BAB I PENDAHULUAN
D. Jadwal Survey
Penelitian dilakukan di PT. Madju Medan Cipta, yang beralamatkan Jalan Amaliun Nomor 37. Jadwal penelitian terdiri dari berbagai kegiatan yang di mulai dari persiapan untuk melaksanakan
penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengelolaan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir, dan penyempurnaan tugas akhir.
Jadwal penelitian yang di lakukan peneliti dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
No Kegiatan
April
2017 Mei 2017
Juni 2017 IV I II III IV I II 1. Pengesahan Penulisan Tugas akhir
2. Pengajuan Judul
3. Permohonan Izin Riset
4. Penunjukan Dosen Pembimbing
5. Pengumpulan Data
6. Penyusunan Tugas Akhir
7. Bimbingan Tugas Akhir
8. Penyelesaian Tugas Akhir
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. MADJU MEDAN CIPTA
A. Sejarah Ringkas Perusahaan
PT. Madju Medan Cipta didirikan oleh Muhammad Arbie, lahir di Blang Kejeren, Gayo Lues, Aceh, 3 Agustus 1920 dimana pada tahun 2005 beliau telah meninggal dunia, seorang pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang percetakan, hotel, dan rumah sakit. Beliau berdomisili di Medan, Sumatera Utara.
Pada mulanya, bisnis Muhammad Arbie ialah membuka usaha pakaian jadi dan setelah masa kemerdekaan berganti dengan menjual kitab suci Al Quran yang dibelinya di Singapura. Di Singapura dia membeli Al Quran seharga SIN$ 3 dan menjual di Medan seharga $ 20. Dari bisnis itu ia mendapat keuntungan berlipat-lipat, dan dalam satu bulan langsung melunasi kredit banknya.
Mendapat keuntungan besar, pada tahun 1949 ia membeli mesin cetak letter press, sebuah mesin cetak tangan “Gordon Double Folio”
buatan Amerika, ditambah dengan peralatan yang sangat sederhana.
Namun kini mesin-mesin tersebut sudah tidak di pergunakan lagi dan diabadikan menjadi benda bersejarah sebagai cikal bakal berdirinya PT.
Madju Medan Cipta. dan pada saat itu berlokasi disebuah toko buku kecil bernama Pustaka Madju.
Ternyata sambutan dari masyarakat terhadap buku-buku yang diterbitkan oleh Pustaka Madju terus meningkat sehingga kegiatan penerbitan buku-buku tersebut dikembangkan diantaranya dengan
Akibat peningkatan volume penerbitan, maka perusahaan menambah kapasitas mesin cetak dan memperluaskan ruangan kantor secara normal.
Pada tahun 1956 Pustaka Madju berubah nama menjadi Firma Madju Medan dan menambah unit mesin cetak lengkap dengan peralatan yang secara otomatis di dalam berbagai ukuran yang diperlukan perusahaan. Untuk mengimbangi semakin besarnya permintaan buku-buku yang dibutuhkan masyakat dan demi kelancaran kegiatan produksi perusahaan, maka pada tahun 1959 perusahaan meresmikan sebuah gedung percetakan “Letter Press” di jalan Amaliun No.1A Medan, serta menambah beberapa mesin cetak yang baru yang serba otomatis.
Pada tahun 1969, pimpinan Firma Madju Medan diundang oleh sebuah perusahaan mesin cetak di Amsterdam, Belanda untuk meninjau kemajuan dalam bidang percetakan di Eropa dan Jepang. Akibat peninjaun tersebut, perusahaan mendapatkan suatu dorongan untuk memodernisasikan percetakan dengan sistem teknis cetak yang mutakhir, yakni percetakan offset. Sekembalinya dari luar negeri, ide tersebut direalisir dengan mengimport langsung mesin cetak offset dari Eropa dan Jepang. Kegiatan tersebut mendapatkan respon yang positif dari pemerintahan melalui Departemen Keuangan yaitu dengan memberikan fasilitas PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) kepada Firma Madju Medan dan pembebasan pajak perseroan dalam jangka waktu tertentu serta pungutan-pungutan lainnya. Kemudahan yang diberikan pemerintah diatas menjadi motivasi yang besar bagi perusahaan untuk memproduksi buku-buku sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah dalam tahap pembangunan lima tahun dibidang pendidikan.
