• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI

C. Tinjauan Khusus Museum (Lobby dan Ruang Pamer)

8. Furniture

Furniture merupakan bagian penting dalam interior, dan secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu :

a. Barang-barang bergerak bebas, dalam arti ini tidak menyatu atau tidak terlihat pada elemen-elemen ruang, misalnya kursi dan meja.

b. Barang-barang yang masih terikat dengan ruang dimana barang itu berada (built-in). Contohnya : rak, lemari yang menyatu dengan dinding, tempat duduk yang menjadi satu dengan lantai.

Furniture yang dibutuhkan dapat ditentukan melalui macam kegiatannya untuk itu perlu adanya pengelompokan furniture seperti dibawah ini :

a. Sifat Peletakan.

Terdiri dari Bulit – in dan Furniture yang bergerak bebas. b. Ukuran.

Ukuran adalah penting terutama dalam penyesuaian dengan besaran ruang dan kebutuhan dalam penggunaan.

c. Bentuk.

d. Fungsional/Struktural, adalah furniture yang didesain atas dasar kepentingan fungsi dan pemanfaatan bahan dan teknik yang maksimal. e. Tema, adalah kelompok furniture yang secara visual memberi suatu

tema tertentu.

f. Khusus, adalah furniture yang direncanakan khusus guna suatu kepentingan.

commit to user

Penyusunan letak furniture (lay-out furniture) dilakukan dengan pertimbangan yang seksama dari pokok-pokok permasalahan berikut ini : a. Penentuan daerah aktif dan pasif.

(1) Daerah aktif adalah daerah dimana terjadi kegiatan dengan frekuensi tinggi dan bersifat cepat, misalnya jalan untuk lalu lintas (flow), gang (lorong), daerah depan pintu, dan sebagainya.

(2) Daerah pasif adalah daerah yang mempunyai kegiatan dengan frekuensi rendah dan bersifat lambat dan lama. Daerah ini sesuai digunakan untuk kegiatan seperti untuk tempat duduk.

b. Bentuk Kegiatan.

Bentuk kegiatan menentukan susunan letak serta kelengkapan furniture.

c. Ukuran Gerak.

Ukuran gerak dimaksudkan untuk memperhitungkan ruang/jarak yang dibutuhkan oleh sikap gerak/kegiatan manusia. (Drs. Ken Soenarko. 1999 : 6-9)

9. Pertimbangan Desain

a. Bentuk

Ciri – ciri visual bentuk ( Francis DK Ching, 1985: 50) dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Wujud adalah ciri – ciri pokok yang memvisualkan bentuk. Wujud ialah hasil konfigurasi tertentu dari permukaan dan sisi suatu bentuk

2) Dimensi adalah panjang, lebar dan tinggi. Dimensi – dimensi ini memerlukan adanya proporsi, adapun skalanya ditentukan oleh perbandingan ukuran relatifnya terhadap bentuk – bentuk lain disekelilingnya.

3) Warna adalah corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu benda atau bentuk. Warna adalah atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.

commit to user

4) Tekstur adalah karakter permukaan suatu bentuk, tekstur mempengaruhi baik perasaan kita pada waktu menyentuh maupun kualitas pemantulan cahaya menimpa permukaan bentuk tersebut. 5) Posisi adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu lingkungan

atau medan visual.

6) Orientasi adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasar, arah mata angin atau terhadap pandangan seseorang yang melihatnya.

7) Inertia visuil adalah derajat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk tergantung pada geometri dan orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan garis pandangan kita.

b. Unsur – unsur desain

Ada beberapa unsur dasar di dalam desain yang meliputi unsur visual ( unsur yang dapat dilihat ) serta unsur yang tidak terlihat tetapi dapat dirasakan adalah garis, warna, tekstur, ruang, ritme, aksen, tension, arah, dan ukuran. ( Arfial Arshad Hakim, 1995: 3 )

Unsur – unsur yang melebur dalam desain membentuk satu kesatuan atau unity. Kesatuan bentuk dapat pula diperoleh dari pertimbangan :

1) Proporsi yaitu hubungan antara ukuran bagian terhadap keseluruhan, antara bagian yang satu dengan yang lain.

