PROGRAM DAN KEGIATAN 2010 DEPARTEMEN AGAMA
B. KEGIATAN PRIORITAS DEPARTEMEN AGAMA TAHUN 2010
2. Fungsi Pendidikan
2. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan di lingkungan Departemen Agama diarahkan kepada Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan memainkan peranan penting dan strategis dalam
pembangunan peradaban bangsa ini. Pengalaman menunjukan bahwa
pendidikan memberi manfaat yang luas bagi kemajuan bangsa, mampu melahirkan masyarakat terpelajar dan berakhlak mulia serta membangun ekonomi menuju masyarakat sejahtera dalam jajaran bangsa‐bangsa dunia.
Berdasarkan visi Pendidikan Nasional dalam Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003, sebagai berikut ”Terwujudnya sistim pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”. Adapun misi pendidikan Nasional adalah:
1) Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
2) Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;
3) Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;
4) Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, ketrampilan,
5) Membedayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6) Sesuai Renstra Departemen Agama 2004 – 2009 tujuan pendidikan agama dan keagamaan adalah untuk membina pendidik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dan mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan nilai‐ nilai ajaran agama.
Prioritas pembangunan Pendidikan Islam 2010 juga merujuk kepada Visi pendidikan Islam yaitu ”Terselenggaranya pelayanan pendidikan Islam yang bermutu secara adil dan merata demi terwujudnya insan Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berkeunggulan intelektual, moral dan spiritual”.
Selanjutnya untuk Misi Pendidikan Islam sebagai berikut :
• Meningkatkan kualitas sistem pendidikan Islam sebagai pranata sistem pendidikan Nasional melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan berciri Islam di madrasah, pendidikan agama di sekolah dan pendidikan agama di lembaga‐lembaga pendidikan keagamaan dan pondok pesantren;
• Mengupayakan terwujudnya madrasah, lembaga‐lembaga pendidikan keagamaan dan pondok pesantren dan lembaga‐lembaga pendidikan tinggi Islam sebagai lembaga‐lembaga pendidikan berbasis ilmu dan nilai‐ nilai agama yang berkeunggulan, berkualitas dan berdaya saing;
• Memberdayakan lembaga‐lembaga pendidikan Islam pada semua jalur dan jenjang pendidikan, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta melalui penguatan pemanfaatan ilmu dan teknologi dalam proses pembelajaran maupun menajemen pendidikan;
• Meningkatkan fungsi pendidikan agama Islam di sekolah dan
meningkatkan kerukunan umat beragama dan memperkokoh jati diri dan watak bangsa.
Peningkatan jumlah anggaran Departemen Agama sebesar Rp 27.238.717.517.000 tahun 2010 maka fokus peningkatan pada anggaran pendidikan agama dan keagamaan juga meningkat. Peningkatan anggaran untuk pendidikan agama dan keagamaan sebagaimana dimaksud fokus sasarannya secara garis besar adalah untuk :
• Pendidikan anak usia dini (PAUD);
• Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan; • Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan;
• Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, maka lembaga
pendidikan seperti pondok pesantren dan madrasah diniyah mendapat perhatian untuk ditingkatkan;
• Perguruan Tinggi Agama;
• Pendidikan Agama Islam pada sekolah; • Pengawas pendidikan agama.
