KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE JAYA
TINJAUAN PUSTAKA Kapasitas Sumber Daya Manusia
Menurut Wiley dalam Warisno ( 2008:3) men-
deinisikan bahwa”sumber daya manusia merupa-
kan pilar penyangga utama sekaligus roda peng-
gerak organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan organisasi tersebut”. Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting, oleh karena itu harus dipastikan sumber daya manusia ini harus dikelola sebaik mungkin agar mampu memberi kontribusi secara optimal dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Dalam rangka meningkatkan pencapaian ki-
nerja yang baik, kinerja satuan kerja perangkat
daerah harus memiliki kualitas sumber daya ma-
nusia yang baik, misalnya: didukung dengan latar
belakang pendidikan, sering mengikuti pendidi-
kan dan pelatihan, dan mempunyai pengalaman. Menurut Mendiknas dalam Husni (2010:23),
nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pega-
wai dalam rangka mencapai keunggulan, yang meliputi :
- Amanah, memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengembangkan kepercayaan
- Profesional, memiliki pengetahuan dan ke-
mampuan yang memadai serta memahami bagaimana mengimplementasikannya.
- Antusias dan bermotivasi tinggi, menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi pada hasil.
- Bertanggung jawab dan mandiri, memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya ser-
ta tidak bergantung pada pihak lain.
pendekatan yang variatif terhadap setiap per- masalahan.
- Disiplin, taat pada tata tertib dan aturan-aturan yang ada serta mampu mengajak orang lain untuk bersikap yang sama.
- Peduli dan menghargai orang lain, menyadari dan mampu memahami serta memperhatikan kebutuhan dan kepentingan pihak lain. - Belajar sepanjang hayat, berkeinginan dan
berusaha untuk selalu menambah dan mem-
perluas wawasan, pengetahuan dan pengala-
man seperti mengikuti pendidikan dan pelati-
han serta mampu mengambil hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiap kejadian.
Pengendalian Intern Akuntansi
Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No 60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian intern pemerintah bahwa sistem pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk mem-
berikan keyakinan memadai atas tercapainya tu-
juan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
eisien, keandalan pelaporan keuangan, penga-
manan asset negara, dan ketaatan terhadap peratu-
ran perundang-undangan.
Sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP), adalah sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemer-
intah daerah yang dimaksudkan dalam peraturan ini meliputi pemerintah daerah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi.
Pengawasan Intern lingkungan sektor publik
mempunyai sifat yang khusus. Organisasi pemer-
intah dikelola dengan cara dan nilai yang berbeda
jika dibandingkan dengan sektor private. Karena
ciri utama dalam pengelolaan kegiatan sektor pub-
lik adalah ketaatan dalam melaksanakan angga-
ran. Menurut SE/14/M.PAN/10/2006 dalam Dedi
( 2009), dalam sektor publik pengawasan yang di-
lakukan langsung oleh atasan terhadap bawahan. Unsur-unsur untuk melaksanakan pengawasan
tersebut adalah pengorganisasian, personal, kebi-
jakan, perencanaan, prosudur, pencatatan, pelapo-
ran, supervisi, dan riview intern.
Unsur-unsur pokok yang diperlukan dalam
menciptakan pengendalian akuntansi yang efek-
tif antara lain (Wahana komputer ) : (a) adanya perlindungan isik terhadap harta; (b) pemisahan fungsi organisasi; (c) adanya jejak audit yang baik; dan (d) sumber daya manusia yang optimal.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Teknologi informasi meliputi komputer (main-
frame, mini, micro) perangkat lunak (software), database, jaringan (internet), dan jenis lain yang berhubungan dengan teknologi (Wilkinson et all.,2000). Teknologi informasi selain sebagai
teknologi komputer (hardweare dan software) un-
tuk pemrosesan dan penyimpanan informasi, juga
berfungsi sebagai teknologi komunikasi untuk pe-
nyebaran informasi.
Dalam hubungannya dengan sistem informasi
akuntansi, komputer akan meningkatkan kapa-
bilitas sistem. Ketika komputer dan komponen- komponen yang berhubungan dengan teknologi
informasi diintegrasikan kedalam suatu sistem in-
formasi akuntansi, tidak ada aktivitas umum yang
ditambah atau dikurangi. Sistem informasi akun-
tansi mengumpulkan, memproses dan menyimpan data.
