• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Abdurrahman Wahid berupa buku yang merupakan kumpulan berbagai essai yang ditulisnya, diantaranya :

a. Bunga Rampai Pesantren di terbitkan oleh Dharma Bakti 1979 b. Muslim Ditengah Pergumulan diterbitkan oleh Lappenas 1981

c. Kiai Menggugat Gus Dur Menjawab, Suatu Pergumulan Wacana dan Transformasi, diterbitkan oleh Dharma Press 1989

d. Universalisme dan Kosmopolitanisme Peradaban Islam diterbitkan oleh Kompas 1991

e. Kiai Nyentrik Membela Pemerintah, diterbitkan oleh LKiS 1997 f. Tabayun Gus Dur diterbitkan oleh LKiS 1998

g. Islam, Negara, Domokrasi, : Himpuna Percikan Perenungan Gus Dur , duterbitkan oleh Erlangga 1999

h. Gus Dur Menjawab Perubahan Zaman diterbitkan oleh Kompas 1997 i. Prisma Pemikiran Gus Dur di terbitkan oleh LKiS 1999

j. Membangun Demokrasi diterbitkan oleh Rosda Karya 1999

k. Mengurai Hunbungan Agama dan Negara diterbitkan oleh Grasindo 1999 l. Melawan Melalui Lelucon di terbitkan oleh Tempo 2007

m. Pergulatan Negara, Agama, dan Kebudayaan diterbitkan oleh Desabtara 2001

n. Menggrakkan Tradisi di terbitkan oleh LKiS 2001

o. Kumpulan Kolom dan Artikel Abdurrahman Wahid Selama Era Lengser diterbitkan oleh LKiS 2002

p. Gus Dur Bertutur di terbitkan oleh Pro Aksi 2005

q. Islamku, Islam anda, Islam Kita diterbitkan oleh Wahid Institute 2006 r. Membangun Demokrasi diterbitkan oleh Roda Karya 1999

s. Gus Dur Menjawan Kegelisahan Rakyat diterbitkan oleh Kompas 2007 t. Abdurrahman Wahidlog Peradaban Untuk Tolerasi dan Perdamian

diterbitkan oleh GrameAbdurrahman Wahid 2010

Dari seluruh pemikiran dan kerja-kerja Abdurrahman Wahid yang tertuan dalam tulisan berupa karya-karya. Jika diperas menjadi satu kata, maka intisari dari sosok Abdurrahman Wahid adalah pengabdiannya kepada kemanusiaan.

Abdurrahman Wahid merupakan guru bangsa yang menjadi tauladan bagi semua orang. Mengajarkan bagaimana mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan ke tempat yang tinggi. Abdurrahman Wahid sangat mencintai kemanusiaan. Bukan hanya kalangan etnis thionghoa, namun juga ethnis-ethnis lainnya yang tertindas dibela oleh Abdurrahman Wahid, tak heran jika diangkat sebagai “bapaknya orang Thionghoa.

Selain itu, Abdurrahman Wahid adalah sosok yang humanis dan nasionalis yang begitu mencintai rakyatnya tanpa membeda-bedakan agama, suku, dan latar belakangnya. Abdurrahman Wahid membuat keislaman menjadi begitu indah dan dicintai, bahkan ummat lainnya. Humanis dan nasionalis ini yang diwariskan Abdurrahman Wahid kepada PKB, sehingga PKB penting menjadi besar untuk mewujudkan nasionalisme dan kemanusiaan yang berkeadilan sosial di Indonesia.

D. Aktivitas politik Abdurrahman Wahid dan Gelar Kehormatan

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupkan salah satu partai yang lahir dari Rahim reformasi 1998, peristiwa menandai era baru di Indonesia. Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto lengser akibat desakan arus reformai yang kuat dan partai-partai baru mulai terbentuk. Pertama kali adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dipelopori oleh Amien Rais, Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) yang dipelopori oleh Megawati.