2) Keseimbangan yaitu suatu kondisi atau kesan berat, tekanan, tegangan, sehingga memberi kesan kestabilan, tenang dan seimbang.

3) Irama dapat diartikan sebagai pengulangan garis, bentuk, wujud, dan warna secara teratur dan harmonis.

4) Emphasis atau tekanan adalah suatu bentuk yang mendapat perhatian atau tingkat kekuatan tertentu, atau penonjolan bagian tertentu.

c. Warna

Warna adalah satu hal yang sangat vital, ini dikarenakan warna membawa misi untuk masing – masing benda yang selalu ada warna

commit to user

yang menyertai keberadaanya. Warna dapat pula menggambarkan perasaaan psikologis seseorang, entah perasaan takut, ragu – ragu, berani, tenang, dan sebagainya. Warna juga sering difungsikan sebagai alat untuk merekayasa suatu ruang sehingga tampak luas atau sempit. Warna juga dipengaruhi oleh cahaya, baik cahaya alami maupun cahaya buatan.

Definisi warna ada tiga, yaitu :

1) Hue, warna sebagai warna yang meliputi warna primer, sekunder dan tertier

2) Value, warna sebagai pengungkapan gelap terang, dalam keadaan ini warna selalu dikaitkan dengan keadaan gelap terang.

3) Saturation, warna sebagai suhu, dalam hal ini setiap warna selalu berhubungan dengan aspek psikologis yang diterima oleh seseorang apakah itu terasa dingin atau sebaliknya. (John F Pile, 1988 : 243)

Warna mempengaruhi bentuk, ukuran, berat dan suhu. Warna itu ekspresif karena warna membawa gagasan tentang simbol. (Tate, Allen & Smith, c Ray, 1986 : 149 )

Disamping itu secara psikologis warna memiliki pengaruh terhadap perasaan manusia seperti yang diuraikan di bawah ini:

1) Biru, umumnya dinamakan warna menjauh, bersifat dingin, baik dan tenang

2) Hijau, menyejukkan dan dapat mengurangi ketegangan hidup. 3) Kuning, merangsang dan menarik perhatian.

4) Merah, menyenangkan dan merangsang otak memberi kesan mewah dan kebahagiaan.

5) Abu – abu, memberi efek dingin, sebaiknya dikombinasikan dengan warna lain.

6) Orange, merangsang, dapat menimbulkan rasa sakit dan kejenuhan.

commit to user

8) Putih dapat mematikan semangat jika tidak dikombinasikan dengan warna – warna emas.

9) Hitam, cenderung memberi pengaruh menekan, bila digunakan dengan warna lain berfungsi menunjang intensitas warna tersebut. d. Elemen Estetis

Aksesoris dalam Desain Interior merujuk pada benda-benda yang memberi kekayaan estetika dan keindahan dalam ruang, benda-benda tersebut dapat menimbulkan kegembiraan visual untuk mata, tekstur yang menarik untuk diraba atau sebagai stimulan perasaan. Pada akhirnya, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama, aksesoris adalah bukti jelas hunian.

Kekayaan visual dan rasa pada suatu tatanan interior dapat berupa :

(1) Manfaat : alat-alat dan objek-objek yang memang berguna. (2) Incidental : Elemen-elemen dan kelengkapan arsitektur

(3) Dekoratif : benda seni dan tanaman. (Francis DK Ching, 1996: 272-275).

e. Tema

Dalam suatu perancangan desain interior, tema memegang peranan yang penting, karena tema dapat memberikan suatu suasana tertentu dan membentuk karakter ruangan tertentu.

Sebuah tema harus dapat menjawab dan memberikan pemecahan bagi permasalahan desain, sehingga tampilan desain yang dihasilkan dapat memenuhi tuntutan kegiatan dan fungsi ruang yang sesungguhnya.

Yang perlu kita ketahui pula bahwa pada dasarnya tema dalam desain interior terdiri dari dua bentuk yaitu tema sebagai konsep dan tema sebagai dekoratif tema.

Konsep adalah suatu ide, gagasan, pengertian yang ada di dalam pikiran manusia , betapapun konsep tersebut kecil, belum lengkap ataupun kurang detail, namun konsep bagaimanapun juga merupakan serangkaian pikiran yang paling pertama dalam suatu proyek. Dapat

commit to user

dikatakan pula konsep itu adalah suatu gagasan yang sering muncul secara spontan dan mungkin diterima secara ringkas. Ini adalah suatu generalisasi yang dilihat dalam mata pikiran secara keseluruhan tanpa bagian – bagian khususnya.

