• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Skor Variabel Penelitian

2. Gambar pada kemasan

4. Warna Kemasan 5. Label kemasan

Dan konsumen yang dimaksud adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah merek pada kemasan, gambar pada kemasan, bentuk kemasan, warna kemasan dan label pada kemasan secara bersama-sama mempengaruhi minat beli konsumen?

2. Untuk mengetahui atribut kemasan apakah yang paling mempengaruhi minat beli konsumen?

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi pihak perusahaan, penulisan ini dapat dijadikan pertimbangan untuk menjalankan kebijakan atau strategi perusahaan yang diterapkan saat ini. Penelitian ini diharapkan membantu perusahaan agar dapat menggunakan kemasan secara efektif, sehingga tujuan komunikasi dan promosi pemasaran perusahaan dapat tercapai dan diterima dengan baik oleh konsumen. Penelitian ini juga diharapkan membantu perusahaan untuk melihat respon atau persepsi konsumen terhadap atribut suatu produk, yang dalam hal ini adalah kemasan, sehingga perusahaan dapat menentukan kemasan yang sesuai dengan produknya secara efektif dan efisien.

2. Bagi penulis, penulisan ini merupakan penerapan disiplin ilmu yang telah didapat selama ini.

BAB II

LANDASAN TEORI A. Pemasaran

Pengertian Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton, 1997).

Pengertian tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang/jasa kepada pembeli secara individual maupun kelompok pembeli. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekuensi sosial perusahaan.

Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 8), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.

Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi cara dan keberhasilan perusahaan terhadap pemasarannya, yaitu: (1) Lingkungan Eksternal Sistem Pemasaran. Lingkungan ini tidak dapat dikendalikan perusahaan, misalnya kebebasan masyarakat dalam menerima atau menolak produk perusahaan, politik dan peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, kependudukan serta munculnya pesaing; (2) Variabel Internal Sistem Pemasaran. Variabel ini dapat dikendalikan oleh perusahaan, terdiri atas dua kelompok, yaitu sumber bukan pemasaran (kemampuan produksi, keuangan, dan personal) dan komponen-komponen bauran pemasaran yang meliputi: produk, harga, promosi, dan distribusi (Swastha, 2002).

B. Produk

Produk dapat di definisikan sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam hal penggunaaan, konsumsi, atau akuisisi. Jadi, produk termasuk objek (TV, radio, mobil), jasa (kesehatan, pendidikan), tempat (New York, Bali), orang (Bill Clinton, Ronald Reagan), kegiatan (mengikuti konte, mengunjungi klinik penurunan berat badan), dan ide (sudahkah anda memeluk anak anda hari ini?).

Produk harus dipandang sebagai pemecah masalah jika mereka dibeli karena manfaat yang dihasilkannya, bukan karena produk itu semata ( Kotler & Amstrong, 2001: 264)

Atribut produk

Pengembangan suatu produk mengharuskan perusahaan memperhatikan atribut-atribut produk apa saja yang hendak dikembangkan dan mana yang sebaiknya dipertahankan. Sebab apabila suatu produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembelinya, maka produk tersebut dianggap cocok oleh konsumen.Produk yang demikian akan menjadi produk yang berhasil.

Pengertian atribut produk menuru Indriyo Gitosudarmo (1995:188) adalah : “ suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk-produk tersebut dapat memenuhikebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli.”

Sedangkan pengertian atribut produk menurut Tjiptoyono (1995 : 188) adalah: “unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, harga, rasa, kemasan, warna, dan lain-lain.”

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan atribut produk adalah unsur-unsur yang melekat pada suatu produk yang

menimbulkan manfaat bagi produk tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

C. Kemasan

Kemasan meliputi juga berbagai variasi seprti pembungkus langsung yang mungkin betul-betul diperlukan, dan karton atau bagian luar yang mempunyai fungsi pajang serta fungsi distribusi

Setiap kemasan apapun sifatnya, membantu pengemasan memenuhi peranannya dalam proses pemasaran. Kemasan ideal harus efektif melindungi isinya, harus memberikan sumbangan yang realitas pada distribusi yang efektif, dan harus dengan biaya yang efektif dalam pengertian tidak melebihi proporsi manfaatnya. Bagaimanapun, fungsi yang paling penting adalah bagian yang berperan dalam penjualan. Kemasan yang ideal secara bersama-sama dari segi fungsional, ekonomi, dan penjualan Misalnya, kemasan tersebut harus mudah dipegang, mudah dibuka, dan kelihatan bagus.

Kemasan seharusnya merupakan kesan singkat dari citra produk yang ingin disampaikan oleh pabrik, dan kemasan haruslah terpadu dengan fungsi produk. Memasukan identitas produk ke pikiran pelanggan merupakan bagian penting dari pemasaran dan penjualan yang baik.

Kemasan memainkan peranan penting dalam identitas produk karena kemasan merupakan penghubung yang penting antara pabrik, pengecer, dan pelanggan. Kemasan merupakan bagian terpadu dari rencana pemasaran dan harus mencerminkan tema promosi yang ingin disampaikan.

• Membuat daya tarik pada kemasan dan produk isinya. • Bertindak sebagai pengingat iklan produk

• Menciptakan dorongan untuk membeli produk, karena telah diiklankan. • Mempromosikan citra merek jika memungkinkan

Sedangkan pengertian dari kemasan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Peter Salim & Yenny Salaim mengartikan kemasan sebagai berikut:

“ Bungkus yang seharusnya digunakan untuk melindungi barang dagangan, hasil produksi, dan sebagainya.”

