• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fokus Layanan Urusan Pilihan

Dalam dokumen BAB II_Ranwal RKPD Batang 2018_30 Jan 18 (Halaman 55-61)

19. Kepemudaan dan Olahraga

2.1.3.3. Fokus Layanan Urusan Pilihan

1. Kelautan dan Perikanan

Kinerja makro urusan Kelautan dan Perikanan antara lain bisa dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.36

Kinerja Makro Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2016

Indikator Target RPJMD2012-2017 TargetCapaian Kinerja Tahun 2016Realisasi % Target Tahun2017

Produksi perikanan Tangkap 40.000 38.000 18.012,54 47,40 40.000 Produksi perikanan Budidaya 3.888,86 3.240,70 1.014,50 31,30 3.888,86 Cakupan bina kelompok pengawas 360 330 150 45,45 360

Tingkat Konsumsi ikan 35 33 20,55 62,27 35

Indikator Target RPJMD2012-2017 TargetCapaian Kinerja Tahun 2016Realisasi % Target Tahun2017

Konservasi Optimum secara

Minimum secara Minimum Optimum Cakupan bina kelompok Tangkap 65 63 35 55,56 65 Cakupan bina kelompok Budidaya 70 68 40 58,82 70 Cakupan bina kelompok Pengolah dan Pemasar Perikanan (Poklahsar) 45 20 40 200,00 45

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batang Tahun 2016

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa realisasi kinerja indikator Produksi perikanan tangkap mencapai 18.012,54 ton dan masih di bawah target tahun 2016 sebesar 38.000 ton. Kemudian indikator produksi perikanan budidaya mencapai 1.014,50 ton dan masih di bawah target tahun 2016 sebesar 3.240,72 ton. Indikator cakupan bina kelompok pengawas mencapai 150 kelompok dan masih di bawah target tahun 2016 sebesar 330 kelompok. Indikator tingkat konsumsi ikan mencapai 20,55 kg/per kapita/tahun atau masih dibawah target tahun 2016 sebesar 33,00 kg/per kapita/tahun. Indikator tingkat pengelolaan konservasi sudah dikelola secara minimum. Indikator cakupan bina kelompok tangkap mencapai 35 kelompok dan masih di bawah target tahun 2016 sebesar 63 kelompok. Indikator cakupan bina kelompok budidaya mencapai 40 kelompok dan masih di bawah target tahun 2016 sebesar 68 kelompok. Sedangkan indikator Cakupan bina kelompok Pengolah dan Pemasar Perikanan mencapai 40 kelompok atau sudah melampaui target tahun 2016 sebesar 20 kelompok.

2. Pariwisata

Kinerja makro urusan Pariwisata bisa dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.37

Kinerja Makro Urusan Pariwisata Tahun 2016

Indikator Target RPJMD2012-2017 TargetCapaian Kinerja Tahun 2016Realisasi % Target Tahun2017 Tingkat Kunjungan Hotel 33.500 34.462 25.750 106,74 33.500 Obyek Wisata yang ditangani 5 5 5 100,00 5 Kontribusi sektor Pariwisata terhadap PDRB ADHB 1.000.000.000 1.050.000.000 1.491.132.700 134,06 1.000.000.000

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Batang tahun 2016

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa realisasi kinerja pada indikator Tingkat Kunjungan Hotel mencapai 25.750 orang dan masih di bawah target pada tahun 2016 sebesar 34.462 orang. Untuk indikator Obyek Wisata yang ditangani mencapai 5 obyek wisata dan sudah sesuai target pada tahun 2016 sebesar 5

obyek wisata. Sedangkan indikator Kontribusi sektor Pariwisata terhadap PDRB ADHB mencapai Rp 1.491.132.700 atau sudah melampaui target tahun 2016 sebesar Rp 1.050.000.000.