9
Sejalan dengan perkembangan Firma Madju Medan yang semakin pesat maka perusahaan merasa perlu untuk menambah jumlah bangunan yang
mendukung kegiatannya dengan mendirikan empat buah gedung yang berlokasi di Medan terdiri dari:
1. Sebuah gedung percetakan buku yang berlokasi di jalan Amaliun no.1.A Medan
2. Sebuah gedung yang berfungsi sebagai tempat kegiatan administrasi perusahaan (kantor pusat) di Jalan Sisingamangaraja Nomor 25 Medan . 3. Sebuah toko buku Madju di jalan Sutomo P339 NO.341-342 Medan
Dengan adanya tambahan mesin cetak, pada saat itu Fa. Madju Medan telah memiliki 25 buah mesin cetak Letter Press dan 10 mesin cetak dengan sistem offset. Dengan mesin tersebut perusahaan dapat mencetak dan menerbitkan buku-buku dalam jumlah yang besar serta mampu melayani setiap pesanan dengan cepat, rapi dan bermutu tinggi.
Dalam orientasi integrasinya dengan badan-badan lain, maka pimpinan Firma Madju Medan ikut aktif dalam kegiatan forum bidang pendidikan, sosial, ekonomi lainnya, seperti menjadi anggota IKAPI (Ikatan Penerbitan Indonesia).
Untuk memperoleh modal dalam jumlah yang lebih besar serta memperluaskan kegiatan perusahaan dari persekutuan ke perseroan, maka Fa. Madju Medan diganti menjadi Madju Group Medan dengan status badan hukum PT.Madju Medan Cipta.
Madju Group Medan merupakan induk perusahaan yang memiliki enam anak perusahaan. Adapun jenis dan aktivitas dari anak perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
a. PT. Madju Medan Cipta adalah anak perusahaan Madju Group paling besar dan pertama berdiri, yang bergerak dalam bidang penerbitan sampai
dengan penjualan buku. Adapun jenis buku yang diterbitkan adalah buku-buku SD, SLTP, SMU dan buku-buku umum.
b. CV. Sarana Grafika yang bergerak dalam bidang percetakan baik dalam ukuran kecil maupun ukuran besar. Pada awalnya perusahaan ini didirikan
untuk mencetak pesanan dari intren Madju Group, namun akhirnya perusahaan ini juga mampu untuk mencari order cetakan ke perusahaan lain, seperti Telkom , BNI , PTP serta perusahaan-perusahaan besar lainnya.
c. Yayasan Karya Wartawan yang bergerak dalam penerbitan surat kabar, yang diberikan nama Surat Kabar DOBRAK
d. CV. Gama Utama yang bergerak dalam bidang pertokoan berupa swalayan
e. CV. Karya Pribumi merupakan anak perusahaan Madju Medan Cipta yang bergerak dalam bidang kontrktor dan leveransir.
Pada tahun 1985 Muhammad Arbie dan putra sulung nya Drs.
Alfian Arbie berekspansi dengan membuka percetakan baru di kawasan
11
Pulogadung, Jakarta. Percetakan ini terutama mencetak buku-buku pesanan pemerintah untuk program sekolah dasar Inpres di seluruh Indonesia.
Selain itu, Muhammad Arbie mengembangkan bisnisnya ke bidang perhotelan dengan membangun dua buah hotel (Hotel Garuda Plaza dan Hotel Garuda Citra) dan rumah sakit (RS Permata Bunda dan Klinik Bunda).
Pada saat sekarang ini PT. Maju Medan Cipta mempunyai Direktur generasi ketiga yaitu Ir. Doni Irfan Alfian yang merupakan anak dari Alfian Arbie yang telah wafat pada tahun 2001sekaligus cucu dari Muhammad Arbie, dengan Komisaris Perseroan Dr. Rosihan Arbie , anak ketiga dari Muhammad Arbie.
Titik awal berdirinya PT. Madju Medan Cipta ini dimulai dengan flasback pada zaman kemerdekaan diantara desingan peluru bersambut, mewarnai gegap gempitanya perjuangan Bangsa Indonesia di kala itu.
Segenap bangsa Indonesia bergolak serempak untuk mengenyahkan penjajahan durjana yang ingin merampas bumi persada Nusantara yang telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Penjajah Belanda telah kehilangan pamor di mata dunia yang beradab, tidak berhasil mematahkan semangat kemerdekaan dari seluruh pejuang bangsa Indonesia. Akhirnya penjajah Belanda hengkang serta merta dari bumi Nusantara dengan perasaan malu tak terpelihkan.
Perjuangan Bangsa Indonesia tidak sia-sia dalam mengusir
Republik Indonesia. Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan hasil dari segenap pengorbanan moril dan materil yang besar dari seluruh rakyat dan Bangsa Indonesia.
