• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA Kapasitas Sumber Daya Manusia

Dalam dokumen Vol.15 No.4 Oktober 2014 (Halaman 117-125)

KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE JAYA

TINJAUAN PUSTAKA Kapasitas Sumber Daya Manusia

Menurut Wiley dalam Warisno ( 2008:3) men-

deinisikan bahwa”sumber daya manusia merupa-

kan pilar penyangga utama sekaligus roda peng-

gerak organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan organisasi tersebut”. Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting, oleh karena itu harus dipastikan sumber daya manusia ini harus dikelola sebaik mungkin agar mampu memberi kontribusi secara optimal dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Dalam rangka meningkatkan pencapaian ki-

nerja yang baik, kinerja satuan kerja perangkat

daerah harus memiliki kualitas sumber daya ma-

nusia yang baik, misalnya: didukung dengan latar

belakang pendidikan, sering mengikuti pendidi-

kan dan pelatihan, dan mempunyai pengalaman. Menurut Mendiknas dalam Husni (2010:23),

nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pega-

wai dalam rangka mencapai keunggulan, yang meliputi :

- Amanah, memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengembangkan kepercayaan

- Profesional, memiliki pengetahuan dan ke-

mampuan yang memadai serta memahami bagaimana mengimplementasikannya.

- Antusias dan bermotivasi tinggi, menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi pada hasil.

- Bertanggung jawab dan mandiri, memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk

mempertanggungjawabkan hasil kerjanya ser-

ta tidak bergantung pada pihak lain.

pendekatan yang variatif terhadap setiap per- masalahan.

- Disiplin, taat pada tata tertib dan aturan-aturan yang ada serta mampu mengajak orang lain untuk bersikap yang sama.

- Peduli dan menghargai orang lain, menyadari dan mampu memahami serta memperhatikan kebutuhan dan kepentingan pihak lain. - Belajar sepanjang hayat, berkeinginan dan

berusaha untuk selalu menambah dan mem-

perluas wawasan, pengetahuan dan pengala-

man seperti mengikuti pendidikan dan pelati-

han serta mampu mengambil hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiap kejadian.

Pengendalian Intern Akuntansi

Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No 60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian intern pemerintah bahwa sistem pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus

oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk mem-

berikan keyakinan memadai atas tercapainya tu-

juan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan

eisien, keandalan pelaporan keuangan, penga-

manan asset negara, dan ketaatan terhadap peratu-

ran perundang-undangan.

Sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP), adalah sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan

pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemer-

intah daerah yang dimaksudkan dalam peraturan ini meliputi pemerintah daerah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi.

Pengawasan Intern lingkungan sektor publik

mempunyai sifat yang khusus. Organisasi pemer-

intah dikelola dengan cara dan nilai yang berbeda

jika dibandingkan dengan sektor private. Karena

ciri utama dalam pengelolaan kegiatan sektor pub-

lik adalah ketaatan dalam melaksanakan angga-

ran. Menurut SE/14/M.PAN/10/2006 dalam Dedi

( 2009), dalam sektor publik pengawasan yang di-

lakukan langsung oleh atasan terhadap bawahan. Unsur-unsur untuk melaksanakan pengawasan

tersebut adalah pengorganisasian, personal, kebi-

jakan, perencanaan, prosudur, pencatatan, pelapo-

ran, supervisi, dan riview intern.

Unsur-unsur pokok yang diperlukan dalam

menciptakan pengendalian akuntansi yang efek-

tif antara lain (Wahana komputer ) : (a) adanya perlindungan isik terhadap harta; (b) pemisahan fungsi organisasi; (c) adanya jejak audit yang baik; dan (d) sumber daya manusia yang optimal.

