• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian dan Fungsi Audit Internal

2. Fungsi Internal Audit

Adapun yang menjadi ruang lingkup internal audit menurut Hiro Tugiman, (2001 : 47), adalah sebagai berikut :

a. ”Keandalan berbagai informasi finansial dan pelaksanaan pekerjaan atau operasi.

b. Sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan kesesuaiannya dengan berbagai kebijaksanaan, rencana, prosedur, ketentuan perundang – undangan dan peraturan yang dimiliki.

c. Peninjauan berbagai alat atau cara yang digunakan untuk melindungi harta.

d. Menilai sumber daya ekonomis dan efisien.

e. Menilai pekerjaan, operasi atau program untuk menilai apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.”

Oleh karenanya internal auditor perlu merencanakan audit dengan baik, sehingga seluruh hal tidak terlewatkan. Rencana audit harus dapat menjelaskan secara sistematis langkah - langkah yang diperlukan dalam pelaksanakan secara menyeluruh. Kegiatan internal audit secara keseluruhan menyangkut dua hal, yaitu :

a. Audit Keuangan (Financial Audit)

Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan perusahaan yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak ketiga

23

mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.. Kewajaran data keuangan ini meliputi kewajaran aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya yang disajikan pada laporan keuangan. Kewajaran hendaknya didukung dengan pembuktian internal kontrol yang meliputi verifikasi atas keberadaan harta benda perusahaan dan meyakinkan bahwa pengamanannya (safeguarding) cukup memadai dan pencatatannya dilakukan dengan tepat.

b. Audit Operasi / Manajemen (Operasional Audit)

Audit Operasional adalah pengkajian atas setiap bagian kegiatan operasi suatu perusahaan terhadap prosedur operasi standar dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan.

Audit operasi dilaksanakan pada berbagai tingkatan manajemen (level of management) dan objek yang dinilai adalah aktivitas operasi kebijaksanaan dan efisiensi usaha. Audit operasi ini bermanfaat bagi manajemen dalam rangka pengambilan keputusan.

Dalam hal ini keterlibatan internal auditor diperluas sehingga meliputi keseluruhan sektor atau kegiatan yang menyangkut eksistensi dan kontinuitas perusahaan.

Fungsi internal auditor menurut Mulyadi, (2002 : 211), dapat digolongkan atas beberapa bagian, yaitu :

a. “Menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan efisiensi pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi.

b. Kegiatan penilaian yang bebas, yang terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan, dan

kegiatan lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka dengan cara menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar – komentar penting terhadap kegiatan manajemen.”

Dengan demikian tugas dan tanggung jawab internal auditor meliputi audit keuangan dan audit operasi.Fungsi utama internal auditor adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Pengendalian

Kegiatan pengendalian membutuhkan banyak waktu untuk menyediakan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan. Dalam pendekatan masalah – masalah yang berhubungan dengan fungsi pengendalian, internal auditor harus mempunyai pandangan luas dan menentukan prestasi kerja. Dalam menentukan prestasi kerja, auditor seharusnya mempunyai pertimbangan – pertimbangan.

b. Fungsi Audit

Internal auditor dalam fungsi pelaksanaan pekerjaannya memfokuskan pada penilaian dan pengkajian pengendalian intern.

Penilaian dari pengawasan intern bertujuan untuk memperoleh kepastian sistem yang ada telah dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh pelaksana operasi, juga untuk keandalannya agar dapat mencegah atau menemukan penyelewengan maupun kerugian lainnya bagi perusahaan. Dari penilaian dan pengkajian struktur pengawasan intern akan diperoleh hasil berupa keputusan, yang seterusnya disampaikan saran – saran dan usul – usul perbaikan.

25

Internal audit dalam pelaksanaan fungsinya, hanya merupakan fungsi staf karena ia tidak terlibat dalam aktivitas operasi perusahaan, seperti: pembelian atau penilaian persediaan, penagihan piutang, pembayaran hutang, pemasaran produksi dan lainnya. Internal audit sebagai staf yang berasal dari unit organisasi itu yang memberikan saran atau petunjuk. Akan tetapi nasehat yang diberikan itu bukan merupakan suatu keharusan yang diterima pimpinan, melainkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dari usulan – usulan fungsi internal audit diatas dapat diambil kesimpulan bahwa internal audit berfungsi untuk membantu pimpinan agar dapat bekerja lebih efisien, efektif, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi intenal auditor merupakan salah satu alat pimpinan yang vital untuk keberhasilan pencapaian apa yang menjadi tujuan perusahaan.

Untuk mewujudkan apa yang menjadi fungsi internal audit, internal auditor haruslah memiliki sifat integritas yang tinggi.

Integritas merupakan kepribadian yang didasari rasa bijaksana, berani, serta rasa penuh tanggung jawab. Apabila hal ini dimiliki setiap internal auditor, maka internal auditor akan menjadi bagian yang vital bagi keperluan pimpinan untuk kemajuan unit organisasi secara keseluruhan. Disamping memiliki integritas yang tinggi, seorang auditor dalam pelaksanaan fungsinya memiliki kriteria tertentu agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga apa yang menjadi harapan pimpinan dapat dipenuhi.

c. Pelaporan

Laporan hasil audit digunakan untuk mengkomunikasikan hasil audit yang berupa temuan – temuan dan petunjuk – petunjuk yang dianggap perlu bagi pimpinan. Setelah laporan diberikan kepada pimpinan, pimpinan dapat mengetahui sampai seberapa jauh prosedur – prosedur, peraturan – peraturan dan kebijaksanaan yang dapat dilaksanakan dan diterapkan dengan baik, berarti laporan hasil audit, menunjukkan apa yang telah dicapai, menjelaskan hal apa yang perlu diambil oleh pimpinan untuk mengetahui dan menjelaskan kebijakan yang akan diambil oleh pimpinan.

Oleh karena itu internal auditor dalam laporannya hendaknya menyajikan informasi yang cukup jelas dan menghindari informasi yang sulit dimengerti. Selain dari informasi yang berupa data, dalam laporan harus mencakup analisis dan kesimpulan – kesimpulan serta rekomendasi mengenai temuan, sehingga pimpinan memperoleh pengertian yang cukup mengenai persoalan yang dilaporkan. Data yang dilaporkan harus didukung oleh bukti – bukti yang objektif dan tidak memihak, agar laporan itu dapat dipercaya. Dengan demikian pimpinan dapat mengambil tindakan yang tepat dan objektif. Untuk menyusun suatu laporan, internal auditor tidak terikat pada suatu peraturan tertentu yang menjadi patokan yang harus dipenuhi.

27

Namun, internal auditor dalam menyusun laporan lebih baik memuat informasi yang sesuai dengan kebutuhan pimpinan perusahaan. Manfaat laporan harus lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menyusun laporan tersebut. Audit yang dilakukan secara teliti serta konstruktif akan sangat bermanfaat apabila penyusunan laporan dilakukan dengan baik. Laporan audit harus jelas, artinya laporan itu dapat menjelaskan pokok – pokok pemikiran yang sistematis sehingga mudah dipahami para pemakai laporan. Laporan disebut tepat waktu apabila data yang disajikan secepat mungkin dapat dipergunakan dalam rangka pengambilan tindakan oleh pimpinan, sehingga memungkinkan tidak tertundanya pengambilan keputusan. Laporan yang tidak disampaikan tepat pada waktunya mengakibatkan laporan tidak bermanfaat, bagaimanapun baiknya laporan tersebut.

Dokumen terkait