Dengan mereferensi kepada Renstra Pendidikan Agama 2010 ‐2014 maka untuk Pendayagunaan anggaran pendidikan agama tahun 2010 diperuntukan bagi program :
a.Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 1) Perluasan akses RA/BA,TPQ/TKQ
2)Peningkatan capacity building 3)Pemanfaatan teknologi informasi
b.Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun
1)Pendanaan biaya operasional wajar dikdas di MI dan MTs; 2)Penyediaan sarana dan prasarana MI, MTs;
4)Perluasan akses pendidikan wajar dikdas pada jalur non formal di lembaga‐lembaga pendidikan keagamaan (PP Salafiyah Ula, Pendidikan Diniyah Dasar, Pendidikan Diniyah Menengah Pertama dan Pondok Pesantren);
5)Pengembangan kurikulum dan sarana pembelajaran MI, MTs di lembaga‐lembaga pendidikan keagamaan dan Pondok Pesantren; 6)Pengembangan pendidikan inklusif di MI, MTs;
7)Pengembangan MI, MTs satu atap bagi daerah terpencil;
8)Evaluasi hasil belajar pendidikan agama Islam Tk Nasional MI, MTs; 9)Peningkatan capacity building;
10)Pemanfaatan teknologi informasi
c. Program Pendidikan Menengah 1) Perluasan akses MA;
2) Pengembangan MA internasional di setiap propinsi;
3) Pengembangan kurikulum dan sarana pembelajaran MA, MA
Keagamaan dan Pendidikan Diniyah Menengah Atas; 4) Pengembangan pendidikan inklusif di MA;
5) Evaluasi hasil belajar pendidikan agama Islam tingkat nasional MA; 6) Peningkatan capacity building;
7) Pemanfaatan teknologi informasi
8) Bantuan Pengembangan Pendidikan Keterampilan pada Madrasah
d. Program Pendidikan Non Formal
1) Perluasan akses pendidikan keaksaraan bagi penduduk usia > 15 tahun di lembaga‐lembaga pendidikan. keagamaan dan pontren;
2) Pengembangan pendidikan kecakapan hidup di lembaga‐ pendidikan keagamaan dan pondok pesantren dan PTI;
3) Pengembangan pondok pesantren unggulan; 4) Peningkatan capacity building;
5) Pemanfaatan teknologi informasi
e. Program Pendidikan Tinggi 1) Perluasan akses PTI;
2) Pengembangan UIN sebagai lembaga PTI bertaraf internasional;
3) Pengembangan IAIN dan STAIN sebagai pusat unggulan kajian Islam internasional dan regional;
4) Pengembangan budaya akademik di PTI;
5) Pengembangan lembaga PTI sebagai pusat penelitian dan
pengembangan potensi masyarakat;
6) Pengembangan sistem akreditasi PTI swasta; 7) Peningkatan capacity building;
8) Pemanfaatan teknologi informasi
f.Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1) Sertifikasi pendidik Wajar Dikdas dan Dikmen di MI, MTs dan MA; 2) Peningkatan kesejahteraan pendidik di lembaga‐lembaga pendidikan
keagamaan non formal;
3) Pengembangan kompentensi pendidik dan tenaga kependidikan di MI, MTs dan MA;
4) Peningkatan capacity building; 5) Pemanfaatan teknologi informasi
g. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
1) Perbaikan dan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan di lembaga‐lembaga pendidikan keagamaan dan pondok pesantren; 2) Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparat pengelola pendidikan
pusat dan daerah;
3) Penataan regulasi pengelolaan pendidikan pusat dan daerah; 4) Peningkatan capacity building;
5) Pemanfaatan teknologi informasi;
6) Survey pemetaan mutu pendidikan di lembaga‐ lembaga pendidikan Islam;
7) Pengembangan quality assurance system di lembaga‐lembaga pendidikan agama Islam;
8) Peningkatan capacity building; 9) Pemanfaatan teknologi informasi;
10)Penyelenggaraan koordinasi dan konsultasi rencana dan program kerja pendidikan;
11)Pengembangan sistem, prosedur dan standarisasi administrasi pendukung pelayanan pendidikan;
12)Peningkatan fungsi manajemen pelayanan pendidikan yang efesien dan efektif.
h. Program Peningkatan Pendidikan Agama dan Keagamaan
1) Pengembangan kualitas pendidikan agama dan keagamaan pada sekolah dan lembaga pendidikan agama lainnya;
2) Evaluasi hasil belajar;
3) Pengembangan budaya keagamaan dalam sistem pendidikan Islam di sekolah;
4) Rekruitmen dan distribusi guru PAI di daerah terpencil;
5) Pengembangan sistem pemantauan dan pengawasan PAI di sekolah; 6) Peningkatan sarana pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah; 7) Evaluasi hasil belajar pendidikan agama Islam di sekolah SD, SMP dan
SLTA;
8) Peningkatan akses dan mutu pendidikan pada Diniyah Takmiliyah (DT), Majelis Teklim (MT), pendidikan kesetaraan paket A, B dan C pada pondok pesantren dan Ma’had Takhassus;
9) Pengembangan Diniyah Takmiliyah (DT), Majelis Taklim (MT, Pendidikan Al‐Qur’an dan pengajian kitab, Pendidikan kesetaraan paket A, B dan C pada pondok pesantren dan Ma’had Takhassus; 10)Pengembangan community college di lembaga‐lembaga pendidikan
keagamaan dan pondok pesantren;
11)Peningkatan pemberdayaan dan kemandirian pengelolaan Pondok Pesantren;
12)Peningkatan kualitas pendidik agama di masyarakat.