Penerapan teknologi informasi tidak hanya
pada sektor bisnis, tetapi pada sektor publik khu-
susnya dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat mutlak harus dilakukan. Sebagai con-
toh pengajuan perizinan pembuatan kartu pen-
duduk (KTP), pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) maupun informasi proil daerah. Seperti halnya pemerintah menghadapi masalah dalam penerapan TI.
Pemanfaatan teknologi tersebut mencakup
adanya (a) pengolahan data, pengolahan informa-
si, sistem manajemen teknologi dan proses kerja secara elektronik dan (b) Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat diseluruh wilayah negri ini (Hamzah, 2009 dalam Celeviana dan Rahmawati, 2010).
Menurut Astuti dan I Ketut (2009) dalam Zuliarti (2012) faktor–faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi adalah :
- Faktor sosial
- Affect (perasaan individu)
- Konsekuensi jangka panjang
- Kondisi yang menfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi
- Kompleksitas
Ketepatan waktu
Afrianti (2011) mendeinisikan ketepatan waktu adalah tersedianya informasi bagi pembuat
keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informa-
si tersebut kehilangan kekuatan untuk mempen-
garuhi keputusan. Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu
informasi yang relevan. Ketepatan waktu meru-
pakan penyajian informasi yang sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan. Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik, serta untuk menghindari ter- tundanya pengambilan keputusan tersebut
Karakteristik informasi yang relevan Menu-
rut Utari dan Saiful, (2008) harus mempunyai nilai prediktif dan dapat disajikan tepat waktu.
Dalam hal tertentu laporan keuangan sebagai se-
buah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka
informasi yang dihasilkan akan kehilangan rel-
evansinya.
Timeliness merupakan salah satu tujuan kuali-
tatif laporan keuangan selain relevance, under-
standability, veriiability, neutrality, compara-
bilility, dan completeness (Accounting Principle
Broad Statements (APB) No.4). Ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan merupakan hal
penting yang harus diperhatikan oleh suatu peru-
sahaan. Mahdum (2003:35) menyebutkan ‘‘apabi-
la penyelesaian penyampaian laporan kelaporan keuangan terlambat atau tidak dibutuhkan, maka relevansi dan manfaat laporan keuangan untuk pengambilan keputusan berkurang’’.
Hipotesis
Berdasarkan teori, maka hipotesis peneli-
tian ini adalah kapasitas sumber daya manusia, pengendalian intern akuntansi, dan pemanfaatan
teknologi informasi secara simultan maupun par-
sial berpengaruh terhadap ketepatan waktu pe-
laporan keuangan Pemkab. Pidie Jaya.
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah SKPK di
Kabupaten Pidie Jaya. Adapun kriteria responden dalam penelitian ini adalah para pegawai yang melaksanakan fungsi akuntansi/keuangan pada
SKPK yang meliputi kepala dan staf bagian akun-
tansi/ keuangan, di mana tiap SKPK ditetapkan sebanyak 2 (dua) responden, sehingga jumlah
populasi sebanyak 60 SKPK. Metode yang digu-
nakan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini adalah metode sensus, dengan demikian sampel berjumlah 60 SKPK.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kue-
sioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kue-
sioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Menu-
rut Ghozali (2006:45), validitas data dapat diukur
dengan membandingkan rhitung dengan rtabel, dimana
jika:
- Jika rhasil positif serta rhasil > rtabel, maka butir
atau variabel tersebut valid.
- Jika rhasil tidak positif serta rhasil < rtabel, maka
butir atau variabel tersebut tidak valid.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertan-
yaan adalah konsisten atau stabil.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini ada-
lah dengan menggunakan uji statistik cronbach
alpha. Menurut Nunnaly (1967) di dalam Ghozali
(2006:42), adalah:
- Jika nilai hasil croanbach alpha > 0,60, maka
butir atau variabel tersebut reliabel.
- Jika nilai hasil croanbach alpha < 0,60, maka
butir atau variabel tersebut tidak reliabel.
Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang baik harus bebas dari
gunakan dalam penelitian ini adalah uji normali- tas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.
Sumber data penelitian ini menggunakan
data primer dan teknik pengumpulan data meng-
gunakan kuesioner dengan cara mengantar dan
mengambil sendiri oleh peneliti di bagian akun-
tansi/penatausahaan keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK).