Pemanfaatan Teknologi Informasi

Teknologi informasi meliputi komputer (main-

frame, mini, micro) perangkat lunak (software), database, jaringan (internet), dan jenis lain yang berhubungan dengan teknologi (Wilkinson et all.,2000). Teknologi informasi selain sebagai

teknologi komputer (hardweare dan software) un-

tuk pemrosesan dan penyimpanan informasi, juga

berfungsi sebagai teknologi komunikasi untuk pe-

nyebaran informasi.

Dalam hubungannya dengan sistem informasi

akuntansi, komputer akan meningkatkan kapa-

bilitas sistem. Ketika komputer dan komponen- komponen yang berhubungan dengan teknologi

informasi diintegrasikan kedalam suatu sistem in-

formasi akuntansi, tidak ada aktivitas umum yang

ditambah atau dikurangi. Sistem informasi akun-

tansi mengumpulkan, memproses dan menyimpan data.

Penerapan teknologi informasi tidak hanya

pada sektor bisnis, tetapi pada sektor publik khu-

susnya dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat mutlak harus dilakukan. Sebagai con-

toh pengajuan perizinan pembuatan kartu pen-

duduk (KTP), pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) maupun informasi proil daerah. Seperti halnya pemerintah menghadapi masalah dalam penerapan TI.

Pemanfaatan teknologi tersebut mencakup

adanya (a) pengolahan data, pengolahan informa-

si, sistem manajemen teknologi dan proses kerja secara elektronik dan (b) Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat diseluruh wilayah negri ini (Hamzah, 2009 dalam Celeviana dan Rahmawati, 2010).

Menurut Astuti dan I Ketut (2009) dalam Zuliarti (2012) faktor–faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi adalah :

- Faktor sosial

- Affect (perasaan individu)

- Konsekuensi jangka panjang

- Kondisi yang menfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi

- Kompleksitas

Ketepatan waktu

Afrianti (2011) mendeinisikan ketepatan waktu adalah tersedianya informasi bagi pembuat

keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informa-

si tersebut kehilangan kekuatan untuk mempen-

garuhi keputusan. Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu

informasi yang relevan. Ketepatan waktu meru-

pakan penyajian informasi yang sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan. Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik, serta untuk menghindari ter- tundanya pengambilan keputusan tersebut

Karakteristik informasi yang relevan Menu-

rut Utari dan Saiful, (2008) harus mempunyai nilai prediktif dan dapat disajikan tepat waktu.

Dalam hal tertentu laporan keuangan sebagai se-

buah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka

informasi yang dihasilkan akan kehilangan rel-

evansinya.

Timeliness merupakan salah satu tujuan kuali-

tatif laporan keuangan selain relevance, under-

standability, veriiability, neutrality, compara-

bilility, dan completeness (Accounting Principle

Broad Statements (APB) No.4). Ketepatan waktu

penyampaian laporan keuangan merupakan hal

penting yang harus diperhatikan oleh suatu peru-

sahaan. Mahdum (2003:35) menyebutkan ‘‘apabi-

la penyelesaian penyampaian laporan kelaporan keuangan terlambat atau tidak dibutuhkan, maka relevansi dan manfaat laporan keuangan untuk pengambilan keputusan berkurang’’.

Hipotesis

Berdasarkan teori, maka hipotesis peneli-

tian ini adalah kapasitas sumber daya manusia, pengendalian intern akuntansi, dan pemanfaatan

teknologi informasi secara simultan maupun par-

sial berpengaruh terhadap ketepatan waktu pe-

laporan keuangan Pemkab. Pidie Jaya.

METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah SKPK di

Kabupaten Pidie Jaya. Adapun kriteria responden dalam penelitian ini adalah para pegawai yang melaksanakan fungsi akuntansi/keuangan pada

SKPK yang meliputi kepala dan staf bagian akun-

tansi/ keuangan, di mana tiap SKPK ditetapkan sebanyak 2 (dua) responden, sehingga jumlah

populasi sebanyak 60 SKPK. Metode yang digu-

nakan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini adalah metode sensus, dengan demikian sampel berjumlah 60 SKPK.