Dalam konsep desain interior seharusnya dicari sesuatu yang ideal, tetapi hanya dalam bentuk – bentuk batasan yang dihasilkan dari kenyataan - kenyataan dalam syarat – syarat program atau tuntunan dari pembatasan - pembatasan rencana ruang yang ada. Konsep desain interior yang valide tidak dapat muncul jika tidak dari tuntunan program dan juga dari rencana program yang ada. Sehingga konsep desain interior yang dapat memenuhi tuntutan dan dapat menjawab permasalahan – permasalahan ruang adalah konsep interior yang benar.

Konsep di dalam desain interior juga dapat berarti beberapa karakteristik agar dominan dan karakteristik yang dominan dan karakteristik ini dapat dianggap sebagai suatu tema. Membangun suatu karakteristik yang dominan atau tema penting untuk desain interior. Tema dapat memiliki level dominasi, contohnya bentuk yang baik dapat diulang – ulang pada ukuran yang lebih besar atau lebih kecil atau warna pada intensitas yang penuh dalam suatu bahan atau lokasi tetapi hanya satu warna atau warna tipis pada bagian yang lain. Dari sinilah kita dapat mulai menyusun tema konseptual. Dalam pengertian lain tema adalah unsur – unsur yang diambil dari suatu obyek yang menurut seniman memiliki nilai yang dapat diterapkan dalam menyusun dan membentuk karya. Dapat dikatakan pula bahwa nilai – nilai yang ada dalam suatu obyek dapat disusun untuk membentuk suatu karakteristik sebuah ruang dengan konsep ruang tersebut.

Secara garis besar tema yang diterapkan pada museum harus disesuaikan dengan karakteristik dari kegiatan museum itu sendiri, yakni bersifat non formal. Tema dan nuansa yang hendak dicapai diaplikasikan melalui penggunaan bahan dan warna unsur pembentuk ruang, pengisi ruang maupun elemen estetis yang mendukung suasana.

commit to user

D. TINJAUAN FILM

1. Pengertian Film

Sebuah film, juga disebut film atau gambar gerak, adalah serangkaian diam atau gambar bergerak. . Hal ini dihasilkan oleh merekam gambar foto dengan kamera , atau dengan membuat gambar menggunakan animasi teknik atau efek visual . Proses pembuatan film telah berkembang menjadi sebuah seni bentuk dan industri .

Film adalah artefak budaya yang diciptakan oleh spesifik budaya, yang mencerminkan budaya, dan, pada gilirannya, mempengaruhi mereka. Film ini dianggap sebagai penting seni bentuk, sumber hiburan populer dan metode yang kuat untuk mendidik - atau mengindoktrinasi - warga negara. Unsur-unsur visual dari bioskop memberikan gambar gerakan universal kekuatan komunikasi. Beberapa film telah menjadi atraksi populer di seluruh dunia dengan menggunakan dubbing atau sub judul yang menerjemahkan dialog ke dalam bahasa penampil.

Film terdiri dari serangkaian gambar individu yang disebut frame Ketika gambar-gambar yang akan ditampilkan dengan cepat berturut-turut, pemirsa memiliki ilusi bahwa gerakan yang terjadi. Pemirsa tidak bisa melihat kerlip antara frame karena efek yang dikenal sebagai kegigihan dari visi , dimana mata mempertahankan citra visual untuk sepersekian detik setelah sumber telah dihapus. Pemirsa memandang gerak karena efek psikologis yang disebut gerakan beta .

