• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan yang telah ditempuh penulis yaitu SD Negeri 2 Burnai Mulia lulus tahun 2008, SMP Negeri 3 Semendawai

Ni Ketut Artini panggilan Artini lahir di Melaye pada tanggal 30

Agustus 1996 dari pasangan suami istri Bapak Made Sadre dan

Ibu Nyoman Sudarmi. Penulis adalah anak ketiga dari empat

bersaudara.

Pendidikan yang telah ditempuh penulis yaitu SD Negeri 2

Burnai Mulia lulus tahun 2008, SMP Negeri 3 Semendawai

Timur lulus tahun 2011, SMA Negeri 1 Belitang lulus tahun

2014, dan mulai tahun 2014 mengikuti Program S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

antara Guru dengan Siswa di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

ASERTIF

No. Wujud Jumlah Wujud

Tindak Tutur

Fungsi Jumlah Fungsi Tindak Tutur

Contoh Data

1. Menuntut 3 tuturan Mengharuskan 3 tuturan 1, 2, 13

2. Melapor 7 tuturan Mengadu 1 tuturan 5

Memberitahu 4 tuturan 7, 9, 11, 14 Mengeluh 2 tuturan 4, 12 3. Saran 4 tuturan Menyarankan 4 tuturan 3, 6, 8, 10

DIREKTIF

No. Wujud Jumlah Wujud

Tindak Tutur

Fungsi Jumlah Fungsi Tindak Tutur

Contoh Data

1. Perintah 62 tuturan Menginstruksikan 35 tuturan 15, 17, 20, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 32, 33, 36, 37, 38, 39, 41, 44, 46, 47, 51, 54, 55, 56, 57, 58, 60, 61, 64, 65, 66, 68, 69, 70, 71, 73 Menyilahkan 9 tuturan 25, 30, 34, 35, 43, 45, 49, 50, 63 Melarang 16 tuturan 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91 Menghendaki 2 tuturan 48, 75

3. Nasehat 7 tuturan Menasehati 7 tuturan 31, 40, 53, 59, 67, 72, 74

EKSPRESIF

No. Wujud Jumlah Wujud

Tindak Tutur

Fungsi Jumlah Fungsi Tindak Tutur Contoh Data 1. Mengucapkan Trimakasih 2 tuturan Ucapan Trimakasih 2 tuturan 92, 97

2. Memuji 2 tuturan Pujian 2 tuturan 94, 95

3. Meminta Maaf 2 tuturan Permintaan Maaf 2 tuturan 93, 96

DEKLARATIF

No. Wujud Jumlah Wujud

Tindak Tutur

Fungsi Jumlah Fungsi Tindak Tutur

Conto Data

1 Memaafkan 2 tuturan Mengampuni 2 tuturan 98, 99

3 Mengizinkan 3 tuturan Membolehkan 2 tuturan 100, 101 Menyetujui 1 tuturan 102

di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Penelitian Kajian Pragmatik Keterangan:

KT : Konteks

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

ASERTIF

No. Data Analisis Wujud Tindak

Asertif

Fungsi Tindak Asertif

Keterangan S TS

1. Waktu jam istrihat kalian ngapain saja. Masa dari tadi kalian izin ke toilet terus, kalian ini harus bisa memanfaatkan waktu ketika istirahat biar kalian tidak selalu meminta izin ke toilet dan tidak menganggu jam pelajaran jadi mulai hari ini memanfaatkan waktu jam istirahat dengan baik.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh guru kepada siswa, tuturan ini terjadi ketika siswa sering izin kekamar mandi pada waktu jam pelajaran berlangsung.

Tuturan (1) termasuk dalam tindak tutur ilokusi asertif wujud

“menuntut” karena dalam tuturan

tersebut penutur (guru) telah mengungkapkan sebuah pernyataan yang bersifat menuntut, yakni terdapat dalam kalimat “Kalian harus bisa memanfaatkan waktu ketika istirahat.” Penutur menuntut agar mitra tutur (siswa) bisa memanfaatkan waktu ketika istirahat berlangsung supaya tidak selalu izin ke kamar mandi. Penekanan menuntut terjadi pada kata “harus”.