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah

atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kue-

sioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kue-

sioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Menu-

rut Ghozali (2006:45), validitas data dapat diukur

dengan membandingkan rhitung dengan rtabel, dimana

jika:

- Jika rhasil positif serta rhasil > rtabel, maka butir

atau variabel tersebut valid.

- Jika rhasil tidak positif serta rhasil < rtabel, maka

butir atau variabel tersebut tidak valid.

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur

suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertan-

yaan adalah konsisten atau stabil.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini ada-

lah dengan menggunakan uji statistik cronbach

alpha. Menurut Nunnaly (1967) di dalam Ghozali

(2006:42), adalah:

- Jika nilai hasil croanbach alpha > 0,60, maka

butir atau variabel tersebut reliabel.

- Jika nilai hasil croanbach alpha < 0,60, maka

butir atau variabel tersebut tidak reliabel.

Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik harus bebas dari

gunakan dalam penelitian ini adalah uji normali- tas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.

Sumber data penelitian ini menggunakan

data primer dan teknik pengumpulan data meng-

gunakan kuesioner dengan cara mengantar dan

mengambil sendiri oleh peneliti di bagian akun-

tansi/penatausahaan keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK).

Operasionalisasi Variabel Variabel independen

a. Kapasitas Sumber Daya Manusia (X1) adalah

kemampuan baik dalam tingkatan individu,

organisasi/kelembagaan, maupun sistem un-

tuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewe-

wenangan untuk mencapai tujuannya secara efektif dan eisien, (Urban, 2001). Konstruk

Kapasitas Sumber Daya Manusia diukur den-

gan indikator: (1) Kapasits staf bagian keuan-

gan, baik hal kualitas maupun kuantitas, (2) Peran dan fungsi yang jelas bagi seorang staf bagian keuangan /akuntansi, (c) Penguasaan dan pengembangan keahlian staf, baik formal maupun non formal,

b. Pengendalian intern akuntansi (X2), adalah

proses yang integral pada tindakan dan kegia-

tan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberi

keyakinan memadai untuk tercapainya tu-

juan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan eisien, keandalan pelaporan keuangan,

pengamanan aset negara, dan ketaatan terha-

dap undang-undang (PP. No. 60 tahun 2008). Terdapat lima indikator yaitu: (1) Sistem dan

prosedur akuntansi, (2) Otorisasi, (3) Formu-

lir, dokumen, dan catatan (4) Pemisahan tugas, (5) Adanya jejak audit yang baik,

c. Pemanfaatan Teknologi Informasi (X3) adalah

tingkatan integritas teknologi informasi pada pelaksanaan tugas-tugas akuntansi (Jurnali dan Suparno, 2002). Terdapat tiga indikator

yaitu: (1) Perangkat, (2) Pengelolaan, (3) Per-

awatan

Variabel dependen (Y) yaitu ketepatan waktu

pelaporan keuangan adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan

sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan

untuk mempengaruhi keputusan, (PP No. 24 Ta-

hun 2005). Indikatornya yaitu: (1) Timeliness, (2) Sistematis Waktu, (3) Sistematis unsur.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model statistik regresi linear

berganda (multiple regression method), dengan

persamaan sebagai berikut:

Y= a+b1X1 + b2X2 +b3X3 + ei Dimana: Y = Ketepatan waktu a = Konstanta b1,b2,b3 = Koeisien regresi X 1 = Kapasitas SDM X

2 = Pengendalian intern Akuntansi

X

3 = Pemanfaatan Teknologi Informasi

ei

= Error term

Rancangan Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan melaku-

kan uji statistik. Pengujian statistik ini dilakukan

untuk menentukan menerima atau menolak hipo-

tesis yang diajukan. Sebelum pengujian hipote-

sis, terlebih dahulu disusun rancangan pengujian hipotesis. Rancangan pengujian hipotesis untuk

menguji pengaruh kapasitas sumber daya manu-

sia (X1), pengendalian intern akuntansi (X2) dan

pemanfaatan teknologi informasi (X3) terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan pemerintah

(Y) ini dilakukan dengan dua cara, yaitu uji secara

simultan dan uji secara parsial. Penelitian ini mel-

akukan uji signiikansi, baik uji-F untuk pengaruh

secara simultan maupun uji-t untuk pengaruh par-

sial.