Operasionalisasi Variabel Variabel independen
a. Kapasitas Sumber Daya Manusia (X1) adalah
kemampuan baik dalam tingkatan individu,
organisasi/kelembagaan, maupun sistem un-
tuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewe-
wenangan untuk mencapai tujuannya secara efektif dan eisien, (Urban, 2001). Konstruk
Kapasitas Sumber Daya Manusia diukur den-
gan indikator: (1) Kapasits staf bagian keuan-
gan, baik hal kualitas maupun kuantitas, (2) Peran dan fungsi yang jelas bagi seorang staf bagian keuangan /akuntansi, (c) Penguasaan dan pengembangan keahlian staf, baik formal maupun non formal,
b. Pengendalian intern akuntansi (X2), adalah
proses yang integral pada tindakan dan kegia-
tan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberi
keyakinan memadai untuk tercapainya tu-
juan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan eisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terha-
dap undang-undang (PP. No. 60 tahun 2008). Terdapat lima indikator yaitu: (1) Sistem dan
prosedur akuntansi, (2) Otorisasi, (3) Formu-
lir, dokumen, dan catatan (4) Pemisahan tugas, (5) Adanya jejak audit yang baik,
c. Pemanfaatan Teknologi Informasi (X3) adalah
tingkatan integritas teknologi informasi pada pelaksanaan tugas-tugas akuntansi (Jurnali dan Suparno, 2002). Terdapat tiga indikator
yaitu: (1) Perangkat, (2) Pengelolaan, (3) Per-
awatan
Variabel dependen (Y) yaitu ketepatan waktu
pelaporan keuangan adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan
sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan
untuk mempengaruhi keputusan, (PP No. 24 Ta-
hun 2005). Indikatornya yaitu: (1) Timeliness, (2) Sistematis Waktu, (3) Sistematis unsur.
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model statistik regresi linear
berganda (multiple regression method), dengan
persamaan sebagai berikut:
Y= a+b1X1 + b2X2 +b3X3 + ei Dimana: Y = Ketepatan waktu a = Konstanta b1,b2,b3 = Koeisien regresi X 1 = Kapasitas SDM X
2 = Pengendalian intern Akuntansi
X
3 = Pemanfaatan Teknologi Informasi
ei
= Error term
Rancangan Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan melaku-
kan uji statistik. Pengujian statistik ini dilakukan
untuk menentukan menerima atau menolak hipo-
tesis yang diajukan. Sebelum pengujian hipote-
sis, terlebih dahulu disusun rancangan pengujian hipotesis. Rancangan pengujian hipotesis untuk
menguji pengaruh kapasitas sumber daya manu-
sia (X1), pengendalian intern akuntansi (X2) dan
pemanfaatan teknologi informasi (X3) terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan pemerintah
(Y) ini dilakukan dengan dua cara, yaitu uji secara
simultan dan uji secara parsial. Penelitian ini mel-
akukan uji signiikansi, baik uji-F untuk pengaruh
secara simultan maupun uji-t untuk pengaruh par-
sial.
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
H01: Kapasitas Sumber Daya Manusia tidak ber-
pengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
Ha1: Kapasitas Sumber Daya Manusia berpen-
garuh positif terhadap ketepatan waktu pe-
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
H02: Pengendalian intern akuntansi tidak berpen-
garuh positif terhadap ketepatan waktu pe-
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pi-
die Jaya.
Ha2: Pengendalian intern akuntansi berpengaruh
positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
H03:Pemanfaatan teknologi informasi tidak ber-
pengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
Ha3: Pemanfaatan teknologi informasi berpen-
garuh positif terhadap ketepatan waktu pe-
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pi-
die Jaya.
H04: Kapasitas sumber daya manusia, pengendali-
an intern akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh positif terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemer-
intah Kabupaten Pidie Jaya.
Ha4: Kapasitas sumber daya manusia, pengendali-
an intern akuntansi dan pemanfaatan teknolo-
gi informasi berpengaruh positif terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemer-
intah Kabupaten Pidie Jaya.
PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Analisis Regresi Linier Ber- ganda
Untuk menguji pengaruh kapasitas sumber
daya manusia (X1), pengendalian intern akuntansi
(X2) dan pemanfaatan teknologi informasi (X3) terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
pemerintah Kabupaten Pidie Jaya (Y) baik secara
simultan maupun parsial digunakan analisis regre-
si linier berganda dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 21.0,
pengaruh masing-masing variabel independen ter-
hadap variabel dependen secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan Tabel.1 diperoleh persamaan re-
gresi linear berganda sebagai berikut:
Y= -0,148 + 0,170X1 + 0,603X2 + 0,255X3 + ei
Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut di atas menunjukkan bahwa:
a. Faktor kapasitas sumber daya manusia (X1)
berpengaruh positif dan signiikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini menyatakan bahwa jika terjadi peningkatan kapasitas sumber daya manusia, maka akan meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintahan Kabupaten Pidie Jaya.
b. Faktor pengendalian intern akuntansi (X2)
berpengaruh positif dan signiikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini menyatakan bahwa jika terjadi peningkatan pengendalian intern akuntansi, maka akan meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintahan Kabupaten Pidie Jaya.
c. Faktor pemanfaatan teknologi informasi (X3)
berpengaruh positif dan signiikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini menyatakan bahwa jika terjadi peningkatan pemanfaatan teknologi informasi, maka akan meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintahan Kabupaten Pidie Jaya.
