• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 3 Shock/ Guncangan Kemiskinan Terhadap Belanja Pemerintah

Dalam dokumen Vol.15 No.4 Oktober 2014 (Halaman 95-99)

PENGARUH BELANJA PEMERINTAH DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP

Gambar 3 Shock/ Guncangan Kemiskinan Terhadap Belanja Pemerintah

Gambar 4. Shock/ Guncangan Penanaman Modal Asing Terhadap Kemiskinan

Gambar 5. Shock/ Guncangan Penanaman Modal Asing Terhadap Belanja Pemerintah

Tabel 8

Dekomposisi Prediksi Varian Residual Kemiskinan Horizon Contribution (%) of the innovation in DIF1[DIF1[LN[P]]] Contribution (%) of the innovation in DIF1[LN[GE]] Contribution (%) of the innovation in DIF1[LN[FDI]] 1 68 31 1 2 52 46 2 3 55 42 3 4 55 43 2 5 62 37 1 6 60 38 2 7 63 35 1 8 64 34 2 9 63 34 2 10 60 37 2

Sumber: Hasil Penelitian, 2013

Tabel 9

Persentase Rumah Tangga Miskin Menurut Pendidikan Kepala Rumah Tangga dan Daerah Indonesia 2008-2012 (Persen)

Tahun Karakteristik Rumah Tangga/ Daerah

Tidak

Tamat SD SD SLTP SLTA PT

2008

Rumah Tangga Miskin -Perkotaan -Perdesaan -Perkotaan+Perdesaan 37.13 45.36 42.82 35.55 41.15 39.42 13.69 8.68 10.23 12.93 4.53 7.12 0.70 0.28 0.41 2009

Rumah Tangga Miskin - Perkotaan - Perdesaan - Perkotaan+perdesaan 34.48 43.38 40.51 36.47 41.52 39.89 14.94 9.41 11.20 13.56 5.27 7.94 0.55 0.42 0.46 2010

Rumah Tangga Miskin - Perkotaan - Perdesaan - Perkotaan+perdesaan 34.87 42.34 39.54 37.19 41.56 39.92 14.75 10.13 11.86 12.82 5.67 8.35 0.37 0.30 0.32 2011

Rumah Tangga Miskin - Perkotaan - Perdesaan - Perkotaan+perdesaan 40.03 46.78 44.35 36.66 38.38 37.76 11.66 9.59 10.34 11.25 5.08 7.30 0.39 0.17 0.25 2012

Rumah Tangga Miskin - Perkotaan - Perdesaan - Perkotaan+perdesaan 33.55 44.39 40.63 40.89 37.88 38.93 14.22 11.53 12.46 10.68 5.85 7.52 0.66 0.35 0.46 Sumber: BPS, 2013 Tabel 10

Dekomposisi Prediksi Varian Residual Belanja Pemerintah Horizon Contribution (%) of the innovation in DIF1[DIF1[LN[P]]] Contribution (%) of the innovation in DIF1[LN[GE]] Contribution (%) of theinnovation in DIF1[LN[FDI]] 1 6 93 0 2 55 45 0 3 52 47 1 4 52 45 3 5 59 38 3 6 63 35 3 7 63 34 3 8 62 35 3 9 62 35 4 10 62 35 4

hidup yang dimiliki oleh rumah tangga miskin ak-

ibat rendahnya pendapatan yang mereka peroleh, sehingga rumah tangga miskin hanya dapat ber-

partisipasi rendah dalam pendidikan. Hal serupa juga terjadi pada tahun 2012 dimana persentase pendidikan rumah tangga miskin di perdesaan leb-

ih rendah jika di bandingkan dengan rumah tangga miskin di perkotaan.

Berdasarkan gambaran dari Tabel 9 menunjuk-

kan bahwa, rendahnya pendidikan yang dimiliki oleh rumah tangga miskin menjadikan produktivi-

tas yang dimiliki juga menjadi rendah sehingga daya serap masyarakat terhadap lapangan peker-

jaan yang terbuka melalui penanaman modal as-

ing menjadi rendah, sehingga peranan penanaman modal asing menjadi tidak kondusif.

Tabel 10 merupakan tabel yang menggam-

barkan kontribusi kemiskinan, penanaman modal asing dan belanja pemerintah terhadap variabel belanja pemerintah. Pada horizon kelima kemiski-

nan memberikan kontribusi sebesar 59% terhadap belanja pemerintah, horizon ke tujuh memper-

lihatkan kontribusi dari belanja pemerintah ter-

hadap belanja pemerintah sendiri sebanyak 34%, dan kontribusi dari penanaman modal asing terha-

dap belanja pemerintah adalah 3%.

Pada horizon kesembilan kontribusi kemiski-

nan terhadap belanja pemerintah 62%, belanja pemerintah mendapatkan kontribusi sebesar 35% dari belanja pemerintah itu sendiri dan 4% kontri-

busi diberikan oleh penanaman modal asing terha-

dap belanja pemerintah.

Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa pada horizon ketiga 24% kontribusi yang diberikan oleh kemiskinan terhadap penanaman modal as-

ing, 67% kontribusi terhadap penanaman modal asing di berikan oleh belanja pemerintah, sedang-

kan penanaman modal asing sendiri memberikan kontribusi sebesar 9%.

Pada horizon ke delapan kontribusi yang di-

berikan oleh kemiskinan terhadap penanaman modal asing adalah sebesar 31%, 63% kontri-

busi terhadap penanaman modal asing diberikan oleh belanja pemerintah dan 6% kontribusi yang diberikan oleh penanaman modal asing terhadap variabel itu sendiri.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang di peroleh berdasarkan pe-

nelitian yang dilakukan menggunakan metode VAR adalah :

1. Terdapat hubungan/ pengaruh dari belanja pemerintah terhadap kemiskinan, dimana

nilai Wald Test sebesar 66.12 lebih besar jika

di bandingkan dengan nilai Critical Value

5% yakni 16.92 yang berarti bahwa secara

asumsi H0 ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya

Kemiskinan mempengaruhi Belanja Pemerin-

tah, dimana nilai Wald Test 147.42 lebih besar dar nilai Critical Value 5%. Berdasarkan hasil Dekomposisi prediksi varian residual dari be-

lanja pemerintah terhadap kemiskinan diketa-

hui pada horizon pertama belanja pemerintah memberikan kontribusi sebesar 31% terhadap kemiskinan, sedangkan Kemiskinan memberi-

Tabel 11

Dekomposisi Prediksi Varian Residual Penanaman Modal Asing Horizon Contribution (%) of the innovation in DIF1[DIF1[LN[P]]] Contribution (%) of the innovation in DIF1[LN[GE]] Contribution (%) of the innovation in DIF1[LN[FDI]] 1 15 71 14 2 31 56 12 3 24 67 9 4 16 78 6 5 19 75 6 6 21 72 6 7 25 68 7 8 31 63 6 9 31 62 7 10 31 62 7

kan 6% kontribusi terhadap belanja pemerintah pada horizon pertama. Peningakatan kontri-

busi belanja pemerintah terhadap kemiskinan dirasakan pada horizon ke empat yaitu 43%. hasil penelitian ini serupa dengan hasil peneli-

tian yang dilakukan oleh Hasan dan Zikriah( 2007) dimana dalam penelitian ini menyebut-

kan bahwa belanja modal pemerintah yang merupakan komponen dari belanja pemerintah berpengaruh positif terhadap kemiskinan. Se-

lain Hasan dan Zikriah, penelitian serupa di-

lakukan oleh Rudiningtyas dengan hasil yang

berbeda yaitu Pendapatan dan belanja tidak berpengaruh terhadap kemiskinan selama ta-

hun anggaran 2004 sampai dengan 2008. 2. Penanaman modal asing dalam penelitian ini

berhubungan/ berpengaruh dengan kemiski-

nan, nilai Wald Test dari Penanaman modal as-

ing terhadap kemiskinan yaitu 51.54, lebih be-

sar jika di bandingkan nilai critical value 5% yaitu16.92 yang artinya H0 ditolak dan Ha dit-

erima. Penanaman modal asing juga memberi-

kan kontribusi bagi kemiskinan yang diper-

oleh melalui uji dekomposisi prediksi varian residual, pada horizon pertama terlihat bahwa penanaman modal asing memberikan kontri-

busi 1% persen bagi kemiskinan, sedangkan pada horizon kesepuluh sebesar 2% kontribusi yang diberikan oleh penanaman modal asing terhadap kemiskinan. Pada tahun 2012 Jon-

naidi melakukan penelitian yang sama, tetapi hasil yang di peroleh bertolak belakang dengan hasil penelitian ini yaitu Hasil estimasi menun-

jukkan bahwa investasi PMDN dan PMA ber-

korelasi negatif terhadap tingkat kemiskinan Indonesia. Hal ini berarti bahwa semakin men-

ingkat nilai investasi, maka tingkat kemiski-

nan Indonesia semakin menurun. Nilai koe-

isien regresi investasi sebesar -0,1114 yang berarti setiap kenaikan nilai investasi sebesar 1 milyar akan menurunkan jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sebesar 0,1114 persen.

SARAN

Saran yang dapat di berikan dari hasil peneli-

tian dan kesimpulan yang dilakukan adalah: 1. Dengan berpengaruhnya belanja pemerintah

terhadap kemiskinan, maka diharapkan kepa-

da pemerintah untuk tetap menjaga kestabilan alokasi belanja pemerintah guna menurunkan tingkat kemiskinan yang lebih optimal. 2. Pemerintah perlu menciptakan lagi iklim in-

vestasi asing yang lebih kondusif dengan adanya jaminan keamanan dan tersedianya infrastruktur yang memadai sehingga dapat menarik lebih banyak investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia, dengan demikian peningkatan pada investasi asing akan merangsang pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, terciptanya lapangan pekerjaan yang dapat mengurangi pengangguran yang pada akhirnya akan berdampak positif terha-

REFERENSI

Dalam dokumen Vol.15 No.4 Oktober 2014 (Halaman 95-99)