• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI STRATEG

Dalam dokumen H17lha (Halaman 49-57)

Tahap Input Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Matriks External Factor Evaluation (EFE) merupakan matriks yang berisikan faktor eksternal PT Fits Mandiri berupa peluang dan ancaman yang disusun berdasarkan identifikasi faktor eksternal. Penilaian yang diberikan dalam matriks EFE dilakukan dengan memberikan bobot dan rating pada setiap faktor kunci eksternal. Bobot dan rating pada setiap faktor kunci eksternal ditentukan oleh dua responden internal yaitu Direktur PT Fits Mandiri dan General Manager PT Fits Mandiri (Lampiran 1 dan 4). Adapun matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Matriks External Factor Evaluation (EFE)

No Faktor Kunci Eksternal Bobot

Rata-Rata Rating Rata-Rata Skor Total Peluang

1 Perkembangan teknologi dan sistem informasi 0.103 3.0 0.308

2 Tidak ada pesaing dalam industri 0.111 3.0 0.333

3 Pola hidup sehat 0.089 3.5 0.311

4 Loyalitas pelanggan tinggi 0.094 3.0 0.283

5 Laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat 0.094 2.5 0.236

6 Institusi pendidikan boleh mendirikan badan

usaha 0.139 3.0 0.417

7 Adanya dukungan pemerintah 0.100 2.5 0.250

Total Skor Peluang 2.139

Ancaman

1 Adanya produk substitusi beras analog 0.094 2.5 0.236

2 Daya tawar pemasok tinggi 0.086 2.0 0.172

3 Pembatasan impor bahan baku 0.089 1.5 0.133

Total Skor Ancaman 0.542

Total Skor Faktor Kunci Eksternal 2.681

Skor bobot total faktor-faktor kunci eksternal PT Fits Mandiri yaitu 2.681 sehingga berada pada skor diatas rata-rata, skor bobot total sebesar 2.681 menunjukkan bahwa PT Fits Mandiri secara rata-rata mampu menarik keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari ancaman yang menghadang PT Fits Mandiri. Meski demikian, PT Fits Mandiri memiliki ruang yang cukup luas untuk peningkatan, sebab skor bobot total tertinggi yang mungkin adalah 4,0. Selanjutnya pada perhitungan matriks EFE juga diperlihatkan bahwa skor bobot untuk peluang yang didapatkan yaitu 2.139 sedangkan skor bobot untuk ancaman yaitu 0.542. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memberikan respon yang lebih tinggi terhadap faktor peluang dibandingkan ancaman. Hal ini dipengaruhi oleh rating atau tingkat respon yang diberikan perusahaan pada peluang lebih tinggi dibandingkan respon yang diberikan pada ancaman.

Selain itu, berdasarkan hasil analisis pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa faktor peluang yang penting dalam kegiatan pemasaran pada PT Fits Mandiri

adalah “institusi pendidikan boleh mendirikan badan usaha” dengan skor bobot

sebesar 0.139. Sedangkan faktor ancaman terpenting yang harus dihindari dalam kegiatan pemasaran pada PT Fits Mandiri adalah “adanya produk substitusi beras analog” dengan skor bobot sebesar 0.094.

Selanjutnya peluang terbesar yang dimiliki oleh fungsional pemasaran PT Fits Mandiri adalah “institusi pendidikan boleh mendirikan badan usaha” dengan skor bobot sebesar 0.417. Faktor tersebut merupakan faktor yang sangat penting. Bagi kegiatan usaha pemasaran yang dilakukan oleh PT Fits Mandiri. Institusi pendidikan boleh mendirikan badan usaha berpengaruh dalam komersialisasi produk yang menghasilkan produk berkualitas dan mempunyai nilai jual tinggi. Kemudian ancaman terbesar yang dihadapi oleh fungsional pemasaran PT Fits

sebesar 0.236. adanya produk substitusi beras analog seperti beras merah dapat menghambat pemasaran beras analog PT Fits Mandiri.