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

H01: Kapasitas Sumber Daya Manusia tidak ber-

pengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

Ha1: Kapasitas Sumber Daya Manusia berpen-

garuh positif terhadap ketepatan waktu pe-

laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

H02: Pengendalian intern akuntansi tidak berpen-

garuh positif terhadap ketepatan waktu pe-

laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pi-

die Jaya.

Ha2: Pengendalian intern akuntansi berpengaruh

positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

H03:Pemanfaatan teknologi informasi tidak ber-

pengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

Ha3: Pemanfaatan teknologi informasi berpen-

garuh positif terhadap ketepatan waktu pe-

laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pi-

die Jaya.

H04: Kapasitas sumber daya manusia, pengendali-

an intern akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh positif terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemer-

intah Kabupaten Pidie Jaya.

Ha4: Kapasitas sumber daya manusia, pengendali-

an intern akuntansi dan pemanfaatan teknolo-

gi informasi berpengaruh positif terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemer-

intah Kabupaten Pidie Jaya.

PEMBAHASAN

Hasil Pengujian Analisis Regresi Linier Ber- ganda

Untuk menguji pengaruh kapasitas sumber

daya manusia (X1), pengendalian intern akuntansi

(X2) dan pemanfaatan teknologi informasi (X3) terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

pemerintah Kabupaten Pidie Jaya (Y) baik secara

simultan maupun parsial digunakan analisis regre-

si linier berganda dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 21.0,

pengaruh masing-masing variabel independen ter-

hadap variabel dependen secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1.

Berdasarkan Tabel.1 diperoleh persamaan re-

gresi linear berganda sebagai berikut:

Y= -0,148 + 0,170X1 + 0,603X2 + 0,255X3 + ei

Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut di atas menunjukkan bahwa:

a. Faktor kapasitas sumber daya manusia (X1)

berpengaruh positif dan signiikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini menyatakan bahwa jika terjadi peningkatan kapasitas sumber daya manusia, maka akan meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintahan Kabupaten Pidie Jaya.

b. Faktor pengendalian intern akuntansi (X2)

berpengaruh positif dan signiikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini menyatakan bahwa jika terjadi peningkatan pengendalian intern akuntansi, maka akan meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintahan Kabupaten Pidie Jaya.

c. Faktor pemanfaatan teknologi informasi (X3)

berpengaruh positif dan signiikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini menyatakan bahwa jika terjadi peningkatan pemanfaatan teknologi informasi, maka akan meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintahan Kabupaten Pidie Jaya.

Uji Hipotesis

Untuk membuktikan hipotesis dalam peneli-

tian ini apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, maka digunakan uji hipotesis yaitu uji-F dan uji-t.

Tabel 1

Hasil Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized

Coeficients StandardizedCoeficients

T Sig. B Std. Error Beta (Constant) -0,148 0,430 -0,345 0,732 X1 0,170 0,083 0,198 2,307 0,047 X2 0,603 0,128 0,504 4,710 0,000 X2 0,255 0,099 0,275 2,585 0,013

Uji -F digunakan untuk menganalisis pengaruh

kapasitas sumber daya manusia, pengendalian in-

tern akuntansi dan pemanfaatan teknologi infor-

masi secara bersama-sama atau simultan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

Berdasarkan Tabel.2 dapat diketahui bah-

wa model persamaan ini memiliki nilai ting-

kat signiikansi sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dibandingkan nilai tingkat signiikansi α (0,05).