Pendapat Eric Schulz ( 2003:114) mengenai kemasan adalah:

“ Kemasan adalah cara terbaik untuk menyampaikan kepada konsumen alas an yang paling menarik dan tak terbantahkan agar membeli produk anda”

Kemasan yang umum digunakan oleh perusahaan di bagi menjadi tiga, yaitu: 1. Kemasan primer

Yang dimaksud sebagai kemasan primer adalah kemasan dari sebuah produk, dengan kata lain kemasan primer adalah kemasan dari produk eceran atau produk yang dijual satuan. Contoh dari kemasan primer adalah bolpoint, pensil, kaset, minuman kaleng, dan produk lainnya yang dijual satuan.

Kemasan sekunder adalah kemasan dari kemasan primer. Kemasan sekunder ini berisi lebih dari satu atau beberapa produk yang sudah memiliki kemasan. Contohnya satu pak bolpoint, satu pack minuman kaleng, dan sebagainya. 3. Kemasan delivery

Kemasn delivery adalah kemasan yang digunakan untuk mengirim produk-produk, jadi kemasan delivery ini berisi beberapa produk yang sudah dikemas baik secara primer maupun sekunder. Contohnya satu krat bir, satu dus Indomie, dan sebagainya.

D. Strategi Kemasan

Banyak bukti menunjukan bahwa iklan takkan mampu menjangkau semua konsumen potensial dari sebuah produk, Bahkan kampanye atau iklan terbaik dan termahal sekalipun hanya mampu menjangkau 70 persen dari target pemirsa. Satu-satunya tempat dimana perusahaan dijamin dapat berbicara dengan konsumen mengenai produknya adalah pada saat pembelian. Hanya pada saat konsumen berdiri di dekat rak took dan siap untuk memilih, sementara produk dari perusahaan itu tepajang pada bagian kompetitif, saat itulah perusahaan tersebut mendapat kesempatan 100 persen untuk menyampaikan mengapa orang tersebut harus membeli merknya dan bukan merk perusahaan orang lain. Disinilah mengapa strategi kemasan perlu dikembangkan oleh sebuah perusahaan karena pengemasan adalah jalan terbaik untuk mengkomunikasikan alasan-alasan paling kuat dan meyakinkan yang membuat konsumen membeli sebuah produk. Pengemasan menyampaikan pesan-pesan kepada

konsumen sampai pada saat mereka mengambil produk itu di rak toko ( Eric Sculz,2003:100 )

Strategi kemasan itu sendiri adalah strategi pemasaran yang diciptakan, dikembangkan, dan dikendalikan oleh bagian pemasaran dari sebuah perusahaan untuk lebih memusatkan perhatiannya pada penciptaan, pengembangan kemasan dari sebuah produk, supaya kosumen dapat menemukan alasan-alasan paling kuat dan meyakinkan yang membuat mereka lebih memilih produk tersebut.

E. Atribut Kemasan

Kemasan merupakan pembungkus dari sebuah produk yang dimana pada dewasa ini telah mengalami perluasan fungsi. Perluasan fungsi tersebut kemudian menuntut kemasan untuk memilik atribut yang dapat membuat sebuah produk dapat memenuhi harapan konsumennya dan dapat memudahkan konsumennya dalam menggunakan maupun mengingat produk tersebut.

Atribut dari kemasan sebuah produk yang menurut penulis sering dijumpai dan umum digunakan dalam kemasan, diantaranya adalah:

1. Merek pada kemasan

Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaskudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler, 2000:460). Merek atau yang paling sering disebut sebagai nama sebuah produk, merupakan unsur yang paling penting dari sebuah kemasan. Tanpa adanya merek sebuah produk akan sulit dikenali oleh

konsumennya, konsumen juga akan meragukan produk tersebut dikemudian hari. Banyak orang bilang bahwa merek secara dominan diwakili oleh desain visual yang mudah ditangkap artinya dan unik. Padahal kalau dipelajari lebih dalam lagi, pengertian merek bukanlah demikian. Ada makna khusus dari produk yang baru diluncurkan seperti yang dikemukakan oleh Marty Neumeier ( 2003). Intinya adalah diferensiasi. Yakni sampai dimana produk itu mampu membangun citra khusus, unik atau berbeda pada masyarakat kosumen. Bila terdapat suatu citra merek produk, warna mereknya harus diseleksi karena cocok untuk makanan, tetapi citra atau variasi yang berbeda dapat dibedakan dengan panel berwarna yang sesuai agar mudah dibaca ( Danger, 1992: 198).

2. Gambar pada kemasan

Faktor yang paling penting dalam mencapai daya tarik pelanggan adalah daya tarik visual, dan ini sama sekali terlepas dari sifat produk atau atribut lainnya seperti penambahan rasa (Danger, 1992: 21). Gambar merupakan unsur yang juga sering dijumpai pada kemasan sebuah produk. Gambar pada kemasan dapat dijadikan daya tarik visual bagi sebuah kemasan, denga adanya gambar yang menarik akan membuat konsumen tertarik dan akhirnya membeli sebuah produk. Gambar ini juga digunakan sebagai ciri khas dari sebuah produk yang dapat memudahkan konsumen untuk mengingatnya. Seperti yang telah dikemukakan oelh Marty Neumier (2003) bahwa desain grafis dengan konsep jelas, taktis dan strategis sangat membantu para tenaga penjual agar lebih mudah menjual. Tidak semua usaha berhasil berkaitan

dengan konsep visualisasi ini. Intinya adalah diferensiasi. Yakni produk itu mampu membangun citra khusu, unik atau berbeda pada masyarakat konsumen dengan gambar atau logo.

Dokumen terkait