PROFIL DAN KEBUTUHAN ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA TAHUN 2010 DAN 2011
A. PROFIL ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA TAHUN 2010
A. PROFIL ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA TAHUN 2010
Melalui surat Menteri Agama No. MA/13/2009 Tanggal 29 Januari 2009 perihal Usulan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Departemen Agama Tahun 2010 yang ditujukan kepada Menteri Negara/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan dan Ketua Komisi VIII DPR, Menteri Agama menyampaikan Usulan Program dan Anggaran Departemen Agama Tahun 2010 sebesar Rp. 34.884.302.290.000,‐ yang terdiri dari:
• Fungsi Pelayanan Umum Rp. 3.094.420.424.000
• Fungsi Pariwisata dan Budaya Rp. 3.150.000.000
• Fungsi Agama RP. 2.610.534.000.000
• Fungsi Pendidikan Rp. 29.170.247.866.000
• Fungsi Perlindungan Sosial RP. 5.950.000.000
Jumlah = Rp. 34.884.302.290.000,‐
Usulan tersebut disusun dengan memperhatikan program‐program prioritas yang tertuang dalam berbagai peraturan dan perundang‐undangan sebagaimana tercantum di dalam Bab II tentang dasar hukum penyelenggaraan tugas Departemen agama.
Selain memperhatikan Peraturan dan Undang‐Undang sebagaimana dimaksud di atas, juga mempertimbangkan:
1. Hasil konsultasi pimpinan satuan kerja pusat, daerah dan unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Agama yang diselenggarakan dalam berbagai kesempatan.
2. Hasil‐hasil rapat koordinasi secara intensif dengan unit‐unit terkait di lingkungan internal maupun eksternal Departemen Agama.
3. Bebagai input data dan informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber.
Bagan 1
Proses Penetapan Anggaran Departemen Agama Tahun 2010
Selanjutnya beberapa hal yang menjadi pedoman dalam pengalokasian anggaran Departemen Agama Tahun 2010 sesuai kesepakatan pemerintah dan DPR RI sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No: SE‐ 2679/MK.02/2009 tanggal 24 September 2009 tentang Pagu Definitif Kementerian/Lembaga Tahun 2010, adalah sebagai berikut:
a. Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
b. Kesepakatan Pemerintah dan Panitia Anggaran DPR RI mengenai kegiatan‐ kegiatan yang mendapatkan tambahan anggaran pendidikan;
c. Surat Edaran Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara PPN/Ka. Bappenas No. SE‐1223/MK.02/2009 dan 0080/M.PPN/04/2009 tanggal 16 April 2009 tentang Pagu Indikatif dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2010 (Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2009 tentang RKP Tahun 2010);
d. Surat Edaran Menteri Keuangan No.: SE‐1927/MK.02/2008 tanggal 6 Juli 2009 tentang Pagu Sementara Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2010; e. Peraturan Menteri Keuangan No. 119/PMK.02/2009 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan RKA‐KL dan Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan dan Pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2010;
f. Khusus mengenai pengalokasian anggaran/posting ke dalam jenis belanja agar mengacu kepada:
a) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
b) Peraturan Menteri Keuangan No. 91/PMK.06/2007 tentang Bagan Akun Standar.
g. Peraturan Menteri Keuangan No. 01/PMK.02/2009 tentang Standar Biaya Umum Tahun Anggaran 2010;
h. Peraturan Menteri Keuangan No. 108/PMK.02/2009 tentang Standar Biaya Khusus Tahun Anggaran 2010;
i. Bagi K/L yang memiliki Satuan Kerja Badan Layanan Umum (BLU), RKA‐KL yang disusun agar mempedomani PMK No: 44/PMK.05/2009 tanggal 5 Maret 2009 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum;
j. K/L yang merencanakan/melaksanakan kegiatan dana bergulir agar mempedomani Peraturan Menteri keuangan No. 99/PMK.05/2008 tanggal 7 Juli 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Bergulir pada K/L;
k. Ketentuan tentang pengalokasian Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan agar mengacu kepada Surat Menkeu No. S‐170/MK.07/2009 tanggal 19 Maret 2009 hal Daerah yang menjadi prioritas untuk direkomendasi penerima Dekon TP.
Departemen Agama merupakan salah satu departemen yang menduduki urutan ke 4 terbesar dari 76 kementerian/lembaga dalam hal perolehan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2010. Hal ini disebabkan karena penerapan kebijakan pemerintah untuk tetap memenuhi penyediaan anggaran pendidikan sekurang‐kurangnya 20 % dari APBN dan atau APBD sesuai amanat Undang‐Undang Dasar 1945 (amandemen). Namun peningkatan alokasi anggaran di Departemen Agama tersebut belum dapat sepenuhnya menutupi kebutuhan lingkup tugas dan fungsi agama yang menjadi core Departemen Agama, yang dalam pelaksanaan core tersebut berkorelasi kepada tugas dan fungsi dari instansi lintas sektoral dan bersifat strategis. Selain atas perjuangan yang sangat intens dari seluruh satuan organisasi di lingkungan Departemen Agama pusat dan daerah, dengan pola penyusunan program, anggaran yang terpadu (unified budget) dan anggaran berbasis kinerja, juga didukung oleh tersedianya data perencanaan yang valid, akurat, reliable dan up to date. Berikut ini ditampilkan data 10 Kementerian/Lembaga penerima APBN Tahun 2010 terbesar:
Tabel 7
Perbandingan 10 Besar APBN Tahun 2010 dan 2009
Kementerian/Lembaga 2010 2009 JUMLAH (Rp 000) % 1 DEPDIKNAS 55.187.179.335 62.098.268.498 (6.911.089.163) (11,13) turun 11 % 2 DEPHAN 42.310.140.261 33.667.629.267 8.642.510.994 25,67 1 3 DEP. PU 34.796.508.570 34.987.435.382 (190.926.812) (0,55) turun 0,5 % 4 DEPAG 27.238.717.517 26.656.600.559 582.116.958 2,18 5 5 POLRI 27.194.953.111 24.816.713.972 2.378.239.139 9,58 3 6 DEPKES 21.389.585.833 20.273.526.562 1.116.059.271 5,51 4 7 DEPHUB 15.833.835.889 16.977.783.257 (1.143.947.368) (6,74) turun 6,7 % 8 DEPKEU 15.282.449.374 15.369.624.126 (87.174.752) (0,57) turun 0,5 % 9 DEPDAGRI 12.524.799.694 8.702.202.952 3.822.596.742 43,93 2 10 DEPTAN 8.038.049.108 8.170.774.535 (132.725.427) (1,62) turun 1,6% NO KEMENTERIAN / LEMBAGA APBN/P (Rp. 000) KENAIKAN/(PENURUNAN) 2009‐2010 RANKING NAIK/ TURUN *) Pagu Definitif Tahun 2010 Berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor. SE‐ 2679/MK.02/2009 tanggal 24 September 2009
Anggaran Departemen Agama Tahun 2005 ‐ 2010 Tabel 8
APBN Berdasarkan Alokasi Pusat dan Daerah
*) Pagu Definitif Tahun 2010 Berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor. SE‐
2679/MK.02/2009 tanggal 24 September 2009
Pusat Daerah Total
1.610.346.894.000 5.205.376.272.000 6.815.723.166.000 30,94% 76,37% 100% 2.876.622.660.000 8.186.557.710.000 11.063.180.370.000 35,14% 74,00% 100% 2.083.168.879.000 12.465.632.221.000 14.548.801.100.000 16,71% 85,68% 100% 2.323.037.881.000 13.982.878.378.000 16.305.916.259.000 16,61% 85,75% 100% 3.191.182.518.000 23.465.418.041.000 26.656.600.559.000 11,97% 88,03% 100% 2.893.810.153.000 24.344.907.364.000 27.238.717.517.000 10,62% 89,38% 100% 2009 2010 *) Tahun Wilayah 2005 2006 2007 2008
Walaupun Departemen Agama merupakan salah satu departemen/lembaga negara yang tersentralisasi, namun Departemen Agama tetap memperioritaskan azas desentralisasi dalam hal pengalokasian anggaran sesuai UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Perbandingan alokasi anggaran pusat dan daerah adalah sebagaimana tersebut pada tabel 8 di atas, terlihat bahwa alokasi anggaran Departemen Agama lebih besar diperuntukkan bagi Daerah. Sebagai contoh pada proporsi anggaran Departemen Agama Pusat dengan Daerah pada tahun 2009 menunjukkan angka perbandingan sebesar 11,97% untuk Pusat dan 88,03% untuk Daerah. Proporsi anggaran Departemen Agama Pusat dengan Daerah pada tahun 2010 menunjukkan angka perbandingan yang lebih kecil lagi untuk Pusat yaitu sebesar 10,62% dan 89,38% untuk Daerah. Secara konsisten dari tahun ke tahun porsi anggaran Pusat lebih kecil dibanding dengan daerah. Penurunan alokasi anggaran pusat tahun 2010 tersebut disebabkan karena pelaksanaan program dan kegiatan daerah masih memerlukan dana yang besar dan masih banyak pembangunan daerah yang tertinggal atau belum tersentuh.
Tabel 9
Perbandingan APBN Departemen Agama Tahun 2009–2010
(Rp. ‘000)
*) Pagu Definitif Tahun 2010 Berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor. SE‐
2679/MK.02/2009 tanggal 24 September 2009
Anggaran Bobot (%) Anggaran Bobot (%) 1 Pelayanan Umum 6 2.548.073.162 9,56 2.469.177.022 9,06
2 Pariwisata & Budaya 1 700.000 0,00 700.000 0,00
3 Agama 5 830.307.389 3,11 913.075.700 3,35 4 Pendidikan 8 23.275.200.008 87,31 23.853.444.795 87,57 5 Perlindungan Sosial 1 2.320.000 0,01 2.320.000 0,01 Jumlah 21 26.656.600.559 100 27.238.717.517 100 Jml. Program APBN 2009 APBN 2010 No. Fungsi
Membaca tabel di atas perbandingan APBN anggaran Departemen Agama tahun 2009 ‐ 2010 berdasarkan fungsi seperti tersebut di atas, maka dapat dijabarkan bahwa secara total anggaran Departemen Agama tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 2,18%, namun bila dirinci perubahan anggaran per fungsi maka gambarannya adalah sebagai berikut:
• Fungsi Pelayanan Umum turun menjadi Rp. 2.469.177.022.000,‐ atau ‐3,10%; • Fungsi Pariwisata dan Budaya tidak mengalami perubahan tetap sebesar
Rp.700.000.000.‐;
• Fungsi Agama naik menjadi Rp. 913.075.700.000,‐ atau 9,97%;
• Fungsi Pendidikan naik menjadi Rp 23.853.444.795.0000,‐ atau 2,48%; • Fungsi Perlindungan Sosial tidak mengalami perubahan tetap sebesar Rp
2.320.000.000,‐.
Pada tabel berikut dijabarkan secara lebih rinci tentang Perbandingan Anggaran Departemen Agama Tahun 2009 dan Tahun 2010 berdasarkan fungsi dan programnya.
Tabel 10
Perbandingan Anggaran Departemen Agama dalam 21 Program Tahun 2009‐ 2010
2009 2010
I Fungsi Pelayanan Umum 2.548.073.162 2.469.177.022 -3,10%
1 Program Penerapan Pemerintahan Yang Baik 2.298.283.662 2.321.285.822 1,00% 2 Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Aparatur Negara
4.500.000 4.000.000 -11,11% 3 Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan 3.000.000 2.500.000 -16,67% 4 Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur 19.000.000 17.896.800 -5,81% 5 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 29.500.000 28.500.000 -3,39% 6 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Negara
193.789.500 94.994.400 -50,98%
II Fungsi Pariwisata dan Budaya 700.000 700.000 0,00%
7 Program Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Pemuda 700.000 700.000 0,00%
III Fungsi Agama 830.307.389 913.075.700 9,97%
8 Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama 625.502.794 685.600.200 9,61% 9 Program Peningkatan Pemahaman, Penghayatan,
Pengamalan dan Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan
115.814.800 124.334.800 7,36% 10 Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama 30.500.000 30.500.000 0,00% 11 Program Penelitian dan Pengembangan Agama 33.033.595 33.033.700 0,00% 12 Program Pengembangan Lembaga-lembaga Sosial
Keagamaan dan Lembaga Pendidikan Keagamaan
25.456.200 39.607.000 55,59%
IV Fungsi Pendidikan 23.275.200.008 23.853.444.795 2,48%
13 Program Pendidikan Anak Usia Dini 59.100.000 45.271.400 -23,40% 14 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun 7.294.538.734 5.745.645.000 -21,23% 15 Program Pendidikan Menengah 1.136.410.472 1.089.075.200 -4,17% 16 Program Pendidikan Non Formal 89.520.000 48.306.700 -46,04% 17 Program Pendidikan Tinggi 1.939.005.765 1.766.007.300 -8,92% 18 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
3.239.972.700 3.384.512.835 4,46% 19 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 8.870.713.337 11.234.897.627 26,65% 20Program Peningkatan Pendidikan Agama dan
Keagamaan
645.939.000 539.728.733 -16,44%
V Fungsi Perlindungan Sosial 2.320.000 2.320.000 0,00%
21 Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak
2.320.000 2.320.000 0,00%
Jumlah 26.656.600.559 27.238.717.517 2,18%
+/- 09-10 (%)
No. Fungsi dan Program Anggaran (Rp. '000)
*) Pagu Definitif Tahun 2010 Berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor. SE‐
2679/MK.02/2009 tanggal 24 September 2009
B. RESTRUKTURISASI PROGRAM DAN ANGGARAN
Undang‐Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan paket perundang‐undangan di bidang Keuangan Negara, terutama UU 17/2003 tentang Keuangan Negara memuat pokok‐pokok reformasi perencanaan. Pokok‐pokok reformasi tersebut, yaitu: perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja (Performance Based
Budgeting), berjangka menengah (Medium Term Expenditure Framework) dan sistem penganggaran terpadu (Unified Budgeting). Sebagaimana dijelaskan di dalam modul Kerangka Pemikiran Reformasi Perencanaan dan Penganggaran, pokok‐pokok reformasi perencanaan tersebut merupakan perwujudan dari pelaksanaan tiga prinsip pengelolaan keuangan publik, yaitu; (i) Kerangka Kebijakan Fiskal Jangka Menengah (Medium Term Fiscal Framework) yang dilaksanakan secara konsisten; (ii) Alokasi pada prioritas untuk mencapai manfaat yang terbesar dari dana yang terbatas (allocative efficiency); dan (iii) Efisiensi dalam pelaksanaan dengan meminimalkan biaya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan (technical and operational efficiency).
Berkenaan dengan pelaksanaan reformasi perencanaan dan
penganggaran adalah dilakukannya upaya penyempurnaan struktur Program dan Kegiatan Kementerian/Lembaga. Restrukturisasi program dan kegiatan tersebut bertujuan mewujudkan perencanaan yang berorientasi kepada hasil (outcome) dan keluaran (output) sebagai dasar; (i) Penerapan akuntabilitas Kabinet, dan (ii) Penerapan akuntabilitas kinerja Kementerian/Lembaga. Hasil dari restrukturisasi program dan kegiatan tersebut akan diimplementasikan dalam penyusunan RPJMN 2010‐2014 dan Renstra K/L 2010‐2014.
Departemen Agama sebagai salah satu komponen dari penyelenggara pembangunan nasional, juga telah berupaya melakukan restrukturisasi program dan kegiatan tersebut. Dalam gambaran sederhana, program‐program yang dilakukan pada struktur yang baru merupakan cermin dari tupoksi dari suatu unit kereja setingkat eselon I, dan kegiatan‐kegiatan yang dilakukan merupakan cerminan tupoksi unit kerja setingkat eselon II. Sebagai salah satu contoh, Program Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Departemen Agama, merupakan Program yang dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal Departemen Agama.
Secara ringkas hasil dari restrukturisasi program yang dilakukan oleh Departemen Agama dapat dilihat melalui tabel berikut ini.