Akhirnya tibalah masa tenang. Pada triwulan pertama 1949, dimana beliau memulai melaksanakan gagasannya yang sangat positif dan idealis yang menyangkut masalah masa depan bangsa yaitu turut serta mencerdaskan insan-insan Indonesia melalui penerbitan buku-buku bermutu.
Siapakah pemuda itu? Dia adalah Bapak Haji Muhammad Arbie, yang merupakan salah satu pioner dalam penerbitan buku Pelajaran Sekolah Dasar (d/h Sekolah Rakyat) dan Sekolah Menengah.
Gebrakan baru tersebut ternyata tidak tanggung-tanggung. Untuk pertama kalinya dalam sejarah penerbitan di Indonesia Penerbit Madju berhasil menerbitkan seluruh judul buku pelajaran dalam satu paket lengkap. Hal ini belum pernah dilakukan oleh penerbit-penerbit lain pada masa periode sebelumnya. Ternyata langkah awal Penerbit Madju Medan Cipta tersebut, mendapat sambutan yang menggembirakan.
Dengan tidak disangka buku-buku pelajaran Penerbit Madju Medan Cipta mendapat sambutan yang hangat dari seluruh guru-guru atau sekolah dan masyarakat di seluruh Indonesia.
Citra idealisme pengisian kemerdekaan yang ditanamkan di dalam buku pelajaran tersebut ternyata dapat diterima oleh penduduk di Indonesia. Sejak saat itu para pendidik mulai meninggalkan buku-buku
13
pelajaran terbitan Penerbit Belanda dan menggantikan buku-buku penerbitan penerbit Nasional.
Masa berlalu terus menjalar menapaki masa kehidupan Penerbit Madju Medan. Penerbit Madju semakin meningkatkan kemampuannya dalam bidang penerbitan dengan meluaskan wawasan penerbitannya.
Dengan titik sentral penerbitan buku pelajaran, Penerbit Madju Medan juga menerbitkan buku-buku agama, buku pengetahuan, buku-buku umum hingga sampai buku-buku novel remaja yang jumlahnnya lebih kurang 300 judul. Angka 300 judul tersebut merupakan angka yang dicapai dalam periode 5 tahun yaitu tahun 1952-1957. Melihat situasi dan kondisi penerbitan pada saat itu angka tersebut merupakan kolosal yang pernah dicapai oleh penerbit Indonesia.
Penerbit Madju Medan sebagai pioneer penerbitan buku pelajaran di Indonesia telah berhasil menggerakan semangat penerbitan buku di Indonesia. Kegiatan Penerbit Madju Medan mendorong masyarkat lainnya untuk berbuat hal yang sama. Setelah itu mulailah bermunculan penerbit-penerbit Nasional yang menerbitkan buku pelajaran dalam bentuk satu paket lengkap. Penerbit dalam era tahun 55 sampai tahun 60-an benar-benar menggembirakan.
Tatkala menapaki perjalanan panjang Penerbit Madju Medan seakan-akan terasa bahwa kehadiran Penerbit Madju Medan Cipta masih belum berarti jika dibanding dengan perjuangan bangsa Indonesia yang masih panjang. Untuk inilah Penerbit Madju tidak pernah berhenti menjalankan mission pendidikannya merupakan sebuah tanggung jawab
yang harus diembannya demi untuk peningkatan kemajuan Bangsa dan Negara Indonesia untuk masa kini dan masa mendatang.
Begitu pula Penerbit Madju Medan merasakan betapa besarnya dorongan, dukungan dari seluruh praktisi pendidikan, masyarakat terlebih-lebih Pemerintah Indonesia sehingga Pioner Madju mampu bertahan puluhan tahun dalam mengemban cita-cita perjuangan Bangsa Indonesia.
Hal inilah yang memberikan semangat juang yang tinggi bagi Penerbit Madju Medan untuk berkarya seirama dengan derap langkah pembangunan Nasional Indonesia yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah.
Melalui urutan sejarah perjuangan, ternyata Penerbit Madju Medan tidak luput dari berbagai tantangan dan hambatan yang kadang-kadang begitu dahsyatnya menghantam batang tubuh Penerbit Madju. Tetapi tetap dengan semangat Penerbit Madju tetap berkiprah di dalam pembangunan nasional. Penerbit Madju Medan yang sejak awalnya memang sudah menetapkan misinya dalam bidang pendidikan merasa berkewajiban untuk mensukseskan program pemerintah dengan upaya pengadaan buku-buku pelajaran dalam kebutuhan anak didik.