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan me-

nolak H04, menerima Ha4 dalam artian kapasitas

sumber daya manusia, pengendalian intern akun-

tansi dan pemanfaatan teknologi informasi ber-

pengaruh positif dan signiikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

Dengan demikian hasil penelitian ini dapat mendukung penelitian Winda Ekasari (2012), Santiadji, dkk (2010), dan penelitian Faristina Rosalin (2012). Hal ini memberi keyakinan yang

memadai mengenai pencapaian tujuan pemerin-

tah daerah karena kapasitas sumber daya manusia yang terdapat pada masing-masing SKPK yang ada di Kabupaten Pidie Jaya telah mendukung

baik dari segi kualitas maupun kuantitas menge-

nai pencapaian tujuan pemerintah daerah yang ter-

cermin dari keterandalan laporan keuangan mela-

lui pengendalian intern akuntansi dan temuan ini

mendukung literatur-literatur yang berkaitan den-

gan manfaat dari suatu teknologi informasi dalam

suatu organisasi, bagi pemerintah daerah yang

harus mengelola APBD dimana volume transak-

sinya setiap tahun menunjukkan peningkatan dan semakin kompleks.

Uji Parsial (Uji-t) digunakan untuk mengana- lisis besarnya pengaruh variabel independen yaitu

kapasitas sumber daya manusia, pengendalian in-

tern akuntansi dan pemanfaatan teknologi infor-

masi terhadap ketepatan waktu pelaporan keuan-

gan pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Hasil uji-t dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manu- sia Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Hasil pengujian statistik menunjukkan tingkat signiikansi faktor kapasitas sumber daya manusia secara parsial adalah 0,047 yang berada dibawah

tingkat signiikansi 0,05 telah membuktikan bah-

wa secara statistik variabel kapasitas sumber daya

manusia berpengaruh positif dan signiikan ter-

hadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan

hasil tersebut dapat disimpulkan menolak H01,

menerima Ha1 dalam artian kapasitas sumber daya

manusia berpengaruh positif dan signiikan terha-

dap ketepatan waktu pelaporan keuangan Pemer-

intah Kabupaten Pidie Jaya.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Winda Ekasari (2012), Santiadji,

Tabel 2 Hasil Uji-F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Regression 11,211 4 3,737 33,826 ,000b

Residual 5,192 47 0,110

Total 16,404 51

Sumber: Hasil penelitian, 2014 (data diolah)

Tabel 3 Hasil Uji t

Model

Unstandardized

Coeficients StandardizedCoeficients

T Sig. B Std. Error Beta (Constant) -0,148 0,430 -0,345 0,732 X1 0,170 0,083 0,198 2,307 0,047 X2 0,603 0,128 0,504 4,710 0,000 X2 0,255 0,099 0,275 2,585 0,013

dkk (2010) di mana variabel kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif dan signiikan

terhadap keandalan dan ketepatan waktu pelapo-

ran keuangan. Namun hasil penelitian ini meno-

lak penelitian yang dilakukan Faristina Rosalin

(2012), yang berjudul faktor-faktor yang mem-

pengaruhi keandalan dan timeliness Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi Pada BLU Kota Semarang ).

Hasil penelitian ini memberi keyakinan yang

memadai mengenai pencapaian tujuan pemerin-

tah daerah karena kapasitas sumber daya manusia yang terdapat pada masing-masing SKPK yang ada di Kabupaten Pidie Jaya telah mendukung

baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sehing-

ga penyajian laporan keuangan dapat dilaporkan tepat waktu.