Pada Juni 1998, banyak orang dari komunitas NU meminta Abdurrahman Wahid untuk membentuk sebuah partai. Namun usulan ini tidak serta merta langsung dilaksanakan. Banyak partai yang ingin menggaet Abdurrahman Wahid sebagai penyantun mereka, tapi semuanya ditolak. hingga pertengahan Juni, rupanya banyak tokoh-tokoh NU yang ingin mendirikan partai. Mulanya Abdurrahman Wahid prihatin terhadap kelompok NU ingin mendirkan partai politik NU karena ini akan mengaitkan agama dan politik partai. Namun menjelang Juli sikapnya mengendur, karena nampaknya benar akan ada semacam partai NU. Sepanjang Juli, Abdurrahman Wahid masih saja tidak yakin mengenai arah yang akan ditempunya. Di tengah kegelisahan Abdurrahman wahid, partai

Golkar yang masih identik dengan Soeharto menggelar kongres nasional. Golkar masih memiliki banyak aset, jaringan akar rumput diseluruh pelosok negeri dan uang yang melimpah.

Abdurrahman Wahid tidak menghendaki Golkar menang kembali.

Akhirnya pada Juli 1998 Abdurrahman Wahid menanggapi pendirian partai.

Mendirikan partai satu-satunya cara untuk melawan dominasi Golkar dalam pemilihan umum lalu menyetuji pendirian PKB. Pada November 1998, dalam pertemuan di Ciganjur, bersama dengan Megawati, Amien Rais dan Sultan Hamengkubuwono X kembali menyatakan komitmen mereka untuk reformasi.

Pada tanggal 7 Feberuari 1999, PKB secara resmi menyatakan Abdurrahman Wahid sebagai kandidat pemilihan presiden.27

Pada bulan Juli 1998, didirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dimotori oleh Matori Abdul Djalil. Dari partai tersebut, Abdurrahman Wahid diusung menjadi calon presiden pada pemilu tahun 1999. Pada pemilu 20 Oktober 1999 tersebut, Abdurrahman Wahid meraih kemenangan atas Megawati dan secara resmi dilantik menjadi presiden ke-4 RI. Inilah puncak karir politiknya, sebelum digulinkan pada kursi kepresidenan pada tahun 2001.

Abdurrahman Wahid mendapatkan beberapa gelar kehormatan atas kiprah intelektualitasnya yakni sebagai berikut :

1. Doktor Kehormatan Asian Institute Of Tecnolgy, Bangkok, Thailand 2000 2. Doktor Kehormatan dari Chulangkorn Unversity Bangkok, Thailand 2000

27 “Politik IktiarPolitik Gus Dur dan PKB”/https://m-merdeka .com/ Politik- Iktiar-Politik- Gus Dur- dan –PKB.html diakse pada 17 -11-2022

3. Doktor Kehormatan bidang Filafat Hukum dari Thammasat University Bangkok, Thailand 2000

4. Doktor Kehormatan Bidang Hukum dan Politik, Ilmu Ekonomi dan Manajeman dan Humaniora dari Phanteon Sorborne University, Paris, Prancis 2000

5. Doktor Kehormatan dari Twente University, Belanda 2000

6. Doktor Kehormatan Dari Jawaharlal Nehru Unversity, InAbdurrahman Wahid 2000

7. Doktor kehormatan dari Soka Gakkai University, Tokyo, Jepang 2002

8. Doktor kehormatan Bidang Kemanusiaan dari Netanya University, Israel 2003 9. Doctor Kehormatan Bidang Hukum dari Konkuk University, Seoul Korsel 2003 10. Doctor kehormatan dari Sun Moon University, Seoul, Korsel 2003

Abdurrahman Wahid juga menerima penghargaan di level internasional, seperti :

1. Islamic Misionary Award dari Pemerintah Mesir, 1991 2. Magsaysay Award Manila Fhilipina, 1993

3. Ambassador Of Word Fis Peace, International and Interreligious federation for Word Fis (IIFWF), New York , Amerika Serikat 2001

4. World Peace Frize Award , Word Peace Frize Awording Council (WFFAC), Seoul, Korea Selatan 2003

5. Global Tolerance Award, Friend of United Nations, New York, Amerika Serikat 2003

6. The Culture Of Peace Disting Wished Award 2003

7. International Culture Of Peace Project Religions For Peace Trento, Italia 2004

8. First Freedom World, Amerika Serikat 2010

Dari semua gelar kehormatan yang diperoleh Abdurrahman Wahid yang berjasa bagi kemanusiaan mendapat perhatian dari dalam negeri dan luar negeri serta penghargaan dari berbagai lembaga maupun perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri.