Uji Hipotesis
Untuk membuktikan hipotesis dalam peneli-
tian ini apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, maka digunakan uji hipotesis yaitu uji-F dan uji-t.
Tabel 1
Hasil Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coeficients StandardizedCoeficients
T Sig. B Std. Error Beta (Constant) -0,148 0,430 -0,345 0,732 X1 0,170 0,083 0,198 2,307 0,047 X2 0,603 0,128 0,504 4,710 0,000 X2 0,255 0,099 0,275 2,585 0,013
Uji -F digunakan untuk menganalisis pengaruh
kapasitas sumber daya manusia, pengendalian in-
tern akuntansi dan pemanfaatan teknologi infor-
masi secara bersama-sama atau simultan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
Berdasarkan Tabel.2 dapat diketahui bah-
wa model persamaan ini memiliki nilai ting-
kat signiikansi sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dibandingkan nilai tingkat signiikansi α (0,05).
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan me-
nolak H04, menerima Ha4 dalam artian kapasitas
sumber daya manusia, pengendalian intern akun-
tansi dan pemanfaatan teknologi informasi ber-
pengaruh positif dan signiikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
Dengan demikian hasil penelitian ini dapat mendukung penelitian Winda Ekasari (2012), Santiadji, dkk (2010), dan penelitian Faristina Rosalin (2012). Hal ini memberi keyakinan yang
memadai mengenai pencapaian tujuan pemerin-
tah daerah karena kapasitas sumber daya manusia yang terdapat pada masing-masing SKPK yang ada di Kabupaten Pidie Jaya telah mendukung
baik dari segi kualitas maupun kuantitas menge-
nai pencapaian tujuan pemerintah daerah yang ter-
cermin dari keterandalan laporan keuangan mela-
lui pengendalian intern akuntansi dan temuan ini
mendukung literatur-literatur yang berkaitan den-
gan manfaat dari suatu teknologi informasi dalam
suatu organisasi, bagi pemerintah daerah yang
harus mengelola APBD dimana volume transak-
sinya setiap tahun menunjukkan peningkatan dan semakin kompleks.
Uji Parsial (Uji-t) digunakan untuk mengana- lisis besarnya pengaruh variabel independen yaitu
kapasitas sumber daya manusia, pengendalian in-
tern akuntansi dan pemanfaatan teknologi infor-
masi terhadap ketepatan waktu pelaporan keuan-
gan pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Hasil uji-t dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.
Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manu- sia Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian statistik menunjukkan tingkat signiikansi faktor kapasitas sumber daya manusia secara parsial adalah 0,047 yang berada dibawah
tingkat signiikansi 0,05 telah membuktikan bah-
wa secara statistik variabel kapasitas sumber daya
manusia berpengaruh positif dan signiikan ter-
hadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan menolak H01,
menerima Ha1 dalam artian kapasitas sumber daya
manusia berpengaruh positif dan signiikan terha-
dap ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemer-
intah Kabupaten Pidie Jaya.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Winda Ekasari (2012), Santiadji,
Tabel 2 Hasil Uji-F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Regression 11,211 4 3,737 33,826 ,000b
Residual 5,192 47 0,110
Total 16,404 51
Sumber: Hasil penelitian, 2014 (data diolah)
Tabel 3 Hasil Uji t
Model
Unstandardized
Coeficients StandardizedCoeficients
T Sig. B Std. Error Beta (Constant) -0,148 0,430 -0,345 0,732 X1 0,170 0,083 0,198 2,307 0,047 X2 0,603 0,128 0,504 4,710 0,000 X2 0,255 0,099 0,275 2,585 0,013
dkk (2010) di mana variabel kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif dan signiikan
terhadap keandalan dan ketepatan waktu pelapo-
ran keuangan. Namun hasil penelitian ini meno-
lak penelitian yang dilakukan Faristina Rosalin
(2012), yang berjudul faktor-faktor yang mem-
pengaruhi keandalan dan timeliness Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi Pada BLU Kota Semarang ).
