BAB III FUNGSI GAYA BAHASA SIMILE, METAFORA, DAN SATIRE
3.3 Fungsi Gaya Bahasa Metafora
3.3.1 Fungsi Menganalogikan Isi Wacana
Gaya bahasa metafora merupakan gaya bahasa yang membandingkan dua hal atau dua konsep secara implisit. Sehingga sangat sering jika gaya bahasa metafora menganalogikan suatu hal dengan hal yang lain yang sangat memiliki konsep dan sigat yang berbeda. Fungsi menganalogikan dapat dilihat dari konteks dan perbandingan yang digunakan dalam akun Instagram Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini khususnya melalui penggunaan gaya bahasa metafora melalui contoh-contoh berikut.
Fungsi gaya bahasa metafora dalam data (42) adalah untuk menganalogikan. Metafora pada data (42) terdapat pada kata Datang hari bertemu batas berfungsi
menganalogikan hari yang merupakan keterangan waktu menjadi seperti manusia yang dapat datang dan bertemu, sehinga gaya bahasa metafora menganalogikan metafora tersebut menjadi datangnya waktu malam hari.
Pada data (43) fungsi gaya bahasa metafora adalah untuk menganalogikan. Melalui metafora kata baret pada kalimat pertama “Untuk yang hatinya terlanjur baret karena kalimat ‘jahat’ khususnya dari orang tua” menganalogikan bahwa hati yang baret sama dengan hati yang sakit dan terluka. Karena biasanya benda-benda yang dapat terkena baret merupakan benda-benda seperti plastik, kaca, besi, maupun logam. Sehingga pada data (43) gaya bahasa metafora menganalogikan hati dengan benda-benda yang dapat rusak dan baret.
61
Fungsi gaya bahasa metafora dalam data (44) adalah untuk menganalogikan. Pada data (44) digunakan gaya bahasa metafora berupa kata kusut pada kalimat Mungkin langit dan isinya sedang menghibur yang kusut di darat Maksud dari kata kusut di sini adalah orang-orang yang sedang sedih. Sehingga gaya bahasa metafora pada data (44) untuk menganalogikan sesuatu yang kusut dengan sedih. Kemudian dalam data (44) juga menganalogikan langit menjadi seperti manusia karena dapat menghibur yang merupakan hal yang hanya dapat dilakukan oleh manusia.
Fungsi gaya bahasa metafora pada data (45) adalah untuk menganalogikan. Pada data (45) tertulis kata pembatas malam ke pagi. Kata pembatas biasa digunakan untuk sebuah konsep ruang seperti rumah, halaman, maupun kota yang memiliki pembatas, kemudian setelah dipasangkan dengan malam ke pagi yang merupakan keterangan waktu sehingga pada data (45) gaya bahasa metafora menganalogikan malam dan pagi seperti ruang yang dapat dibatasi. Metafora tersebut dimaksud sebagai waktu tengah malam yang membatasi malam dan pagi hari. Gaya bahasa metafora pada data (45) menganalogikan pembatas malam ke pagi sebagai waktu tengah malam atau dini hari.
3.3.2 Fungsi Memperkuat Makna Wacana
Gaya bahasa dapat digunakan untuk memperkuat suatu konsep dan dalam konteks tertentu. Dengan gaya bahasa simile suatu fungsi sebuah kata dapat diperkuat dan ditekankan sehingga mendukung konteks selanjutnya yang ingin dijelaskan.
63
Fungsi memperkuat makna wacana dapat dilihat dari konteks dan perbandingan yang digunakan dalam akun Instagram Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Hal tersebut dapat dilihat melalui contoh-contoh berikut.
Pada data (46) fungsi gaya bahasa metafora adalah fungsi memperkuat makna wacana. Metafora dari gelas kosong yang dimaksud sebagai isi kepala atau pengetahuan yang sedikit dari pribadi seseorang memperkuat topik serta konteks yang ingin ditekankan yaitu jika kita tidak berpengetahuan penuh lalu apa yang dapat dibagikan kepada orang lain khususnya dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Pada data (46) fungsi gaya bahasa metafora disini adalah fungsi memperkuat.
Fungsi gaya bahasa metafora pada data (47) adalah untuk memperkuat makna wacana. Pada konteks di dalam data (47) menjelaskan bahwa mertua sudah menjadi orang tua kita sendiri atau orang tua kandung, sehingga perlu dijaga, dirawat, dan disayang, namun jika nanti suasananya sempit tidak ada pilihan lain selain menerima dan melapangkan. Metafora suasana sempit di sini adalah suasana, keadaan serta kondisi yang sudah tidak dapat diubah sehingga pada intinya harus diterima dan dilapangkan.
65
Dalam data (48) digunakan gaya bahasa metafora yang memiliki fungsi untuk memperkuat makna wacana. Pada kalimat pertama terdapat metafora hati yang terlanjur baret. Kata baret memiliki maksud bahwa hati yang terluka dan rusak, melalui metafora baret konteks pada topik dalam data (48) mengenai kalimat jahat yang melukai hati diperkuat karena seakan hati baret terkesan lebih dalam dan menyakitkan, sehingga fungsi gaya bahasa metafora dalam data (48) adalah fungsi memperkuat.
3.3.3 Fungsi Memudahkan Pembaca Memahami Makna Wacana
Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi, untuk memudahkan komunikasi yang jelas dan mudah dipahami, gaya bahasa kerap digunakan untuk memudahkan penyampaian pesan yang ingin dicapai kepada mitra tutur maupun khalayak umum. Oleh karena itu salah satu fungsi gaya bahasa adalah untuk menjelaskan pesan yang ingin disampaikan. Fungsi memudahkan pembaca memahami makna wacana dapat dilihat dari konteks dan perbandingan melalui gaya bahasa metafora yang digunakan dalam akun Instagram Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Fungsi memudahkan pembaca memahami makna wacana dapat dilihat melalui contoh-contoh berikut.
67
Fungsi gaya bahasa metafora dalam data (49) adalah untuk memudahkan pembaca memahami makna wacana. Melalui metafora pembatas malam ke pagi yang diartikan sebagai waktu tengah malam atau dini hari telah menjelaskan bahwa waktu tersebut menjadi waktu yang tepat dan tenang untuk membahas sesuatu tentang masa depan.
Fungsi gaya bahasa pada data (50) merupakan fungsi memudahkan pembaca memahami makna wacana. Untuk menjelaskan bahwa doa-doa serta pesan yang disampaikan seorang ibu hanya diketahui oleh dirinya sendiri maka digunakan metafora ruang rahasia yang menjelaskan bahwa hal-hal hanya diketahui oleh Ibu dan Sang Pencipta yang menerima doa-doa Ibu tersebut.
3.3.4 Fungsi Memperindah Wacana
Salah satu sendi gaya bahasa adalah menarik, sehingga gaya bahasa disini berfungsi untuk memperindah dan menghias sebuah kalimat sederhana menjadi lebih indah jika dibaca sehingga juga lebih mudah dipahami pesan yang ingin disampaikan. Fungsi memperindah wacana dapat dilihat dari konteks dan analogi metafora yang digunakan dalam akun Instagram Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Fungsi memperindah dari gaya bahasa metafora dapat dilihat melalui contoh-contoh berikut:
Fungsi gaya bahasa metafora dalam data (51) adalah memperindah wacana. Analogi yang dipakai dalam kalimat menghibur yang kusut di darat pada kata kusut
69
yang menjadi analogi sedih berfungsi untuk memperindah kalimat dan mendukung konteks sehingga menjadi lebih jelas namun tetap puitis.
Fungsi gaya bahasa metafora dalam data (52) adalah untuk memperindah memperindah wacana. Kata pembatas malam ke pagi yang dianalogikan sebagai waktu tengah malam menjadikan unggahan atau data (52) ini menjadi puitis namun tegas dan kuat dalam menyampaikan konteks serta isinya.