• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 1 : Arus KLP dan Kuesioner SUB

Dalam dokumen Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 (Halaman 38-42)

KLP diisi di BPS Kab/ Kota Perusahaan Pencacah

TI DAK JELAS. Harus kembali ke perusahaan untuk dapat penjelasan

masalah Pengawas

BPS Kabupaten/ Kota

BPS Provinsi KLP d i -p h o t o c o p y dan dilampirkan ke kuesioner

di BPS kabupaten/ kota R 28 = “Tidak” Tak ada KLP Kesalahan tidak dapat diperbaiki di BPS Provinsi Halaman depan SALAH Kesalahan dapat diperbaiki di BPS Provinsi

R 28 = “Ya” JELAS. Masalah bisa dijelaskan di halaman belakang KLP dengan keterangan di kuesioner Ada KLP B C Halaman depan BENAR D

R 29 = “YA” R 28 = “TI DAK” & R 29 = “KOSONG”

TI DAK JELAS, Masalah tidak dapat dijelaskan di halaman

belakang KLP

JELAS, Masalah dapat dijelaskan di halaman

belakang KLP

BPS Evaluasi KLP di dalam kuesioner

Arus pengiriman kuesioner saja Arus pengiriman kuesioner dengan KLP

s tnuvw x tmikivw, dari uraian Arus KLP dan Kuesioner SUB tersebut di atas, ada empat hal utama yang harus diperhatikan, yaitu :

Di BPS Kabupaten/Kota

A. Apakah Rincian 28 berisi Ya (yang berarti ada satu atau lebih dari Rincian 24-27 berisi Ya ) atau Tidak (yang berarti seluruh Rincian 24-27 berisi Tidak )?

B. Jika Rincian 28 berisi Ya , apakah masalahnya sudah jelas atau belum/tidak jelas?. Kejelasan masalah, yang untuk kemudian diuraikan di halaman belakang KLP sebagaimana contoh pada Lampiran 12, diputuskan/ditentukan oleh petugas pemeriksa di BPS Kabupaten/Kota. Penjelasan dianggap jelas jika berisi informasi yang relevan atau menunjang terhadap pokok masalahnya dan mudah dimengerti oleh petugas terkait.

Di BPS Provinsi

C. Jika penerimaan kuesioner dari BPS Kabupaten/Kota disertai/dilampiri dengan KLP-nya, apakah pengisian halaman depan KLP sudah benar atau masih ada kesalahan? Pengecekan setiap isiannya dilakukan oleh petugas pemeriksa di BPS Provinsi yang ditunjuk. Isian halaman depan KLP dianggap:

1. Benar, jika sudah sesuai dengan isian pada kuesionernya (kenyataan yang ada) dan tidak ada kesalahan dalam penghitungan yang diperlukan.

2. Salah, jika tidak sesuai dengan isian pada kuesionernya (kenyataan yang ada) dan ada kesalahan dalam penghitungan yang diperlukan.

a. Kesalahan yang dapat diperbaiki oleh petugas pemeriksa antara lain salah penyalinan kode perusahaan dan salah penghitungan persentase perubahan rata-rata upah.

b. Kesalahan yang tidak dapat diperbaiki oleh petugas pemeriksa, misalnya salah penyalinan data jumlah upah (tidak sesuai dengan isian di kuesioner) tetapi isian di KLP masih wajar (misalkan rata-rata upah masih dalam range upah terendah dan tertinggi). Contoh lain Rincian 28 berisi Ya tetapi halaman belakang tidak ada penjelasan atau tidak di-photocopy/ dilampirkan.

D. yikz{z |z }z~€z~p ‚ƒ suz{„ €nz …z~†‡nˆiz~‰Š„ €risi Ya , apakah ada penjelasan

di halaman belakang KLP? Jika sudah ada penjelasan, apakah penjelasan tersebut sudah jelas atau tidak jelas? Kejelasan masalah dimaksud diputuskan/ditentukan oleh petugas pemeriksa di BPS Provinsi.

Contoh Penjelasan untuk halaman belakang KLP dapat diilihat pada Lampiran 12.

6.3 Tata Cara Pengisian KLP

Identitas Perusahaan

Tuliskan nama perusahaan, kode perusahaan, produk/kegiatan utama perusahaan dan tahun pelaporan SUB pada bagian atas halaman depan KLP.

Rincian 1 : Jumlah seluruh karyawan produksi/pelaksana

Isian jumlah seluruh karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/ supervisor disalin dari Kuesioner SUB Blok IIIA Rincian 2c Kolom 4.

Rincian 2 : Upah terendah

Isikan upah terendah sesuai dengan isian Kuesioner SUB Blok II Rincian 3a.