Hasil penelitian ini memberi keyakinan yang
memadai mengenai pencapaian tujuan pemerin-
tah daerah karena kapasitas sumber daya manusia yang terdapat pada masing-masing SKPK yang ada di Kabupaten Pidie Jaya telah mendukung
baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sehing-
ga penyajian laporan keuangan dapat dilaporkan tepat waktu.
Pengaruh Pengendalian Intern Akuntansi Ter- hadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian statistik menunjukkan ting-
kat signiikansi variabel pengendalian intern
akuntansi secara parsial sebesar 0,000 yang be-
rada dibawah tingkat signiikansi 0,05 sehingga dapat membuktikan bahwa pengendalian intern
akuntansi berpengaruh positif dan signiikan ter-
hadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan menolak H02,
menerima Ha2 dalam artian pengendalian intern
akuntansi berpengaruh positif dan signiikan ter-
hadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Winda Ekasari (2012), Santiadji, dkk (2010), di mana variabel pengendalian intern
akuntansi berpengaruh positif dan siniikan terha-
dap keandalan pelaporan keuangan. Namun hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan Faristina Rosalin (2012), yang berjudul Faktor-
faktor yang mempengaruhi keandalan dan timeli-
ness Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi Pada BLU kota Semarang ).
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa kegiatan pengendalian intern akuntansi pada
masing-masing SKPK yang ada di Kabupaten Pi-
die Jaya telah melalui kegiatan yang efektif dan eisien, adanya keandalan pelaporan keuangan,
adanya pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan, sehing-
ga penyajian laporan keuangan dapat dilaporkan tepat waktu.
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Infor- masi Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian statistik menunjukkan tingkat
signiikansi variabel pemanfaatan teknologi in-
formasi secara parsial sebesar 0,013 yang berada dibawah tingkat signiikansi 0,05 sehingga dapat
membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi in-
formasi berpengaruh positif dan signiikan ter-
hadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan menolak H03, me-
nerima Ha3 dalam artian pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh positif dan signiikan ter-
hadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Winda Ekasari (2012), Santiadji, dkk (2010), Faristina Rosalin (2012) di mana
variabel pemanfaatan teknologi informasi berpen-
garuh positif dan signiikan terhadap keandalan pelaporan keuangan.
Temuan ini mendukung literatur-literatur yang berkaitan dengan manfaat dari suatu teknologi
informasi dalam suatu organisasi, bagi pemerin-
tah daerah yang harus mengelola APBD di mana
volume transaksinya setiap tahun menunjukkan peningkatan dan semakin kompleks. Pemanfaatan
teknologi informasi yang meliputi teknologi kom-
puter, internet dan teknologi komunikasi dalam pengelolaan keuangan daerah akan meningkatkan kecepatan pemrosesan transaksi dan data lainnya, keakuratan dalam perhitungan, serta penyiapan
laporan dan output lainnya lebih tepat waktu.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis tentang pengaruh
kapasitas sumber daya manusia, pengendalian in-
tern akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, maka dapat di-
1. Kapasitas sumber daya manusia berpengaruh
positif dan signiikan terhadap ketepatan wak-
tu pelaporan keuangan pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
2. Pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif signiikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pemerintah Kabupaten Pidie Jaya .
3. Pemanfataan teknologi informasi berpengaruh
positif dan signiikan terhadap ketepatan wak-
tu pelaporan keuangan pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
5. Kapasitas sumber daya manusia, pengendalian
intern akuntansi, dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan pemerintah Kabu-
paten Pidie Jaya.
KETERBATASAN
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar menambah proksi variabel dependen lain yang
terkait dengan nilai informasi pelaporan keuan-
gan pemerintah seperti dapat dipahami dan dapat dibandingkan.
REFERENSI
Bastian, Indra., dan Gatot Soeprianto. (2003). Sistem Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.
Baridwan, Zaki. (2000). Intermediate Accounting, Edisi 7, BPFE,Yogyakarta.
Ekasari, Winda (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keandalan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Kempar. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik.
Erlina. (2007). Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi Manajemen. USU, Medan,
Faristina, Rosalin (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keandalan dan Timeliness Pelapo-
ran Keuangan Badan Layanan Umum ( Studi pada BLU Kota Semarang). Universitas Dipon- egoro, Semarang.
Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik. (2006). Standar Akuntansi Pemerintahan: Telaah Kritis PP