• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

Dalam dokumen BAB II_Ranwal RKPD Batang 2018_30 Jan 18 (Halaman 92-97)

URUSAN PILIHAN

1. Pelaksanaan Pengembangan Wilayah Transmigrasi 1 Peningkatan Kerjasama

2.3. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

2.3.1. Permasalahan Daerah yang berhubungan dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

2.3.1.1. Pemerintahan Yang Efektif dan Bersih.

Pemerintahan Yang Efektif dan Bersih diartikan bahwa semangat reformasi birokrasi mewarnai dan menjadi landasan dalam perwujudan good governance. Adanya penyempurnaan pada sisi kelembagaan, ketatalaksanaan, kinerja aparatur dan manajemen kepegawaian diarahkan agar pemerintah daerah yang bersih, transparan, akuntabel, dan profesional serta bebas korupsi mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Permasalahan-permasalahan yang muncul pada tiap urusan yang ada pada kelompok visi ini adalah:

1. Perencanaan

 SKPD sering terlambat dalam menyampaikan data-data dan tidak sesuai dengan data yang diminta.

 Terbatasnya sumber daya manusia baik kualitas dan kuantitas di bidang perencanaan.

 Terbitnya Regulasi baru yang terkait dengan perencanaan pembangunan daerah sehingga proses dan mekanisme pelaksanaan perencanaan harus disesuaikan.

 Pelaksanaan program dan kegiatan sering tidak diimbangi dengan kelancaran penatausahaan keuangan.

 Dalam melaksanakan program dan kegiatan perencana pembangunan, menghadapi kedala dimana tidak semua SKPD telah memahami mekanisme dan manfaat perencanaan.

2. Urusan Kearsipan

 Terbatasnya SDM pengelola dan sarana prasarana pengelolaan kearsipan

 Terbatasnya SDM pengelola pada masing-masing unit pencipta

 Terbatasnya tenaga pengelola arsip serta tenaga operator pada LKD

 Kurang pahamnya unit pencipta akan pentingnya arsip yang bernilai guna

 Kurang pahamnya masyarakat akan keberadaan arsip bernilai sejarah

 Terbatasnya jumlah tenaga SDM yang menangani perpustakaan keliling

 Terbatasnya tutor pengajar untuk kegiatan bengkel kriya

 Kurangnya minat dan partisipasi dari pihak penerbit untuk ikut andil dalam kegiatan pameran

 Terbatasnya petugas pengelola perpustakaan desa sehingga pengelolaan masih belum optimal

2.3.1.2. Penguatan Ekonomi.

Penguatan Ekonomi diartikan bahwa daerah mendasarkan bentuk aktivitasnya pada pengembangan ekonomi yang lebih menitikberatkan pada aspek perdagangan sesuai dengan karakteristik masyarakat, yang didalamnya melekat upaya pengembangan investasi yang menjadi tulang punggung pembangunan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan tidak meninggalkan potensi lainnya. Penguatan perekonomian diarahkan pada upaya untuk lebih meningkatkan produktifitas, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kabupaten secara keseluruhan. Permasalahan yang muncul pada urusan-urusan pada kelompok visi kedua ini adalah:

1. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

a. Bidang Prasarana Jalan Kabupaten

 Minimnya pengetahuan Pelaksana Urusan (Mantri Jalan) tentang ilmu teknis dan penerapannya dalam hal pemeliharaan maupun pembangunan Jalan Kabupaten,

 Kurangnya tenaga perawat jalan yang berada di UPTD-UPTD DBMSDA Kabupaten Batang,

 Kurangnya kesadaran masyarakat disekitar jalan kabupaten untuk berperan serta dalam menjaga kebersihan bahu jalan (terutama drainase) dan masyarakat pengguna jalan terhadap kemampuan jalan dalam menerima beban muatan,

 Belum seluruh ruas jalan kabupaten tersedia drainase,

 WilayahKabupaten Batang bagian selatan kondisi geometri jalan kabupatennya banyak yang ekstrim (tikungan, tanjakan &/ turunan, serta tebing yang terjal &/ curam),

 Kurang seimbangnya perbandingan antara dana pemeliharaan dengan panjang jalan yang rusak/terbatasnya dana pemeliharaan jalan.

b. Bidang Sumber Daya Air

 Minimnya pengetahuan Pelaksana Urusan (Mantri Air) tentang ilmu teknis dan penerapannya dalam hal pemeliharaan maupun pembangunan Bendung, Jaringan Irigasi dan Pintu Air

 Minimnya tenaga operasional dan pemeliharaan lapangan yang berada di UPTD-UPTD DBMSDA Kabupaten Batang.

 Kondisi jaringan irigasi kabupaten rata-rata dalam keadaan rusak berat sehingga berdampak tidak optimalnya aliran ke areal persawahan

 Terbatasnya dana pemeliharaan jaringan irigasi.

 Banyaknya aset tanah pengairan yang dipergunakan oleh masyarakat secara ilegal.

c. Bidang Prasarana Jalan Desa

 Minimnya pengetahuan Pelaksana Urusan (Mantri Jalan) tentang ilmu teknis dan penerapannya dalam hal pemeliharaan maupun pembangunan Jalan Desa,

 Kurangnya tenaga teknis dan tenaga perawat jalan

 Kurangnya kesadaran masyarakat disekitar jalan desa untuk berperan serta dalam menjaga kebersihan bahu jalan (terutama drainase) dan masyarakat pengguna jalan terhadap kemampuan jalan dalam menerima beban muatan,

 Belum seluruh ruas jalan desa tersedia drainase.

 Wilayah Jalan Desa bagian selatankondisi geometri jalannya banyak yang ekstrim (tikungan, tanjakan &/ turunan, serta tebing yang terjal &/ curam),

 Kurang seimbangnya perbandingan antara dana pemeliharaan dengan panjang jalan yang rusak/terbatasnya dana pemeliharaan jalan

d. Urusan Penataan Ruang

 Rawan terjadi pelanggaran dalam pemanfaatan ruang yang berdasarkan RTRW.

 Peta ruang banyak yang tidak sesuai fakta dilapangan dengan peta existing RTRW sehingga menimbulkan ketidakpastian investasi yang ingin masuk ke Batang.

 RTRW yang telah dimiliki belum mampu menjawab secara tegas permasalahan pembangunan, khususnya tata ruang di Kabupaten Batang sehingga beberapa investasi menjadi terhambat.

- Informasi tata ruang sudah diterjemahkan oleh para investor merupakan lampu hijau disetujuinya ijin operasional, sehingga pelaksanaan fisik sudah mendahului sebelum ijin prinsip keluar; - Keberatan masyarakat terhadap alokasi perubahan fungsi lahan

sawah menjadi peruntukan permukiman.

- Alokasi ruang untuk indutri dan galian tambang belum semua diploting dalam peta tata ruang;

- Alokasi industri dan galian tambang yang sudah ada belum ideal dari kaca mata investor

- Peruntukan industri, tidak sesuai exsisting yang ada;

- Beberapa kawasan pertumbuhan ekonomi strategis tidak mencakup kota kabupaten.

2. Urusan Lingkungan Hidup

 Regulasi perundangan yang banyak diperbaharui sehingga mengalami kendala di lapangan

 Kurangnya kesadaran dan kepedulian serta keterbatasan dana para pengusaha, baik itu industri besar, menengah maupun kecil/ rumah tangga, peternakan, perhotelan, penambangan bahan galian golongan C dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup baik yang menyangkut perijinan, peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup maupun kegiatan di lapangan.

 Egosektoral dari SKPD dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

 Pemeliharaan sumber daya alam, baik yang dapat diperbaharui maupun tidak, belum optimal karena keterbatasan sumber daya (manusia, kelembagaan, pendanaan dan lain-lain), musim (cuaca) maupun dampak dari pemanasan global (global warming).

3. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

 Ada aturan-aturan yang harus di laksanakan yang berkaitan dengan dinas/instansi lain dan membutuhkan biaya.

 Pelaksanaan pekerjaan ada kaitannya dengan peraturan desa/kelurahan yang belum ada/dilaksanakan.

 Pelaksana perdes/perkel butuh biaya untuk rapat tingkat desa.

5. Urusan Penanaman Modal

 Regulasi yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan yang ada.

 kurangnya kesadaran & pemahaman masyarakat dalam pengurusan ijin,

 Minimnya data tentang Potensi Investasi di Kabupaten Batang.

6. Urusan Koperasi dan UKM

 Masih rendahnya tingkat kesadaran berkoperasi, rendahnya jiwa kewirakoperasian / kewirausahaan, minimnya kerjasama kemitraan dan jaringan usaha, keterbatasan akses pasar.

7. Urusan Ketenagakerjaan

 Belum optimalnya informasi ketenagakerjaan

 Masih adanya penempatan tenaga kerja keluar negeri tanpa melalui prosedur

 Masih adanya kasus hubungan industrial

 Masih kurangnya SDM utama bidang ketenagakerjaan yaitu Pengawas, Pengantar Kerja dan Instruktur.

8. Urusan Pangan

 Wawasan dan pola pikir masyarakat petani yang masih perlu ditingkatkan dalam menerima dan menerapkan teknologi terbaru di bidang pertanian baik teknis budidaya maupun pascapanen, seperti pola tanam, penggunaan pupuk organik, pemanfaatan varietas terbaru, pengelolaan panen, pengemasan dan sebagainya.

9. Urusan Perhubungan

 Terbatasnya sumber daya manusia baik kualitas dan kuantitas di bidang perhubungan dan teknologi informasi;

 Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai; 10. Urusan Komunikasi dan Informatika

 Terbatasnya sumber daya manusia baik kualitas dan kuantitas di bidang perhubungan dan teknologi informasi;

 Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai; 11. Urusan Pertanahan

 Pilar Batas Daerah lokasi sangat sulit dijangkau karena berada di perbukitan dan lembah yg curam serta terbatasnya sarana yang dimiliki

 Berkurangnya bidang tanah yang dilelangkan dibandingkan tahun sebelumnya hal ini dikarenakan tanah tersebut di gunakan untuk fasilitas pembangunan gedung kantor dan fasilitas umum lainnya

Dalam dokumen BAB II_Ranwal RKPD Batang 2018_30 Jan 18 (Halaman 92-97)

Dokumen terkait