Bertitik tolak dengan prinsip ini Penerbit Madju Medan menerbitkan buku-buku pelajaran berdasarkan Kurikulum/ GBPP yang diterbitkan oleh Pemerintah. Justru karena itu Penerbit Madju selalu bermata jeli memantau perkembangan kebijaksanaan pendidikan Nasional Indonesia sehingga dapat lebih awal menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut.
15
Dalam kenyataannya, setiap Penerbit Madju Medan Cipta melaksanakan program dalam pendidikan nasional Republik Indonesia, Penerbit Madju Medan senantiasa dihadapkan dengan dilema stock buku lama yang kadaluarsa. Namun Penerbit Madju Medan tidak pernah memikirkan hal itu karena dalam setiap perjuangan suci memerlukan pengorbanan. Walaupun buku-buku pelajaran yang kadaluarsa harus sudi
“digudangkan”, namun penerbitan buku baru yang sesuai dengan Kurikulum/ GBPP terbaru tetap dilaksanakan oleh Penerbit Madju Medan.
PT. Madju Medan Cipta (d/h Penerbit Madju Medan) menyadari bahwa masa mendatang akan menemui banyak tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam dunia perbukuan. Masalah minat baca maasyarakat, sikap masyarakat yang belum cinta buku, masalah pembajakan buku, serbuan literature/komik asing, merupakan kendala yang dapat menggangu program Pemerintah dalam kegiatan pendidikan. Bagi Penerbit Madju masalah tersebut merupakan tantangan untuk lebih giat berkreasi dalam penerbitan buku pelajaran tanpa meninggalkan mission yang telah terpatri dalam pengelola. Penerbit Madju menghaturkan penghargaan yang setinggi-tingginya atas bantuan, dorongan dari para pendidik, masyarakat dan pemerintah sehingga Penerbit Madju dapat mengembangkan misi pendidikannya. Tanpa dukungan dan dorongan tersebut Penerbit Madju tidaklah berarti apa-apa. Menapaki Nuansa Penerbit Madju Mengibarkan Panji-panji Dunia Pendidikan.
Sayangnya penerbit-penerbit buku pelajaran yang tangguh pada masa lalu kini telah pupus satu persatu dari dunia penerbitan. Hanya
perjuangan Bangsa Indonesia dalam dunia Pendidikan. Penerbit Madju yang telah berusia puluhan tahun sampai kini masih tetap bertahan di tengah-tengah persaingan dengan penerbit-penerbit menunjang pendidikan nasional Indonesia. Kini Penerbit Madju Medan telah siap dengan segala daya dan upaya untuk mengemban tugas-tugas yang lebih berat lagi dalam mengisi pembangunan Negara dan Bangsa Indonesia untuk masa kini dan masa mendatang, Penerbit Madju tetap teguh pada misinya.
Data Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Madju Medan Cipta
Bidang Usaha : Penerbitan, Percetakan, Perdagangan
Alamat : Jl. Amalium No. 37 Medan, Sumatera Utara, 20215
Telepon : +62 - 61 - 7361990 - 7357469
Fax : +62 - 61 - 7357469
Pendiri : H. Mohammad Arbie
Tahun Pendirian : 1949
Susunan Pengurus : Komisaris : Dr. Rosihan Arbie
Direktur : Ir. Doni Irfan Alfian
Organisasi : Ikatan Penerbitan Indonesia (IKAPI) Sumut
Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Sumut
17
B. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan
Menjadikan perusahaan yang bergerak di industri jasa percetakan yang mampu bersaing dan tumbuh berkembang dengan sehat.
b. Misi Perusahaan
1. Mendatangkan laba yang pantas dalam mengembangkan usaha sehingga bisa menghasilkan deviden untuk para pemegang saham.
2. Menghasilkan produk cetakan dengan mengacu kepada kualitas, harga dan waktu dengan tujuan mencapai tingkat kepuasan maksimal bagi konsumen.
3. Menjalin kerjasama kepada para pemasok kebutuhan barang dengan azas menguntungkan.
4. Memberikan perhatian kepada masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja.
C. Struktur Organisasi Perusahaan
D. Jaringan Kegiatan
PT. Madju Medan Cipta secara umum tujuan dan kewewajiban didirikannya adalah untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang telah disepakati, mematuhi setiap intruksi di tempat kerja, melaksanakan K3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja), menjaga nama baik lembaga pendidikan (Almamater), Dunia Usaha dan Dunia Industri, melakukan observasi dan
Direktur Utama
Direktur
Manager Operasional KA. Administrasi
KA. Produksi
KA. Marketing
Adm. Accounting
Adm. Umum
Adm. Gudang
Staff Umum
Pre Press
Pro Press
Sales
19
penelitian yang mempunyai tujuan positif serta bertanya kepada pihak yang berkompeten apabila kurang paham/ dimengerti.