3. Pertanian

Kabupaten Batang ditinjau dari keadaan sumber daya alam dan sumber daya manusia sangat potensial dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di bidang pertanian. Dengan kondisi topografi dan jenis tanah yang beragam memberikan beragam pula pilihan jenis komoditas pertanian yang dapat dikembangkan. Adapun kinerja makro urusan ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.38

Kinerja Makro Urusan Pertanian Tahun 2016

Indikator Target RPJMD2012-2017 TargetCapaian Kinerja Tahun 2016Realisasi % Target Tahun2017 Pertanian Produktivitas Padi sawah 4.59 4,59 4,88 106,32 4.59 Produksi Padi 182,860 181.951 103.298,6 56,77 182,860 Produktivitas Jagung 6.29 6,28 6,91 110,03 6.29 Produksi Jagung 44,648 44.206 18.945,90 42,86 44,648

Jumlah Kelompok Tani

Binaan 1,200 863 863 100,00 1,200 Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB ADHB 30.83 30,76 23,91 77,73 30.83 Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB ADHB 19.46 19,41 18,59 95,78 19.46 Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB ADHK 15.9 15,86 12,78 80,58 15.9 Peternakan Populasi Hewan ternak - Sapi perah 130 130 135 103,85 130 - Sapi potong 19,500 19.000 19.021 100,11 19,500 - Kerbau 1,600 1.500 1.523 101,53 1,600 - Kambing 80,000 79.000 78.871 99,84 80,000 - Domba 32,500 32.000 32.717 102,24 32,500 - Ayam buras 700,000 650.000 567.902 87,37 700,000 - Ayam ras 14,000,000 13.000.000 11.121.000 85,55 14,000,000 - Itik 130,000 120.000 106.979 89,15 130,000 Cakupan Bina Kelompok Peternak 69 57 57 100 69 Ketersediaan Lahan Ternak 86.89 83.52 83.52 100 86.89

Penyakit ternak yang tertangani :

- Jumlah ternak yang

disuntik 4,000 3500 2500 71,43 4,000

- Persentase

pengobatan (terhadap total populasi sapi)

3.05 3,01 10,44 346,84 3.05

Beberapa indikator pada urusan Pertanian selama tahun 2016 menunjukkan realisasi kinerja antara lain pada indikator Produktivitas Padi sawah mencapai 4,88 ton/ha atau sudah di atas target tahun 2016 sebesar 4,59 ton/ha. Untuk indikator Produksi Padi mencapai 103.298,60 ton dan masih di bawah target tahun 2016 sebesar 181.951 ton. Indikator Produktivitas Jagung mencapai 6,91 ton/ha dan sudah di atas target tahun 2016 sebesar 6,28 ton/ha. Sedangkan indikator produksi jagung mencapai 18.945,90 ton atau di bawah target tahun 2016 sebesar 44.206 ton.

Sub sektor peternakan selama tahun 2016 menunjukan realisasi kinerja antara lain pada indikator populasi hewan ternak sapi perah mencapai 135 ekor dan sapi potong 19.021 ekor atau sudah mencapai target tahun 2016 sebesar 130 ekor dan 19.000 ekor. Sedangkan indikator ketersediaan lahan ternak mencapai 83,52% atau masih dibawah target 2016 sebesar 85,19%.

4. Kehutanan

Kinerja makro urusan Kehutanan bisa dilihat dari beberapa indikator yaitu rehabilitasi hutan dan lahan kritis dan kerusakan kawasan hutan/lahan kritis. Adapun kinerja makro urusan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.39

Kinerja Makro Urusan Kehutanan Tahun 2016

Indikator Target RPJMD2012-2017 TargetCapaian Kinerja Tahun 2016Realisasi % Target Tahun2017

Rehabilitasi hutan dan

lahan kritis 8,00 8,00 3,74 46,75% 8,00

Kerusakan Kawasan

Hutan 12,70 12,70 4,93 38,82% 12,70

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang Tahun 2016

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa realisasi kinerja indikator Rehabilitasi hutan dan lahan kritis mencapai 3,74 ha dan masih di atas target tahun 2016 sebesar 8,00 ha, sedangkan indikator Kerusakan Kawasan Hutan mencapai 4,93 ha atau di atas target tahun 2016 sebesar 12,70 ha.

5. Energi dan Sumber Daya Mineral

Kinerja makro urusan ESDM pada tahun 2015 antara lain bisa dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.40

Kinerja Makro Urusan ESDM Tahun 2016

Indikator Target RPJMD2012-2017 TargetCapaian Kinerja Tahun 2016Realisasi % Target Tahun2017

Indikator Target RPJMD2012-2017 TargetCapaian Kinerja Tahun 2016Realisasi % Target Tahun2017

pertambangan terhadap PDRB

Sumber: Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan ESDM Kabupaten Batang Tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa realisasi kinerja indikator Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB tahun 2015 belum tersedia namun jika merujuk capaian tahun 2014 sebesar 1,11% maka masih di bawah target tahun 2016 sebesar 1,15%.