Matriks Internal Faktor Evaluation (IFE)

Matriks Internal Faktor Evaluation (IFE) merupakan matriks yang berisikan faktor internal PT Fits Mandiri berupa kekuatan dan kelemahan yang disusun berdasarkan identifikasi faktor internal. Penilaian yang diberikan dalam matriks IFE berdasarkan dari wawancara dan kuisioner kepada responden. Penyusunan matriks dilakukan dengan memberikan bobot dan rating pada setiap faktor kunci internal. Bobot dan rating pada setiap faktor kunci internal dilakukan oleh dua responden yaitu Direktur dan General Manager PT Fits Mandiri (Lampiran 2 dan 3). Adapun matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Matriks Internal Faktor Evaluation (IFE)

No Faktor Kunci Internal Bobot

Rata-Rata Rating Rata-Rata Skor Total Kekuatan

1 Kualitas beras analog yang tinggi 0.086 4.0 0.344

2 Harga yang kompetitif 0.092 3.0 0.275

3 Kegiatan promosi tinggi 0.131 3.5 0.457

4 Pengendalian yang baik terhadap bahan

baku 0.089 3.0 0.267

5 Target pemasaran yang jelas 0.106 3.5 0.369

Total Skor Kekuatan 1.713

Kelemahan

1 Tim pemasaran yang sedikit 0.103 1.0 0.103

2 Kurangnya jaringan distribusi 0.100 2.0 0.200

3 Merek dagang belum dikenal 0.122 1.5 0.183

4 Biaya produksi tinggi 0.081 1.5 0.121

Total Skor Kelemahan 0.607

Total Skor Faktor Kunci Internal 2.319

Skor bobot total faktor-faktor kunci internal PT Fits Mandiri yaitu 2.319 sehingga berada pada skor dibawah rata-rata. Skor bobot total sebesar 2.319 ini menunjukkan bahwa fungsional pemasaran PT Fits Mandiri memiliki posisi internal yang lemah.

Berdasarkan analisis pada tabel dapat dilihat bahwa faktor kekuatan terpenting untuk berhasil dalam pemasaran PT Fits Mandiri adalah “kegiatan

promosi tinggi” dengan skor bobot sebesar 0.131. Sedangkan faktor kelemahan

yang terpenting untuk berhasil dalam kegiatan pemasaran pada PT Fits Mandiri adalah “merek dagang belum dikenal” dengan bobot skor sebesar 0.122.

Selanjutnya kekuatan terbesar yang dimiliki oleh fungsional pemasaran PT Fits Mandiri adalah “kegiatan promosi tinggi” dengan bobot sebesar 0.457. Kekuatan berupa kegiatan promosi yang tinggi ini menjadi penentu keberhasilan yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena dengan kegiatan promosi tinggi dapat meningkatkan penjualan dan pengenalan serta edukasi terkait produk beras analog kepada masyarakat. Sedangkan kelemahan utama pada fungsional

bobot sebesar 0.200. Kurangnya jaringan distribusi dalam hal ini berkaitan dengan pasar PT Fits Mandiri yaitu di Jabodetabek dan sekitarnya, dirasa wilayah distribusi PT Fits Mandiri yang masih terbatas.

Tahap Pencocokan Matrik Internal-External (IE)

Matriks IE merupakan matriks yang menunjukkan posisi perusahaan PT Fits Mandiri dalam sembilan sel yang ada dan menunjukkan strategi apa yang dapat diambil berdasarkan posisi sel yang ditempatinya. Matriks IE merupakan tahap penggabungan informasi-informasi yang diperoleh pada tahap input, yaitu matriks IFE dan EFE. Skor bobot total untuk matriks IFE adalah 2.319 sedangkan skor bobot total untuk matriks EFE adalah 2.681 yang menggambarkan bahwa fungsional pemasaran PT Fits Mandiri berada pada sel V yang artinya PT Fits Mandiri berada pada kondisi internal dan eksternal yang sedang. PT Fits Mandiri berada pada sel V karena menjadi pionir untuk pemasaran beras analog, memiliki teknologi produksi dan pemasaran yang modern dan mempunyai target pasar yang jelas. Pada sel V strategi yang dapat digunakan adalah “Hold and Maintain” (menjaga dan mempertahankan). Strategi yang dapat diterapkan yaitu pengembangan produk dan penetrasi pasar. Penetrasi pasar merupakan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar dari produk saat ini di dalam pasar saat ini dengan usaha pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar dapat mencakup upaya dalam meningkatkan jumlah penjualan personal, meningkatkan pengeluaran pengiklanan atau meningkatkan usaha publisitas. Sedangkan pengembangan produk adalah upaya peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki produk saat ini.

