalannya tidak seimbang.
18.Material yaitu kualitas material kurang baik, beberapa komponen bahan ada yang tidak memenuhi stadart.
19.Lingkungan yaitu suhu ruangan di dalam produksi terlalu panas hal ini membuat karyawan menjadi tidak nyaman dalam bekerja, yang bisa membuat
karyawan tidak berkonsentrasi penuh dalam perkerjaannya yang akhirnya meninmbulkan banyak kesalahan dalam bekerja.
20.Metode yaitu target kerja yang terlampau tinggi ini bisa membuat karyawan terburuh-buruh dalam berproduksi, menjadikan hasil produksi yang tidak memenuhi standart yg di inginkan atau defect.