Fungsi yang terdapat pada tuturan ini adalah “mengharuskan” Fungsi mengharuskan digunakan penutur untuk mengungkapkan keinginan yang harus dilaksanakan oleh mitra tutur. Tuturan tersebut yakni

“Kalian harus bisa memanfaatkan waktu ketika istirahat.” Di mana

guru mengharuskan siswa untuk bisa memanfaatkan waktu yang telah diberikan sewaktu istirahat

Menuntut Mengharuskan

menerus ke kamar mandi. Tujuan lain dari tuturan ini agar proses belajar mengajar tidak tergangu.

2. Karena kita sedang membahas materi yang berbeda bukan mengenai responden lagi jadi kalian harus fokus kemateri surat.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh guru kepada siswa, tuturan terjadi di dalam kelas pelajaran bahasa Indonesia.

Tuturan (2) termasuk dalam tindak tutur ilokusi asertif wujud

“menuntut” karena dalam tuturan

tersebut penutur telah

mengungkapkan sebuah pernyataan yang bersifat menuntut, yakni terdapat dalam kalimat “Harus

fokus!” Penekanan menuntut

terjadi pada kata “harus” penggunaan kata harus dalam tuturan guru tersebut.

Fungsi yang terdapat pada tuturan ini adalah “mengharuskan” penutur (guru) mengharuskan agar mitra tutur (siswa) tetap fokus mendengarkan materi yang sedang dijelaskan oleh gurunya. Hal tersebut ditandai dengan tuturan “harus fokus” diungkapkan guru merupakan suatu kepercayaan dan kebenaran harus dilaksanakan siswa.

Menuntut Mengharuskan

3. Selagi saya sedang menjelaskan sebaiknya kalian tetap duduk dibangku kalian masing-masing.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh guru kepada siswa ketika pelajaran berlangsung, pada saat itu ada siswa yang berpindah-pindah tempat duduk.

Tuturan (3) termasuk dalam tindak tutur ilokusi asertif wujud “saran” dapat dikatakan sebagai wujud saran karena di dalam tuturannya tersebut penutur (guru) telah menyatakan suatu tindakan yang berupa saran kepada siswanya karena kata “sebaiknya” mengandung saran. Tuturan ini memiliki fungsi

“menyarankan”, fungsi

menyarankan digunakan penutur untuk mengungkapkan pemberian saran. Melalui tuturannya tersebut

Saran Menyarankan

masing dengan tujuan agar siswa tidak gaduh dan berpindah-pindah tempat duduk, ungkapan penutur semata-mata untuk kebaikan mitra tuturnya.

4. Masih bingung loh bu sama contoh surat dinasnya

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh siswa kepada guru, tuturan terjadi ketika guru sedang menjelaskan, ada seorang siswa menyampaikan kebinggungannya mengenai penjelasan surat dinas.

Tuturan (4) termasuk tindak tutur ilokusi asertif wujud “melapor” karena dalam tuturan tersebut penutur (siswa) telah melapor bahwa ia kebingungan mengenai materi yang sedang dibahas. Fungsi yang terdapat pada tuturan ini adalah “mengeluh”, fungsi ini diungkapkan untuk menunjukkan kesusahan atau kesulitan dari penutur. Melalui tuturannya yakni

“Masih bingung bu.” Penutur

(siswa) mengungkapkan jika ia masih kebingungan mengenai materi yang sedang dijelaskan oleh guru, tuturan tersebut mengandung maksud agar mitra tutur (guru) bersedia menjelaskan kembali materi yang sedang dijelaskan oleh guru.