Matriks IE hanya menghasilkan posisi perusahaan dalam tampilan sembilan sel yang terbagi dalam tiga bagian besar strategi dengan implikasi strategi yang berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut, matriks IE berarti hanya menghasilkan gambaran umum mengenai strategi bagi pemasaran perusahaan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh strategi yang lebih spesifik bagi pemasaran PT Fits Mandiri, maka peneliti juga menggunakan matriks SWOT. Strategi yang diperoleh melalui matriks SWOT berdasarkan pada pengembangan matriks IE.

Total Skor Bobot IFE Tinggi 3.0-4.0 3.0 I Grow and Build II Grow and Build III Hold and Maintain Sedang 2.0-2.99 2.0 IV Grow and Build V Hold and Maintain VI Harvest or Divest Rendah 1.0-1.99 1.0 VII Hold and Maintain VII Harvest or Divest IX Harvest or Divest

Gambar 8 Matriks IE (Internal-Eksternal) PT Fits Mandiri

Matriks SWOT

Setelah mengetahui posisi perusahaan dengan menggunakan matriks IE, tahap selanjutnya adalah melakukan analisis dengan menggunakan matriks SWOT. Analisis matriks SWOT bertujuan untuk memformulasikan alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh PT Fits Mandiri berdasarkan pengombinasian faktor kunci eksternal (peluang dan ancaman) dan faktor kunci internal (kekuatan dan kelemahan). Selain itu, analisis SWOT yang diformulasikan tetap mempertimbangkan hasil matriks IE dimana kondisi perusahaan yang berada pada sel V yaitu sebagai perusahaan yang berada pada kondisi internal dan eksternal

yang sedang dengan strategi yang dapat digunakan adalah “Hold and Maintain”

(menjaga dan mempertahankan). Strategi yang dapat diterapkan yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk. Formulasi strategi PT Fits Mandiri dapat dilihat pada Gambar 9.

Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam kegiatan pemasaran pada PT Fits Mandiri adalah:

1. Strategi S-O (Strenghts-Opportunities)

Strategi S-O merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang eksternal. Strategi S-O yang dapat diterapkan oleh PT Fits Mandiri terhadap pemasarannya yaitu:

a. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk beras analog

Strategi tersebut dirasa relevan karena dengan kualitas beras analog yang tinggi (S1), harga yang kompetitif (S2), serta kegiatan promosi tinggi (S3) dan didukung oleh faktor-faktor lain seperti perkembangan teknologi dan sistem informasi (O1), tidak ada pesaing dalam industri (O2), laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat (O3), pola hidup sehat (O4), loyalitas pelanggan tinggi (O5), institusi pendidikan boleh mendirikan badan usaha (O6), adanya dukungan pemerintah (O7). Strategi ini juga memiliki kesesuaian dengan matriks IE yang sudah dijabarkan sebelumnya berupa pengembangan produk.

T o tal Sk o r B o b o t E FE 3.0 2.0 Rata-rata 2.0-2.99 Lemah 1.0-1.99 Kuat 3.0-4.0 1.0 2.0 4.0

b. Meningkatkan kegiatan promosi melalui media online

Strategi tersebut dirasa relevan karena dengan kegiatan promosi yang tinggi (S3) serta target pemasaran yang jelas (S5) dan didukung oleh faktor- faktor lain seperti perkembangan teknologi informasi dan produksi (O1),

tidak ada pesaing dalam industri (O2), pola hidup sehat (O4), Institusi

pendidikan boleh mendirikan badan usaha (O6). Strategi ini juga memiliki kesesuaian dengan matriks IE yang sudah dijabarkan sebelumnya berupa penetrasi pasar yaitu upaya perusahaan dalam mengoptimalkan publisitas. 2. Strategi W-O (Weaknesses-Opportunities)

Strategi W-O adalah strategi yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya untuk memanfaatkan peluang tersebut. Strategi W-O yang dapat diterapkan oleh PT Fits Mandiri yaitu memperluas wilayah distribusi.