Asal usul "Film" Nama berasal dari fakta bahwa film fotografi (juga disebut stok film ) secara historis utama media untuk merekam dan menampilkan gambar bergerak. Istilah lain ada untuk film individu, termasuk gambar, pertunjukan gambar, gambar bergerak, foto-play dan film. Sebuah nama umum untuk film di Amerika Serikat adalah film, sementara di Eropa film panjang lebih disukai. Ketentuan tambahan untuk bidang pada umumnya termasuk layar lebar, layar perak, bioskop dan film.

commit to user Gambar 2.28

BOLEX "H16"

Kamera Reflex adalah tingkat kamera masuk populer digunakan di sekolah film

2. Sejarah Film

Mendahului film asal oleh ribuan tahun, awal drama dan tarian memiliki unsur-unsur umum untuk film: script, set, kostum, produksi, arah, aktor, penonton, storyboard, dan skor . Banyak terminologi kemudian digunakan dalam teori film dan kritik berlaku, seperti adegan en mise (kira-kira, gambaran visual yang seluruh pada satu waktu). Karena tidak adanya teknologi untuk melakukannya, gambar visual dan aural bergerak tidak dicatat untuk memutar seperti di film.

Pada 1860-an, mekanisme untuk menghasilkan gambar dua dimensi dalam gerak yang ditunjukkan dengan perangkat seperti zoetrope, mutoscope dan praxinoscope . Mesin-mesin ini outgrowths perangkat optik sederhana (seperti lentera sihir) dan akan menampilkan urutan gambar diam dengan kecepatan yang cukup untuk gambar pada gambar untuk tampak bergerak, fenomena yang disebut ketekunan penglihatan. Tentu gambar perlu hati-hati dirancang untuk mencapai efek yang diinginkan, dan prinsip yang mendasari menjadi dasar bagi perkembangan film animasi .

Dengan perkembangan seluloid film untuk masih fotografi , menjadi mungkin untuk langsung menangkap objek bergerak secara real time. Percobaan 1878 oleh Inggris fotografer Eadweard Muybridge di Amerika Serikat menggunakan 24 kamera menghasilkan serangkaian gambar

commit to user

stereoscopic dari kuda yang berderap, ini bisa dibilang yang pertama "film", meskipun tidak dipanggil dengan nama ini. Ini teknologi yang dibutuhkan seseorang untuk melihat ke dalam mesin melihat untuk melihat gambar yang merupakan cetakan kertas terpisah yang melekat pada drum diputar oleh sebuah handcrank. Gambar-gambar yang ditampilkan pada kecepatan variabel dari sekitar 5 sampai 10 gambar per detik, tergantung pada seberapa cepat engkol diputar. Versi komersial dari mesin yang dioperasikan koin.

Pada 1880-an perkembangan kamera film diizinkan gambar komponen individual yang akan diambil dan disimpan pada satu gulungan, dan memimpin cepat untuk pengembangan film proyektor untuk bersinar cahaya melalui film diproses dan dicetak dan memperbesar ini "bergerak gambar menunjukkan "ke layar untuk seluruh penonton. Ini gulungan, sehingga dipamerkan, kemudian dikenal sebagai "gambar bergerak". Film awal adalah statis gambar yang menunjukkan suatu peristiwa atau tindakan tanpa mengedit atau teknik sinematik lainnya. Pameran publik pertama dari film yang diproyeksikan di Amerika ditunjukkan di Music Hall Koster dan Bial itu di New York City pada 23 April 1896.

Gambar 2.29

Sebuah Frame dari Roundhay Garden Scene, film dunia paling awal diproduksi menggunakan kamera film, oleh Louis Le Prince, 1888

Mengabaikan WKL Dickson eksperimen suara awal (1894), gambar bergerak komersial adalah murni seni visual melalui akhir abad 19, tetapi ini inovatif film bisu telah mendapatkan suatu pegangan pada imajinasi publik. Sekitar pergantian abad ke-20, film mulai mengembangkan

commit to user

struktur narasi dengan merangkai adegan sama untuk bercerita. Adegan itu kemudian dipecah menjadi beberapa gambar dari berbagai ukuran dan sudut. Teknik lain seperti gerakan kamera direalisasikan sebagai cara yang efektif untuk menggambarkan cerita dalam film. Daripada meninggalkan penonton dengan suara proyektor bioskop awal, pemilik bioskop akan menyewa seorang pianis atau organis atau penuh orkestra memainkan musik yang akan menutupi suara proyektor. Akhirnya, musisi akan mulai sesuai dengan mood film pada saat tertentu. Pada awal 1920-an, film yang paling datang dengan daftar yang disiapkan lembaran musik untuk tujuan ini, dengan lengkap skor film yang sedang digarap produksi utama.