Pengaruh Pengendalian Intern Akuntansi Ter- hadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Hasil pengujian statistik menunjukkan ting-

kat signiikansi variabel pengendalian intern

akuntansi secara parsial sebesar 0,000 yang be-

rada dibawah tingkat signiikansi 0,05 sehingga dapat membuktikan bahwa pengendalian intern

akuntansi berpengaruh positif dan signiikan ter-

hadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan

hasil tersebut dapat disimpulkan menolak H02,

menerima Ha2 dalam artian pengendalian intern

akuntansi berpengaruh positif dan signiikan ter-

hadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Winda Ekasari (2012), Santiadji, dkk (2010), di mana variabel pengendalian intern

akuntansi berpengaruh positif dan siniikan terha-

dap keandalan pelaporan keuangan. Namun hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan Faristina Rosalin (2012), yang berjudul Faktor-

faktor yang mempengaruhi keandalan dan timeli-

ness Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi Pada BLU kota Semarang ).

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa kegiatan pengendalian intern akuntansi pada

masing-masing SKPK yang ada di Kabupaten Pi-

die Jaya telah melalui kegiatan yang efektif dan eisien, adanya keandalan pelaporan keuangan,

adanya pengamanan aset negara, dan ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan, sehing-

ga penyajian laporan keuangan dapat dilaporkan tepat waktu.

Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Infor- masi Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Hasil pengujian statistik menunjukkan tingkat

signiikansi variabel pemanfaatan teknologi in-

formasi secara parsial sebesar 0,013 yang berada dibawah tingkat signiikansi 0,05 sehingga dapat

membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi in-

formasi berpengaruh positif dan signiikan ter-

hadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan

hasil tersebut dapat disimpulkan menolak H03, me-

nerima Ha3 dalam artian pemanfaatan teknologi

informasi berpengaruh positif dan signiikan ter-

hadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Winda Ekasari (2012), Santiadji, dkk (2010), Faristina Rosalin (2012) di mana

variabel pemanfaatan teknologi informasi berpen-

garuh positif dan signiikan terhadap keandalan pelaporan keuangan.

Temuan ini mendukung literatur-literatur yang berkaitan dengan manfaat dari suatu teknologi

informasi dalam suatu organisasi, bagi pemerin-

tah daerah yang harus mengelola APBD di mana

volume transaksinya setiap tahun menunjukkan peningkatan dan semakin kompleks. Pemanfaatan

teknologi informasi yang meliputi teknologi kom-

puter, internet dan teknologi komunikasi dalam pengelolaan keuangan daerah akan meningkatkan kecepatan pemrosesan transaksi dan data lainnya, keakuratan dalam perhitungan, serta penyiapan

laporan dan output lainnya lebih tepat waktu.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis tentang pengaruh

kapasitas sumber daya manusia, pengendalian in-

tern akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, maka dapat di-

1. Kapasitas sumber daya manusia berpengaruh

positif dan signiikan terhadap ketepatan wak-

tu pelaporan keuangan pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

2. Pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif signiikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pemerintah Kabupaten Pidie Jaya .

3. Pemanfataan teknologi informasi berpengaruh

positif dan signiikan terhadap ketepatan wak-

tu pelaporan keuangan pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

5. Kapasitas sumber daya manusia, pengendalian

intern akuntansi, dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap ketepatan

waktu pelaporan keuangan pemerintah Kabu-

paten Pidie Jaya.

KETERBATASAN

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar menambah proksi variabel dependen lain yang

terkait dengan nilai informasi pelaporan keuan-

gan pemerintah seperti dapat dipahami dan dapat dibandingkan.

REFERENSI

Bastian, Indra., dan Gatot Soeprianto. (2003). Sistem Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

Baridwan, Zaki. (2000). Intermediate Accounting, Edisi 7, BPFE,Yogyakarta.

Ekasari, Winda (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keandalan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah Kabupaten Kempar. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik.

Erlina. (2007). Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi Manajemen. USU, Medan,

Faristina, Rosalin (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keandalan dan Timeliness Pelapo-

ran Keuangan Badan Layanan Umum ( Studi pada BLU Kota Semarang). Universitas Dipon- egoro, Semarang.

Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik. (2006). Standar Akuntansi Pemerintahan: Telaah Kritis PP

Dalam dokumen Vol.15 No.4 Oktober 2014 (Halaman 117-125)