E. Kinerja Terkini
Kinerja terkini yang dilakukan pada PT. Madju Medan Cipta untuk meningkatkan kualitas produksi percetakan dan penerbitan buku serta melaksanakan strategi pemasaran agar minat baca warga Indonesia meningkat.
F. Rencana Kegiatan
1. Pembuatan naskah 2. Edit naskah
3. Print out naskah dan layout 4. Pembuatan film positif 5. Pembuatan pelat
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A. Pengertian dan Fungsi Audit Internal 1. Pengertian Internal Audit
Suatu perusahaan yang berkembang ditandai dengan semakin banyaknya unit perusahaan yang beroperasi, meluasnya jaringan distribusi, dan meningkatnya laba perusahaan. Ketika perusahaan belum berkembang manajer masih dapat mengawasi seluruh kegiatan perusahaan, tetapi setelah perusahaan berkembang maka semakin banyak masalah yang dihadapi manajer. Salah satu masalah yang dihadapi manajer adalah masalah pengawasan. Pengertian pengawasan yaitu :
“Pengawasan (control) adalah pengaturan aktivitas organisasi agar elemen kinerja yang menjadi target tetap berada pada batas yang dapat diterima. Tanpa pengaturan ini, organisasi tidak memiliki petunjuk tentang seberapa baik kinerja dalam kaitan dengan tujuan yang telah ditetapkan.”
Bagian yang berhubungan dengan pengawasan intern adalah internal audit. Internal audit merupakan unsur dari pengawasan intern yang fungsi utamanya adalah menilai unsur pengendalian lainnya dalam perusahaan.
Personilnya disebut internal auditor, yang bertugas untuk membantu semua anggota manajemen dalam tugasnya untuk memberikan analisa, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diteliti. Oleh karena itu internal auditor harus mengawasi semua tahapan dari kegiatan perusahaan tempat ia bekerja.
21
Hal ini sesuai dengan yang diuraikan oleh Messier & kawan - kawan dalam Auditing Services & Assurance a Systematic Approach, (2005 : 514), mendefinisikan audit internal sebagai berikut :
“Internal auditing adalah Aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola.”
Internal auditor membantu manajemen dalam menyediakan informasi untuk :
a. Mengawasi dan menilai seluruh keputusan, rencana, dan prosedur yang ada benar - benar dijalankan.
b. Mengetahui apakah aktiva perusahaan berada apa keadaan aman dari kehilangan atau kerusakan dan penyelewengan.
c. Mengamati kebenaran data akuntansi dan data lainnya dalam organisasi perusahaan.
d. Menilai kualitas pelaksanaan tugas - tugas yang telah diberikan kepada masing - masing anggota manajemen.
Untuk menjamin hasil kerja bagian ini, maka perlu diperhatikan kualifikasi yang baik dari pegawai bagian internal audit yang ada. Seperti yang dinyatakan oleh Agoes Sukrisno (2004 : 50), sebagai berikut :
“Auditor (pemeriksa) diharapkan menguasai berbagai bidang ilmu, yaitu:
ilmu ekonomi, manajemen, hukum, moneter, informasi, komunikasi,
tehnologi dan sebagainya. Maka dari itu seyogyanya sebagai pemeriksa bertindak sebagai tim yang sifatnya disipliner.”
2. Fungsi Internal Audit
Adapun yang menjadi ruang lingkup internal audit menurut Hiro Tugiman, (2001 : 47), adalah sebagai berikut :
a. ”Keandalan berbagai informasi finansial dan pelaksanaan pekerjaan atau operasi.
b. Sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan kesesuaiannya dengan berbagai kebijaksanaan, rencana, prosedur, ketentuan perundang – undangan dan peraturan yang dimiliki.
c. Peninjauan berbagai alat atau cara yang digunakan untuk melindungi harta.
d. Menilai sumber daya ekonomis dan efisien.
e. Menilai pekerjaan, operasi atau program untuk menilai apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.”