Melapor Mengeluh

5. Dia nakal bu, masa buku ku dicoret-coret.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh siswa kepada guru dan tuturan ini terjadi ketika seorang siswa menyampaikan kenakalan teman sebangkunya karena bukunya telah dicoret.

Tuturan (5) termasuk tindak tutur ilokusi asertif wujud “melapor” dalam tuturan tersebut penutur menyampaikan laporan bahwa teman sebangkunya nakal. Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “mengadu” fungsi ini untuk mengungkapkan bahwa penutur telah melaksankan suatu hal atau tindakan, dapat dikatakan mengandung fungsi memberitahu karena penutur ingin mitra tutur mengetahui bahwa teman dari penutur nakal dan

Melapor Mengadu

tuturnya melakukan sesuatu tindakan kepada teman penutur yang nakal.

6. Itu sampah ada di mana-mana, lebih baik kelas kalian dijaga kebersihannya. Kalau kelas kalian kotor begini apa nyaman belajarnya, ibu saja tidak nyaman ngajar di kelas kalian kalau kelasnya kotor.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh guru kepada siswa, tuturan terjadi ketika guru berkeliling di dalam kelas saat mengajar, kemudian guru melihat sampah di dalam kelas.

Tuturan (6) termasuk dalam tindak tutur ilokusi asertif wujud

“saran” dapat dikatakan sebagai

wujud saran karena di dalam tuturan tersebut penutur (guru) telah menyatakan suatu ungkapan yang berupa saran kepada mitra tutur (siswa) karena kata “lebih

baik” mengandung saran.

Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “menyarankan” melalui tuturannya tersebut penutur menyarankan agar siswanya menjaga kebersihan kelas. Dengan maksud agar siswa menyadari bahwa mereka memang lebih baik menjaga kebersihan kelasnya.

Saran Menyarankan

7. Aku belum selesai, tapi dikit lagi selesai kok bu tinggal nomer delapan, ini masih dikerjain.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh siswa kepada guru pada saat guru bertanya apakah sudah ada yang selesai mengerjakan tugas. Dan salah satu siswa menyampaikan bahwa masih mengerjakan tugasnya.

Tuturan (7) termasuk tindak tutur ilokusi asertif wujud “melapor” penutur (siswa) telah melaporkan kepada guru bahwa ia belum selesai mengerjakan tugas.

Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “memberitahu”. Melalui tuturan dan konteksnya tersebut bahwa penutur (siswa) ingin mitra tutur (guru) mengetahui bahwa si penutur belum selesai mengerjakan tugas.

Melapor Memberitahu

8. Tugas sebaiknya dikerjakan dibuku latihan saja supaya nanti kalian bisa pelajari lagi.

Tuturan (8) termasuk tuturan ilokusi asertif wujud “saran”. Karena di dalam tuturan tersebut penutur (guru) telah

Saran Menyarankan

kepada siswa, tuturan terjadi ketika guru memberikan tugas, ada salah satu siswa yang bertanya, apakah mengerjakan tugasnya dikertas atau dibuku.

(siswa). Di dalam kalimat

“Sebaiknya dikerjakan dibuku latihan saja.” Penekanan terdapat

pada kata sebaiknya membuktikan bahwa tuturan penutur

mengandung wujud saran. Fungsi yang terdapat pada tuturan di atas adalah

“menyarankan” melalui

tuturannya, guru menyarankan agar siswa mengerjakan tugas dibuku saja, dengan alasan bahwa jika dikerjakan dibuku itu akan lebih baik. Dengan maksud lain bahwa guru memberikan solusi bagi siswa dalam mengerjakan suatu hal yang untuk kebaikan siswa itu sendiri.

9. Tangan ku sakit ee bu, kejepit meja barusan.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh siswa kepada guru, tuturan terjadi ketika guru sedang berkeliling, kemudian salah satu siswa menyampaikan bahwa dia tidak bisa menulis karena tangannya sakit terjepit di meja.

Tuturan (9) termasuk dalam tindak tutur ilokusi asertif wujud

“melapor” karena di dalam tuturan

tersebut, penutur telah melaporkan bahwa tangannya sakit karena terjepit.

Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “memberitahu” melalui tuturan tersebut penutur (siswa) mengadu bahwa penutur tidak bisa menulis karena tangannya sakit terjepit di meja dengan maksud bahwa penutur ingin mitra tutur (guru) mengetahui hal itu.

Melapor Memberitahu

10. Daripada kalian ribut sebaiknya kalian mendengarkan atau mencatat apa yang saya jelaskan.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh guru

Tuturan ini merupakan tindak tutur ilokusi asertif wujud “saran” penutur (guru) telah

mengungkapkan sebuah saran kepada mitra tutur, penekanan terdapat pada kata “daripada dan

sebaiknya” membuktikan bahwa

Saran Menyarankan

pelajaran berlangsung, pada saat siswa-siswa mulai ribut.

Fungsi yang terdapat dalam tuturan tersebut adalah

“menyarankan”, penutur (guru)

menyarankan agar mitra tutur (siswa) sebaiknya mendengarkan atau mencatat apa yang dijelaskan oleh guru. Fungsi tuturan

menyarankan digunakan juga untuk memberikan solusi bagi siswa dalam mengerjakan suatu hal yang untuk kebaikan siswa itu sendiri.

11. Beres bu, saya sudah selesai.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh siswa kepada guru, tuturan terjadi di dalam kelas pada saat jam pelajaran bahasa Indonesia berlangsung, pada saat itu guru menanyakan kepada semua siswa apa mereka sudah mencatat atau belum dan kemudian salah satu siswa memberitahu bahwa dia sudah selesai mencatat.

Tuturan (11) termasuk tindak tutur asertif wujud “melapor” karena di dalam tuturan tersebut penutur (siswa) telah melaporkan bahwa penutur sudah mencatat. Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “memberitahu” dilihat melalui tuturannya bahwa penutur (siswa) ingin mitra tutur (guru) mengetahui bahwa penutur sudah selesai mencatat.

Melapor Memberitahu

12. Banyak banget sih tugasnya, pusing ee bu kalau tugasnya banyak-banyak.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh siswa kepada guru. Ketika guru memberikan tugas, ada seorang siswa yang mengeluh karena tugas

Tuturan ini termasuk tindak tutur ilokusi asertif “melapor” karena dalam tuturan tersebut penutur (siswa) melapor karena tugas yang diberikan oleh guru membuat siswa tersebut pusing.

Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “megeluh” bahwa penutur (siswa) menyampaikan tuturan keluhan

Melapor Mengeluh

banyak. terlalu banyak. Tujuan tuturan yang disampaikan oleh siswa mengandung maksud agar guru mengurangi tugas yang telah diberikannya.

13. Pokoknya sepuluh menit lagi tugasnya harus sudah selesai dan dikumpul di depan jadi kerjakan dengan sungguh-sungguh.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh guru ketika waktu pelajaran hampir selesai.

Tuturan (13) termasuk tindak tutur ilokusi asertif wujud “menuntut” karena dalam tuturan tersebut penutur telah mengungkapkan sebuah pernyataan yang bersifat menuntut. Penekanan menuntut terjadi pada kata “harus”. Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah

“mengharuskan” dapat dilihat

melalui tuturannya penutur (guru) mengharuskan mitra tutur (siswa) agar dalam sepuluh menit tugasnya sudah diselesaikan, guru mengungkapkan tuturan tersebut dengan maksud agar siswa tidak bermain-main dalam mengerjakan tugasnya. Tuturan penutur (guru) merupakan suatu kebenaran yang harus dilaksanakan siswa.

Menuntut Mengharuskan

14. Ini baru selesai buat bu. bentar lagi tak kumpul loh bu.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh siswa kepada guru. Ketika guru bertanya apakah tugas sudah selesai dikerjakan atau belum, kemudian ada salah satu siswa yang menjawab.

Tuturan (14) termasuk tindak tutur asertif wujud “melapor” karena di dalam tuturan tersebut penutur (siswa) telah memberikan laporan yang dipertanyakan oleh mitra tutur (guru). Bahwa penutur telah selesai mengerjakan tugas. Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “memberitahu” selain penutur ingin mitra tutur (guru) mengetahui bahwa penutur sudah selesai membuat tugas yang diberikan oleh guru, maksud lain dari tuturan ini adalah bahwa

Melapor Memberitahu

DIREKTIF

No. Data Analisis Wujud Tindak

Direktif

Fungsi Tindak Direktif

Keterangan

S TS

15. Semuanya diam! Kita dengarkan teman kalian yang membacakan contoh surat.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh guru kepada siswa. Ketika guru sedang

menjelaskan, ada siswa-siswa yang sangat ribut di dalam kelas.

Tuturan (15) ini termasuk tindak tutur ilokusi direktif wujud

“perintah” dapat dikatakan sebagai

wujud memerintah karena dalam tuturan tersebut penutur (guru) telah menyatakan suatu perintah untuk mitra tutur (siswa) agar siswa diam ketika guru sedang menjelaskan. Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah

“menginstruksikan” fungsi ini

digunakan penutur untuk mengungkapkan perintah secara langsung kepada mitra tutur. Melalui tuturannya penutur (guru) mengistruksikan siswa untuk semuanya diam dengan maksud agar siswa mengikuti pelajaran dengan baik dan tetap

memperhatikan apa yang sedang dijelaskan oleh guru.

Perintah Menginstruksi

kan

16. Saya minta buku pelajaran yang lain disimpan dulu kecuali buku bahasa Indonesia

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh guru, pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran mengenai surat, ternyata ada salah satu siswa yang sedang membuka buku yang bukan pelajaran bahasa

Termasuk dalam tindak ilokusi direktif wujud “permintaan” Dalam tuturan tersebut penutur (guru) menginginkan mitra tutur (siswa) agar segera melaksanakan permintaan yang dituturkan oleh penutur.

Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “meminta” dapat dilihat dengan penggunaan kata minta dalam tuturan tersebut. Maksud tuturan tersebut adalah penutur (guru) meminta mitra tutur

Permintaan Meminta

Indonesia, dengan maksud lain agar siswa tidak membuka buku pelajaran lain.

17. Sekarang buka buku catatannya! Ibu mau lihat kamu mencatat atau tidak.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh guru kepada siswa pada saat pelajaran dimulai, guru berkeliling kelas kemudian melihat salah satu siswa yang tidak mencatat.

Tuturan ini termasuk tindak tutur ilokusi direktif wujud “perintah” dapat dikatakan sebagai wujud memerintah karena dalam tuturan tersebut penutur (guru) telah menyatakan suatu perintah untuk mitra tutur (siswa) agar membuka buku catatan.

Fungsi dalam tuturan ini adalah

“menginstruksikan” fungsi ini

digunakan penutur untuk mengungkapkan perintah secara langsung kepada mitra tutur, melalui tuturan tersebut penutur menginstruksikan siswa untuk membuka buku catatan dengan maksud lain yaitu guru ingin memeriksa dan melihat buku catatan siswa tersebut.

Perintah Menginstruksi

kan

18. Karena kamu dari tadi ribut, saya minta coba jelaskan lagi apa itu surat pribadi.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh guru kepada siswa. Pada saat setelah guru selesai menjelaskan surat pribadi kemudian guru meminta salah satu siswa untuk menjelaskan kembali pengertian surat pribadi.

Termasuk dalam tindak ilokusi direktif wujud “permintaan” dalam tuturan tersebut penutur (guru) menginginkan mitra tutur (siswa) agar siswa tersebut segera melaksanakan permintaaan yang dituturkan oleh guru yakni menjelaskan kembali yang sudah dijelaskan oleh guru.

Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “meminta” dapat dilihat dengan penggunaan kata minta dalam tuturan dan konteksnya tersebut bahwa penutur meminta kepada mitra tutur untuk menjelaskan kembali yang telah dijelaskan oleh penutur (guru).

Permintaan Meminta

siswa tersebut memperhatikan dan mendengarkan selama guru memberikan penjelasan.

19. Nah, saya minta coba baca contoh surat satu.

KT: Tuturan

disampaikan oleh guru kepada siswa ketika pelajaran berlangsung, guru meminta salah satu siswa untuk

membacakan contoh surat satu.

Tuturan ini termasuk dalam tindak ilokusi direktif wujud

“permintaan” Dalam tuturan

tersebut penutur (guru)

menginginkan mitra tutur (siswa) agar siswa tersebut segera melaksanakan permintaaan tuturan dari penutur.

Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “meminta” dapat dilihat dengan penggunaan kata minta dalam tuturan tersebut. Maksud tuturannya adalah guru meminta salah satu siswa untuk membaca kan contoh surat.

Permintaan Meminta

20. Selanjutnya kamu bacakan contoh surat dua.

KT: Setelah contoh surat satu selesai dibacakan, guru ingin siswa tersebut melanjutkan untuk membaca surat dua.

Tuturan (20) ini termasuk tindak tutur ilokusi direktif wujud

“perintah” dapat dikatakan sebagai

wujud memerintah karena dalam tuturan tersebut penutur (guru) telah menyatakan suatu perintah untuk mitra tutur (siswa) untuk membacakan contoh surat. Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “menginstruksikan” dapat dilihat dengan penggunaan kata selanjutnya dalam tuturan tersebut karena melalui tuturannya penutur (guru) telah

mengistruksikan mitra tutur (siswa) agar melanjutkan untuk membaca contoh surat dua.

Perintah Menginstruksi

kan

21. Bu yuli, tolong

contohnya diulangi lagi.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh guru

Tuturan ini adalah tindak tutur ilokusi direktif wujud

“permintaan” karena dalam

tuturan tersebut siswa telah

Permintaan Meminta

contoh surat satu. Ada salah satu siswa ingin dijelaskan kembali.

menginginkan agar gurunya mengulangi penjelasan yang telah disampaikan.

Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “meminta” fungsi meminta digunakan untuk mengungkapkan permohonan atas suatu hal. Penutur menginginkan kebaikan hati mitra tutur untuk agar bersedia melakukan apa yang dikehendaki oleh penutur. Melalui tuturannya penutur (siswa) yang memohon kepada mitra tutur (guru) untuk mengulangi penjelasan yang sudah dijelaskan oleh guru. Tindakan ini mengungkapkan keinginan agar mitra tutur menyikapi keinginan yang telah disampaikan.

22. Dengan jelas

membacanya! Membaca tapi kok ya seperti dikejar-kejar saja.

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh guru kepada siswa. Tuturan terjadi ketika siswa membaca secara bergantian, siswa yang mendapatkan giliran membaca tersebut, membacanya dengan tergesa-tergesa atau cepat-cepat.

Tuturan ini termasuk tindak tutur ilokusi asertif wujud “perintah” dapat dikatakan sebagai wujud memerintah karena dalam tuturan tersebut penutur (guru) telah menyatakan suatu perintah untuk mitra.

Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “menginstruksikan”. Dilihat dari tuturan dan konteksnya tersebut bahwa penutur (guru) mengistruksikan salah satu siswa untuk tidak terlalu tergesa-gesa ketika sedang membaca dengan maksud agar siswa tersebut membaca dengan pelan-pelan dan jelas dalam membaca.

Perintah Menginstruksi

kan

23. Saya minta disimpan dulu buku

matematikanya karena

Tuturan (23) ini termasuk tindak tutur ilokusi direktif wujud

“permintaan” melalui tuturan

Permintaan Meminta

KT: Tuturan ini disampaikan oleh guru kepada siswa ketika guru berkeliling di dalam kelas, guru melihat masih ada salah siswa yang sedang membuka-buka buku matematika.

menginginkan mitra tutur (siswa) untuk menyimpan buku

matematika.

Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah “meminta”, fungsi ini digunakan oleh penutur untuk mengungkapkan apa yang diminta kepada mitra tutur, dapat dilihat dengan penggunaan kata

minta dalam tuturan tersebut.

Dilihat melalui tuturan dan konteksnya bahwa penutur (guru) mengungkapkan keinginan penutur yaitu untuk menyimpan buku matematikanya mitra tutur (siswa), dengan maksud agar siswa tidak membuka buku matematika karena sedang belajar bahasa Indonensia.

24. Yang keras jawab pertanyaannya, tidak akan dimarahi kalau jawabannya kurang tepat!

KT: Ketika tanya jawab tentang perbandingan surat pribadi dan surat dinas, salah satu siswa yang menjawab pertanyaan tersebut suaranya terlalu pelan, kemudian guru menyuruh siswa tersebut bersuara lebih keras lagi.

Tuturan ini termasuk tindak tutur ilokusi direktif wujud “perintah” dalam tuturan tersebut penutur telah memerintahkan mitra tutur untuk menjawab pertanyaan dengan suara yang keras agar suaranya didengar oleh teman-temanya.

Fungsi yang terdapat dalam tuturan ini adalah

“menginstruksikan” fungsi ini

digunakan oleh penutur untuk menginstruksikan siswa untuk menjawab pertanyaan dengan keras. Selain itu penutur juga

menginstruksikan bahwa guru tidak akan memarahi jawaban yang disampaikan oleh siswa tersebut.

Perintah Menginstruksi

kan

25. Silahkan Roni baca surat dinas kedua.

KT: Tuturan

disampaikan oleh guru

Tuturan (25) ini merupakan tindak tutur ilokusi direktif wujud

“perintah” karena melalui tuturan

tersebut penutur telah

Perintah Menyilahkan

membaca secara bergantian, kemudian siswa yang bernama roni mendapatkan giliran untuk membaca.

Fungsi dalam tuturan ini adalah

“menyilahkan” fungsi ini

digunakan penutur untuk untuk mengungkapkan perintah kepada kepada mitra tutur agar mengikuti atau melaksanakan tuturannya. Dikatakan sebagai fungsi menyilahkan karena dapat ditandai dengan penggunaan kata

silahkan Dilihat dari tuturannya

tersebut yakni “Silahkan Roni baca

surat dinas kedua.” Bahwa penutur

(guru) telah menyilahkan roni untuk membaca karena roni mendapatkan giliran membaca.

26. Bacakan dengan keras supaya teman-teman yang lain

mendengarkan semua!

KT: Tuturan ini

disampaikan oleh guru kepada siswa. Ketika Soni sedang membaca, suaranya tidak kedengaran karena kurang keras.

Tuturan ini adalah tindak tutur ilokusi direktif wujud “perintah” karena dalam tuturan ini penutur (guru) telah memerintah mitra tutur (siswa) untuk membaca dengan keras.

Fungsi dalam tuturan ini adalah

“menginstruksikan” fungsi ini

digunakan penutur untuk mengungkapkan perintah secara langsung kepada mitra tutur, melalui tuturan tersebut penutur (guru) menginstruksikan mitra tutur (siswa) yakni“Bacakan dengan

keras!” dalam tuturannya penutur

(guru) mengungkapkan kepada siswa tersebut untuk membaca dengan suara yang lebih keras, maksud tuturan ini adalah agar siswa yang lain bisa mendengarkan suaranya.

Perintah Menginstruksi

kan

27. Sekarang coba kalian baca lalu cermati struktur suratnya nanti