Strategi tersebut dirasa relevan untuk mengatasi kelemahan internal berupa tim pemasaran yang sedikit (W1), dan kurangnya jaringan distribusi (W2) dengan memanfaatkan peluang eksternal berupa perkembangan teknologi dan sistem informasi (O1), tidak ada pesaing dalam industri (O2), laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat (O3), pola hidup sehat (O4), institusi pendidikan boleh mendirikan badan usaha (O6), adanya dukungan pemerintah (O7). Memperluas wilayah distribusi dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Strategi ini juga memiliki kesesuaian dengan matriks IE yang sudah dijabarkan sebelumnya yaitu penetrasi pasar untuk meningkatkan pangsa pasar dari produk saat ini di dalam pasar saat ini dengan usaha pemasaran yang lebih besar.

3. Strategi S-T (Strenghts-Treaths)

Strategi S-T merupakan strategi yang menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti perusahaan yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan eksternal. Strategi S-T yang dapat diterapkan oleh PT Fits Mandiri yaitu mempererat kerjasama dengan pemasok dan distributor.

Strategi tersebut dirasa relevan karena adanya kekuatan perusahaan berupa kualitas beras analog yang tinggi (S1), harga yang kompetitif (S2), dan pengendalian yang baik terhadap bahan baku (S4) untuk menghindari atau mengurangi dampak yang disebabkan oleh daya tawar pemasok tinggi (T2) dan pembatasan impor bahan baku (T3). Mempererat kerjasama dengan pemasok, agen, mitra, distributor, hingga pemerintah untuk meminimalkan ancaman yang ditimbukan dengan adanya produk substitusi beras analog.

4. Strategi W-T (Weaknesses-Treaths)

Strategi W-T merupakan strategi yang menggunakan taktif defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Strategi W-T yang dapat diterapkan oleh PT Fits Mandiri yaitu: a. Meningkatkan kemampuan SDM pemasaran

Strategi tersebut dirasa relevan untuk mengatasi kelemahan internal berupa tim pemasaran yang sedikit (W1) dan untuk menghindari ancaman adanya produk substitusi (T1), daya tawar pemasok tinggi (T2) dan

pembatasan impor bahan baku (T3). SDM pemasaran merupakan aset utama bagi perusahaan. Jika perusahaan memiliki SDM yang terampil makan perusahaan akan lebih kompeten dan memiliki kekuatan bersaing yang lebih kuat. Peningkatan kemampuan, pengetahuan dan pelatihan-pelatihan perlu dilakukan agar SDM pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan lebih kompeten dalam memasarkan produk perusahaan.

b. Mengembangkan varian produk beras analog

Strategi tersebut dirasa relevan untuk mengatasi kelemahan internal berupa merek dagang belum dikenal (W3) dan biaya produksi tinggi (W4) serta untuk menghindari ancaman berupa belum adanya dukungan pemerintah (T1), adanya produk substitusi (T2), daya tawar pemasok tinggi (T3) dan pembatasan impor bahan baku (T4). Strategi ini juga memiliki kesesuaian dengan matriks IE yang sudah dijabarkan sebelumnya berupa pengembangan produk, yaitu peningkatan penjualan dengan cara mengembangkan varian produk saat ini.

Analisis Internal

Analisis Eksternal

Kekuatan (S)

1. Kualitas Beras Analog yang tinggi (S1)

2. Harga yang kompetitif (S2) 3. Kegiatan promosi yang tinggi

(S3)

4. Pengendalian yang baik terhadap bahan baku (S4) 5. Target pemasaran yang jelas

(S5)

Kelemahan (W)

1. Tim pemasaran yang sedikit (W1)

2. Kurangnya jaringan distribusi (W2)

3. Merek dagang belum dikenal (W3)

4. Biaya produksi tinggi (W4)

Peluang (O)

1. Perkembangan teknologi informasi dan produksi (O1)

2. Tidak ada pesaing dalam industri (O2)

3. Laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat (O3)

4. Pola hidup sehat (O4) 5. Loyalitas pelanggan tinggi

(O5)