Munculnya bioskop Eropa terputus oleh pecahnya Perang Dunia I ketika industri film di Amerika Serikat berkembang dengan munculnya di Hollywood, ditandai paling menonjol oleh karya inovatif besar DW Griffith di Kelahiran a Nation (1914) dan Intoleransi (1916). Namun pada tahun 1920, pembuat film Eropa seperti Sergei Eisenstein, FW Murnau, dan Fritz Lang, dalam banyak terinspirasi oleh kemajuan masa perang meroket melalui film Griffith, bersama dengan kontribusi dari Charles Chaplin, Buster Keaton dan lainnya, dengan cepat menangkap dengan Amerika pembuatan film dan terus lebih memajukan medium. Pada 1920- an, teknologi baru ini memungkinkan pembuat film untuk melampirkan setiap film yang soundtrack berbicara, musik dan efek suara disinkronkan dengan aksi di layar. Ini film suara awalnya dibedakan dengan menyebut mereka "gambar berbicara", atau talkie.

Gambar 2.30

commit to user

Langkah besar berikutnya dalam pengembangan bioskop adalah pengenalan yang disebut "alami warna", yang berarti warna yang fotografi direkam dari alam daripada yang ditambahkan ke hitam-putih cetakan dengan tangan-mewarnai, stensil-mewarnai atau prosedur sewenang- wenang lainnya, walaupun proses awal biasanya menghasilkan warna yang jauh dari "alami" dalam penampilan. Sementara penambahan suara cepat hilang cahayanya film bisu dan musisi teater, warna diganti hitam- putih jauh lebih bertahap. Inovasi penting adalah pengenalan versi tiga strip dari Technicolor proses, yang pertama kali digunakan untuk mata pelajaran pendek dan untuk urutan terisolasi di beberapa film dirilis tahun 1934, maka untuk sebuah film seluruh fitur, Becky tajam , pada tahun 1935. Biaya untuk proses itu menakutkan, tapi terus respon masyarakat yang menguntungkan dan meningkatkan penerimaan box office semakin membenarkan biaya tambahan. Jumlah film yang dibuat dalam warna perlahan-lahan meningkat dari tahun ke tahun.

Pada awal 1950-an, sebagai proliferasi hitam-putih televisi mulai serius kehadiran teater menyedihkan di AS, penggunaan warna dipandang sebagai salah satu cara untuk memenangkan penonton kembali. Segera menjadi aturan daripada pengecualian. Beberapa film Hollywood arus utama penting masih dibuat dalam warna hitam-putih hingga akhir pertengahan 1960-an, tetapi mereka menandai akhir sebuah era. Warna penerima televisi telah tersedia di Amerika Serikat sejak pertengahan 1950-an, namun pada awalnya mereka sangat mahal dan siaran beberapa berada di warna. Selama tahun 1960, harga secara bertahap turun, siaran warna menjadi umum, dan penjualan televisi berwarna set menggelegar. Preferensi yang kuat dari masyarakat umum untuk warna sudah jelas. Setelah kesibukan akhir hitam-putih rilis film di pertengahan dekade, semua produksi besar Hollywood studio film secara eksklusif dalam warna, dengan sedikit perkecualian enggan dibuat hanya atas desakan direksi "bintang" seperti Peter Bogdanovich dan Martin Scorsese .

Sejak penurunan dari sistem studio pada tahun 1960, dekade berhasil melihat perubahan dalam produksi dan gaya dari film. Gerakan

commit to user

Gelombang Berbagai Baru (termasuk New Wave Perancis, India New Wave, Jepang New Wave dan Download Gaya ) dan munculnya sekolah film dididik pembuat film independen semua bagian dari perubahan medium pada paruh kedua abad ke-20. Teknologi digital telah menjadi kekuatan pendorong dalam perubahan sepanjang 1990-an dan ke 2000-an. Teknologi 3D meningkat pada penggunaan dan telah menjadi lebih populer sejak 2010-an awal.