Rincian 3 : Upah terendah per hari

Upah terendah per hari diperoleh dengan membagi isian Blok II Rincian 3a dengan jumlah hari kerja biasa sesuai isian Blok IV Rincian 1b. Jika isian upah terendah pada kuesioner SUB Blok II Rincian 3a sudah dalam per hari (kode 1), maka isian Rincian 3 sama dengan isian Rincian 2.

Rincian 4 : Upah tertinggi

Isikan upah terendah sesuai dengan isian kuesioner SUB Blok II Rincian 3b.

Rincian 5 : Upah tertinggi per hari

Upah tertinggi per hari diperoleh dengan membagi isian Blok II Rincian 3b dengan jumlah hari kerja biasa sesuai isian Blok IV Rincian 1b. Jika isian upah tertinggi pada kuesioner SUB Blok II Rincian 3b sudah dalam per hari (kode 1), maka isian Rincian 5 sama dengan isian Rincian 4.

Rincian 6 dan Rincian 15 : Jumlah hari kerja biasa

Rincian 7 dan Rincian 16 : Jumlah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor

‹uliskŒ jumlŒŽ kŒ Œ‘ Œ pro’“uksip” lŒk•ŒŒ ’i –ŒŒŽw ”pn—Œ‘ Œ •“Œ’m o“ ”suprvisor s”Œ˜su

’”—Œn isiŒ

™šok › œ

˜nžiŒn Ÿ pŒ’Œ”sistm p”m–ŒŒŒ yŒ—–” •Œ —kutŒ 

¡ŒŽuml kŒŒwŒ pro’“uksi”plŒ ¢ •ŒŒ ’i –ŒŒŽw p”n—Œ‘ Œ •“mŒ’or“sup”rvisor pŒ’Œ mŒ •˜n— £

m

Œ •˜n— sist”m p”m–Œ Œ Œ¤ ¥’Œ ¦6) harus sam a dengan isian Rincian 1 (R.7 + R.16 = R.1)

Rincian 8 dan Rincian 17 : Upah pokok

Isian upah pokok disalin dari isian Blok IV Rincian 3a sesuai dengan sistem pembayaran yang bersangkutan. Isikan dalam ribuan Rupiah.

Rincian 9 dan Rincian 18 : Tunjangan

Tuliskan jumlah tunjangan sesuai dengan isian pada Blok IV Rincian 3b untuk masing-masing sistem pembayaran. Isikan dalam ribuan Rupiah.

Rincian 10 dan Rincian 19 : Upah lembur

Isian upah lembur disalin dari isian Blok IV Rincian 3c sesuai dengan sistem pembayaran yang bersangkutan. Isikan dalam ribuan Rupiah.

Rincian 11 dan Rincian 20 : Jumlah upah/gaji

Isian Rincian 11 merupakan penjumlahan dari Rincian 8, Rincian 9, dan Rincian 10. Sedangkan isian Rincian 20 merupakan penjumlahan dari Rincian 17, Rincian 18, dan Rincian 19.

Isian Rincian 11 dan 19 harus sama dengan isian kuesioner SUB Blok IV Rincian 3d untuk sistem pembayaran yang bersangkutan.

Rincian 12 dan Rincian 21 : Upah karyawan rata-rata

Upah karyawan rata-rata pada Rincian 12 diperoleh dengan membagi Rincian 11 dengan Rincian 7 dikalikan dengan 1000. Sedangkan Rincian 21 diperoleh dengan membagi Rincian 20 dengan Rincian 16 dikalikan 1000.

Isian Rincian 12 dan 21 harus sama dengan isian kuesioner SUB Blok IV Rincian 4 pada sistem pembayaran yang bersangkutan.

Rincian 13 dan Rincian 22 : Upah karyawan rata-rata per hari

Rincian 14 dan Rincian 23 : Perubahan rata-rata upah karyawan per hari dibanding kuartal yang lalu

§ ¨¨rsnt©ª¨ p¨ru«©¬©­ ® ©¯© ° ®©¯ © up©¬ k©®± ©©­w p¨r ¬©®² p©³© ©­triwul ª¨k©®©­´ ³i«©­³in´

triwul

©­ª¨ «¨lumny© µp©³© sist¨m p¨m«©y©®©­ y©­´ s©¶©· ³i¬itun´ s¨«©´©²«¨rikut:

Rata-rata upah/hari triwulan sekarang

_ Rata-rata upah/hari triwulan sebelumnya

R = x 100

Rata-rata upah/hari triwulan sebelumnya

Catatan : Pembulatan angka persentase sampai satu angka di belakang koma. Contoh :

rata-rata upah per hari triwulan sekarang (Triwulan I/2013) Rp65.500,00 dan rata-rata upah per hari triwulan sebelumnya (Triwulan IV/2012) Rp53.450,00, maka persentase perubahannya adalah: (65.500 53.450) R = 53.450 x 100 =22,5

Dalam dokumen Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 (Halaman 38-42)