6. Institusi pendidikan boleh mendirikan badan usaha (O6)

7. Adanya dukungan pemerintah (O7)

Strategi S-O

1. Mempertahankan kualitas produk beras analog (S1, S2, S3, O1, O2, O3, O4, O5, O6, O7)

2. Meningkatkan kegiatan promosi melalui media online (S3, S5, O1, O2, O4, O6)

Strategi W-O

1. Memperluas wilayah disribusi (W1, W2, O1, O2, O3, O4, O6, O7)

Ancaman (T)

1. Adanya produk substitusi beras analog (T1)

2. Daya tawar pemasok tinggi (T2)

3. Pembatasan impor bahan baku (T3)

Strategi S-T

1. Mempererat kerjasama dengan pemasok dan distributor (S1, S2, S4, T2, T3) Strategi W-T 1. Meningkatkan SDM pemasaran (W1, T1, T2, T3,) 2. Mengembangkan varian produk beras analog (W3, W4, T1, T2, T3)

Tahap Keputusan Matriks QSP

Tahap keputusan merupakan tahap terakhir untuk menentukan prioritas strategi terbaik yang akan dijalankan oleh perusahaan. Berdasarkan dari hasil analisis matriks IE dan matriks SWOT pada fungsional pemasaran PT Fits Mandiri diperoleh enam alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh pihak manajemen PT Fits Mandiri. Keenam strategi tersebut menjadi input untuk menyusun QSPM yang akan dianalisis untuk menentukan prioritas strategi pemasaran yang dapat dilaksanakan. QSPM memungkinkan peneliti untuk mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan cara memperlihatkan tingkat kemenarikan dari setiap alternatif strategi. Strategi yang memiliki tingkat kemenarikan tertinggi menunjukkan strategi yang diprioritaskan. Tingkat kemenarikan ditentukan oleh Sum Total Attractiveness (STAS). STAS tertinggi memperlihatkan strategi yang paling menarik bagi perusahaan. Semakin berkurang STAS artinya semakin kecil juga tingkat kemenarikan strategi tersebut. Berdasarkan analisis dengan menggunakan QSPM, maka urutan prioritas strategi yang disarankan untuk PT Fits Mandiri (Lampiran 5), yaitu:

1. Meningkatkan kegiatan promosi melalui media online (STAS: 7.760) 2. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk beras analog (STAS: 7.453) 3. Meningkatkan kemampuan SDM pemasaran (STAS: 7.338)

4. Memperluas wilayah distribusi (STAS: 6.349)

5. Memperkuat kerjasama dengan pemasok dan distributor (STAS: 6.093) 6. Mengembangkan varian beras analog (STAS: 5.033)

Berdasarkan analisis menggunakan QSPM, maka strategi prioritas yang dapat dilakukan oleh PT Fits Mandiri adalah meningkatkan kegiatan promosi melalui media online. Strategi yang menjadi prioritas tersebut merupakan strategi S-O. Hal ini sesuai dengan analisis matriks EFE dan IFE yang telah dianalisis sebelumnya. Pada analisis matriks EFE faktor peluang terbesar yang dimiliki oleh fungsional PT Fits Mandiri adalah “institusi pendidikan boleh mendirikan badan

usaha” dengan skor bobot sebesar 0.416. Sedangkan pada matriks IFE, kekuatan

terbesar yang dimiliki oleh fungsional pemasaran PT Fits Mandiri adalah

“kegiatan promositinggi” dengan bobot sebesar 0.456.

Bagi kegiatan usaha pemasaran yang dilakukan oleh PT Fits Mandiri. Peluang berupa Institusi pendidikan boleh mendirikan badan usaha berpengaruh dalam melakukan komersialisasi produk yang dapat menghasilkan produk berkualitas dan yang mempunyai nilai jual tinggi. Sedangkan kekuatan berupa kegiatan promosi melalui media online sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi dan sistem informasi. Perkembangan sistem informasi untuk meningkatkan promosi melalui media online seperti internet, website, akun media sosial, akun gmail dsbnya dirasa sangat efektif untuk meningkatkan penjualan karena konsumen banyak yang menggunakan media tersebut.

Dalam dokumen H17lha (Halaman 49-57)

Dokumen terkait