3. Teori Film

Teori film berusaha untuk mengembangkan konsep ringkas dan sistematis yang berlaku untuk mempelajari film sebagai seni . Ini dimulai oleh Ricciotto Canudo 's Kelahiran Seni Keenam. teori film formalis, yang dipimpin oleh Rudolf Arnheim, Béla Balazs, dan Siegfried Kracauer, menekankan bagaimana film berbeda dari kenyataan, dan dengan demikian dapat dianggap sebagai seni rupa yang valid. André Bazin bereaksi terhadap teori ini dengan menyatakan esensi artistik bahwa film terletak pada kemampuannya untuk mereproduksi mekanis realitas tidak dalam perbedaan dari kenyataan, dan ini memunculkan teori realis. Analisis lebih baru didorong oleh Jacques Lacan 'psikoanalisis dan Ferdinand de Saussure itu semiotika antara lain telah melahirkan teori film psikoanalisis, teori strukturalis Film, teori film feminis dan lainnya. Di sisi lain, kritik dari filsafat analitis tradisi, dipengaruhi oleh Wittgenstein, cobalah untuk mengklarifikasi kesalahpahaman yang digunakan dalam studi teoritis dan menghasilkan analisis kosakata film dan link ke bentuk kehidupan.

4. Bahasa Film

Film dianggap memiliki sendiri bahasa . James Monaco menulis teks klasik tentang teori film berjudul "Cara Membaca Film". Direktur Ingmar Bergman terkenal berkata, "[Andrei] Tarkovsky bagi saya adalah [direktur] terbesar, orang yang menciptakan bahasa baru, benar sifat dari film, karena menangkap hidup sebagai kehidupan, refleksi sebagai mimpi.

commit to user

Contoh dari bahasa itu urutan gambar bolak-balik berbicara di depan profil kiri satu aktor, diikuti oleh berbahasa profil lainnya benar aktor, maka pengulangan ini, yang merupakan bahasa yang dimengerti oleh penonton untuk menunjukkan percakapan. Contoh lain adalah zoom pada dahi seorang aktor dengan ekspresi refleksi diam, kemudian berubah ke adegan seorang aktor muda yang samar-samar mirip aktor pertama, menunjukkan aktor pertama adalah memiliki memori dari masa lalu mereka sendiri.

5. Montage

Parallels untuk pengiring musik telah berkembang menjadi teori montase, diperpanjang dari superimposisi kompleks gambar dalam film bisu awal untuk penggabungan bahkan lebih kompleks dari musik tandingan tandingan bersama dengan visual melalui adegan en mise dan editing, seperti dalam balet atau opera, misalnya, seperti yang digambarkan dalam adegan perkelahian geng sutradara Francis Ford Coppola film, Ikan Rumble .

6. Industri Film

Membuat dan menampilkan gambar bergerak menjadi sumber keuntungan segera setelah proses itu diciptakan. Setelah melihat keberhasilan penemuan baru mereka, dan produk, mereka berada di Perancis, Lumieres cepat mengatur tentang tur benua untuk memamerkan film-film swasta pertama untuk royalty dan secara terbuka kepada massa. Di setiap negara, mereka biasanya akan menambah baru, adegan lokal untuk katalog mereka dan, cukup cepat, menemukan pengusaha lokal di berbagai negara di Eropa untuk membeli peralatan mereka dan foto, ekspor, impor dan produk tambahan layar komersial. Para Gairah Oberammergau Putar tahun 1898 adalah film komersial pertama yang pernah diproduksi. Gambar lain segera mengikuti, dan film menjadi industri tersendiri yang dibayangi dunia vaudeville. Dedicated bioskop dan perusahaan dibentuk secara khusus untuk memproduksi dan mendistribusikan film, sementara gerakan aktor utama gambar menjadi

commit to user

selebriti dan memerintahkan biaya besar untuk pertunjukan mereka. Tahun 1917 Charlie Chaplin memiliki kontrak yang menyerukan gaji tahunan sebesar satu juta dolar. Dari tahun 1931 sampai 1956, film yang juga penyimpanan foto saja dan sistem pemutaran untuk program televisi sampai diperkenalkannya perekam kaset video .

Di Amerika Serikat saat ini, banyak dari industri film ini berpusat di sekitar di Hollywood. Pusat daerah lain yang ada di banyak bagian dunia, seperti Mumbai berpusat Bollywood, para industri film India Hindi bioskop yang menghasilkan jumlah terbesar film di dunia. Apakah sepuluh

Dokumen terkait