Penajaman Prioritas Fungsi Pendidikan Tahun 2010
Dengan mengacu kepada Renstra Pendidikan Agama Departemen Agama, maka penajaman anggaran Departemen Agama Tahun 2010 untuk Fungsi Pendidikan Agama, kegiatan prioritasnya difokuskan kepada : 1) Penyediaan anggaran BOS :
a) BOS Madrasah Ibtidaiyah (MI) b) BOS Salafiyah Ula (SD)
c) BOS Madrasah Tsanawiyah (MTs) d) BOS Salafiyah Wustha (SMP) e) BKM Madrasah Aliyah (MA)
2) Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (RA, MI, Salaf. Ula, MTs, Salaf. Wusta, MA, PTA, Pontren dan Madin)
a) Subsidi Tunjangan Fungsional Guru Non PNS
b) Tunjangan Profesi Guru non PNS
c) Tunjangan Khusus Guru (guru daerah terpencil dan perbatasan)
d) Percepatan Sertifikasi Guru
e) Percepatan Sertifikasi Dosen
f) Bantuan Peningkatan Kualifikasi Guru Program S1
g) Bantuan Peningkatan Kualifikasi Guru Program S2
h) Beasiswa Guru Program S1
i) Bantuan Peningkatan Kualifikasi Dosen Program S2/S3
j) Beasiswa Dosen Program S2
k) Beasiswa Dosen Program S3
l) Peningkatan Kompetensi Dosen (short course)
3) Peningkatan akses pendidikan untuk :
a) Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
c) Program Pendidikan Menengah (Beasiswa Siswa Miskin MA) d) Program Pendidikan Tinggi Agama
‐ Beasiswa Santri Teladan
‐ Beasiswa Mahasiswa Miskin
4) Bantuan Pendidikan Keagamaan : a) TKQ/TPQ (Islam)
b) Majlis Taklim
c) Sekolah Minggu (Kristen)
d) Sekolah Gembira dan Seminari (Katolik) e) Pasraman (Hindu)
f) Pabbaja Samanera (Buddha). 5) Pengadaan sarana dan prasarana :
a) RA/BA
b) Madrasah Ibtidaiyah
c) Program Wajar Dikdas Salafiyah Ula d) Madrasah Tsanawiyah
e) Program Wajar Dikdas Salafiyah Wusta f) Madrasah Aliyah
g) Perguruan Tinggi Agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha) h) Pondok Pesantren
i) Madrasah Diniyah
Berikut ini ditampilkan prosentase anggaran Departemen Agama khusus untuk fungsi pendidikan. Penampilan khusus anggaran pendidikan dimaksudkan untuk mengetahui secara jelas bahwa jumlah anggaran pendidikan agama memang cukup besar, namun kumulatif besaran anggaran pendidikan agama itu di dalamnya masih menjadi satu dengan belanja pegawai. Dari table di bawah tersebut tampak kenaikan yang secara konsisten dilakukan terhadap penyelenggaraan fungsi pendidikan di lingkungan Departemen Agama.
Tabel 6
Prosentase Anggaran Fungsi Pendidikan Departemen Agama 2003 ‐2010
*) Pagu definitif berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE‐2679/MK.02/2009
Tanggal 24 september 2009
Anggaran Fungsi Pendidikan
Jumlah % 2003 5.415.228.893.000 2.095.565.600.000 38,7 2004 5.914.112.521.000 2.094.624.000.000 35,4 2005 6.815.723.166.000 5.714.327.186.000 83,8 2006 11.063.180.370.000 8.227.854.358.000 74,4 2007 14.548.801.100.000 7.001.627.087.000 48,1 2008 16.305.916.259.000 12.950.887.243.000 79,4 2009 26.656.600.559.000 23.275.200.008.000 87,3 2010 *) 27.238.717.517.000 23.853.444.795.000 87,6 Tahun Anggaran Departemen Agama
BAB V
PROFIL DAN KEBUTUHAN ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA