• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Tindak Ilokusi Asertif antara Guru dengan Siswa di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Bagan Kerangka Berpikir

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1) Fungsi Tindak Ilokusi Asertif antara Guru dengan Siswa di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

1) Fungsi Tindak Ilokusi Asertif antara Guru dengan Siswa di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

a. Fungsi mengharuskan

Fungsi mengharuskan digunakan penutur untuk mengungkapkan keinginan yang harus dilaksanakan oleh mitra tutur. Penutur berharap agar mitra tutur bisa melaksanakan apa yang disampaikannya. Fungsi mengharuskan dapat dilihat pada data berikut.

(23)Guru:“Karena kita sedang membahas materi yang berbeda bukan mengenai responden lagi jadi kalian harus fokus kemateri surat.” Data no.02

Konteks:

Tuturan ini disampaikan oleh guru kepada siswa, tuturan terjadi pada saat di dalam kelas pelajaran bahasa Indonesia.

(24)Guru:“Pokoknya sepuluh menit lagi tugasnya harus sudah selesai dan dikumpul di depan jadi kerjakan dengan sungguh-sungguh.” Data no.13

Konteks:

Tuturan ini disampaikan oleh guru kepada siswa pada saat jam pelajaran hampir selesai.

Data (02), (13) merupakan interaksi yang dilakukan guru kepada siswa. Tuturan (02) dilihat dari konteksnya terjadi pada saat guru membahas materi, banyak siswa yang tidak mendengarkan atau memperhatikan saat guru sedang mengajar. Kemudian penggunaan kata “harus” dalam tuturan guru tersebut mengandung maksud agar siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru. Hal tersebut

ditandai dengan tuturan di dalam penggalan kalimat yaitu “harus fokus” yang diungkapkan guru merupakan suatu kepercayaan dan kebenaran yang harus dilaksanakan siswa. Sedangkan tuturan (13) penutur (guru) mengharuskan mitra tutur (siswa) agar dalam sepuluh menit tugasnya sudah diselesaikan, guru mengungkapkan tuturan tersebut dengan maksud lain agar siswa tidak bermain-main dalam mengerjakan tugasnya. Tuturan penutur (guru) merupakan suatu kebenaran yang harus dilaksanakan siswa.

b. Fungsi Mengeluh

Kalimat mengeluh adalah kalimat yang dikemukakan untuk menyatakan sesuatu yang susah. Penutur mengungkapkan tuturannya agar si mitra tutur mengetahui kesulitan atau kesusahan yang dialami oleh penutur. Tindakan tutur mengeluh dapat dilihat pada data berikut.

(25) Siswa:“Masih bingung loh bu sama contoh surat dinasnya.” Data no.04

Guru:“Surat dinas itu isinya ditujukkan untuk keperluan kedinasan, baik itu pemerintah atau swasta. Karena fungsi kedinasan tidak hanya berlaku di pemerintahan tetapi berlaku juga di instansi atau lembaga swasta. Biasanya contoh isinya berupa urusan seperti penyampaian pengumuman, pemberian suatu izin, pemberian tugas dan lain-lain. Ibu jelaskan lagi contohya.”

Konteks:

Tuturan ini disampaikan oleh siswa kepada guru. Pada saat guru menjelaskan materi, ada seorang siswa menyampaikan kebingungannya mengenai penjelasan surat dinas.

(26) Siswa“Banyak banget sih tugasnya, pusing ee bu kalau tugasnya banyak-banyak.” Data no.12

Guru: “Belum dikerjakan sudah bilang pusing.”

Tuturan ini disampaikan oleh siswa kepada guru. Ketika guru memberikan tugas, ada seorang siswa yang mengeluh karena tugas yang diberikan oleh guru dianggap terlalu banyak.

Tuturan pada data (04) dan (12) merupakan interaksi yang dilakukan siswa kepada guru. Tuturan tersebut mengandung fungsi mengeluh karena ketika guru sedang menjelaskan materi mengenai surat dinas, siswa menyampaikan bahwa dia masih binggung. Maksud tuturan pada data (04) adalah supaya mitra tutur atau guru bersedia untuk mengulangi atau memberikan penjelasan yang lebih konkrit yang membuat penutur lebih paham dan mengerti. Pada data (12) siswa menyampaikan tuturannya tersebut dikarenakan guru dianggap memberikan tugas yang terlalu banyak sehingga siswa tersebut merasa pusing, dengan menyampaikan tuturannya tersebut siswa berharap agar mitra tutur (guru) bersedia mengurangi tugas yang telah diberikan kepada penutur (siswa).

c. Fungsi Mengadu

Fungsi mengadu ini bertujuan bahwa penutur berharap kepada mitra tutur apa yang dilaporkannya tersebut bisa ditanggapi oleh mitra tutur. Tindak tutur mengadu dapat dilihat pada data berikut.

(27) Siswa: “Bu dia nakal buku saya dicoret-coret.” Data no.05

Guru: “Itu kenapa bu temannya dicoret-coret begitu. Kalau ibu lagi ngajar kamu perhatikan bukan malah menggangu teman mu yang lain.”

Konteks:

Ketika guru sedang menjelaskan, seorang siswa menyampaikan kenakalan teman sebangkunya karena buku miliknya telah dicoret-coret.

Data (05) merupakan interaksi yang dilakukan siswa kepada guru. Data (05) siswa ingin guru mengetahui bahwa teman dari penutur nakal dan maksud lain dari penutur adalah penutur menginginkan mitra tuturnya (guru) melakukan sesuatu tindakan kepada teman penutur yaitu agar guru menegurnya.

d. Fungsi Memberitahu

Fungsi memberitahu ini bertujuan untuk mengungkapkan bahwa penutur telah menyampaikan suatu hal atau tindakan. Tindak tutur memberitahu dapat dilihat pada data berikut.

(28) Guru: “Put, kenapa tidak mencatat apa yang ibu tulis di

whiteboard?”

Siswa: “Tangan ku sakit ee bu, kejepit meja barusan.” Data

no.09

KT: Tuturan ini disampaikan oleh siswa kepada guru, tuturan

terjadi ketika guru sedang berkeliling di dalam pada saat guru menjelaskan pelajaran kemudian guru melihat salah satu siswanya tidak menulis.

(29) Guru: “Apa semuanya sudah menulis ciri-ciri surat dinasnya?

Siswa:“Beres bu, saya sudah selesai.” Data no.11

Konteks:

Tuturan ini disampaikan oleh siswa kepada guru, tuturan terjadi di dalam kelas saat pelajaran bahasa indonesia berlangsung.

Data (09) melalui tuturan dan konteksnya tersebut siswa ingin memberitahu alasan ia tidak menulis yaitu tanganya sakit karena kejepit meja dan menyebabkan siswa tersebut tidak dapat menulis. Maksud lain dari tuturan ini adalah siswa berharap guru tidak memarahinya dengan

memberikan alasan yang memang benar adanya. Data (11) Siswa menyampaikan apa yang ditanyakan oleh gurunya. Maksud dalam tuturan ini adalah bahwa siswa memberitahukan kepada guru jika ia telah selesai mencatat.

e. Fungsi Menyarankan

Dalam menyampaikan tuturannya di dalam tuturan tersebut mengandung memberi saran yang hendak disampaikan oleh penutur kepada mitra tutur. Fungsi menyarankan digunakan penutur untuk mengekspresikan pemberian saran. Tindak tutur menyarankan dapat dilihat pada data berikut.

(30) Guru:“Tugas sebaiknya dikerjakan dibuku latihan saja supaya nanti kalian bisa pelajari lagi.” Data no.08

Konteks:

Tuturan ini terjadi ketika pelajaran berlangsung di dalam kelas salah satu siswa bertanya, mengerjakan tugasnya dikertas atau dibuku.

(31) Guru:“Daripada kalian ribut sebaiknya kalian mendengarkan atau mencatat apa yang saya jelaskan.” Data no.10

Konteks:

Tuturan ini terjadi ketika jam pelajaran berlangsung saat siswa-siswa mulai ribut.

Data (08, 10) merupakan interaksi yang dilakukan guru kepada siswa. Pada tuturan (08) guru menyarankan siswa untuk mengerjakan dibuku. Ketika ada siswa yang bertanya apakah mengerjakan tugasnya dibuku atau dikertas kemudian guru menyarankan sebaiknya siswa mengerjakan dibuku saja, dengan alasan bahwa jika dikerjakan dibuku itu akan lebih

baik. Sedangkan tuturan (41) guru menyarankan agar siswa sebaiknya mendengarkan atau mencatat apa yang dijelaskan oleh guru. Fungsi tuturan menyarankan digunakan untuk memberikan solusi bagi siswa dalam mengerjakan suatu hal yang untuk kebaikan siswa itu sendiri.

2) Fungsi Tindak Ilokusi Direktif antara Guru dengan Siswa di SMP