42 BAB III

PROFIL PARTAI KEBANGKITAN BANGSA

A. Sejarah Lahirnya Partai Kebangkitan Bangsa

Secara historis Partai Kebangkitan Bangsa dideklarasikan pada 23 juli 1998 tepat pada penanggalan Islam 29 Rabiul Awal 1419 H oleh Abdurrahman Wahid, KH. Munasir Ali, KH. Ilyas Ruchiyat, KH. Mustofa Bisri serta KH. A Muchith Muzadi. Hasil muktamar NU ke 27 yang dilaksanakan di Situbondo telah mentapkan bahwa NU tidak memiliki kaitan dengan partai politik manapun serta tidak melakukan kegiatan politik praktis. Hal ini diamini oleh KH. Abdurrahman Wahid yang pada awalnya begitu prihatin dikarenakan banyaknya kelompok-kelompok NU yang ingin mendirikan partai politik NU. Hal ini menyiratkan agama menjadi jualan politik partai. Pada saat yang sama, kehadiran NU sebagai ormas keagamaan sejatinya tidaklah boleh ditumpangi oleh politik praktis yang sarat akan berbagai kepentingan.28

Pada tahun 1998 presiden Soeharto lengser dan keran terbuka lebar. Saat itu ada desakan untuk membentuk partai politik yang berbasis NU. Pada saat itu, PBNU mendapat bagitu banyak usulan dari warga NU seluruh Indonesia.

Menyikapi hal ini PBNU akhirnya mengadakan rapat harian Syuriah dan Tanfidziyah tertanggal 3 Juni 1998. Forum ini memutuskan untuk membentuk tim Lima yang diketuai oleh KH. Ma‟ruf Amin (Koordinaror harian PBNU) yang

28“Sejarah-Pendirian “https://PKB. Id./page/sejarah-pendirian diakses pada 8 November 2021

beranggotakan antara lain : KH. M Dawam Anwar (Katib Aam PBNU), DR. Said Aqil Siroj, M.A (Wakil Katib Aam PBNU), HM Rozy Munir, SE, M.Sc ( Ketua PBNU) dan Ahmad Bagdja (Sekjen PBNU). Rapat harian Syuriah dan Tanfidziyah tersebut mengahsilkan Lima rancangan yaitu pokok-pokok pikiran NU mengenai reformasi politik, Mabda‟ Siyasi, hubungan partai politik dengan NU, AD/ART dan Naskah Deklarasi. Pada akhir Juni 1998 dikarenakan besarnya tuntutan terhadap PBNU oleh para Nahdiyin diseluruh Indonesia, kemudian bersama para deklarator lainnya (KH. Munasir Ali, KH. Ilyas Ruchiyat, KH.

Mustofa Bisri serta KH. A Muchith Muzadi) mendeklarasikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 29 Rabiul Awal 1419 H atau 23 Juli 1998.29

PKB semakin berkembang seiring perkembangan zaman dan terus berbenah diri untuk memperkuat posisi PKB dalam perpolitikan di Indonesia. PKB mengalami beberapa pergantian kepemimpinan, tentu memiliki cara pandang yang berbeda di setiap pemimpin yang berkuasa. Namun sumbangsih pemikiran pemimpin terdahulu tetap menjadi tolok ukur perjuangan PKB untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan sebagaimana dalam wawancara dengan salah satu Pengurus PKB sebagai berikut :

Pasti berbeda masa, namun secara pemikiran apa yang ditanamkan oleh Abdurrahman Wahid tetap kita jalankan, tetapi diera sekarang dimasanya pak Muhaimin Iskandar menurut saya lebih pada persoalan mengikuti zaman, yang kedua bahwa partai ini sudah mengarah kepada partai ,modern jadi kalau soal pembedanya sudah sangat jelas mungkin sekarang ini semua kita secara pemikiran tetap terjaga tetapi secara praktek partai hari ini Muhaimin mengerakkan partai menuju partai yang modern itu mungkin pembeda barangkali.30

29“ Naskah-Deklarasi”https://PKB.id/page/naskah-deklarasi, diakses pada 2 -11- 2021.

30Suliani Sulkifli. Interview 27 November 2021

PKB pada saat kepemimpinan Abdurrahman Wahid diawal berdirnya. Tentu mempunyai tantangan dalam mewujudkan PKB untuk mendapatkan banyak pengaruh dan pengikut dalam masyarakat. Apalagi PKB adalah partai yang masih sangat muda dan ikut andil dalam kontekstasi politik pemilihan demokrasi di tahun 1999. Abdurrahman Wahid mempunyai tugas yang sangat besar untuk membesarkan PKB serta melawan dominasi partai-partai lainnya. Namun setiap kepemimpinan memiliki kader penerus untuk melajutkan stapet perjuangan partai.

PKB merupakan partai terbuka dan sejalan dengan dinamika masyarakat sehingga kepemimpinan era Muhaimin Iskandar membawa PKB kearah partai yang lebih modern. Karena zaman sekarang adalah era digitalisasi tentu segala aspek kehidupan masyarakat berubah tak terkecuali PKB juga ikut andil dalam perubahan tersebut. Namun pokok perjuangan PKB tetap menjadi dasar dan jalan untuk kepentingan rakyat dan kemakmuran masyarakat sesuai amanah dari pemimpi terdahulu.

B. Ideologi Partai Politik

Di dalam dokumen Mabda‟ Siyasi31 disebutkan PKB bertujuan mewujudkan cita-cita Indonesia dengan pilar utamanya yakni supremasi hukum (Al-Musawa) yang merupakan prinsip dasar yang harus ditegakkan. Ciri khas PKB adalah partai humanis religious (Insaniah diniyah) yakni menjaga serta melestarikan tradisi

31 “Mabda-Siyasah”https://PKB.id/page/mabda‟-siyasih diakses pada 2 -11- 2021.

yang baik serta mengambil hal-hal baru (yang tentunya juga baik) untuk ditradisikan.

Partai kebangkitan bangsa juga merupakan partai terbuka yang memberikan kesempatan dalam mewujudkan ideologi partai secara lintas agama, suku, ras, dan lintas golongan yang dimanifestasikan dalam bentuk visi, misi, program perjuangan, keanggotaan serta kepemimpinan. PKB bersifat independen yang berarti menolak segala bentuk kekuasaan dari pihak manapun yang bertentangan dengan tujuan ideologi partai. Dalam AD/ART partai, PKB menegaskan dirinya sebagai partai nasionalis, agamis, dan humanis serta berwatak moderat, toleran dan adil. Ini dijelaskan juga oleh Ketua Partai DPW PKB Sulsel berikut :

PKB sendiri memang partai yang nasionalis religius yang tetap terbuka kepada non Muslim misalnya orang Kristen, orang Tionghoa, penganut agama Hindu yang penting memiliki jiwa religious.

Meskipun disini (Sulsel) belum ada juga anggota DPR yang non muslim. Namun di daerah NTT misalnya sudah ada anggota DPR dari partai PKB.32

Peneliti menilai bahwa PKB hadir sebagai momentum untuk terus mensosialisasikan pemikiran Abdurrahman Wahid yakni bersinerginya antara nasionalisme dan spritualitas seseorang tanpa melihat agama manapun. Selama berada didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia pasti memiliki keyakinan beragama. Juga sebaliknya jika beragama akan menumbuhkan kecintaan terhadap negaranya. Peniliti juga berpendapat bahwa jargon yang diperkenalkan oleh ketua PKB saat ini oleh Muhaimin Iskandar tidak jauh berbeda dengan apa yang diperjuangkan Abdurrahman wahid yaitu agamis nasionalis, nasionalis agamis.

32Arzad Arsad. Interview 24 Oktober 2021,

Lebih jelasnya pada bagian poin kesembilan Mabda‟ Siyasih berbunyi bahwa partai PKB adalah partai terbuka dalam pengertian lintas agama, suku, ras, dan lintas golongan yang dimanifestasikan dalam bentuk visi, misi, program perjuangan keanggotaan dan kepemimpinan. PKB bersifat independen dalam partai menolak segala bentuk kekuasaan dari pihak manapun yang bertentangan dengan tujuan didirikannya partai.33 Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua Partai DPW PKB Sulsel berikut :

Kamu harus tau bahwa yang membuat himne PKB itu Orang Kristen namanya Alfred Simajuntak. Partai PKB adalah partai yang sangat terbuka yang memiliki jargon rahmatan lil alamin . Kemarin muscab di Mamasa himne PKB itu dinyanyikan di gereja. Namun untuk disulawesi selatan di bagian Toraja belum senifikan seperti di NTT.

Namun kita tetap mensosilisasikan partai PKB.34

Penulis berpendapat pelaksanaan ideologi parta tercermin pada sikap PKB memberi hak yang sama pada masyarakat untuk masuk dalam partai memperjuangkan nilai-nilai dasar perjuangan PKB. Dengan partai memiliki platform terbuka maka semua pemeluk agama mendapatkan hak yang sama dalam menjalankan ideologi partai. Juga mendapatkan posisi yang sama untuk melakukan aktifitas politik di negeri ini. Peneliti menilai bahwa PKB dengan tata nilai sikap yang toleran dengan cara berpikir moderat maka tidak menutup kemungkinan partai PKB akan lebih berkembang di masa yang akan datang.

Karena tidak memiliki sikap yang menutup terhadap perkembangan dalam masyarakat juga memberikan posisi yang sama seperti kader-kader PKB pada umumnya.

33Mabda‟ Siyasi” https://PKB. Id./page/visi-misi/, diakses pada 8 -12-2021

34Abdul Rahim Muktar , Interview 17 November 2021

C. Visi dan Misi Partai PKB

PKB mengusun visi partai “ mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana dituangkan dalam pembukaan UUD 1945, mewujudkan masyarakat adil dan makmur secara lahir dan bathin, material dan spiritual, mewujudkan tatanan politik nasional yang demokratis, terbuka, bersih dan berahlaktul karimah.35

Sementara misi PKB adalah :

1. Dalam bidang ekonomi adalah menegakkan dan mengembangkan kehidupan ekonomi kerakyatan yang adil dan demokratis.

2. Dalam bidang hukum adalah berusaha menegakkan dan mengembangkan negara hukum yang beradab, mampu mengayomi seluruhrakyat, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, dan berkeadilan sosial.

3. Dalam bidang sosial budaya adalah berusaha membangun budaya yang maju dan modern dengan tetap memelihara jati diri bangsa yang baik demi meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

4. Dalam bidang pendidikan adalah berusaha meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berakhlak mulia, mandiri, terampil, professional dan kritis terhadap lingkungan sosial di sekitarnya, mengusahakan terwujudnya sistem pendidikan nasional yang berorientasi kerakyatan, murah dan berkesinambungan.

35 Visi-misi PKB” https://PKB. Id./page/visi-misi/ diakses pada 28 -11- 2021.

5. Dalam bidang pertahanan adalah membangun kesadaran setiap warga negara terhadap kewajiban untuk turut serta dalam usaha pertahanan negara, mendorong terwujudnya swabela masyarakat terhadap perlakuan-perlakuan yang menimbulkan rasa tidak aman, baik yang datang dari pribadipribadi maupun institusi tertentu dalam masyarakat.

