• Tidak ada hasil yang ditemukan

Frame Berita Tanggal 30 Januari 2008: Bentuk kehendak Allah

PROFIL HARIAN UMUM REPUBLIKA

TEMUAN DATA DAN ANALISIS

B. Analisis Tentang Frame Republika tanggal 28,29 dan 30 Januari 2008 1.Frame tanggal 28 Januari 2008: Suatu Panggilan

3. Frame Berita Tanggal 30 Januari 2008: Bentuk kehendak Allah

Pada tanggal 29 ini Republika juga mengeluarkan laporan tentang berita meninggalnya Soeharto dengan judul; “Soeharto, dari Kejawen ke Islam”, “Perkara Soeharto ‘Diwariskan’”, “Pak Harto, Islam, dan Indonesia”, “Komnas HAM Kaji Pelanggaran HAM pada Masa Soeharto”, “Membedah Bumi Untuk Soeharto”, “Gelar Pahlawan Soeharto Picu Kontroversi”, “Pahlawan”, “Hubungan Soeharto dan AS Diungkap”, dan judul yang terakhir yakni “Kepastian Pada Dua Pemimpin”. Berita tersebut diatas dilengkapi dengan wawancara dengan salah satu redaktur harian Republika. Di situ akan terlihat bagaimana berita meninggalnya Soeharto di bingkai oleh tanggal 30.

a. Define Problems

Dalam hal ini, perisiwa meninggalnya Soeharto dimaknai dan dipahami oleh wartawan sebagai suatu kehendak dari yang kuasa.

Tabel 10

Isi berita tanggal 30 Januari 2008

Judul Isi Berita Sumber Wwancara “Soeharto, dari Kejawen ke

Islam”

Artikel ini menceritakan seorang Soeharto dari seorang jawa ke Islam. Soeharto coba memadukan ajaran-M.Irwan Arifyanto selaku Redaktur Hukum Republika

ajaran jawa dengan ajaran-ajaran Islam, saat menjelang kejatuhannya, dia mulai benar-benar kembali ke Islam yang benar, dia melakukan Ibadah haji dengan isterinya

“Perkara Soeharto ‘Diwariskan’”

Artikel ini lebih mengarah ke anaknya, artinya ketika Soeharto meninggal apakah kasus ini akan berhenti sampai disini? Ternyata tidak karena kasus ini bisa ditarik ke perdata jika terbukti dia melakukan korupsi. Kasus ini ditarik ke perdata karena menyangkut hukum kerugian negara yang harus dikembalikan. “Pak Harto, Islam, dan

Indonesia”

Menggambarkan tentang hubungan Islam dan Soeharto. “Komnas HAM Kaji

Pelanggaran HAM pada Masa Soeharto”

Artikel lebih mengarah kepada kasus Soeharto selama ia menjabat menjadi Presiden yakni kasus pulau buru, kasus petrus, kasus 27 juli, kasus tanjung priok, kasus daerah operasi militer di Aceh dan Papua.

“Membedah Bumi Untuk Soeharto”

Hanya menceritakan bahwa Soeharto seorang jawa yang dikeliling oleh folosofi-filosofi jawa yang dikombinasikan dengan ajaran Islam seperti bedah bumi yang merupakan suatu

keharusan dalam adat orang jawa. Yaitu semacam persiapan pembukaan liang lahat. “Gelar Pahlawan Soeharto Picu

Kontroversi”

Menjelaskan bahwa ada beberapa yang mengusulkan gelar pahlawan tapi ada juga yang menentang akan gelar pahlawan

“Pahlawan” Artikel Ini Hanya Mempertanyakan Apakah Soeharto Layak Seperti Pahlawan, Apakah Dia Memang Sekuat Nagabonar.

“Hubungan Soeharto dan AS Diungkap”

Menceritakanhubungan Soeharto dengan AS. Dimana keberhasilan Soeharto memimpin bangsa Indonesia tidak terlepas dari keberhasilannya.Waktu itu hampir semua menteri-menterinya berasal dari lulusan AS artinya tonggak pilar Indonesia tidak terlepas dari Amerika

b. Diagnosed Causes

Penyebab dari peristiwa ini sama dengan yang terdapat dari kedua tanggal diatas yakni karena sakit/ gagalnya sistem multiorgan.

c. Make moral Judgement

Adapun disini tanggal 30 membuat keputusan moral yakni dengan banyaknya warga di berbagai kota dan daerah yang memberikan penghargaan dan rasa simpati dengan berbagai cara serta memberikan penghormatan terakhir.

Adapun dalam membuat penyelesaian, tanggal 30 merekomendasikan supaya: Pertama, dengan mengadakan Shalat ghaib dan tahlilan bersama. Kedua, dengan memaafkan dan mendoakan beliau agar dala keadaan husnul khotimah serta membaca yasin dimakam Pak Harto.

Tabel 11

Bentuk frame tanggal 30

Define Problems Kehendak Allah Diagnosed Causes Sakit

Make Moral Judgement

Dengan memberikan penghargaan dan rasa simpati kepada beliau

Suggested Remedies Mangadakan shalat ghaib dan tahlil bersama, memaafkan dan mendoakan beliau agar husnul khotimah serta membaca yasin ke makam Pak Harto Dari ketiga bentuk frame terhadap berita tersebut, maka persamaan dan perbedaanya terletak pada:

Dari segi perbedaannnya terletak pada define problem dan make moral judgemant. Berita tanggal 28 mendefinisikan berita seputar meninggalnya Soeharto sebagai suatu panggilan dari Allah, sementara berita tanggal 29 dan 30 mendefinisikan peristiwa ini sebagai bentuk kepulangan Soeharto untuk menemui sang Khalik dan merupakan kehendak dari Allah. Sementara make moral judgement yang dimaksud adalah; tanggal 28 menganggap peristiwa ini sebagai bukti kuasa Allah, tanggal 29 tidak membuat keputusan moral, sedangkan tanggal 30, dengan memberikan penghargaan dan simpati.