Dari data sektor ESDM yang berhasil dihimpun adalah potensi bahan galian dan potensi air tanah. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Batang memiliki potensi bahan galian. Bahan galian yang terdapat di Kabupaten Batang adalah jenis bahan galian batuan dan bahan galian mineral non logam (dahulu bahan galian golongan C). Potensi air tanah yang dimiliki Kabupaten Batang cukup besar. Bagian barat Kabupaten Batang termasuk cekungan air tanah (CAT) Subah sedangkan bagian timur termasuk ke dalam CAT Pekalongan.

6. Perdagangan

Kinerja makro urusan Perdagangan antara lain bisa dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.41

Kinerja Makro Urusan Perdagangan Tahun 2016

Indikator Target RPJMD2012-2017 TargetCapaian Kinerja Tahun 2016Realisasi % Target Tahun2017

Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB (ADHB) 16.12% 16,00 16,53 103,31 16.12% Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB (ADHK) 16.71% 16,61 17,81 107,22 16.71% Ekspor Bersih Perdagangan 71.997.875.47 54.182.287 205.460.233,80 379,20 71.997.875.47

Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Batang Tahun 2016

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa realisasi kinerja indikator Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB (ADHB) mencapai 16,53% dan melebihi target tahun 2016 sebesar 16,09%. Untuk indikator Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB (ADHK) mencapai 17,81% serta indikator Ekspor Bersih Perdagangan mencapai Rp 205.460.233,80.

Kinerja makro urusan Industri antara lain bisa dilihat dari beberapa indikator yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.42

Kinerja Makro Urusan Industri Tahun 2016

Indikator Target RPJMD2012-2017 TargetCapaian Kinerja Tahun 2016Realisasi % Target Tahun2017

Jumlah IKM (unit) 10.824 10.642 10.654 100,11 10.824

Jumlah Unit usaha

sentra industri (Unit) 255 230 240 104,35 255

Kontribusi sektor Perindustrian terhadap PDRB ADHB (%) 26,05 25,75 26,24 101,90 26,05% Kontribusi sektor Perindustrian terhadap PDRB ADHK (%) 27,50 27,23 27,43 100,73 27,50%

Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Batang Tahun 2016 *) Data sementara per-semester pertama tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa realisasi kinerja indikator Jumlah IKM mencapai 10.654 unit serta indikator Jumlah Unit usaha sentra industri mencapai 240 unit atau dibawah target tahun 2016 sebesar 255 unit. Kontribusi sektor Perindustrian terhadap PDRB ADHB selama pada tahun 2015 adalah mencapai 26,242% atau sedikit diatas target tahun 2016 sebesar 26,05%. Untuk Kontribusi sektor Perindustrian terhadap PDRB ADHK (%) mencapai 27,43% dan masih di bawah target tahun 2016 sebesar 27,50%.

8. Transmigrasi

Dalam bidang ketransmigrasian, berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 195 ayat (1) dinyatakan bahwa ”Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, daerah dapat mengadakan kerja sama dengan daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, sinergi dan saling menguntungkan”.

Tahun 2016 dilaksanakan program pengembangan wilayah transmigrasi dimana realisasinya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.43

Realisasi Pelaksanaan Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

No. Kegiatan TargetAnggaranRealisasi % TargetKinerjaRealisasi % 1 Peningkatan

Kerjasama antar Wilayah, antar Pelaku dan antar Sektor dalam rangka Pengembangan Kawasan Transmigrasi 80.000.000 60.835.400 76,04 Transmigrasi 5 kk, 10 jiwa Transmigrasi 4 kk, 11 jiwa 80,00

Adapun kebijakan bidang ketransmigrasian diarahkan pada memberikan informasi kepada calon transmigran. Sedangkan program dan kegiatan yang dilaksanakan adalah Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi dengan kegiatan peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi.

Dalam dokumen BAB II_Ranwal RKPD Batang 2018_30 Jan 18 (Halaman 55-61)

Dokumen terkait