Platform politik PKB disusun dengan berlandaskan pada nilai-nilai teologis spiritual dan ideologis filosofi yang termaktub dalam mabda‟ siyasih sebagai nilai dasar perjuangan asas dan prinsip perjuangan, jati diri, watak serta tujuan dan kerja politik PKB dalam pentas politik nasional.36

1. Landasan teologis-spiritual dasar teologis-spiritual mengacu kepada kesadaran dan keyakinan PKB bahwa kekuasaan itu sejatinya milik Tuhan Yang Maha Esa yang dititipkan kepada manusia (Q.S. Ali Imran; 26-27). Kekuasaan itu dititipkan kepada manusia sebagai khalifah (wakil Tuhan) di muka bumi untuk dikelola, dimanfaatkan, digunakan, dan diabdikan sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan bumi beserta seluruh isinya. (Q.S. Al-Baqarah;30) dan (Q.S. Al-An‟am;165). Dalam kaitan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kekuasaan harus dapat dikelola dengan sebaik-baiknya dalam rangka menegakkan nilai-nilai agama yang mampu menebarkan rahmat, kedamaian dan kemaslahatan bagi semesta (Q.S.

Al-Isra;80). Manifestasi kekuasaan itu harus dipergunakan untuk pembelaan kepada kaum mustadh‟afin, memperjuangkan pemberdayaan rakyat agar mampu menyelesaikan persoalan kehidupan. PKB meyakini bahwa hakekat

36 “Visi-misi PKB” https://PKB. Id./page/visi-misi/ diakses pada 28 -11- 2021

kekuasaan adalah amanat yang harus dipertanggungjawabkan kepadaTuhan dan dapat dikontrol pelaksanaannya oleh rakyat. Bagi PKB, kekuasaan dan kepimpinan adalah amanah Allah yang harus diorentasikan untuk mewujudkan kemaslahatan publik. Dalam fikih politik Islam, moral yang menjadi dasar kebijakan dan tindakan pemimpin adalah kemaslahatan bangsa. Dikatakan tasharruf al-imam `ala al-ra`iyyahmanuthun bi al-mashlahah (tindakan

pemimpin atas rakyat terikat oleh kepentingan atau kemaslahatan umum).

2. Landasan ideologis-filosofis dari platform PKB “khidmat politik Rahmatan Lil

‟Alamin melayani ibu pertiwi” adalah Preambule UUD 1945, Pancasila dan

maqasidhu syari‟ah (kemaslahatan rakyat). Konsepsi ideologis-filosofis tersebut terejawantah dalam penegakan politik rahmatan lil ‟alamin yang senantiasa berpijak dan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila yang dijiwai dengan sikap mengembangkan hubungan talipersaudaraan antar sesama yang terikat dengan ikatan keagamaan (ukhuwah diniyah), kebangsaan (ukhuwah wathoniyah), dan kemanusiaan (ukhuwah insaniyah). Juga senantiasa

mewujudkan tatanan masyarakat beradab yang sejahtera lahir dan batin, dan mencapai maqasid syariah. Kemudian politik yang memperkuat eksistensi Partai Kebangkitan Bangsa sebagai partai terbuka, agamis dan nasionalis bercirikan humanism-religius (insaniyah diniyah). Langkah implementasi Politik ini tercermin dalam kebijakan pemimpin eksekutif, legislative dan yudikatif hanya demi sebesar-besarnya kemaslahatan, kemakmuran dan kesejahteraan lahir-batin seluruh rakyat Indonesia.

3. Landasan sosio-historis dari platform PKB berangkat dari tujuan dan cita-cita reformasi 1998. PKB digagas oleh para ulama dan didirikan secara resmi oleh Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia dan dunia. Meskipun PKB merupakan partai berbasis agama yang lahir dari NU, namun PKB harus tampil bukan saja untuk kepentingan NU dan Islam, melainkan untuk kepentingan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan misi NU yang didirikan untuk membangun maslahatul ammah (kemaslahatan publik) dengan mengemban mandat keagamaan dan mandat kebangsaan sekaligus. NU dan PKB sepenuhnya sadar bahwa bangsa Indonesia ditakdirkan sebagai bangsa yang plural dengan keberagaman suku, ras, agama dan lain-lain. Dalam konteks inilah PKB mengemban mandat politik NU untuk memperjuangkan kemaslahatan bangsa dan kesejahteraan rakyat melalui jalur politik. Dalam suatu wawancara besama Ketua DPW PKB menjelaskan :

Kenapa PKB sampai hari ini tidak berpecah karena para pendahulu kita yang menjadi generasi Abdurrahman Wahid masih menjaga itu semua. Jadi nama kebangkitan bangsa sendiri adalah nama yang sengaja diambil oleh para ulama NU supaya menjadi semangat orang-orang PKB menjaga persatuan dan kesatuan. Makanya ketika orang-orang bicara soal islamisasi, sekularisasi, PKB atau NU tidak tertarik sebenarnya karena itu akan menjadi senjata bumerang. Jadi PKB memang, apalagi kondisi hari ini, dimana pikiran-pikiran yang anti pluralisme semakin menua PKB dalam konteks itu menjadi garda katalikator dan itu semua pikiran dari Abdurrahman Wahid.37

Peneliti menilai bahwa sejak berdirinya PKB adalah upaya para ulama NU dan masyarakat NU untuk menyatukan aspirasi politiknya di partai PKB. PKB menjadi simbol masyarakat NU untuk terlibat aktif dalam gerakan politik partai di

37Azhar Arsyad, interview 24 Oktober 2021

Indonesia. Karena NU tidak memiliki garis politik praktis maka upaya yang dilakukan adalah mendikirakan PKB sebagai wadah kader NU menyalurkan aspirasi poltiknya. Tentu tak lain dari upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Banyak isu-isu atas nama perbedaan agama, atau kepercayaan menjadi pemicu konflik yang ada di tengah-tengah masyarakat. PKB hadir Sebagai upaya untuk meredah konflik yang terjadi. Tentu hal ini susai dengan pemikiran dan perjuangan Abdurrahman Wahid tentang pluralisme beragama.

Perjuangan PKB untuk kemaslahatan orang banyak yang bersumber dari nilai-nilai agama yang secara subtansi. Namun disisi lain banyak orang menilai PKB tidak memiliki andil untuk menjadi partai memperjuangkan nilai-nilai agama Islam di Indonesia. Karena Partai PKB dengan platform terbuka memaksa PKB harus menerima semua kalangan, baik beragama non Islam juga bisa menjadi kader partai PKB. Menjadi sebuah ambiguitas terhadap perjuangan PKB. Pada saat yang sama juga peneliti menilai PKB yang memperjuangkan masyarakat untuk mendapatkan kesejahteraan merupakan mandat keagamaan dan mandat kebangsaan yang harus dilaksanakan. Untuk itu PKB menjadi partai yang plural untuk bisa diterima semua kalangan untuk bersama-sama memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

D. Asas, Prinsip Perjuangan dan Mabda’ Siayasih PKB a. Asas, Prinsip Perjuangan PKB

Asas dan prinsip perjuangan adalah sebutan PKB untuk menggantikan istilah tugas dan fungsi partai, yaitu :

1. Partai berasaskan ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yng adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Prinsip perjuangan PKB adalah pengabdian kepada Allah Subuhana wataala, menjungjung tinggi kebenaran dan kejujuran, menegakkan keadilan, menjga persatuan, menumbuhkan persaudaraan, dan kebersamaan sesuai dengan nilai-nilai islam ahlu sunnah waljamaah.

b. Mabda‟ Siyasih PKB

Mabda‟ siyasih adalah pondasi politik PKB yang berjumlah Sembilan poin, yaitu :

1. Cita-cita proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia adalah terwujudnya suatu bangsa yang merdeka, bersatu, adil dan makmur

1. Cita-cita proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia adalah terwujudnya suatu bangsa yang merdeka, bersatu, adil dan makmur

Dokumen terkait