Persamaannya terletak pada suggested causes (solusi) yaitu; karena sakit/ gagalnya sistem multiorgan.

Meninggalnya Soeharto disebabkan karena menderita sakit multiorgan. Oleh karena itu sebagai umat manusia, kita tidak boleh hanya mengingat

kejelekan-kejelekannya saja akan tetapi harus mengingat kebaikannya juga karena beliau juga telah turut memajukan bangsa kita yang mungkin beliau tak lepas dari segala kesalahan dan kekhilafan. Untuk itu sebesar apapun kesalahan beliau, sebagai orang muslim marilah kita sama-sama memaafkan semua kesalahaanya dimasa ia menjabat sebagai Presiden. Dan meninggalnya mantan Presiden Soeharto kita jadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga terutama Amanah dalam sebuah kepemimpinan. Jadikanlah peristiwa sebagai cerminan buat kita semua.

Jadi Intinya ketiga tanggal ini bingkainya sama saja tapi yang membedakannya adalah: Pertama, berita yang terbit tanggal 28 merupakan Edisi atau wacana khusus. Kedua, tanggal 29 dan 30 merupakan edisi atau wacana biasa, dalam artian tidak khusus lagi. Cuma karena waktu itu event peristiwa meninggalnya Soeharto dan kebetulan temanya menarik makanya Republika mecoba untuk membuat berita mengenai Soeharto karena beliau merupakan mantan pemimpin bangsa Indonesia.

Berita tanggal 28, lebih menekankan pada human interest featurenya artinya meneritakan pernak-pernik kehidupan Soeharto. Disini menceritkan Soeharto dari berbagai sudut pandang. Kita menceritakan Soeharto plusnya tapi kita juga menceritakan dari segi minusnya. Kita menceritakan sejarah keberhasilan Soeharto, tapi kita juga menceritakan bagaimana Soeharto jatuh. Meskipun Soeharto banyak dosa, banyak hal-hal yang kurang saat ia menjabat ketika ia meninggal marilah kita maafkan dia sebagai orang muslim.

Berita tanggal 29, membahas tentang apakah perlu soal kontroversi pahlawan, apakah perlu memaafkan Soeharto secara keseluruhan karena dia telah merusak perekonomian dan juga kasus korupsinya. Sementara berita tanggal 30 menggambarkan kenapa Soeharto seperti ini, kenapa Soeharto memusuhi Islam dan apakah proses hukumnya dilanjutkan atau sebaliknya.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan oleh penulis mengenai analisis framing uantuk menganalisis teks media cetak dalam mengemas berita meninggalnya Soeharto di harian umum Republika tanggal 28,29 dan 30 Januari 2008. dari pembahasan bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

Dari pembahasan yang sama dapat dimaknai secara berbeda dan akhirnya menghasilkan berita yang berbeda pula. Ada banyak perbedaan yang dapat dilihat dari tampilan ketiga edisi tersebut. Pada unsur define problems peristiwa meninggalnya Soeharto di pahami oleh tanggal 28 sebagai sebuah bentuk panggilan Allah. Tanggal 29 memaknainya sebagai wujud kepulangannya untuk menemui sang Khalik. Sementara tanggal 30 memaknai peristiwa ini sebagai suatu kehendak Allah.

Unsur yang kedua adalah diagnosed causes yakni bagaimana ketiga tanggal tersebut memperkirakan siapa dan apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah. Ketiga ketiga tanggal tersebut memiliki kesamaan yakni karena sakit atau gagalnya sistem multiorgan yang dijadikan sebagai penyebab dari meninggalnya Soeharto.

Dengan memperhatikan kemasan berita yang disodorkan insan media, tampak bahwa unsur make moral judgement yang dibingkai oleh tanggal 28 adalah sebagai bukti kuasa Allah karena berbagai alternatif yang dilakukan oleh tim

Dokter termasuk teknoogi yang tercanggih pun tidak bisa mengalahkan kekuasaan Allah. tanggal 29 membingkai berita bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, sementara tanggal 30 membingkai berita ini adalah dengan memberikan penghargaan kepada beliau.

Unsur yang terakhir adalah unsur Suggested Remedies yakni bagaimana ketiga edisi tersebut mencoba memberikan jalan keluar terhadap masalah yang terjadi. Pada tanggal 28 merekomendasikan agar masyarakat membacakan Al-Fatihah mendoakan Soeharto, menyerukan agar umat Islam memanjatkan doa khusus, dan terakhir adalah dengan memasang bendera setengah tiang serta memaafkan beliau. Pada tanggal 29 merekomendasikan agar melantunkan doa dan tahlil bersama, serta menggelar Shalat ghaib serta diiringi dzkir bersama. Sementara tanggal 30 merekomendasikan supaya mengadakan shalat ghaib, ahlil bersama, memaafkan agar husnul khotimah serta membaca yasin ke makam Pak Harto.

Saran-Saran

Adapun saran yang akan penulis sampaikan adalah

Dokumen terkait