Oleh karenanya internal auditor perlu merencanakan audit dengan baik, sehingga seluruh hal tidak terlewatkan. Rencana audit harus dapat menjelaskan secara sistematis langkah - langkah yang diperlukan dalam pelaksanakan secara menyeluruh. Kegiatan internal audit secara keseluruhan menyangkut dua hal, yaitu :
a. Audit Keuangan (Financial Audit)
Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan perusahaan yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak ketiga
23
mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.. Kewajaran data keuangan ini meliputi kewajaran aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya yang disajikan pada laporan keuangan. Kewajaran hendaknya didukung dengan pembuktian internal kontrol yang meliputi verifikasi atas keberadaan harta benda perusahaan dan meyakinkan bahwa pengamanannya (safeguarding) cukup memadai dan pencatatannya dilakukan dengan tepat.
b. Audit Operasi / Manajemen (Operasional Audit)
Audit Operasional adalah pengkajian atas setiap bagian kegiatan operasi suatu perusahaan terhadap prosedur operasi standar dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan.
Audit operasi dilaksanakan pada berbagai tingkatan manajemen (level of management) dan objek yang dinilai adalah aktivitas operasi kebijaksanaan dan efisiensi usaha. Audit operasi ini bermanfaat bagi manajemen dalam rangka pengambilan keputusan.
Dalam hal ini keterlibatan internal auditor diperluas sehingga meliputi keseluruhan sektor atau kegiatan yang menyangkut eksistensi dan kontinuitas perusahaan.
Fungsi internal auditor menurut Mulyadi, (2002 : 211), dapat digolongkan atas beberapa bagian, yaitu :
a. “Menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan efisiensi pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi.
b. Kegiatan penilaian yang bebas, yang terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan, dan
kegiatan lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka dengan cara menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar – komentar penting terhadap kegiatan manajemen.”
Dengan demikian tugas dan tanggung jawab internal auditor meliputi audit keuangan dan audit operasi.Fungsi utama internal auditor adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Pengendalian
Kegiatan pengendalian membutuhkan banyak waktu untuk menyediakan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan. Dalam pendekatan masalah – masalah yang berhubungan dengan fungsi pengendalian, internal auditor harus mempunyai pandangan luas dan menentukan prestasi kerja. Dalam menentukan prestasi kerja, auditor seharusnya mempunyai pertimbangan – pertimbangan.
b. Fungsi Audit
Internal auditor dalam fungsi pelaksanaan pekerjaannya memfokuskan pada penilaian dan pengkajian pengendalian intern.
Penilaian dari pengawasan intern bertujuan untuk memperoleh kepastian sistem yang ada telah dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh pelaksana operasi, juga untuk keandalannya agar dapat mencegah atau menemukan penyelewengan maupun kerugian lainnya bagi perusahaan. Dari penilaian dan pengkajian struktur pengawasan intern akan diperoleh hasil berupa keputusan, yang seterusnya disampaikan saran – saran dan usul – usul perbaikan.
25
Internal audit dalam pelaksanaan fungsinya, hanya merupakan fungsi staf karena ia tidak terlibat dalam aktivitas operasi perusahaan, seperti: pembelian atau penilaian persediaan, penagihan piutang, pembayaran hutang, pemasaran produksi dan lainnya. Internal audit sebagai staf yang berasal dari unit organisasi itu yang memberikan saran atau petunjuk. Akan tetapi nasehat yang diberikan itu bukan merupakan suatu keharusan yang diterima pimpinan, melainkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dari usulan – usulan fungsi internal audit diatas dapat diambil kesimpulan bahwa internal audit berfungsi untuk membantu pimpinan agar dapat bekerja lebih efisien, efektif, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi intenal auditor merupakan salah satu alat pimpinan yang vital untuk keberhasilan pencapaian apa yang
Internal audit dalam pelaksanaan fungsinya, hanya merupakan fungsi staf karena ia tidak terlibat dalam aktivitas operasi perusahaan, seperti: pembelian atau penilaian persediaan, penagihan piutang, pembayaran hutang, pemasaran produksi dan lainnya. Internal audit sebagai staf yang berasal dari unit organisasi itu yang memberikan saran atau petunjuk. Akan tetapi nasehat yang diberikan itu bukan merupakan suatu keharusan yang diterima pimpinan, melainkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dari usulan – usulan fungsi internal audit diatas dapat diambil kesimpulan bahwa internal audit berfungsi untuk membantu pimpinan agar dapat bekerja lebih efisien, efektif, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi intenal auditor merupakan salah satu alat pimpinan yang vital untuk keberhasilan pencapaian apa yang